Wajah pria ini bahkan lebih cantik dan tak tertandingi. Pria ini tampak dingin dan elegan hingga memberi dampak visual yang besar bagi Salma. Dia membuka matanya lebar-lebar, matanya penuh rasa takjub, dan dia menatap pria itu hingga ternganga.Salma selalu merasa jika Reno sudah cukup luar biasa. Demi kepentingannya sendiri, dia juga terus menggoda Reno sampai mendapatkan pria yang luar biasa itu, Setelah berhasil, dia merasa bangga dan sombong.Reno muda, tampan, dan berasal dari keluarga yang terkenal. Reno selalu patuh padanya dan sangat lembut. Reno adalah pria berharga yang sulit ditemukan.Setelah dia dan Reno resmiberpacaran, entah seberapa lama rasa iri beberapa sahabat perempuannya terhadapnya. Semua mengatakan jika dia bernasib sangat baik. Kelak dia akan menjadi menantu keluarga Sanjaya dần, akan menjadi istri orang kaya, Karena Salma selalu memiliki rasa superioritas yang kuat.Awalnya, Salma mengira jika dia adalah pemenang dalam hidup. Tetapi, saat ini tidak ada perasa
"Sepertinya kakakku mengalami sedikit kesulitan akhir-akili ini dan sangat tergencet secara finansial. Aku pernah bertengkar dengannya beberapa waktu lalu karena sedikit kesalahpahaman dan sampai sekarang, amarahnya masih belum hilang. Aku menelponnya, tapi dia nggak menjawabnya. Jadi, meskipun aku ingin membantunya, aku nggak punya cara. Aku benar-benar khawatir kakakku akan melakukan sesuatu yang tidak rasional saat dia sedang terdesak.”Nada bicara Salma seperti sangat mengkhawatirkan Ellena. Tetapi, hanya sedikit orang yang memperhatikan yang dapat mendengar bahwa ada maksud lain dalam kata-katanya ini. Maksudnya adalah Ellena saat ini sangat kekurangan uang. Dalam situasi kekurangan uang, Ellena bersedia melakukan segalanya demi uang. Misalnya, mencari orang kaya dan menjadi kekasihnya..Salma seakan mengindikasikan bahwa semua yang Ellena lakukan, semuanya hanya untuk uang. Pria manapun akan merasa marah setelah mendengar kata-katanya. Lagi pula, tidak ada pria yang menyukai wa
Salma mencibir dengan tidak senang "Kalau begitu, jangan biarkan dia menunjukkan wajahnya. Apа yang kamu takutkan? Dia bahkan tidak memiliki kontrak dengan perusahaan, jadi apa yang harus ditakuti? Begitu keputusannya. Beritahu para kru agar mereka memberitahunya.""Baiklah kalau begitu."Meskipun Linda adalah agen Salma, nyatanya dia masih harus mematuhi Salma dalam banyak hal. Dari tingkat hubungan lain, Salma setara dengan istri bosnya. Perusahaan agen yang menandatangani kontrak dengan Salma adalah Star Entertainment di bawah nama Perusahaan Sanjaya.Star Entertainment mendukung Salma dan hampir semua sumber daya terbaikmereka diberikan padanya. Linda juga sedikit gugup karena dia merasa bahwa dirinya harus lebih mempertimbangkan dari segi potensi Salma saat ini, hanya sedikit artis yang dapat menandinginya. Bahkan, jika Ellena benar-benar memiliki kesempatan untuk berkembang, bisakah Resta menjadi lebih populer darinya?Tidak peduli betapa cantiknya seseorang, jika modalnya tida
Setelah Paman Dio menyapa Ellena, dia berbalik dan mengangguk sedikit ke arah Yunita dan teman-temannya. "Nona, selamat malam. Terima kasih karena telah menerima undangan malam ini. Tuan Hanzero mengatakan, kalian adalah teman Nona Ellena, itu artinya kalian juga teman Tuan Hanzero. Terima kasih karena kalian selalu peduli pada Nona Ellena. Tuan Hanzero mengundang kalian untuk jamuan makan malam sebagai ungkapan rasa terima kasihnya. Namun, Tuan Hanzero mungkin tidak bisa hadir malam ini karena pekerjaannya."Paman Dio melanjutkan dengan sopan, "Untuk mengungkapkan permintaan maafnya, Tuan Hanzero sudah menyiapkan hadiah kecil untuk kalian semua. Semoga kalian menyukainya."Setelah berbicara, Paman Dio membungkuk dan membuka pintu mobil. Ia mengeluarkan beberapa tas belanjaan dari dalam mobil lalu menyerahkannya kepada semua orang. Selain Ellena, teman-temannya tampak terkejut.Hadiah-hadiah ini tentu saja tidak mungkin disiapkan oleh Hanzero sendiri. Tidak mungkin dia akan memikirkan
Diperlakukan dengan begitu istimewa, Sela dan Ami bukannya merasa senang, malah semakin tidak nyaman. Rasa iri di hati mereka semakin kuat.Tampaknya pria yang kini menjadi pacar Ellena bukan hanya lebih kaya, tetapi juga jauh lebih berkuasa dibandingkan Reno.Di sisi lain, Yunita tampak begitu bersemangat. Dengan mata berbinar, ia memandangi sekeliling, lalu menarik lengan Ellena dan berbisik, "Kamu pernah datang ke sini sebelumnya? Tempat ini seperti istana, ya. Mewah banget!"“Aku juga baru pertama kali datang ke sini,” jawab Ellena sambil tersenyum kecil. Namun, dalam hati, dia juga terpesona dengan kemewahan tempat itu.Tempat ini sama dengan tempat Hanzero mengajaknya makan terakhir kali. Tapi, tempat kali ini lebih besar berkali-kali lipat dari tempat sebelumnya. Gaya dekorasi dan interiornya lebih mewah, benar-benar seperti istana.Sekali lagi, Ellena merasa jika Hanzero sangat memperhatikan urusannya dengan menggunakan hati. Hanzero berinisiatif menawarkan untuk mengundang te
Meskipun Ellena merasa hidangan di sini sangat mahal, tidak mungkin dia mengubah tempat makan malam mereka saat ini juga. Lagipula, dia memiliki kartu hitam yang diberikan oleh Hanzero. Setiap bulan, dia bisa menarik sampai 2 milyar. Semahal apapun harga untuk makan malam kali ini, tidak mungkin akan menghabiskan hingga 100 juta untuk sekali makan, kan? pikirnya.Ellena menyerahkan buku menu lagi pada Sela. "Tenang saja. Sebelum kita datang, Hanzero sudah mengatakan kalau dia mempersilakan kalian memesan apa pun yang kalian inginkan. Jangan pedulikan harganya. Pesan saja yang kalian inginkan. Aku punya uang untuk membayarnya."Saat dia berbicara, dia mengeluarkan kartu hitam dari tasnya. Saat mereka melihat langsung kartu hitam yang melambangkan status Ellena, mereka tidak bisa menahan perubahan ekspresi di wajah mereka.Setelah beberapa detik diam, Ami berkata dengan nada bercanda, "Ellena, pacarmu memberimu kartu itu? Apa dia ada banyak uang tabungan? Kalau dia memberimu kartu itu,
"Kalian! Kenapa seperti ini?” Yunita marah, “Apa maksudnya nggak ada yang mengemis untuk makanan ini? Ellena sudah begitu baik. Beginikah cara kalian membalasnya?”Suasana di meja makan jadi semakin tegang. Sebenarnya Sela dan Ami juga menyadari kalau apa yang mereka ucapkan memang sudah keterlaluan. Tapi, kata-kata itu telah terlanjur diucapkan. Mereka juga tidak bisa menariknya kembali.Lagi pula mereka sudah terlanjur menyinggung Ellena, mereka juga tidak perlu repot-repot mempertahankan pertemanan mereka karena yang sebenarnya mereka juga bukan teman akrab.“Sebenarnya kamu mengundang kami makan ini untuk apa niat yang murni atau dengan tujuan lain?” Tiba-tiba Sela bertanya.“Karena kita sudah bertengkar, lebih baik makanan ini nggak perlu dimakan.” Sela kembali melanjutkan.“Ellena, yang dikatakan Sheila itu benar kami nggak mengemis untuk makan malam ini. Kamu tiba-tiba menelpon orang untuk menjemput kita dengan mobil mewah lalu memberi kami produk skin care yang bermerek mewah
"Ellena!"Wajah Sela dan Ami menegang karena marah setelah dipermalukan di depan umum. Mereka menggertakkan gigi dan berkata dengan marah, "Jangan berlebihan! Atas dasar apa kamu mengusir kami? Apa kamu yang punya tempat ini? Kami akan pergi kalau ingin pergi dan kami juga akan tinggal kalau ingin tinggal. Kamu nggak bisa mengaturnya!”Pelayan bisa melihat sekarang jika gadis-gadis kecil ini sepertinya sedang berkonflik. Tapi dia sendiri juga tidak ingin memahami permasalahannya. Bagaimanapun, dia hanya tahu jika Nona Ellena ini adalah tamu terhormat yang tidak boleh mereka singgung. Adapun orang lain, mereka tidak perlu mempedulikannya."Clubhouse kami bukan untuk sembarangan orang dan siapapun tidak dapat masuk begitu saja. Sebelum Anda datang, Anda harus membuat janji terlebih dahulu untuk mengonfirmasi identitas Anda. Jika bukan karena Nona Ellena yang membawa Anda ke sini, Anda tidak akan bisa masuk ke sini. Sekarang, karena Nona Ellena bilang Anda bukan temannya, tolong segera p
“Kimmy, maaf ya, agak lama menunggu,” kata Intan, gadis itu keluar dari kamar mandi dengan mengenakan baju mandi. “Oh, tidak kok.” Kimmy menjawab dengan sedikit gugup. Entah kenapa melihat Intan dan tahu jika Intan sedang hamil, dia menjadi gugup. “Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu. Tunggu sebentar ya?” Intan melangkah menghampiri lemari. Sedangkan Kimmy menunggu dengan jantung yang berdebar. Intan pasti akan menunjukkan hasil lab atau USG dari dokter. Memikirkan hal itu Kimmy semakin berdebar. Dia tidak tahu harus bicara apa nantinya. Dia sibuk merangkai kata terlebih dahulu. Dia sedikit tercengang ketika melihat Intan menghampirinya dengan membawa sebuah gaun. “Menurutmu apa gaun ini bagus?” Intan menunjukkan gaun itu ke depan Kimmy. “Selama pacaran, baru malam ini kita akan pergi kencan. Jadi aku sedikit gugup untuk memilih gaun. Aku memintamu datang untuk memberi pendapat tentang gaun ini. Aku tidak ingin membuatmu malu.” Intan adalah gadis yang berkelas, tetapi di
Sekarang tidak ada lagi namanya keresahan ataupun kegelisahan dan kekhawatiran. Baik untuk Hanzero, Ellena, maupun untuk Evelyn sang Nyonya besar Brahmana.Keluarga Brahmana semakin sejahtera dan juga bahagia. Hanya tinggal menunggu sang penerus terlahir dari rahim Ellena.Semua berjalan normal.---Keluarga Lewis sudah menerima karmanya. Meskipun Tiara dan Revan Lewis masih bersama, tetapi kehidupan mereka semakin sulit dan penuh pertengkaran. Sekarang bukan hanya Villa keluarga Lewis yang telah diambil alih oleh Ellena, tetapi perusahaan Lewis pun telah diakuisisi oleh Hanzero.Usut punya usut, perusahaan tersebut dulu pernah mengalami kemunduran yang sangat berat bahkan hampir bangkrut ketika masih ada di tangan Tommy Lewis. Lalu perusahaan itu bisa bangkit kembali karena adanya Clarissa. Meskipun dia adalah seorang anak yatim piatu, tetapi ternyata Clarissa mempunyai aset besar yang ditinggalkan oleh orang tuanya. Setelah dia menikah dengan Revan, pada akhirnya Clarissa pun memban
Mendengar kata-kata Nyonya besarnya, Roy langsung menghela napas lega. “Nyonya benar-benar orang yang baik. Semoga keluarga Brahmana selalu dalam kesejahteraan. Kalau begitu, saya pergi dulu.”Evelyn mengangguk, mempersilakan Roy untuk pergi.Agak lama Evelyn termenung, lalu ketika dia baru saja hendak berdiri, dia mendengar suara lembut dan manis memanggilnya dari ujung sana.“Ibu.”Dia melihat Ellena sudah berjalan menghampirinya.“Kamu sudah pulang, Nak?” tanya Evelyn.“Kami baru saja pulang, tapi Hanzero langsung pergi ke kantor lagi.”“Kenapa kamu malah kemari? Bukannya pergi ke kamar dan istirahat?”“Tadi aku mencari Ibu. Kata Paman Fatih, Ibu sedang ada di taman belakang. Aku mengkhawatirkan Ibu karena seharian ini kami pergi. Maafkan aku ya, Bu. Pergi dari pagi baru pulang sore hari. Ibu pasti kesepian.”Evelyn tertegun, hatinya berdesir saat Ellena mengambil tangannya dan mencium tangannya dengan keningnya. Dia menatap wajah cantik dan lembut menantunya itu. Terbayang bagaima
Setelah mendengar penjelasan dari Paman Fatih, Evelyn mengepalkan tangannya erat-erat. Kemudian dia langsung berdiri dan segera pergi ke kamarnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada Paman Fatih. Paman Fatih merasa sedikit heran, tetapi karena dia tidak tahu apa-apa, Paman Fatih hanya diam meskipun dia merasa jika sepertinya ada yang salah.Sampai di kamarnya, Evelyn langsung menghubungi seseorang.“Nyonya besar, tumben sekali Anda menelponku?” tanya orang di ujung telepon itu dengan sopan.Setelah menarik napas panjang, Evelyn kemudian berkata, “Aku memerlukan bantuanmu untuk mencari informasi tentang seseorang. Aku membutuhkannya secepatnya.”“Baik, Nyonya besar. Saya akan melakukannya sebaik mungkin dan segera melaporkannya pada Anda.”Begitu Evelyn selesai menelpon, dia langsung mengirim sebuah foto sekaligus nama Ellena pada seseorang tersebut.Evelyn terlihat berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya dan beberapa kali mengusap wajahnya dengan kasar.Dia sudah bisa menebak jika
Diam-diam sekarang Kimmy mulai berterima kasih pada Resta. Jika bukan karena kehadiran Resta yang telah berhasil mendapatkan hati Hanzero, mungkin Intan juga tidak akan pernah melirik kehadirannya.Hari kembali berlalu.Semua berjalan dengan pelan tapi pasti. Biarpun hubungan Kimmy dan Intan yang telah resmi berpacaran tidak seromantis pasangan lainnya. Tetapi Kimmy masih tetap bersyukur, setidaknya hubungannya dengan Intan telah ada kemajuan.Begitu juga dengan hubungan Ellena dan Hanzero. Jika dulu mereka bertemu dan menikah secara kilat tanpa ada perasaan cinta baik antara Hanzero maupun Ellena sendiri, tapi sekarang keduanya sudah saling mengakui jika sama-sama saling menyukai dan mencintai bahkan telah mengucap janji untuk saling menemani dan setia sampai akhir hayat.Operasi Kelvin pun telah berjalan lancar dan mendapatkan hasil yang positif. Sekarang Kelvin telah tinggal di villa milik Hanzero sedangkan Hanzero dan Ellena sudah tidak diperbolehkan lagi untuk keluar dari rumah b
Membaca balasan Intan yang ini bukan hanya kedua matanya yang terbelalak tetapi jantung Kimmy pun berdebar sangat kuat.Tapi lagi-lagi belum sempat dia menjawab satu pesan kembali masuk.|Kamu tidak perlu buru-buru untuk menjawabnya. Kamu bisa memikirkannya dulu. Aku juga tidak akan memaksamu. Aku tahu selama ini aku banyak menyakiti hatimu, jadi aku bisa mengerti bagaimana perasaanmu.|Sudah terjadi sesuatu diantara mereka berdua, bagaimana mungkin Kimmy bisa sesantai itu dan harus berpikir dulu?Pria itu segera mengunci ponselnya dan kembali melemparnya di atas kasur. Dia segera pergi ke kamar mandi dan buru-buru mandi.Dia harus segera menemui Intan dan membicarakan hal ini dengan serius secara langsung.Siang ini Kimmy tidak lagi memikirkan pekerjaan kantor. Dia segera pergi ke rumah Intan untuk menemui Intan. Sampai di sana dia disambut oleh seorang bibi pelayan.Rumah itu terlihat begitu sepi. Orang tua Intan memang sedang berada di luar negeri. Kimmy duduk di ruang tamu menungg
Sedangkan di tempat lain, tepatnya di kamar Kimmy. Saat dia terbangun, dia mendapati dirinya seorang diri di atas tempat tidurnya. Dia melihat ke kanan dan ke kiri, dia tidak menemukan adanya Intan. Lalu dia teringat kejadian semalam. Bukan dia sengaja, tetapi dia tidak bisa mengendalikan dirinya. Hingga akhirnya malam panas yang panjang ia lalui bersama Intan.Ketika Kimmy menyadari jika Intan sudah pergi dari kamarnya dia benar-benar terkejut. Dia segera bangun mencari handuk untuk membungkus tubuh bagian bawahnya. Kimmy melihat ke arah tempat tidur, ada bercak darah lumayan banyak di sprei berwarna putih itu. Kimmy membeku.Setelah beberapa saat, dia mengepalkan tangannya sendiri dan menggeram marah pada dirinya sendiri. “Sialan! Apa yang aku lakukan?”Bagaimana bisa dia melakukan hal itu pada wanita yang dicintai dan yang selama ini ia jaga? Dia benar-benar bertingkah seperti bajingan yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.Intan sedang patah hati, Intan sedang hancur, dia
Kimmy mendengus. Dia paham jika Intan sedang mabuk. Dia menarik tubuhnya, tapi tiba-tiba Intan justru merangkul pundaknya, membuat tubuhnya menabrak tubuh Intan. Pada saat itu juga, Intan memeluknya dengan sangat erat.“Kimmy, katakan padaku, apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku tidak ingin menjadi orang yang bodoh terus-menerus.”Jantung Kimmy bergemuruh. Seumur hidup, hanya saat inilah posisi mereka bisa seperti ini. Jika Intan tidak dalam keadaan mabuk seperti ini, bagaimana mungkin Intan akan memeluknya?“Intan, kamu mabuk. Jangan seperti ini. Tolong lepaskan. Aku akan membuat air jeruk agar mabukmu berkurang.”“Tidak mau,” Intan menggeleng. Dia mengeratkan pelukan.“Aku tahu selama ini aku salah. Tolong jangan tinggalkan aku sendiri. Maafkan aku karena sudah sering menyakiti hatimu.”Kimmy membalas pelukan Intan dengan lembut kemudian dia berkata, “Kamu tidak bersalah, kamu tidak pernah menyakitiku. Jangan bersedih.” Perlahan Kimmy melepaskan pelukan Intan.Intan menatap kedu
Jika Hanzero dan Ellena, mereka tidak pernah menyangka jika penyatuan cinta mereka akan terjadi di rumah besar Brahmana.Lalu di tempat lain, Intan saat ini sedang merenungi semua hal yang terjadi. Dia tidak bicara sepatah kata pun meskipun Kimmy sudah beberapa kali mengajaknya bicara dan berusaha membujuk. Kimmy hanya bisa mendesah, meninggalkan Intan untuk memberikan waktu pada gadis itu sendirian dulu.“Baiklah, sepertinya kamu perlu waktu untuk sendirian dulu. Aku akan pergi keluar sebentar. Jika kamu memerlukan aku, telepon saja. Aku akan segera datang.”Intan tidak mengeluarkan kata apa pun kecuali hanya mengangguk.Kimmy pergi, sedangkan Intan masih merenung di atas tempat tidur milik Kimmy.Setelah dia memutuskan untuk mengirim pesan teks pada Nyonya Besar, dunianya rasanya seperti luruh. Ada penyesalan karena telah mengambil keputusan itu. Tapi dia bisa apa sekarang? Tanpa kehadiran Ellena saja, dia merasa sangat sulit untuk meningkatkan hubungannya dengan Hanzero. Dan sekara