Senyuman itu jelas-jelas bukan senyuman seorang adik kepada kakak, mereka lebih mirip dengan pasangan. Jangan-jangan wanita itu bukanlah kakaknya Cahya? Selama ini … Rose telah salah paham, dong?Setelah mereka meninggalkan tempat, Cherry melipatkan kedua tangannya duduk di samping ranjang. “Ternyata Cahya bisa menolak juga.”Cahya menyantap makanan yang dibawakan Cherry. Dia pun tersenyum. “Aku lihat ada yang cemburu. Mana mungkin aku tidak menolaknya?”Cherry mendekati Cahya. “Aku rasa dia sangat menyukaimu. Dia bahkan ingin menikah sama kamu.”Cahya menyipitkan matanya untuk menatap Cherry. Beberapa saat kemudian, dia pun tersenyum. “Bukannya kamu ingin menikah sama aku?”Cherry tertegun sejenak. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya. “Kamu memang pintar dalam mengalihkan topik pembicaraan.”Senyuman di wajah Cahya semakin lebar lagi. Dia meletakkan kotak makan, lalu menjulurkan tangan untuk memeluk Cherry. “Semuanya karena kamu.”Cherry memalingkan kepala untuk melihatnya. “Kalau
Claire pun tersenyum. Liliana menghela napas. “Kedua anak itu sudah bertunangan pada tiga tahun lalu. Awalnya aku ingin mereka melangsungkan pernikahan mereka. Tapi aku khawatir Louis tidak punya perasaan apa-apa terhadap Candice. Sekarang mereka sudah bersama selama tiga tahun. Memang sudah saatnya untuk memikirkan masalah pernikahan.”Liliana menatap Claire. “Kalau kalian ingin menunggu resepsi mereka. Kalau begitu, kalian adakan sama-sama di tahun depan saja. Sepertinya akan ramai.”Claire pun tersenyum. “Bisa jadi ada tiga pasang.”Liliana masih tidak mengerti maksud ucapan Claire. Pada saat ini, dia menerima panggilan dari Ester. Dia mengangkatnya. “Ester?”Entah apa yang dikatakan Ester, Liliana merasa kaget. “Benarkah?”Mereka berdua mengobrol selama satu menit. Kemudian, Liliana mengakhiri panggilan dengan tersenyum. “Keluarga Chaniago juga punya kabar gembira. Cahya juga sudah punya pasangan.”Claire mengangkat cangkir tehnya. “Pasangannya Nona Cherry?”“Bagaimana kamu bisa m
Pelayan membawa Javier ke dalam. “Pak Andreas, tamumu sudah tiba.”Andreas mengangkat tangannya mengisyaratkan yang lain untuk mundur. Dia mengambil gelas teh di pinggir kolam. “Sepertinya kamu menemukan sesuatu dalam masalah acara Natal waktu itu.”Javier melepaskan kancing kemejanya dengan perlahan. “Apa kamu sengaja?”Gerakan tangan Andreas yang memegang gelas pun berhenti. Dia mengangkat kepala untuk melihat Javier dan tersenyum. “Apa maksudmu?”Javier berdiri di depan kolam. “Ada yang kamu rahasiakan dariku?”Andreas meletakkan gelasnya kembali ke pinggir kolam. Dia mengambil jubah mandi di belakang, lalu mengenakannya dengan perlahan. “Apa yang berhasil kamu selidiki?”Javier memalingkan kepalanya. “Ibumu turun tangan terhadap Jules.”Andreas duduk di sofa, lalu mengambil sebatang cerutu meletakkannya di depan hidung. “Apa kamu merasa terkejut?”Setelah itu, Andreas menyalakan cerutu. Dia mengisapnya, lalu berkata, “Masalah Keluarga Tanzil tidak sesederhana yang dipikirkan orang-
Andreas malah tersenyum. “Aku tidak akan melakukan hal di luar kendaliku. Kalau tidak ada pemutusan arus listrik, sepertinya bukan hanya sekadar masalah tali putus saja.”Javier mengerutkan keningnya. “Listrik bukan diputuskan mereka?”Andreas tersenyum. “Kalau mereka ingin membuat kecelakaan, kenapa mereka mesti menutup lampu? Orang yang bisa menyentuh tali itu setidaknya juga bisa menjamin tidak akan ada masalah dalam acara. Tuan Javier sangat pintar, kamu seharusnya bisa menemukan jawabannya.”Javier kembali terdiam.Beberapa saat kemudian, suara dering ponsel berbunyi. Javier mengeluarkan ponsel untuk melihat sekilas. Panggilan itu adalah panggilan dari pihak sekolah.Javier mengangkat panggilan. Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon. Raut wajah Javier malah tampak dingin.Panggilan diakhiri. Sepertinya Andreas juga bisa menebak isi percakapan itu. “Sepertinya ada penemuan baru dalam masalah pemutusan tali?”Javier berdiri hendak meninggalkan tempat. Tetiba dia kepikiran
Jessie bertanya dengan memiringkan kepalanya, “Kenapa? Apa karena Kak Jules telah menyinggung seseorang? Apa orang itu ingin mencelakainya?”Claire juga tidak tahu bagaimana menjelaskan kepada Jessie. Pada saat ini, Jerry malah tiba-tiba bersuara, “Apa identitas Jules sangat rumit? Ada yang ingin membunuhnya?”Claire terbengong melongo. Jerry meletakkan sendok garpunya. “Aku yang ingin menukar peran sama dia. Awalnya, peran itu memang seharusnya adalah peran Jules. Dia ingin menukarnya dengan teman lain, tapi teman itu nggak ingin melakoninya. Itulah sebabnya aku membantunya.”Jessie menatap Jerry dengan kebingungan. “Memangnya apa identitas Kak Jules? Kenapa ada yang ingin membunuhnya?”Jerry tidak berbicara. Jika dia mengatakannya, bukankah mereka akan tahu Jerry telah menguping pembicaraan orang tuanya?Claire menatap mereka dengan tersenyum. “Setelah keluarganya menyelesaikan masalah itu, kalian bisa main bersama lagi.”Jessie bertanya, “Apa dia akan dalam bahaya?”Claire mengerutk
Claire meletakkan laporan keuangan ke atas meja, lalu menatap Widya. “Aku sudah memutuskan untuk membuka dua cabang baru.”Widya merasa syok. “Kamu ingin menjadikan Soulna menjadi bisnis waralaba?”Claire mengangguk. “Bisnis waralaba di seluruh dunia. Setelah Soulna stabil di dalam negeri, kita bisa mengekspansi pasar ke luar negeri.”Pemikiran awal Claire akan menjadikan Soulna sebagai merek perhiasan nomor satu di dunia. Sekarang Claire telah berubah pikiran. Dia bukan hanya ini nama Soulna terkenal di luar negeri, dia juga ingin mengekspansi Soulna sampai ke luar negeri.Widya pun tersenyum. “Aku percaya kamu pasti akan berhasil.” Widya menyemangatinya. “Aku ingin terus bekerja di sini dan menyaksikan bagaimana Soulna bisa ke kancah internasional. Kelak, nggak akan ada lagi yang mengatakan perusahaan kita itu perusahaan kecil.”Claire pun tersenyum. “Akhirnya aku mengerti kenapa Paman Fendra memilihmu menjadi asistennya. Alangkah bagusnya jika semua orang bisa bersemangat sepertimu.
Gina tersenyum. “Kamu merendah sekali. Aku hanya memberimu suplai pemasok saja. Mengenai Tuan Javier, kalau kamu mengandalkannya, merek Soulna pasti sudah bertaraf internasional.”Gina menepuk-nepuk punggung tangan Claire. “Nenek yakin sama kamu. Kamu berkompeten dan juga merendah. Sungguh berbeda dengan desainer hebat yang pernah kujumpai. Ada banyak desainer merasa arogan setelah tenar. Tentu saja, mereka mengorbankan jerih payah mereka untuk menikmati kemewahan. Meski mereka arogan, setidaknya mereka juga bisa membuktikan keberhasilan mereka sendiri.”“Sangatlah langka jika ada yang bisa merendah setelah seseorang memiliki nama, kedudukan, dan kekuasaan. Jadi, Claire setelah kamu tenar nanti, jangan lupa untuk merendah.”Claire menatap Gina, lalu tersenyum sembari mengangguk.Selesai minum bersama Gina, Claire mendorong kursi rodanya keluar ruangan. Pengawal wanita dan asisten wanitanya pun mengikuti di belakang mereka.“Nek, apa kamu sudah lama kenal Pak Andreas?” Sebenarnya ada tu
Seandainya mereka saling mencintai, kenapa ibunya Andreas tidak menyukai putranya sendiri? Jangan-jangan dia bisa menikah dengan Tetua Keluarga Tanzil juga demi keuntungan?Namun jika ibunya Andreas mengharapkan kekayaan Keluarga Tanzil, dia seharusnya malah akan menyayangi putranya. Jika dia bisa membantu putranya untuk mewarisi kekuasaan Keluarga Tanzil, bukankah dia juga akan kecipratan rezeki?Sebelumnya Javier malah berkata, ibunya Andreas tidak menyukai putranya dan tidak ingin putranya mewarisi kekuasaan Keluarga Tanzil.Seandainya ibunya Andreas menguasai kekuasaan Keluarga Tanzil. Itu berarti semua keputusan berada di tangannya. Wanita seperti apa yang akan begitu ambisi? Memonopoli harta kekayaan suami yang telah meninggal, bahkan ingin menghabisi keturunan Keluarga Tanzil?Gina menggeleng. “Saling cinta atau tidak, aku juga tidak jelas. Tapi setahuku, setelah istrinya Tetua Keluarga Tanzil memegang kuasa, internal Keluarga Tanzil menjadi sangat kacau. Aku cuma bisa mengataka