Malam ini, Ellena akan pergi menemani Reno untuk ke pesta pernikahan kerabat keluarga Sanjaya. Meskipun Keluarga Lewis tidak mendapatkan undangan khusus, mungkin karena saat ini perusahaan mereka masih ada di masa penurunan yang kritis, tetapi Ellena tetap harus hadir untuk menemani Reno, calon suaminya dari keluarga Sanjaya. Ellena sudah bersiap, dia kemudian mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi nomor Reno. Tetapi, berulang kali panggilannya tidak diangkat justru tidak lama setelah itu nomor Reno tidak aktif lagi. Dia menunduk, menatap ponselnya. Dia tidak memiliki pikiran buruk apapun dan berinisiatif untuk menunggu Reno di luar gerbang asrama tempat tinggalnya sekarang ini. Begitu dia keluar dari gerbang, dia melihat mobil Reno terparkir di ujung sana sedikit jauh dari jalan besar. Ellena berjalan untuk menghampiri. Tapi baru beberapa langkah berjalan, Ellena menghentikan langkahnya karena melihat Reno dan Salma sedang berdiri berhadap-hadapan di sana. Mereka terlihat
Pagi berikutnya, Ellena terkejut saat mendapati dirinya sedang berada di ranjang besar dalam keadaan tanpa sehelai benang pun.“Dimana ini?” Dia segera duduk di ranjang itu dengan selimut menggulung tubuhnya. Beberapa saat lamanya gadis itu kebingungan, lalu terdengar suara air mengalir dari kamar mandi. Dia langsung teringat dengan semua yang terjadi tadi malam. Wajahnya menjadi pucat.Tiba-tiba, dia mendengar suara air di dalam kamar mandi berhenti. Pikirannya langsung ikut berhenti dan dia segera melompat dari ranjang, lalu dengan cepat mengambil pakaiannya yang tercecer di lantai serta langsung mengenakannya. Setelah itu dia berbalik badan dan perlahan pergi dari kamar itu.Ellena berjalan keluar dari hotel. Begitu dia keluar dari gerbang, dia langsung berlari ke arah jalan. Setelah lama berlari, dia kelelahan dan mencari tempat untuk beristirahat.Dia belok ke arah taman, bersandar dibawah pohon yang ada disana dan termenung. Dia mengingat semuanya dengan jelas sekarang.Dia mene
Ellena adalah calon istri Reno. Mereka sudah saling kenal selama sepuluh tahun. Tapi Reno lebih memilih untuk percaya pada Salma. Setelah selama sepuluh tahun, Ellena memberikan perasaan penuh kasih sayang.Apa ini cara Reno mempercayainya? Di mata Reno, ternyata dia hanyalah seorang wanita yang kejam. Saat melihatnya tadi, matanya penuh cemoohan dan rasa kecewa.“Reno, apa kamu lupa siapa pacarmu? Apa kamu lupa juga siapa wanita yang sedang kamu peluk itu?”Reno membeku selama beberapa saat. Dia melihat kesedihan di wajah Ellena. Alisnya menegang, ada rasa bersalah di matanya. Tapi dia masih memegang Salma dengan erat.“Maafkan aku. Salma mengandung anakku. Jadi aku harus bertanggung jawab padanya.”“Hah?” Ellena merasa seperti sedang mendengar lelucon. “Kamu harus bertanggung jawab pada Salma? Lalu bagaimana denganku? Apa kamu sudah… punya rencana lain untukku?”Reno menutup bibirnya, dia memandang Salma yang ketakutan di lengannya. Tubuh Salma tidak berhenti bergetar dan peganganny
“Tuan, apa maksudmu, penyakitmu sudah mulai membaik?” Tanya Leo.“Aku juga nggak tahu.” Hanzero terdiam beberapa saat dan menyerngitkan alisnya. “Dia, sepertinya tidak sama dengan wanita yang lain. Tubuhku sama sekali tidak menolaknya dan malah sangat suka saat dia mendekatiku.”Ini belum pernah terjadi sebelumnya!Setelah terdiam, Hanzero kembali berbicara dengan pelan. “Semalam aku tidur cukup tanpa mimpi buruk lagi.”Leo benar-benar terkejut lalu bertanya, “Bagaimana sebenarnya?”Hanzero menggosok alisnya. Suaranya sedikit serak, “Kalau aku tahu, aku nggak akan meneleponmu. Aku juga sedang memikirkannya, apa ini ada hubungannya dengan wanita itu?”Leo segera berkata dengan nada yang cukup serius. “Apa Anda ingin tahu, apa itu ada hubungannya dengan wanita itu? Caranya sangat gampang. Tuan Hanzero bisa mendekati wanita itu sekali lagi. Dengan begitu, Anda akan tahu yang sebenarnya dan apa yang sedang terjadi padamu.”Hanzero lagi-lagi hanya bisa terdiam, sampai Leo kembali berbicara
Kimmy melompat dari lantai seperti orang yang baru saja lolos dari kematian. “Baik Kak, aku akan keluar dari sini. Oke! Terima kasih ya?” Dia segera berbalik dan menyelinap pergi. Dalam sekejap mata sosok Kimmy sudah menghilang tanpa jejak.Leo hanya terdiam melihat semua itu. Kimmy benar-benar tidak bernyali, tapi bagaimana bisa dia berurusan dengan Tuan Hanzero tadi malam?Lalu tadi Kimmy mengatakan jika wanita yang tadi malam datang ke kamar Tuan Hanzero ternyata bukanlah wanita yang mereka siapkan untuknya, tapi orang lain? pikir Leo.Saat dia masih merenungkan pertanyaan ini, dia mendengar suara dingin dan dalam. “Pergi dan periksa segera, apa yang terjadi pada wanita yang muncul di kamarku tadi malam!”“Baik, Tuan Hanz!”---Di rumah sakit, akhirnya Kelvin terbangun. Ellena langsung meraih tangan adiknya. Melihat wajah adiknya yang pucat dia merasa sangat sedih. “Kelvin, apa yang kamu rasakan sekarang? Apa Kakak perlu memanggil dokter untuk memeriksamu lagi?” Tanyanya.“Tidak pe
Ellena merasa lebih santai setelah melihat Romi tersenyum padanya. Dia mengangguk dan duduk sambil membalas senyum pria itu. “Presiden, tadi perawat bilang kalau presiden mencariku untuk membicarakan tentang kondisi adikku. Benarkah?” Ellena bertanya dengan agak ragu. “Apa ada perubahan pada kondisi Kelvin?”Romi mengambil cangkir kopi di atas meja dan menyeruput kopinya sedikit, lalu menjawab, “Ya ada yang berubah sedikit.Ellena tiba-tiba menjadi gugup, “Apa itu?,”“Penyakit adikmu seharusnya dioperasi lebih awal agar hasilnya lebih optimal. Tetapi karena serangan jantungnya kambuh lagi kali ini, dia sebenarnya sudah melewati waktu yang optimal untuk operasi.”Wajah Ellena tiba-tiba berubah dan suaranya bergetar. “Apa artinya Kevin sudah melewati periode operasi terbaiknya? Apa artinya dia tidak akan mungkin bisa menjalani operasi lagi?”“Bukannya dia tidak dapat dioperasi, tapi hasil operasinya akan kurang optimal. Nona Ellena operasi adiknya tidak dapat ditunda lagi.”“Aku tahu,”
Karyawan perempuan itu berbicara pada Leo sambil menatap Ellena. Matanya menampakkan kecemburuan. Mungkin karena, meskipun Resta terlihat miskin, tapi memiliki wajah yang sangat cantik."Seseorang mencari Tuan Hanz?" Tanya Leo. Dia melirik ke tempat istirahat di ruang tunggu dengan penasaran. Saat matanya tertuju pada Ellena, dia seketika membeku. Kemudian, matanya tampak terkejut. “Wanita itu? Bukankah itu,.. Nona Ellena yang Tuan minta untuk aku selidiki tadi? Kenapa dia ada di sini?” pikirnya.Karyawan resepsionis itu melihat perubahan ekspresi Leo, dan mengira jika Sekretaris Leo itu juga tidak senang melihat Ellena yang menolak untuk pergi dari sini.Nada bicara karyawan itu terdengar semakin meremehkan. "Saya belum pernah melihat orang yang begitu tak tahu malu seperti wanita itu.”Leo berjalan menuju ruang tunggu sambil mengeluarkan ponselnya dan menelepon. Setelah teleponnya terhubung, ia berkata dengan lembut, "Tuan, Nona Ellena datang ke perusahaan dan mengatakan jika dia se
Pria baik? Hanzero tertawa, seakan baru saja mendengar sesuatu yang menarik. Dia meletakkan dokumen di tangannya lalu berdiri dan berjalan perlahan ke arah Ellena kemudian dia berhenti tepat di hadapan wanita itu.Ellena menjadi gugup, jarak antara mereka kini sangatlah dekat hingga dia bisa menghirup aroma dari tubuh Hanzero dan hal ini membuat pria itu terlihat semakin menawan di matanya.Setelah mereka saling berpandangan wajah Ellena memerah, dia pun melangkah mundur sambil menggigit bibirnya. “Tuan Hanzero, aku,”“Nona, aku ini seorang pengusaha.” Kata Hanzero sambil memandang Ellena dan sedikit mengangkat bibir tipisnya. “Dalam perhitungan bisnis karena Nona Ellena yang membutuhkan bantuanku, kira-kira keuntungan apa yang bisa Nona berikan padaku?”Ellena terdiam beberapa detik untuk berpikir, lalu menjawab. “Tuan Hanzero, aku tidak tahu apa yang anda inginkan. Aku juga tidak mempunyai apa-apa, tapi kalau anda ingin aku membayar, aku pasti akan mengusahakan, entah meskipun itu c
Ellena sudah melihat keterampilan pengawal Hanzero waktu itu. Seorang pengawal Hanzero pasti bisa menghadapi tiga atau empat orang biasa. Sementara itu, Hanzero tidak menanyakan apa yang terjadi dan langsung menyetujui permintaannya, "Oke, aku akan mengatur seseorang untuk pergi ke sana sekarang juga. Sayang, kamu yakin kamu aman sekarang? Perlukah aku pergi ke sana juga?"Hati Ellena terasa hangat dan manis saat dia mendengar keprihatinan dan kekhawatiran dalam kata-kata Hanzero. Bahkan, rasa yang mencekik di dalam hatinya sudah banyak menghilang. Sudut bibirnya terangkat dengan ringan dan dia menjawab, "Aku sangat aman. Jangan khawatir, kamu bisa melanjutkan pekerjaanmu. Jangan pedulikan aku. Aku bisa menangani hal itu sendiri."Hanzero terdiam beberapa saat, lalu berkata lagi, "Oke, tapi jangan coba-coba yang macam-macam. Kalau kamu tidak bisa menyelesaikannya, panggil saja aku. Aku pasti akan membantumu menyelesaikannya. Sayang, kamu tidak lagi sendiri. Kamu sekarang memiliki aku,
Tentu saja Ellena juga tahu bahwa jika Hanzero menjadi orang di belakangnya, semua masalah yang dikhawatirkannya tidak akan menjadi masalah lagi. Tidak ada orang yang berani menyinggung keberadaannya. Keluarga Brahmana. Hanzero jelas memiliki kemampuan mutlak untuk melindunginya secara komprehensif.Saat Ellena memikirkannya lebih dalam, ponselnya berdering lagi. Dia mengambil ponselnya dan melihat jika itu adalah panggilan dari keluarga Lewis. Ekspresi wajahnya langsung sedikit berubah.Dia mengerutkan keningnya dan menjawab telepon, "Halo.""Nona Ellena," Bibi Tari memanggil dengan suara yang seperti sedang menangis, "Kamu harus segera pulang ke sini."Hati Ellena langsung melonjak, "Apa yang terjadi?""Hari ini... Hari ini, Nona Salma bilang kalau pencahayaan di kamar Nyonya begitu bagus, dekat dengan taman kecil, dan udaranya juga sangat bagus. Dia ingin pindah ke kamar Nyonya.""Apa?!" pekik Ellena. Ekspresinya seketika berubah dan wajahnya tenggelam, "Dia ingin pindah ke kamar i
Ellena menutup telepon. Yunita yang mengikutinya bertanya, "Ellena, apa yang menelepon barusan adalah Star Entertainment?”"Mm-hm."Ellena menunduk dan menatap nomor asing di layar ponselnya. Benaknya dipenuhi banyak pikiran. Panggilan telepon dari Star Entertainment ini rasanya agak aneh. Meskipun pihak sana mengatakan jika seorang teman memperkenalkannya pada mereka, Ellena masih merasa ada beberapa hal yang tidak masuk akal.Masalahnya, bukankah ini hanya peran pengganti? Tidak perlu perwakilan Star Entertainment untuk meneleponnya secara langsung. Seharusnya orang yang memperkenalkannya pada mereka yang menghubunginya.Paling pentingnya lagi, Ellena belum pernah mengambil pekerjaan peran pengganti sebelumnya. Sejak awal, dia sudah mengatakan pada rumah produksi yang terus bekerja sama dengannya itu jika dia tidak akan mengambil tawaran peran pengganti. Karenanya, pihak rumah produksi itu tidak akan menawarkannya sebagai peran pengganti karena dia tidak memiliki permintaan seperti
"Iya, kita tidak bisa menyinggung perasaan mereka," Ami mendengus dingin dan mencibir, "Kudengar Vira dan yang lainnya masih terjebak di kantor polisi. Jelas-jelas itu bukan masalah besar dan seharusnya mereka sudah lama dibebaskan. Ternyata ada juga ya, orang yang benar-benar kejam dan ingin menghukum mereka sampai mati. Dijebloskan di tempat seperti itu dan tinggal di sana selama sehari saja bisa membuat mereka putus asa. Apalagi jika mereka berlama-lama di sana, pasti mereka bisa depresi.""Oh, siapa yang bisa disalahkan? Itu karena tidak ada orang besar di belakang Vira, seperti mereka."Ellena tidak merespons apa pun, tetapi Yunita tidak dapat berdiam diri saja mendengar celaan mereka. Dia pun menyahut dengan nada yang tak kalah mencibir, "Bagus kalau kalian paham. Kalau kalian prihatin pada Vira dan menganggap kondisinya menyedihkan, kalian bisa ikut masuk ke sana untuk menemaninya. Dia pasti akan sangat tersentuh dengan kebaikan kalian.”"Yunita! Kamu lagi, kamu lagi!" Ami meng
"Iya," Ellena mengangguk. Dia mengambil kursi untuk duduk dengan santai, mengambil sepasang sendok dan garpu, dan menyerahkannya pada Yunita."Duduk dan makanlah yang banyak, mana yang kamu suka."Bagaimanapun, mereka berdua tidak akan bisa menghabiskan sarapan di atas meja ini. Dia harus memberitahu Hanzero nanti agar tidak terlalu boros lain kali. Makanan untuk sarapan ini sangat mahal! Jika tidak dihabiskan, hanya bisa dibuang... Jika membuang begitu banyak makanan mahal seperti itu, aku akan merasa sangat bersalah! batin Ellena.Yunita mengambil kursi di sebelah Ellena dan duduk. Dia mengambil pangsit dan mencoba segigit. Di dalam pangsit itu ada kuah sup yang lezat. Rasanya benar-benar sangat lezat. "Benar saja, yang mahal itu memang berbeda. Ini adalah pangsit terenak dari semua pangsit yang pernah aku makan!"Ellena mengambil sebuah pangsit lagi dan meletakkannya di mangkuk Yunita, "Kalau begitu, makan lebih banyak."Yunita benar-benar sibuk menikmati makanan sekarang dan tidak
Ellena sangat ketakutan sampai tidak berani bergerak lagi. Di atas kepalanya, dia dapat merasakan napas Hanzero awalnya agak pendek. Setelah satu menit, napas pria itu perlahan menjadi tenang. Ciuman lembut dan ringan perlahan mendarat di dahi Ellena. Hanzero mengencangkan rengkuhan lengannya, mencium aroma harum dari rambut gadis itu, dan menutup matanya dengan puas, "Sayang, tidurlah." Ritme napas Ellena membuat seluruh tubuh Hanzero benar-benar rileks. Sebelumnya, setiap dia akan tidur, dia selalu merasa sangat mudah tersinggung, cemas, dan tidak sabar. Setiap saraf di otaknya menjadi kencang. Usaha Hanzero untuk tidur setiap malam ibarat berkelahi dengan dirinya yang lain dalam tubuhnya. Terlepas dari dia menang atau kalah, dia akhirnya akan selalu terseret ke dunia yang gelap itu. Di dunia itu tidak ada cahaya sama sekali dan hanya kegelapan tak berujung yang terlihat. Setiap kali dia bangun dan kembali ke dunia nyata setelah keluar dari dunia gelap itu, dia merasa sanga
Ellena meraih selimutnya. Dia ragu-ragu selama beberapa detik sebelum kemudian bertanya dengan lembut, "Tidur di lantai tidak nyaman, ya? Kamu tidak terbiasa, kan?"Pria itu tidak segera menjawabnya. Setelah terdiam beberapa saat, dia berkata, "Ya, aku tidak terbiasa.”Ellena tertegun. Seperti yang sudah diduga... Tidak terbiasa.Ellena meraih selimut di tangan lagi, menggigit sudut bibirnya, dan bertanya lagi, "Apa ini pertama kalinya kamu tidur di lantai?""Hm."Meskipun Ellena sudah menduga jika ini memang benar pertama kalinya Hanzero tidur di lantai, perasaan sedih kembali memenuhi hatinya lagi ketika dia mendengar jawaban pria itu."Sebenarnya, aku bisa tidur di sofa."Hanzero pasti tidak pantas untuk tidur di sofa kecil di ruang tamu itu. Tetapi, cukup bagi Ellena untuk tidur di sana.Dia tidur di sofa sedangkan Hanzero bisa tidur di tempat tidur. Hal ini bisa diselesaikan dengan sempurna. Tapi, Hanzero harus berbagi kamar, dan juga berbagi ranjang, dengannya. Hal ini yang tida
Intan semakin mengerutkan keningnya saat mendengar suara konyol ini dan berkata dengan marah, "Rindu apa? Tidak ada waktu untuk merindukanmu! Aku sedang tidak ingin membicarakan ini denganmu sekarang. Aku hanya ingin menanyakan sesuatu dan kamu harus menjawab jujur...""Apa ini sangat serius?" Khale masih tertawa, "Masalah apa?"Intan menggigit bibirnya dengan erat.Setelah ia ragu-ragu selama beberapa detik, dia akhirnya bertanya. "Kamu tahu tentang pernikahan Hanzero?""Kamu menanyakan masalah ini?" Khale sepertinya terkejut dan nada bicaranya menjadi sedikit lebih serius, "Apa dia memberitahumu?""Iya," Intan menutup matanya. Ketika dia membuka matanya, jejak ketidakjelasan muncul di matanya. "Meskipun dia mengatakannya sendiri, aku masih tidak percaya itu benar. Kamu juga tahu bagaimana sikapnya terhadap wanita. Kenapa dia bisa tiba-tiba sudah menikah? Dia tidak mungkin begitu sembarangan soal pernikahannya sendiri, kan?”Setelah mendengarkan Intan, Khale terdiam beberapa saat dan
"Jadi kamu akhirnya menikah dengannya karena hal ini?""Ya, tapi tidak semuanya seperti itu.""Hanz, pernikahan bukanlah permainan. Kamu tidak seharusnya begitu sembarangan dan langsung...""Sudahlah," potong Hanzero. Bujukan wanita itu membuat alisnya menunjukkan ketidaksabaran dan nadanya menjadi lebih dingin, "Ini urusanku sendiri dan aku tahu harus berbuat apa. Apa masih ada urusan lain?"Ellena membawa pengering rambut dan berjalan ke sisi Hanzero. Baru saja dia mencolokkan pengering rambut, tiba-tiba dia ditarik ke pelukan Hanzero lagi. Kini Ellena duduk di pangkuan Hanzero dan lengan kuat pria itu melingkari pinggangnya. Hanzero lalu berkata kepada wanita di ujung telepon, "Besok pagi ada rapat penting. Aku akan meminta Khale dan Kimmy menjemputmu."Wanita itu mengeluh dengan tidak puas, "Rapat apa yang begitu penting? Lebih penting dariku?"“Huft. Kalau istrimu kembali ke tanah air, kamu juga tidak akan menjemputnya?”Istri? Hanzero menundukkan kepalanya, lalu menatap gadis mu