Share

Bab 2462

Penulis: Daun Jahe
Jessie berkata dengan tersenyum, “Aku makan semuanya, kok. Aku nggak pemilih.”

“Oke kalau begitu. Ibu ke bawah dulu.” Silvia melihat ke sisi Jules, lalu berkata, “Jangan tindas kesayanganku, sudah dengar belum?”

Jules terdiam.

Setelah Silvia pergi, Jessie pun tidak bisa menahan tawanya lagi. “Ibumu selalu saja seramah ini.”

Jules menunjukkan senyuman tidak berdaya. “Dia terlalu menyukaimu.”

Jessie menatapnya. “Ibu juga menyukaimu. Bagaimanapun, kamu itu anak kandungnya.”

Gerakan Jules tertegun. Jelas sekali dia merasa Jessie sedang menghiburnya. Dia pun tertawa. “Apa kamu takut aku akan merasa sedih?”

Jessie tidak berbicara.

Jules mengusap kepala Jessie, lalu mencium keningnya. “Bagus kalau Ibu menyukaimu. Kalau diperbolehkan, aku juga berharap kamu bisa merasakan rasa kasih sayang berlimpah dari kami.”

Saat makan malam, Silvia sangat menjaga Jessie. Dia bahkan tidak mengindahkan putra dan suaminya.

“Sayang, jangan cuma makan daging saja, kamu mesti makan sayur juga. Sayur hijau itu me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2463

    Jules terdiam membisu.…Keesokan harinya.Di akademi perfilman nasional.Dacia sedang mempersiapkan naskah di ruang kelas. Jane, Carly, dan beberapa murid lainnya memasuki kelas sembari bersenda gurau.Jane berkata, “Oh, ya, hari ini kekasihku mengadakan pesta di vilanya. Apa kalian bisa hadir?”“Eh, kamu sudah punya pacar?”“Aku sudah pacaran sekitar satu bulan lebih. Aku masih belum sempat memperkenalkannya kepada kalian. Tapi hari ini kalian akan bertemu sama dia.”“Aduh, aku iri banget, deh. Apa pekerjaan kekasihmu?”Jane membalas dengan tersenyum, “Dia punya bisnis keluarga. Belakangan ini, ayahnya suruh dia untuk mulai mengelola perusahaan.”Usai berbicara, Jane berjalan ke sisi Dacia. “Oh, ya, gimana kalau kamu ajak suamimu juga?”Dacia menggigit bibirnya. Dia hendak mencari alasan untuk menolak. Namun, Jane seolah-olah bisa membaca pikirannya saja. “Nggak usah sungkan. Kita semua juga teman satu akademi. Ayolah!”“Iya, Dacia. Ayo, kita pergi bersama. Jane sudah mengundang. Jan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2464

    Jerremy membaca isi kontrak. Beberapa saat kemudian, dia baru menandatangani kontrak di hadapan pengacara.Setelah mereka pergi, Jerremy menerima panggilan dari Claire. “Ibu?”Claire berkata, “Jerry, Jessie dan Jules lagi pulang ke Negara Hyugana. Kalau kamu ada waktu, kamu wakili kami untuk berkunjung ke Kediaman Keluarga Tanzil. Ingat bawa hadiah.”“Apa? Mereka ke Negara Hyugana?”“Jessie sudah hamil. Bukannya wajar kalau dia ikut Jules ke Negara Hyugana? Berhubung kamu lagi di Negara Hyugana, kamu ingat bertamu ke rumah adik iparmu. Jalin hubungan baik dengan mereka. Jangan sampai mereka berpikir kita tidak menghormati mereka. Apa kamu mengerti?”Jerremy menggigit bibirnya. “Iya, aku mengerti.”Setelah panggilan diakhiri, Jerremy melihat ke luar jendela. Jessie telah mengandung? Bukannya sekarang Jerremy sudah naik pangkat menjadi seorang “paman”? Sepertinya memang sudah seharusnya Jerremy bertamu ke rumah mereka.Pada saat ini, Jerremy menerima sebuah pesan masuki.Jane mengundang

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2465

    “Kenapa kalian semua kumpul di sana? Aku ambil anggur merah buat kalian.” Si pria membawa dua botol anggur merah. Selain kekasihnya Jane, ada dua pria di sampingnya.Jane bahkan tidak pernah melihat wanita itu sebelumnya. Dia tertegun, lalu berjalan maju. “Kamu bawa teman?”Si pria bertanya, “Kamu tidak keberatan, ‘kan?”Jane juga tidak berkata lain. Teman wanita lainnya pun berkata dengan tersenyum, “Tentu saja kami nggak keberatan. Kami malah senang bisa ditemani pria.”Saat ini, Dacia sedang memanggang makanan. Sementara, di dalam kolam renang, dua pria itu sedang bermain dengan mesranya dengan para wanita. Boleh dikatakan mereka semua sangat terbuka.Dacia mengerutkan keningnya. Dia memiliki firasat buruk. Kekasihnya Jane pasti memendam niat jahat. Jika tidak, mana mungkin dia mengajak dua teman prianya kemari.Tak lama kemudian, Carly keluar dari kolam renang. Raut wajahnya kelihatan tidak begitu bagus. Dia berjalan ke sisi Dacia. “Bisa nggak kamu temani aku ke toilet?”Dacia tert

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2466

    Jane terbengong sejenak, lalu melihat ke sisi Dacia sembari menggigit bibirnya.Dacia juga merasa sangat syok. Sepertinya dia tidak memberi tahu Jerremy. Entah bagaimana ceritanya Jerremy bisa mengetahui keberadaannya?Kekasih Jane mengamati Jerremy. “Siapa kamu?” Usai berbicara, dia bertanya pada Jane dengan kesal, “Temanmu?”Dacia berjalan ke sisi Jerremy. “Bagaimana kamu bisa tahu aku ada di sini?”Jerremy melirik orang-orang di belakang Dacia dengan sinis, lalu merangkul Dacia ke dalam pelukannya. “Kenapa kamu tidak beri tahu aku kalau kamu datang ke tempat seperti ini?”“Apa? Jangan-jangan dia itu suaminya Dacia?”“Bukannya Jane mengatakan suaminya Dacia hanya bisnis kecil-kecilan saja? Kalau beberapa mobil mewah itu ditotalkan, sepertinya bisa membeli sebuah vila?”Ketika mendengar suara dari orang-orang di sekitar, Jane mengepal erat kedua tangannya, kemudian dia menunjukkan senyuman di wajahnya. “Dacia, baguslah kalau suamimu ke sini. Kami sangat menyambut kedatangannya.”Jerre

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2467

    Jerremy bersandar di bangku. “Setelah kamu menjemput ayahmu, rumah ini akan menjadi rumah kalian.”Dacia menatap Jerremy dengan syok. “Kamu ….”“Kamu tidak usah berterima kasih sama aku.” Jerremy membelai rambut Dacia, lalu memeluknya. Bibir Jerremy ditempelkan di samping daun telinganya. “Aku tidak akan mengizinkan ada orang yang meremehkan istriku.”Mata Dacia menjadi merah. Hatinya mulai bergejolak. Setelah semua orang menuruni mobil, mereka semua kembali merasa kaget. Mereka semua tidak percaya rumah ini adalah tempat tinggal suaminya Dacia. Pantas saja Jerremy tidak ingin tinggal lama di sana. Vila ini lebih luas berkali-kali lipat daripada vila kekasih Jane.Bahkan ada landasan helikopter di rerumputan. Terdapat juga taman luas yang mengelilingi vila ini. Sepertinya akan tersesat jika berjalan-jalan ke halaman belakang?Jerremy membawa mereka ke kebun bunga mawar. Saat ini, ada lebih dari sepuluh pelayan masih sibuk menata lokasi jamuan. Di atas meja panjang yang ditutupi taplak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2468

    Entah sejak kapan Jerremy berdiri di belakang Dacia. Dia meletakkan kedua tangan di atas pundak Dacia, lalu bertanya, “Apa kalian lagi mengobrol masalah yang tidak boleh aku dengar?”Ada yang membalas dengan tersenyum, “Kami lagi tanya Dacia kisah pertemuan kalian.”“Oh, ya?” Jerremy memicingkan matanya. Dia menurunkan kelopak matanya melihat orang yang duduk di depannya, lalu berkata dengan serius, “Sebelumnya kami sekolah di akademi yang sama. Perasaan kami tumbuh seiring berjalannya waktu.”Dacia sungguh terkejut dengan jawaban Jerremy. Dia pun mengangkat kepalanya dan berkata, “Apa yang lagi kamu katakan?”“Memangnya bukan?” Jerremy membungkukkan tubuh untuk menatapnya. “Entah cewek mana yang terus merindukanku, bahkan mencariku sampai ke Negara Makronesia.”Dacia mendorong tangannya. “Kamu memang nggak tahu malu, ya. Gen keluarga, ya?” Daun telinga Dacia memerah.Ujung jari Jerremy menyentuh daun telinganya sembari tersenyum. “Apa kamu lagi menyindir ayah kita?” Dacia terdiam mem

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2469

    “Tapi apa mereka benar-benar ingin mengundurkan diri? Mereka hanya mengeluh saja. Berhubung seperti itu, aku akan beri mereka kesempatan untuk mengundurkan diri demi menutup mulut mereka. Mereka yang sebenarnya tidak ingin pergi akan mempertimbangkan situasi mereka sekarang sebelum mengambil keputusan. Pada saat seperti ini, jika ada perubahan pada tunjangan atau gaji, apa yang akan mereka pikirkan?”Filbert memutar otaknya. “Aku mengerti. Mereka menganggap semua ini hanyalah sebuah ujian.”Pintu lift terbuka. Jules memasuki lift. “Karyawan yang memilih untuk tetap bekerja di sini akan merasa beruntung dengan keputusan mereka. Sedangkan, orang yang mengundurkan diri akan melewatkan tunjangan kali ini. Kemudian, suara mengeluh otomatis akan berhenti.”Akhirnya Filbert mengerti. Sepertinya ucapannya cukup masuk akal. Jules menekan tombol lift, lalu mengangkat kepala untuk menatapnya. “Tidak masuk?”Filbert tersadar dari lamunannya. Kali ini, dia baru buru-buru ke dalam.Lift tiba di lant

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2470

    Di sisi lain, semuanya berpamitan dengan Dacia. Saat Carly berjalan ke depan mobil, dia menghentikan langkahnya, lalu melihat ke sisi Dacia. “Terima kasih atas jamuanmu. Emm, aku berutang permintaan maaf sama kamu.”Dacia merasa syok.Carly menurunkan kelopak matanya. “Aku menganggap Jane sebagai teman. Waktu itu, dia sudah mengatakan kata-kata yang menyakitimu. Meskipun kamu kelihatannya nggak keberatan, waktu itu aku juga nggak menghalanginya. Jadi, aku merasa bersalah sama kamu.”Dacia menggigit bibirnya. Biasanya Dacia selalu menyendiri, tidak suka berhubungan dengan orang lain. Jadi, dia memang tidak memasukkan ke hati semua ucapan yang dilontarkan orang lain. Lebih tepatnya, dia selalu menunjukkan bahwa dirinya tidak keberatan, tetapi sebenarnya dia cukup peduli dengan masalah itu.Dacia sungguh terkejut dengan permintaan maaf Carly. Selain terkejut, hatinya juga terasa hangat. “Nggak apa-apa.”“Dacia, kamu yang berada di depan suamimu barulah kamu yang sesungguhnya. Biasanya kam

Bab terbaru

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2760

    Menjelang malam, di Kompleks Amara.Jessie sedang berkemas di kamarnya, menyiapkan barang-barang untuk perjalanan, termasuk panduan perjalanan darat serta berbagai perlengkapan yang mungkin dibutuhkan.Jules baru saja selesai mandi dan keluar dari kamar mandi. Melihat Jessie yang begitu serius mencari informasi tentang perjalanan, dia tidak bisa menahan tawanya. “Kita hanya pergi jalan-jalan, kenapa seperti mau pindah rumah saja?”“Barang cewek memang banyak! Mulai dari kosmetik, perawatan wajah, perlengkapan sehari-hari, camilan, oh ya, juga kamera, drone, dan payung. Semua sudah aku bawa!”Jules menyipitkan mata. “Bawa payung juga?”Jessie mengangkat kepala untuk melihat Jules, lalu berkata dengan serius, “Bagaimana kalau turun hujan? Bukannya akan terasa canggung?”Jules merasa tidak berdaya.Dua koper besar dan satu koper kecil sudah selesai dikemas. Jessie berdiri dan menatap barang bawaannya. Sepertinya memang agak berlebihan. Dia pun menggaruk pipinya sambil berkata, “Sepertinya

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2759

    Jodhiva menggenggam tangannya. “Kita bicarakan nanti.”Claire melihat ke sisi Jessie dan Jules. “Jody dan Jerry sudah mengadakan resepsi pernikahan. Bagaimana dengan kalian?”Jessie membalas, “Kata Kak Jules, cocoknya di tanggal 9 September. Karena cuaca di awal bulan September nggak tergolong dingin, cuaca di siang hari tergolong hangat. Kalau malam, cuaca akan terasa dingin.”Ariel merasa syok. “Cuaca bulan September di sini masih panas? Nggak, biasanya di Pulau Persia, bulan September itu musim panas.”Jessie tersenyum. “Musim dingin di Pulau Persia sama seperti musim gugur di sini. Kalau kamu tidak suka musim salju, kamu bisa kembali ke Pulau Persia.”Steven meletakkan cangkir tehnya sembari berpikir sejenak. “Tanggal 9 September. Bukannya hanya tersisa 13 hari saja? Cepat juga.”Claire mengangguk dengan tersenyum. “Cukup cepat juga.”Jodhiva melihat ke sisi Jules. “Pernikahan keluarga kerajaan pasti meriah?”Jules merangkul pundak Jessie. “Tentu saja. Pada saat itu, pernikahan aka

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status