Setelah rekaman diputar, semua orang terdiam.Dylan jelas tidak menduga Violet akan mempersiapkan pulpen perekam. Dia pun mengerutkan keningnya.Violet menoleh ke arah Dylan dan mata mereka bertemu.Violet mengangkat alisnya.Ingin menjebaknya? Jangan harap.Michael dan Nyonya Besar Fernandez tampak bingung dengan perkembangan ini.Dylan menghela napas berat, lalu berkata, "Nona Violet, rekaman itu nggak bisa membuktikan apa-apa. Terlebih lagi, banyak orang melihatmu mendorong Alice. Itu adalah fakta yang kuat."Violet mengedikkan bahunya, lalu dia berkata, "Tuan Dylan sudah salah paham. Aku nggak berencana menggunakan rekaman ini untuk membuktikan kalau aku nggak mendorongnya. Aku hanya ingin membuktikan Nona Alice menggunakan identitas Romeo untuk memanggilku ke lantai dua dan telah mengatakan hal yang nggak senonoh kepadaku.""Walaupun Alice sudah mengatakan sesuatu yang aneh padamu, itu nggak bisa membuktikan kalau dia nggak didorong olehmu!""Bagaimanapun juga, Violet sudah membun
"Putriku .... Bagaimana mungkin dia .... Nggak, ini pasti palsu!"Michael tidak berani memercayai itu. Violet menatap Michael di depannya dengan sinis.Sedangkan Nyonya Besar Fernandez juga tidak menyangka ternyata Evelyn-lah yang telah membunuh cicitnya. Dia sangat terkejut sehingga tidak bisa berkata-kata."Pak Devon, apa sengaja membunuh anaknya sendiri termasuk kejahatan?"Setelah mendengar apa yang dikatakan Violet, Devon langsung terdiam. Mereka tidak pernah bertemu dengan situasi seperti ini.Michael yang mendengar itu berkata dengan marah, "Violet! Putriku masih di rumah sakit. Apa yang ingin kamu lakukan?!"Violet tertawa sinis sebelum berkata, "Aku nggak ingin melakukan apa-apa. Hanya saja, Evelyn sudah menjebakku dengan anaknya sendiri. Aku tentu harus mencari keadilan untuk diriku sendiri, 'kan?""Anakku sudah kehilangan anaknya, apa lagi yang kamu inginkan? Violet, kenapa kamu sangat kejam?""Aku kejam? Putrimu saja bisa membunuh anaknya sendiri. Apalah aku dibandingkan de
Romeo melirik Levi, kemudian Levi segera maju untuk berkata pada Tuan dan Nyonya Dupont, "Tuan dan Nyonya Dupont, kalian pasti terkejut, 'kan? Nanti saya akan mengutus orang untuk mengantar kalian pulang."Levi berkata ke semua orang juga, "Acara malam ini sudah berakhir. Maafkan kami, semuanya. Nanti kami akan mengirimkan kalian semua hadiah. Saya berharap kalian menerimanya."Romeo sangat lega karena ada Levi yang membubarkan kerumunan. Romeo melihat Devon, lalu berkata, "Ikut aku ke atas.""Baik, Tuan Romeo."Romeo menoleh ke Dylan dan Michael, kemudian berkata dengan dingin, "Sampai jumpa."Michael agak marah karena dia diusir.Meskipun dia berani membentak Nyonya Besar Fernandez, dia tidak berani bersikap terlalu lancang di depan Romeo.Melihat itu, Dylan pun ingin memapah Michael pergi. Dia tidak berencana berlama-lama di sini."Tuan Dylan."Violet tiba-tiba memanggil Dylan yang membuatnya langsung berhenti. Violet berkata dengan penuh arti, "Sampai jumpa."Dylan melirik sinis Vi
Violet memberikan ponsel itu kepada Romeo, lalu berkata, "Bukti video ada di dalam. Terserah bagaimana kamu mau menanganinya."Romeo menerima ponsel tersebut. Dia mengerutkan alisnya dan bertanya, "Aku pulang untukmu. Aku baru bisa merasa tenang kalau kamu aman.""Terima kasih, Tuan Romeo. Tapi, kalau Tuan Romeo benar-benar ingin aku aman, tolong segera menceraikanku."Pada akhirnya, Nyonya Besar Fernandez telah melakukan begini banyak masalah hanya karena Romeo tidak ingin bercerai dengan Violet."Setelah kita bercerai, kamu ingin bersama Charles?""Ya."Jawaban langsung Violet membuat Romeo sakit hati.Violet menatap Romeo dan berkata, "Aku kira aku sudah mengatakannya dengan jelas padamu kemarin. Seharusnya kamu juga mengerti bagaimana isi hatiku. Dari awal pernikahan kita adalah sebuah kesalahan.""Anak Evelyn sudah nggak ada. Apa kita nggak bisa ...."Violet mendadak menepis tangan Romeo. Rasa benci menghiasi sorot mata Violet. "Kamu kira setelah anaknya nggak ada, maka nggak ada
"Selembar akta nikah nggak bisa menahanku sama sekali. Romeo, apa kamu bersikap seperti kepala Keluarga Fernandez sekarang?"Setelah Violet mengatakan itu, dia pergi.Romeo mentertawakan dirinya sendiri. Tentu saja dia tahu dia tidak bersikap kepala keluarga sekarang.Syarat sebagai kepala Keluarga Fernandez adalah dia harus selalu memikirkan keuntungan Grup Fernandez. Sekarang Keluarga Gloria sudah bangkrut, jadi Violet sudah lama kehilangan kualifikasinya menjadi Nyonya Fernandez. Keluarga Fernandez seharusnya segera mencari calon Nyonya Fernandez yang terbaik.Namun, semenjak Violet mengumumkan dia mau bercerai sampai sekarang, beberapa bulan sudah berlalu dan Romeo tidak pernah setuju untuk bercerai. Para direktur Grup Fernandez sudah lama sangat tidak senang dengan sikap Romeo.Meskipun begitu, mereka tidak bisa memaksa Romeo.Romeo menatap punggung Violet dan ekspresinya perlahan-lahan menjadi masam. Levi menghampiri Romeo, kemudian berkata, "Tuan Romeo, Pak Devon sedang menunggu
"Pergi. Aku ingin melihat hasil yang ingin aku lihat besok.""Baik, Tuan Romeo."Setelah Romeo menyerahkan ponsel kepada Levi, dia langsung naik ke atas.Devon sudah menunggu lama dengan gelisah di ruang kerja. Setelah Romeo naik, dia segera maju dan berkata, "Tuan Romeo, saya minta maaf atas apa yang terjadi hari ini. Anak di dalam perut Nona Alice ...."Romeo menyela Devon dan berkata, "Aku nggak ingin apa yang terjadi hari ini tersebar. Seharusnya kamu paham.""Paham, paham. Bagaimanapun juga, skandal di dalam keluarga nggak pantas disebar! Saya paham!"Setelah Devon menjawabnya, Romeo berkata, "Aku ingin kamu menangkap Evelyn besok.""Baik, baik ..." jawab Devon. Namun, dia mendadak merasa ada yang tidak beres. Dia segera mendongak, lalu bertanya, "Apa?"Devon mengira dia salah dengar.Hari ini Romeo baru kehilangan anaknya, tapi dia ingin orang menangkap kekasihnya sendiri?"Ini .... Tuan Romeo, secara tegas, sengaja menyebabkan keguguran bukanlah tindak pidana. Kalau Anda ingin k
Malam itu, setelah Dylan mengantar keluar Michael, dia kembali ke kamar pasien. Dia melihat mata Evelyn terpejam di ranjang."Jangan pura-pura tidur di depanku!"Setelah itu, Dylan menarik lengan Evelyn. Rasa sakit menjalar ke seluruh lengan Evelyn. Dia pun tiba-tiba membuka matanya. Dia meringis kesakitan. "A ... aku sudah melakukan apa yang kamu suruh! Kumohon, lepaskan aku!"Evelyn ingin meminta ampun, tapi tatapan mata Dylan penuh dengan bahaya. "Dasar bodoh! Kamu sudah merusak rencana bagusku! Kamu masih ingin aku melepaskanmu?Dylan menepis tangan Evelyn. Kemudian, Evelyn berkata dengan ekspresi masam, "Apa maksudmu? Anakku sudah mati! Semua orang melihat Violet mendorongku!""Kamu ini benar-benar goblok. Apa kamu kira Violet bodoh sepertimu? Dari awal dia sudah membuat persiapan. Sekarang semua orang tahu kamu membunuh anakmu sendiri untuk menjebak Violet! Paman Michael sangat kecewa padamu dan Nyonya Besar Fernandez sangat ingin membunuhmu! Kamu sudah menjebak Violet di depan s
"Aku datang bukan untuk mendengar penjelasanmu.""Romeo ....""Kalau bukan karena Violet yang memintaku melihatmu, aku pasti nggak akan datang."Evelyn tercengang setelah mendengar itu.Violet?Kenapa Violet begitu baik hati meminta Romeo datang untuk melihatnya?Violet pasti ingin Romeo datang untuk mentertawakannya!Evelyn menggigit bibirnya, kemudian berkata, "Romeo, aku dipaksa! Ibu mana yang mau membunuh anaknya sendiri? Ini semua karena Dylan memaksaku! Dia ingin aku menjebak Kak Violet. Aku nggak berani melawannya!"Romeo melihat akting Evelyn dengan dingin. Dulu dia memang sudah tertipu oleh kelembutan Evelyn, tapi setelah dia melihat wajah asli Evelyn, dia tidak akan lagi menunjukkan belas kasihan kepada Evelyn."Aku nggak peduli apa hubunganmu dengan Dylan dan apa rencananya. Tapi, aku nggak mengizinkan siapa pun menyakiti Violet. Kalau nggak, aku pasti akan mengutus orang untuk membunuhmu."Romeo tidak seperti sedang bercanda. Wajah Evelyn pun memucat."Romeo, kita sudah per