Karen meninggalkan alamatnya, lalu meninggalkan Perusahaan Soulna. Claire pun menyimpan alamat itu. Awalnya dia sedang memikirkan cara untuk mendekati Karen. Tak disangka, Karen malah berinisiatif untuk mencarinya.Ada video yang mengancam Cherry di tangan Karen. Berhubung Claire sudah berjanji akan membantu Cherry, itu berarti dia mesti mencari cara untuk mengutak-atik komputer Karen.Cincin ini adalah sebuah kesempatan yang bagus.Karen kembali ke Vila Ohora. Pelayan mengatakan Mario menelepon ke rumah tadi. Dia mengatakan bahwa dirinya sedang menyelidiki orang-orang yang mengekspos aib mereka. Dia menyuruh Karen untuk tidak mengkhawatirkan masalah ini.Setelah mendengar ucapan itu, raut wajah Karen langsung menjadi muram. Setelah hubungan mereka terekspos, Mario tidak pernah lagi menampakkan diri di Vila Ohora. Dia bahkan tidak pernah menghubungi Karen. Sekarang dia malah menyuruh Karen untuk tenang?Kepikiran hal ini, raut wajah Karen semakin muram saja.Karen dan Mario sudah berhu
Namun sosok lelaki bertubuh tinggi itu sudah berdiri di depan pintu. Ketika melihat keberadaan Javier, Cahya juga tidak terlihat kaget. “Kebetulan sekali?”Javier melipat kedua tangannya di depan dada. “Aku sudah membantumu mengatasi masalah Keluarga Jetmadi. Sekarang kamu masih saja mendekati istriku.”Masalah Keluarga Jetmadi?Claire melihat mereka. Jadi, Javier turun tangan untuk menekan Keluarga Jetmadi … demi Cahya?Cahya berjalan ke hadapan Javier. Dari tampang, identitas, dan wibawa, boleh dikatakan kedua lelaki sangatlah mengimbangi.Cahya pun tersenyum. “Aku cari Nona Claire itu urusanku. Kalau kamu merasa cemburu, itu urusanmu, tidak ada hubungannya sama aku.”Javier menarik napas dalam-dalam. Raut wajahnya masih terlihat dingin. “Cahya, kamu memang ….”“Javier.” Claire menarik Javier ke belakang dengan wajah serius dan tidak berdaya. “Yang patuh.”Kali ini, Javier tidak berkata-kata.Claire memalingkan kepalanya menatap Cahya. “Tuan Cahya, ada urusan apa kamu mencariku?”Cah
Bisa jadi sebenarnya Mario masih memiliki sedikit perasaan terhadap istrinya. Hanya saja, semua itu hanya diketahui oleh orang bersangkutan.Setelah tereksposnya hubungan Mario dengan kekasih gelapnya, Bianca pun mengajukan perceraian. Mario juga tidak menghiraukan simpanannya karena dia memang tidak berencana untuk menikahi wanita itu.Masalah menemukan pelaku yang mengekspos berita itu hanyalah masalah waktu. Seandainya Cherry tertangkap, dengan adanya video di tangan Karen, bisa jadi Cherry akan dalam bahaya.Cahya mengerutkan keningnya. “Jadi, kamu tahu siapa yang mengekspos berita ini?”“Maaf, aku nggak bisa beri tahu kamu.” Claire menunduk. Meskipun masalah ini sangat serius, dia juga tidak boleh mengkhianati Cherry. “Aku berutang budi sama orang lain. Aku juga sudah janji akan membantunya.”Cahya kembali terdiam. Beberapa saat kemudian, tampak senyuman di wajahnya. “Sepertinya aku tahu siapa dia.”Claire pun terkejut. Belum sempat dia bertanya, Cahya pun mengenakan kacamata hita
Javier mengerutkan keningnya. “Apa Mario tahu hubungannya dengan Keluarga Martini?”Roger mengangguk. “Seharusnya dia tahu. Hanya saja, Keluarga Martini tidak mengakui Karen. Meskipun Mario tahu hubungannya dengan Keluarga Martini, dia juga hanyalah anak haram yang tidak diakui oleh Keluarga Martini.”Intinya, Mario hanyalah mempermainkan perasaan anak muda itu. Seandainya Karen bisa mendatangkan keuntungan untuknya, dia pasti sudah menikahi Karen dari dulu.Tetiba Roger kepikiran sesuatu, lalu menambahkan, “Oh ya, Tuan Javier, belakangan ini Nona Claire berhubungan dekat dengan Nona Cherry, putri dari Carlos Martini. Sewaktu Nona Claire ke pelelangan batu judi, Candice dan Cherry juga pergi bersamanya.”Javier juga tidak berbicara lagi. Dia kepikiran dengan ucapan Claire sebelumnya yang mengatakan dirinya tidak ingin berutang budi kepada orang lain. Waktu itu, Keluarga Martini juga ikut campur dalam masalah bos Perusahaan Etina. Jangan-jangan “budi” yang dimaksud Claire adalah budi da
Jangan-jangan video itu tidak disimpan di dalam laptop?Setelah Karen mengakhiri panggilan, dia berusaha mengendalikan emosinya, lalu kembali duduk di tempat. “Aku sungguh berterima kasih karena Nona Alice bersedia untuk membantuku. Tapi sepertinya kalian datang ke sini bukan tanpa tujuan?”Tangan Claire yang sedang memegang gelas terhenti. Dia tidak menyesap tehnya, melainkan melihat Karen dengan serius. “Maksud Nona Karen ….”Karen menatap kedua mata Claire. “Aku sudah baca berita tadi. Kamu itu istrinya Javier. Dengan statusmu, mana mungkin kamu akan mengantar cincin langsung ke tangan pelanggan?”Claire menyesap tehnya, lalu berkata, “Aku takut kamu masih punya permintaan lain. Apa ada yang salah?”Setelah mendengar ucapan Karen tadi, hati Claire langsung merasa tenang. Dia pun tersenyum. “Aku memang adalah istrinya Javier, tapi aku adalah pemilik sekaligus desainer dari perusahaan perhiasan. Meskipun kamu bukan Nona Karen, aku juga akan memperlakukan orang lain seperti ini.”Karen
Claire menyipitkan matanya. “Tapi Mario juga nggak mungkin akan mencurigai Candice. Candice juga nggak tahu kamu yang mengekspos berita ini. Hanya kita berdua saja ….”Cherry menatapnya. “Aku percaya sama kamu. Tentu saja, kalau Mario mencarimu, kamu juga bisa menyebut namaku.”Claire menggeleng. Tatapannya terlihat serius. “Aku janji aku nggak akan pungkiri janjiku. Mengenai masalah video, aku akan cari cara untuk mendapatkannya.”Cherry meninggalkan Perusahaan Soulna. Saat mobilnya melaju pergi, wanita yang duduk di dalam mobil sedan biru menatap kepergiannya. Keningnya spontan berkerut. “Bukannya dia itu Cherry?”Charine juga kenal dengan Cherry. Hanya saja, dia tidak menyangka Cherry akan berjalan keluar dari Perusahaan Soulna. Jangan-jangan dia kenal sama Claire?Sore harinya, di Grup Angkasa.Matahari mulai terbenam. Javier duduk di atas bangkunya sembari membaca dokumen.Roger mengetuk pintu. Javier menyahut tanpa mengangkat kepalanya. “Masuklah.”Roger berjalan ke depan meja. “
Javier menggendong Claire duduk di atas meja, lalu menempelkan keningnya di atas kening Claire. “Apa aku gampang diajak kompromi?”Claire memeluk pinggangnya, lalu mengecup Javier. “Gimana kalau aku bayar dengan tubuhku?”Javier langsung menunjukkan wajah serius. “Sepakat!”Pagi harinya.Cahaya matahari masuk dari celah gorden menyilaukan Claire yang sedang tertidur. Claire mengulurkan tangannya ke samping ranjang, tetapi tidak ada orang disampingnya. Dia spontan menyadarkan dirinya, lalu terdengar suara ketuk keyboard di ujung sana.Claire berusaha melebarkan matanya. Dia juga tidak tahu kapan Javier terbangun. Sekarang dia sedang mengutak-atik ponsel dengan sangat fokus.Claire melirik jam di atas nakas. Sekarang baru jam tujuh pagi saja. Saat Javier mengangkat cangkir kopi, dia baru menyadari Claire sudah bangun. Senyuman di wajahnya terlihat sangat lembut. “Kenapa kamu bangun sepagi ini? Apa aku sudah membangunkanmu?”Claire memeluk bantal. Jujur saja, dia memang masih mengantuk sa
Dapat diketahui bahwa Javier terus menatap layar monitornya. Claire pun mendengus. “Sepertinya kamu sangat tertarik dengan video ini?”Javier merasa tidak berdaya. “Apa bagusnya melihat orang lain, aku juga bukan ….” Sambil berbicara, ujung bibir Javier melengkung ke atas. Dia mengangkat-angkat dagu Claire. “Kita juga bisa melakukannya.”Wajah Claire seketika merona.Javier tidak menggodanya lagi. “Sudahlah, aku lagi melihat apa ada video yang kamu cari.”Claire memalingkan kepalanya dengan perlahan. Video yang mencolok mata itu sudah ditutup oleh Javier. Saat ini, dia sedang membuka sebuah video yang sudah disimpan dari beberapa tahun lalu.Tetiba Claire menegakkan tubuhnya. Orang di dalam video itu tak lain adalah Cherry. Video ini memang sudah direkam sejak beberapa tahun lalu, tapi perubahan wajah Cherry tidaklah besar.Cherry ditindih seorang lelaki di atas ranjang. Dia berusaha keras untuk meronta. Video hanya berdurasi sekitar dua menit. Di bagian belakang, tampak Cherry menanca