Saat mendengar Keluarga Wisteria telah memberi mahar yang sangat besar, Violet pun paham.Nyonya Besar Fernandez adalah orang yang mementingkan harga diri. Kalau Michael menurunkan harga dirinya untuk membahas pernikahan dan menjanjikan mahar begitu besar, bagaimana mungkin Nyonya Besar Fernandez menolaknya?Bagaimanapun juga, Evelyn sedang mengandung anak Keluarga Fernandez.Violet tersenyum sinis.Sepertinya tak peduli itu kehidupan sebelumnya atau sekarang, Nyonya Besar Fernandez selalu mencari keuntungan.Saat Violet adalah nona muda Keluarga Gloria, Nyonya Besar Fernandez bisa memperlakukannya sebagai menantu paling sempurna.Namun, saat Evelyn hamil dan membawa manfaat untuk Keluarga Fernandez, Nyonya Besar Fernandez juga bisa menaikkan derajat Evelyn.Di kehidupan ini, Evelyn telah menyamar sebagai nona muda Keluarga Wisteria dan mengandung anak Romeo. Nyonya Besar Fernandez pun lebih senang Evelyn menjadi Nyonya Fernandez.Sedangkan hubungan Violet dengan Romeo tetap mencapai a
Violet melihat tangannya, lalu dia tertawa.Dia penasaran apa yang ingin dilakukan Evelyn, tapi dia tidak menyangka Evelyn akan menggunakan metode tercela seperti itu.Saat Nyonya Besar Fernandez tiba, Evelyn sudah mulai berdarah. Nyonya Besar Fernandez sangat terkejut dan hampir pingsan. "Cicitku .... Violet! Dasar pembunuh! Kenapa kamu sangat kejam?! Bisa-bisanya kamu mendorong ibu hamil!"Violet berdiri di sana dan tidak berkata apa-apa. Jordan berlari ke arahnya, lalu dia bertanya dengan gugup, "Bu Violet, apa Anda baik-baik saja?""Ya."Violet melihat Evelyn yang berbaring di atas genangan darah sedang menatap Dylan.Dylan sedang menenangkan Michael. Kemudian, Violet memahami sesuatu.Hal ini pasti ada kaitannya dengan Dylan.Nyonya dan Tuan Dupont datang ketika mendengar suara. Saat Nyonya Dupont melihat adegan itu, dia menutup mulutnya. Jelas kalau dia tidak percaya Violet bisa mendorong orang dari tangga.Nyonya Besar Fernandez segera melapor polisi. Saat ambulans datang, mobil
"Baik."Levi tidak berani membuang waktu dan segera memutar balik mobil.Para tamu berkumpul dan menyaksikan kehebohan itu. Nyonya Besar Fernandez tertawa sinis, kemudian berkata, "Siapa di Kota Poseidon yang nggak tahu betapa Violet menyukai cucuku dulu! Sekarang mereka berdua mau bercerai, Nona Violet tentu nggak ingin kehilangan status Nyonya Fernandez-nya, jadi dia mendorong calon menantuku dari tangga! Kamu benar-benar kejam!""Dulu aku sudah pernah mendengar kalau Nona Violet yang mengejar Tuan Romeo. Mungkin Nona Violet membencinya karena cemburu ....""Tadi sepertinya aku juga melihat Nona Violet yang mendorong orang. Ckck, dia sungguh kejam.""Siapa yang akan mengorbankan anaknya sendiri? Menurutku, Violet yang mendorongnya!""Dia hanya nona muda dari keluarga bangkrut dan dia sudah membunuh anak Tuan Romeo. Di sini juga ada Keluarga Dawson. Sepertinya dia nggak akan bisa lolos. Nona Violet sudah nggak bisa diselamatkan!"...Orang-orang di sekitar mulai berbisik-bisik.Saat i
Setelah rekaman diputar, semua orang terdiam.Dylan jelas tidak menduga Violet akan mempersiapkan pulpen perekam. Dia pun mengerutkan keningnya.Violet menoleh ke arah Dylan dan mata mereka bertemu.Violet mengangkat alisnya.Ingin menjebaknya? Jangan harap.Michael dan Nyonya Besar Fernandez tampak bingung dengan perkembangan ini.Dylan menghela napas berat, lalu berkata, "Nona Violet, rekaman itu nggak bisa membuktikan apa-apa. Terlebih lagi, banyak orang melihatmu mendorong Alice. Itu adalah fakta yang kuat."Violet mengedikkan bahunya, lalu dia berkata, "Tuan Dylan sudah salah paham. Aku nggak berencana menggunakan rekaman ini untuk membuktikan kalau aku nggak mendorongnya. Aku hanya ingin membuktikan Nona Alice menggunakan identitas Romeo untuk memanggilku ke lantai dua dan telah mengatakan hal yang nggak senonoh kepadaku.""Walaupun Alice sudah mengatakan sesuatu yang aneh padamu, itu nggak bisa membuktikan kalau dia nggak didorong olehmu!""Bagaimanapun juga, Violet sudah membun
"Putriku .... Bagaimana mungkin dia .... Nggak, ini pasti palsu!"Michael tidak berani memercayai itu. Violet menatap Michael di depannya dengan sinis.Sedangkan Nyonya Besar Fernandez juga tidak menyangka ternyata Evelyn-lah yang telah membunuh cicitnya. Dia sangat terkejut sehingga tidak bisa berkata-kata."Pak Devon, apa sengaja membunuh anaknya sendiri termasuk kejahatan?"Setelah mendengar apa yang dikatakan Violet, Devon langsung terdiam. Mereka tidak pernah bertemu dengan situasi seperti ini.Michael yang mendengar itu berkata dengan marah, "Violet! Putriku masih di rumah sakit. Apa yang ingin kamu lakukan?!"Violet tertawa sinis sebelum berkata, "Aku nggak ingin melakukan apa-apa. Hanya saja, Evelyn sudah menjebakku dengan anaknya sendiri. Aku tentu harus mencari keadilan untuk diriku sendiri, 'kan?""Anakku sudah kehilangan anaknya, apa lagi yang kamu inginkan? Violet, kenapa kamu sangat kejam?""Aku kejam? Putrimu saja bisa membunuh anaknya sendiri. Apalah aku dibandingkan de
Romeo melirik Levi, kemudian Levi segera maju untuk berkata pada Tuan dan Nyonya Dupont, "Tuan dan Nyonya Dupont, kalian pasti terkejut, 'kan? Nanti saya akan mengutus orang untuk mengantar kalian pulang."Levi berkata ke semua orang juga, "Acara malam ini sudah berakhir. Maafkan kami, semuanya. Nanti kami akan mengirimkan kalian semua hadiah. Saya berharap kalian menerimanya."Romeo sangat lega karena ada Levi yang membubarkan kerumunan. Romeo melihat Devon, lalu berkata, "Ikut aku ke atas.""Baik, Tuan Romeo."Romeo menoleh ke Dylan dan Michael, kemudian berkata dengan dingin, "Sampai jumpa."Michael agak marah karena dia diusir.Meskipun dia berani membentak Nyonya Besar Fernandez, dia tidak berani bersikap terlalu lancang di depan Romeo.Melihat itu, Dylan pun ingin memapah Michael pergi. Dia tidak berencana berlama-lama di sini."Tuan Dylan."Violet tiba-tiba memanggil Dylan yang membuatnya langsung berhenti. Violet berkata dengan penuh arti, "Sampai jumpa."Dylan melirik sinis Vi
Violet memberikan ponsel itu kepada Romeo, lalu berkata, "Bukti video ada di dalam. Terserah bagaimana kamu mau menanganinya."Romeo menerima ponsel tersebut. Dia mengerutkan alisnya dan bertanya, "Aku pulang untukmu. Aku baru bisa merasa tenang kalau kamu aman.""Terima kasih, Tuan Romeo. Tapi, kalau Tuan Romeo benar-benar ingin aku aman, tolong segera menceraikanku."Pada akhirnya, Nyonya Besar Fernandez telah melakukan begini banyak masalah hanya karena Romeo tidak ingin bercerai dengan Violet."Setelah kita bercerai, kamu ingin bersama Charles?""Ya."Jawaban langsung Violet membuat Romeo sakit hati.Violet menatap Romeo dan berkata, "Aku kira aku sudah mengatakannya dengan jelas padamu kemarin. Seharusnya kamu juga mengerti bagaimana isi hatiku. Dari awal pernikahan kita adalah sebuah kesalahan.""Anak Evelyn sudah nggak ada. Apa kita nggak bisa ...."Violet mendadak menepis tangan Romeo. Rasa benci menghiasi sorot mata Violet. "Kamu kira setelah anaknya nggak ada, maka nggak ada
"Selembar akta nikah nggak bisa menahanku sama sekali. Romeo, apa kamu bersikap seperti kepala Keluarga Fernandez sekarang?"Setelah Violet mengatakan itu, dia pergi.Romeo mentertawakan dirinya sendiri. Tentu saja dia tahu dia tidak bersikap kepala keluarga sekarang.Syarat sebagai kepala Keluarga Fernandez adalah dia harus selalu memikirkan keuntungan Grup Fernandez. Sekarang Keluarga Gloria sudah bangkrut, jadi Violet sudah lama kehilangan kualifikasinya menjadi Nyonya Fernandez. Keluarga Fernandez seharusnya segera mencari calon Nyonya Fernandez yang terbaik.Namun, semenjak Violet mengumumkan dia mau bercerai sampai sekarang, beberapa bulan sudah berlalu dan Romeo tidak pernah setuju untuk bercerai. Para direktur Grup Fernandez sudah lama sangat tidak senang dengan sikap Romeo.Meskipun begitu, mereka tidak bisa memaksa Romeo.Romeo menatap punggung Violet dan ekspresinya perlahan-lahan menjadi masam. Levi menghampiri Romeo, kemudian berkata, "Tuan Romeo, Pak Devon sedang menunggu
"Ruby bukan seorang aktris rendahan. Dia cantik dan baik. Dia sangat mencintai hidupnya. Tapi, Ibu malah menganggapnya sebagai alat untuk pernikahan. Kamu menyuruhnya menikah denganku dan dia menerimanya dengan senang hati, tapi kamu nggak seharusnya membunuhnya! Demi Grup Fernandez, aku sudah menyerah mengenai lumayan banyak hal!""Kamu!"Nyonya Besar Fernandez menatap putranya, lalu matanya tiba-tiba menjadi merah. "Aku melakukan ini demi siapa? Aku melakukan ini semua untuk Keluarga Fernandez! Aku sudah mengabdikan seluruh hidupku kepada Keluarga Fernandez! Tapi, balasan yang kudapatkan malah orang yang nggak tahu berterima kasih seperti kalian berdua! Kamu keluar! Keluar! Kamu bukan putraku! Kamu nggak pantas!"Saat Nyonya Besar Fernandez mengatakan itu, jantungnya terasa sakit. Dia jatuh ke kursi dan sekujur tubuhnya tidak bisa bergerak.Edward tidak menunjukkan ekspresi apa pun saat melihat ibunya yang sudah berkorban banyak untuknya selama puluhan tahun ini. Dia berkata, "Semua
Selesai bicara, Edward naik lift.Meskipun Romeo diam saja, dia sudah mempunyai rencana.Edward tidak memberitahunya semua kebenaran.Setidaknya Romeo percaya dia tidak terlahir kembali.Kalau dia tidak terlahir kembali, itu berarti mungkin Edward hanya menanamkan pikiran tentang ingatannya dari kehidupan masa lalu kepadanya.Kalau ingatan-ingatan itu bisa ditanam di kepalanya, itu berarti ingatan seperti itu juga bisa ditanamkan ke kepala orang lain.Sepertinya dia masih harus mencari tahu lebih dalam. Sebenarnya apa yang telah dilakukan Edward selama 20 tahun ini.Saat ini, Kediaman Fernandez, kamar Nyonya Besar Fernandez."Di mana Romeo? Kenapa dia nggak datang menjumpaiku setelah pulang? Apa dia ingin mengurungku di sini untuk selamanya? Panggil Romeo dan suruh dia menemuiku sekarang juga!"Beberapa hari ini Nyonya Besar Fernandez dikurung dan kebebasannya dibatasi oleh Romeo. Saat ini dia juga tidak bisa keluar meskipun itu yang diinginkannya.Martha yang sedang berdiri di samping
Diulang?Mengulangi semuanya?Bagaimana mungkin ada hal yang segila itu di dunia ini?Namun, untuk menenangkan Edward, Romeo bertanya dengan sabar, "Apa rencanamu?""Putri Keluarga Gloria itu sudah terlahir kembali. Putra Keluarga Edris itu juga sepertinya sudah terlahir kembali."Edward menatap Romeo sambil berkata, "Selama ini aku mencari momen mereka terlahir kembali, tapi aku nggak pernah menemukannya. Tapi, siapa yang berani mencobanya? Hanya dengan menemukan harta karun Kota Poseidon, kita baru bisa memahami caranya dan mengulang lagi.""Mengulang lagi ...."Romeo berkata, "Siapa yang akan memercayai omong kosong ini?""Aku adalah contoh hidupnya.""Kamu telah terlahir kembali?""Aku stres pada hari aku kehilangan ibumu. Pada akhirnya, aku memilih untuk pergi bersama ibumu. Tapi, saat aku membuka mata, aku masih hidup dan semuanya terulang kembali. Tapi, aku terlahir kembali hanya saat ibumu meninggal. Aku nggak bisa mengubah kematian ibumu. Saat itu aku merasa aku sudah menembua
Dia menunjuk foto-foto di sekitar sambil berkata, "Bersatu seperti ini yang kamu inginkan? Edward, aku mau mengingatkanmu kalau kamu sudah mati bagi orang luar! Kamu sudah mati selama 20 tahun! Di Grup Fernandez nggak ada kamu dan aku juga nggak membutuhkanmu!"Seingat Romeo, ayahnya adalah mesin yang serius, dingin dan tidak berperasaan.Orang ini sangat asing padanya. Dua puluh tahun sudah berlalu. Edward telah menjadi bayangan di benaknya.Namun, pada saat ini dia malah kembali.Dan bahkan menimbulkan begitu banyak masalah!Romeo mengingat dengan jelas 20 tahun yang lalu Edward mendadak meninggal dan Keluarga Fernandez menjadi kacau. Ketika Nyonya Besar Fernandez memakamkan Edward, dia pernah berkata, "Penguasa Grup Fernandez sudah mati. Keluarga Fernandez sudah kehilangan orang ini."Pada saat itu Romeo bersumpah dia mau menjadi orang yang lebih hebat daripada ayahnya. Dia ingin membangkitkan Keluarga Fernandez lagi.Walaupun suatu hari Edward muncul di hadapannya, dia tidak akan m
Pria itu mengulurkan tangan, lalu menepuk bahu Romeo dan berkata, "Ikut aku."Romeo melirik kamar pintu Violet yang tertutup. Pada akhirnya, dia mengikuti pria itu ke lantai lima Kediaman Fernandez.Koridor lantai lima gelap gulita.Pria itu membuka pintu sebuah kamar. Interior di dalam masih sama dengan puluhan tahun yang lalu. Ini adalah sebuah kamar utama. Begitu masuk, akan terlihat sebuah lukisan yang besar.Di dalam bingkai itu adalah foto pernikahan sepasang suami istri.Wajah wanita tampak kalem dan lembut. Tampangnya bisa membuat orang merasa tenang. Sementara pria yang berdiri di sebelah wanita itu mempunyai wajah yang sangat mirip dengan Romeo dan tampak tegas.Pria itu maju beberapa langkah, lalu berhenti di depan vas bunga.Dia hanya memindahkan vas bunga itu sedikit, lalu lemari kamar bergeser. Sebuah pintu besi muncul di hadapan mereka dan di dalam pintu besi adalah lift modern.Romeo sudah lama tinggal di rumah ini, tapi dia tidak pernah sadar kalau ada lift di dalam ka
"Sherman Knowles."Ketika mendengar nama Sherman, Nathan terdiam untuk beberapa saat."Sepertinya yang dipikirkan Tuan, Keluarga Knowles memang memiliki rahasia."Saat ini Nathan melihat komputer CCTV di depannya. Itu adalah gambar di hari Jacob melompat keluar dari jendela lantai dua.Gambar itu menunjukkan dengan jelas setelah Jacob pingsan sekitar satu menit, dia bangkit dari tanah dan menepuk debu-debu di pakaiannya.Setelah itu, Sherman melihat ke arah kamera CCTV.Lalu, Sherman menembak kamera CCTV menggunakan pistol dengan peredam suara."Penerus Keluarga Knowles memiliki kondisi kepribadian ganda. Kalau hal ini tersebar keluar, pasti akan menjadi heboh. Pantas saja Tuan Besar Knowles selalu memikirkan cara untuk merahasiakan hal ini.""Tuan, sebenarnya Sherman adalah musuh atau teman kita?""Untuk saat ini, sepertinya dia adalah musuh."Nathan diam untuk beberapa saat, kemudian berkata, "Suruh Charles dan yang lainnya pulang dulu.""Baik."Setelah Eddie keluar, baru Nathan mene
Saat Romeo melihat Nicholas, dia berjalan ke arah lain. Dia menyerahkan Violet kepada Nicholas, kemudian berkata, "Hentikan pendarahannya. Jangan sampai dia mati."Nicholas mendongak, lalu melihat tatapan mata Romeo. Dia menatap Violet dan berpura-pura berkata dengan tenang, "Aku mengerti."Nicholas pun membawa pergi Violet.Isabella memelototi Romeo dan berkata, "Tuan Romeo, jangan-jangan kamu belum melupakan Violet? Kamu ingin sekali dia hidup. Sepertinya Tuan Romeo masih sangat mencintainya."Melihat Isabella sedang menyindirnya, Romeo pun melirik Isabella dengan sinis sambil berkata, "Kamu nggak punya hak untuk bersuara. Tutup mulutmu! Kalau kamu sudah nggak menginginkan mulutmu, aku bisa membantumu menjahitnya.""Kamu ...."Isabella ingin membalas, tapi pria di sebelah berkata, "Cukup. Violet memang belum boleh mati. Aku harus tahu keberadaan harta karun darinya.""Baik, Bos ...."Isabella melangkah mundur.Saat ini Nicholas sudah mengantar Violet ke dalam mobil. Dia segera membuk
Sebelum Howard bisa merebut pistolnya, Glenn di sebelah bersiap untuk membantu Howard. Namun, dia belum sempat mengulurkan tangannya dan semua orang terdengar suara tembak.Violet meringis kesakitan.Darah pekat mengalir dari bahu Violet. Muka Violet langsung memucat dan keningnya mulai berkeringat karena dia sedang menahan sakit.Howard yang awalnya masih ingin menyerang langsung membeku.Raut wajah Charles tampak sangat masam. Dia sudah mengangkat lengannya dan mengarahkan pistol ke belakang kepala Sherman, tapi Sherman membelakangi Charles tanpa rasa takut."Charles, pikir baik-baik. Berikutnya ... bukan bahunya lagi."Karena perkataan Sherman, tangan Charles sedikit gemetar.Tadi semua orang telah melihat kemampuan Sherman. Kalau Sherman tidak melakukannya dengan sengaja, yang ditembaknya pasti bukan bahu Violet.Walaupun pikiran itu hanya tebersit sebentar di benak Charles, ketika dia tersadar, Sherman sudah membawa pergi Violet."Charles! Charles!"William terus mengguncang tubuh
Saat melihat anak buah yang dibawa Howard, suasana langsung menjadi makin berat."Menyerahlah. Orang-orang kalian sudah ditahan oleh anak buahku. Mereka nggak akan bisa masuk dan melindungi kalian."Nada Howard terdengar sinis.Pria itu tertawa sinis, lalu berkata, "Setelah kalian repot-repot, ternyata ini untuk menjebakku. Anak muda sekarang benar-benar kurang ajar .... Sayangnya, kalian nggak benar-benar berpikir aku nggak melakukan persiapan, 'kan?"Saat Violet mendengar itu, dia tiba-tiba menyadari ada yang tidak beres.Namun, sebelum dia bisa bereaksi, moncong pistol telah diarahkan ke belakang kepalanya.Moncong pistol yang dingin membuatnya langsung menegang.Gwen di sebelah berkata dengan marah, "Sherman! Ngapain kamu?!"Ekspresi Howard langsung menjadi masam.Wajah Sherman terlihat datar. Ekspresi terkejut dari sebelumnya sudah tak terlihat kini, melainkan ekspresinya tampak penuh dengan arti."Kak!"Agnes juga tercengang.Charles di sebelah mengerutkan alisnya. Dia tanpa sada