Ucapan itu dikatakan Charine langsung kepada “sahabatnya”. Kemudian, “sahabatnya” itu melakukan tangkapan layar, lalu membagikannya kepada orang-orang. Bagaimana Candice tidak merasa lucu?Claire menggeleng dengan tidak berdaya. “Lingkungan kalian terlalu rumit.”“Reputasi Charine di kalangan kita itu sangat nggak bagus. Semua orang yang kelihatan berhubungan baik sama dia, sebenarnya malah menggosipnya di belakang.”Belum sempat Candice menyelesaikan omongannya, dia menopang wajahnya dengan kedua tangan sembari mengejapkan matanya. “Aku hanyalah penonton di dalam grup. Aku jarang berbicara di dalam sana. Terkadang aku merasa aku bagai paparazi yang sedang mengorek gosip saja.”Setelah berbicara seperti ini, Claire pun merasa penasaran. Dia mengambil ponselnya, lalu mengangkat alisnya. “Gimana kalau kamu masukin aku ke dalam grup?”Senyuman di wajah Candice langsung menghilang. Dia terlihat sangat kaget saat ini.Candice memasukkannya ke dalam grup yang bernama “Kumpulan Wanita Jomlo I
Claire menggenggam tangan Javier dengan erat, lalu mendekatkan bibirnya di samping telinga Javier. “Apa kita jadi potret foto pernikahan?”Javier memeluknya, lalu mencium ujung bibirnya. Air keringat jatuh ke ujung mata Claire. “Bukannya kamu tidak menyukainya?”Claire berkata, “Kata siapa aku nggak suka?”Javier mencondongkan tubuhnya. Urat hijau di lengan terlihat sangat menonjol. Napas Claire terasa sangat cepat. Ucapannya juga jadi terbata-bata. “Aku … apa aku bilang aku nggak suka?”Javier memeluk pinggang langsung, lalu mencium telinga Claire. “Oke, kita akan foto di esok pagi.”Keesokan harinya, di studio foto pernikahan.Claire sedang duduk merias wajahnya di ruang rias. Penata rias juga sedang menata rambutnya sembari menanyakan pendapatnya.Dua jam kemudian, Claire mengenakan gaun pengantin berwarna putih berdiri di depan cermin, rambut panjang dikepang dua, lalu terdapat mahkota di atas kepalanya. Selain itu, ada juga kalung dengan berlian hitam hasil desainnya di bagian leh
Sesuai dugaan, setelah Riandy memiliki uang itu, dia masih pergi berjudi. Semalam dia memenangkan uang 400 jutaan. Kemudian, dia langsung mentraktir semua teman yang dikenalinya dan menghabiskan uang ratusan juta.Claire menyipitkan matanya. Seandainya Riandy bersedia menggunakan itu untuk memulai bisnis baru, mungkin Claire akan diam-diam menyuntikkan dana untuknya. Jika Riandy ingin memperbaiki kesalahannya, Claire bisa memberinya kesempatan. Bagaimanapun, pamannya ini tidak pernah menjebak dirinya dan juga ayahnya.Sayangnya, sepertinya kebiasaan buruk Riandy tidak bisa diubah. Claire juga tidak berdaya. Dia pun mengirim pesan kepada pengawal.…Setelah Gabriana mengetahui masalah ini, dia pun pergi ke rumah kontrakan Riandy dengan emosi tinggi.“Bagus! Kamu bilang kamu tidak punya uang. Sekarang kamu masih berani berjudi lagi. Kamu bahkan traktir banyak orang, ‘kan?”Riandy duduk di sofa sembari merokok. Semalam dia mabuk berat lagi. Baru saja dia mulai tersadar dari mabuknya, dia
Gabriana hampir saja sesak napas. “Mana mungkin? Apa kita bahkan tidak sanggup mengeluarkan uang beberapa ratus ribu?”Melihat Hendri menunduk dan tidak berbicara, raut wajah Gabriana pun berubah. “Hendri, kamu … pakai uang itu?”Lantaran masih tidak mendapatkan jawaban, amarah Gabriana langsung meledak. “Kenapa kamu menghambur-hamburkan uang? Untuk apa kamu menggunakan uang itu?”Uang itu adalah hasil dari penjualan resor pemandian air panas mereka. Sebelumnya masih tersisa beberapa ratus juta lagi. Sewaktu mereka berkunjung ke ibu kota untuk mendapatkan harta warisan Rendy, mereka juga menginap di hotel termurah. Biasanya, kartu debit akan disimpan oleh Hendri. Gabriana takut dia akan menghilangkan kartu itu.Gabriana sangat memercayai cucunya. Dia yakin cucunya akan menuruti ucapannya tidak akan berani menghamburkan uang itu. Namun sekarang, uang ratusan juta lenyap dalam seketika. Mana mungkin Gabriana tidak marah?Hendri berkata dengan kesal, “Bukankah kamu bilang uang itu untuk a
Javier sedang berdiri di dalam kegelapan tanpa secercah cahaya. Dia tidak bisa melihat apa pun.Psikiater melihat jam yang digantung di tangannya, lalu mengambil selembar kertas yang diserahkan oleh Roger. “Apa kamu melihat lokasi kecelakaan?”Lokasi kecelakaan?Keringat dingin seketika bercucuran di ujung kening Javier.Psikiater kembali memberi petunjuk, “Mobil yang dinaiki istrimu mengalami kecelakaan. Kamu pergi ke lokasi kecelakaan.”Tubuh Javier yang berdiri di dalam kegelapan merasa tegang. Dia samar-samar merasa ada cahaya api di kejauhan. Dia berusaha untuk melangkah ke sana. Terdengar suara-suara yang di telinganya.“Claire, Claire, aku tahu aku salah ….”“Kita jangan bercerai. Jangan tinggalkan aku sendiri ….”Javier dapat melihat ada seorang lelaki sedang berlutut di depan mobil dengan menangis histeris.Napas Javier terhenti sejenak. Kepalanya terasa sakit lantaran terdengar suara tajam yang menutupi semua suara di sekeliling.“Javier.”Javier mengangkat kepalanya dengan s
Jangan benci Javier!“Javier!”Suara si wanita menarik Javier kembali ke kenyataan. Dia melihat wanita di hadapannya dengan jelas. Wanita itu bukanlah Claire yang membencinya, melainkan Claire yang mengkhawatirkan dan mencintainya.Claire memegang kedua pipi Javier, lalu mendekatinya. “Javier, apa kamu baik-baik saja? Jangan kagetin aku!”Javier langsung memasukkan Claire ke dalam pelukannya. Tangan yang memeluk pundak Claire sangatlah erat. Setelah merasakan suhu tubuh si wanita, rasa takut di hati Javier pun semakin berkurang.Roger membawa mobil kembali ke vila. Sepanjang perjalanan, Javier bersandar di pundak Claire dengan capek.Claire memalingkan kepala melihat lelakinya. Saat menuruni gedung tadi, Roger memberitahunya bahwa Javier terlihat syok dengan petunjuk yang diberikan psikiater tadi.Sepertinya alam bawah sadar Javier berusaha menolak dan menghindari kecelakaan itu ….Apa Javier tidak bisa menerima masalah kematian anaknya?Waktu itu, Claire memberi tahu masalah anak kepa
Tak lama kemudian, akhirnya Javier benar-benar tertidur.Keesokan harinya.Di Perusahaan Soulna.Claire menerima dokumen yang dikirimkan oleh pengawal. Yolana yang dimaksud Hendri adalah Yolanda Kesuma. Dia adalah seorang pelayan di sebuah klub.Claire menyerahkan dokumen ke sisi Izza. “Coba kamu pergi ke klub itu untuk selidiki latar belakang Yolanda.”Izza mengangguk, lalu membawa dokumen keluar ruangan. Tak lama kemudian, Fendra pun masuk. “Claire, Bu Gabriana telepon ke kantor.”Claire tertegun sejenak, lalu mengangkat kepalanya. “Demi masalah uang lagi?”Fendra mengangguk. “Dia masuk rumah sakit. Biaya pengobatannya masih belum dibayar. Dia mulai menggunakan identitas nenekmu untuk meminta uang dari resepsionis.”Claire tidak berbicara lagi.Mentang-mentang Gabriana itu tua, dia mengira semua orang wajib menuruti ucapannya?Claire pun tersenyum. “Kalau dia telepon lagi, suruh resepsionis beri tahu dia, Perusahaan Soulna nggak berkewajiban untuk bayar biaya pribadinya, apalagi meng
Sore harinya.Yolana mengenakan pakaian mewah berjalan meninggalkan apartemen. Entah siapa yang sedang dia telepon saat ini. Suaranya terdengar sangat manja.Sebuah mobil sedan hitam sedang berhenti di depan saja. Dua orang pengawal berpakaian hitam berjalan menuruni mobil. “Permisi, apa benar dengan Nona Yolana?”Yolana terbengong. Dia langsung meningkatkan kewaspadaannya. “Kalian ….”“Nyonya kami ingin menemuimu.”Pengawal membukakan pintu mobil. Yolana merasa ada yang aneh, langsung membalikkan tubuhnya hendak berlari. Entah sejak kapan Izza muncul di belakangnya. Dia langsung menjambak rambut Yolana mendorongnya ke dalam mobil.Yolana merasa ketakutan. Dia mengangkat kepalanya, lalu tampak wanita yang duduk di samping itu. Dia terlihat sangat anggun dan cantik.Izza dan yang lain ikut masuk ke mobil. Pengawal pun mulai menjalankan mobil.Saat ini Yolana merasa merinding. “Aku, aku, aku … aku nggak pernah menyinggung kalian. Kalian mau bawa aku ke mana?”Claire memalingkan kepalanya
Fendra mengangguk. “Emm, berhubung kamu sudah punya pilihan, kamu bisa lakukan sesuai dengan keinginanmu. Ayah akan selalu mendukungmu.”Emiko merangkul lengan Fendra. “Terima kasih, Ayah.”…Satu bulan kemudian.Dacia duduk di pesawat menuju ke bandara ibu kota. Dia mendorong koper berjalan keluar bandara, kemudian dia menaiki taksi untuk menuju ke vila Keluarga Fernando.Dacia tidak ingin memberi tahu Jerremy karena ingin memberinya sebuah kejutan. Setelah mobil tiba di depan pintu vila Keluarga Fernando, Dacia mendorong koper ke dalam rumah.Baru saja memasuki rumah, terdengar suara tangis Jennie. Pengasuh pun sedang sibuk membujuknya. Saat melihat keberadaan Dacia, pengasuh merasa kaget. “Nyonya Dacia?”Dacia menyerahkan kopernya ke pelayan yang berdiri di samping, kemudian berjalan ke sisi pengasuh. “Biar aku gendong saja.”Pengasuh menyerahkan Jennie kepada Dacia. Saa Dacia menggendong Jennie ke dalam pelukannya, hatinya pun merasa luluh.Jennie sudah semakin besar. Dia memiliki
Setengah bulan kemudian, Jodhiva dan Ariel kembali dari Negara Shawana. Jodhiva menyerahkan wasiat kakek buyutnya kepada Claire.Claire terbengong ketika menerimanya.“Kakek Buyut meminta bantuan Paman Louis untuk menyerahkan wasiat ini kepadamu. Kata Paman Louis, dia berharap Keluarga Gufree masih bisa memiliki keturunan.”Claire mengusap wasiat di tangannya sembari tersenyum. “Aku mengerti. Jody, terima kasih.”“Ibu, aku pernah diskusi sama Ariel. Kelak kalau kami punya anak, tidak peduli anak kami laki-laki atau perempuan, kami bersedia membiarkan anak kami memikul tanggung jawab itu.”Claire menatap Jodhiva, lalu meletakkan tangannya di atas pundak Javier. “Ibu tahu kamu adalah putra sulung Keluarga Fernando. Kamu memikul tanggung jawab Keluarga Fernando. Jadi, tidak peduli apa pun pilihanmu, Ibu akan selalu mendukungmu.”Jodhiva pun tersenyum.Di sisi lain, ada banyak anak baru yang mendaftar kelas di balai seni bela diri. Ketika melihat banyak orang yang keluar masuk balai, tatap
Mobil melaju melewati hadapan Hiro.Di dalam mobil, Yura menyampaikan rasa minta maafnya kepada Bastian. Bastian hanya duduk tanpa berbicara sama sekali. Dia sendiri juga tidak mengerti kenapa dia mesti ikut campur dalam hubungan mereka. Mungkin Bastian sudah terbiasa untuk membantunya?Setelah terdiam selama beberapa saat, Bastian bertanya, “Kamu kerja di mana?”Yura juga terdiam sejenak, baru tersenyum. “Masih belum tahu. Mungkin di Negara Demar atau Negara Hyugana.”Bastian berdecak sembari melihat ke luar jendela. “Lebih baik ke Negara Shawana saja. Tentu saja, kalau kamu mau ke sana, aku bisa bantu kamu. Tapi aku bisa membantumu juga karena aku kenal sama kamu.”“Oke,” balas Yura dengan langsung, “Kalau aku memutuskan ke Negara Shawana, aku akan minta bantuan Tuan Bastian.”Beberapa hari kemudian, berita di Negara Shawana melaporkan kabar duka bahwa Wilson telah meninggal dunia. Para anggota keluarga kerajaan, bangsawan, serta tokoh-tokoh dari dunia politik menghadiri pemakamannya
Kelihatan sekali Gotama sedang menolak secara halus.Bastian terbengong selama beberapa detik. “Tapi, kamu tahu sendiri wanita dewasa itu membuat orang merasa lebih tenang. Fotonya saja yang kelihatan dewasa, tapi kenyataannya dia bagai anak kecil saja ….”“Maaf, aku tidak bisa menerima usianya. Meskipun dia baik, aku tetap tidak bisa menerimanya.” Usai berbicara, Gotama langsung meninggalkan tempat.“Hei, Tuan Gotama ….”Bastian melihat bayangan punggung yang semakin menjauh, lalu berdecak. “Malah permasalahkan soal umur. Apa kamu mau anak berusia 18 tahun? Dasar!”Yura yang tadinya duduk di baris belakang pun langsung duduk di hadapan Bastian. Dia tersenyum. “Gagal, ‘kan?”Bastian melipat kedua lengan di depan dada. “Aku lagi bantu cari jodoh buat kamu, bukan buat aku. Kenapa kamu masih bisa tertawa?”“Sudahlah, wajar kalau dia keberatan dengan usiaku. Lagi pula, aku juga tidak harus berpacaran, kok. Tapi aku benar-benar berterima kasih sama kamu karena sudah membantuku.”Yura hanya
Warganet hanya melihat nama Levin di dalam daftar nama pemeran, tapi mereka tidak tahu “Firdaus” adalah Levin. Setelah penggemar Levin mengenali idolanya, mereka pun terus memberi dukungan.[ Astaga! Akhirnya Levin akting dengan serius! ][ Levin bisa tenar juga berkat Kak Jessie. Hahaha. ][ Dari trailer, sepertinya akting Dik Levin lebih bagus berkali-kali lipat dari sebelumnya. Dulu dia saja hanya melakoni peran anak orang kaya, yang mirip dengan Levin. Semoga kali ini Dik Levin nggak mengecewakan kita semua. ][ Akhirnya Levin ada kemajuan. ]Di sisi lain, di Agensi Solar.Samuel duduk di kantor menyaksikan trailer dan juga komentar dari para warganet. Dia pun mendengus. “Bocah ini semakin hebat saja. Aku beri dia nilai 90.”Asisten terbengong. “Hanya 90 saja? Aku merasa nilai itu kerendahan.”Samuel melipat kedua lengannya di depan dada. “Rendah? Kalau dia menggunakan teknik aktingnya yang dulu, aku hanya akan beri dia nilai 75 saja. Nilai 90 sudah tergolong tinggi baginya. Kalau
Siapa sangka Proto akan memberikan Dacia kuasa untuk memilih pemeran penting. Setelah mendengar masalah itu, Dacia merasa sangat tertekan. Jika pandangannya salah, bukannya dia akan mengecewakan harapan Sutradara Proto?Jujur saja, Dacia tidak pintar dalam soal memilih pemeran. Sepertinya dia hanya bisa meminta bantuan Jessie.Dacia berkunjung ke Vila Laguna, kemudian menyerahkan naskah kepada Jessie. “Jessie, aku benar-benar kehabisan akal. Aku takut aku salah pilih pemeran, nantinya malah akan merusak film Pak Proto. Jadi, aku mesti memilih dengan saksama. Jangan sampai mengganggu jadwal syuting.”Jessie menatap Dacia dengan tersenyum. “Bukannya ada kesempatan untuk audisi? Waktu setengah tahun sudah lebih dari cukup, kok.”Dacia menghela napas dengan pasrah. “Memang sudah cukup, tapi belum tentu semuanya punya jadwal yang cocok. Aku khawatir kalau ada kejadian nggak terduga, seperti artis yang tiba-tiba nggak bisa mengambil perannya. Selain itu, sebulan lagi aku harus kembali ke neg
Baru saja Yura hendak menjelaskan, Bastian langsung mengangkat tangannya, duluan menjelaskan, “Kamu tidak usah katakan apa pun. Hargai nyawamu. Hiduplah dengan baik. Kalau kamu benar-benar tidak bisa melepaskannya, aku bisa perkenalkan cowok baik-baik sama kamu. Ada banyak stok cowok baik-baik di sekitarku, terserah kamu mau persyaratan atau penampilan yang bagaimana. Tentu saja, kalau kamu tidak suka cowok Negara Shawana, aku bisa carikan cowok dari ibu kota.”Yura tersenyum canggung. “Kalau begitu … ergh … terima kasih atas niat baikmu.”“Tidak usah sungkan. Bagaimanapun kita juga saling kenal. Beberapa hari lagi, deh. Aku akan kumpulkan daftar nama cowok dari ibu kota buat kamu. Terserah kamu mau pilih yang mana.”Dua hari kemudian, Bastian benar-benar mengumpulkan data putra dari keluarga kaya yang masih lajang. Dia memperlihatkan selembar demi selembar kertas di hadapan Yura.Ujung bibir Yura berkedut. Dia menatap Bastian yang duduk di seberang sofa. “Dari mana kamu menemukannya?”
Jodhiva berjalan mendekati Oriana dengan tersenyum. “Kamu kalah karena aktingmu terlalu buruk. Apa kamu kira preman sungguhan bakal beri kamu kesempatan untuk meminta bantuan?”Oriana langsung jatuh duduk di lantai. Dia menatap Jodhiva dengan dingin, lalu mengulurkan tangan untuk menarik si pria. “Jody, maaf, nggak seharusnya aku berbuat seperti ini. Aku tahu kesalahanku ….”Jodhiva menepis tangan Oriana memandangnya dengan dingin. “Mulai sekarang kamu tidak usah berhubungan dengan Hunter lagi. Kalau ketahuan kamu menyebar gosip lagi, aku tidak akan melepaskanmu.”Kemudian, Jodhiva membalikkan tubuhnya berjalan ke sisi Ariel. Dia merangkul pundak wanita itu, lalu membawanya ke dalam ruangan.Para anggota Hunter melihat ke sisi Oriana sembari menggeleng. Ternyata pandangan mereka salah!Mereka juga mulai membubarkan diri. Tidak ada lagi yang menghiraukan Oriana.Di dalam vila, Jodhiva membawa Ariel untuk duduk di sofa. Dia menarik tangan Oriana, lalu melihat bekas kebiruan besar di bagi
Jodhiva mengeluarkan senyuman tidak berdaya. “Memangnya kenapa kalau aku sering membantumu? Kalau waktu itu ada wanita lain yang mengalami kondisi yang sama, aku juga akan mengulurkan bantuan. Mengenai masalah kamu mengatakan aku memperbolehkanmu untuk tinggal di sisiku, semua itu juga karena kamu mengatakan kamu mau balas budi. Apa aku pernah janji sama kamu? Dari awal, cuma kamu sendiri yang terus mengikuti kami, ‘kan?”Ucapan Jodhiva bagai petir yang menyambar kepala Oriana. Dia seolah-olah menjadi lelucon semua orang.“Nggak … nggak mungkin.” Oriana tidak bersedia untuk menerima kenyataan ini. “Kamu bohong! Jelas-jelas kamu merasa aku istimewa, makanya kamu memperlakukanku berbeda dibandingkan dengan wanita lain. Kalau nggak, kenapa kamu nggak halangi Bastian ketika aku dibawa ke Hunter?”Kalau bukan karena Oriana memiliki posisi istimewa di hati Jodhiva, mana mungkin dia seorang orang luar bisa berhubungan dengan anggota Hunter?Kening Jodhiva kelihatan berkerut. “Semua itu karena