Nora melepaskan maskernya. “Aku juga nggak ada cara lain lagi.” Dia mengamati lingkungan buruk di sekelilingnya. “Apa kamu rela hidup di tempat seperti ini?”“Memangnya ada yang bisa aku lakukan?” Mutya tersenyum sembari mengangkat tangannya. “Apa kamu sanggup melawan orang-orang kaya itu?”“Bukannya kamu benci sama Jessie?” Nora berjalan ke hadapan Mutya. Telapak tangan menopang di atas meja. “Kalau bukan karena mereka, apa mungkin hidupmu akan menjadi seperti ini? Bagaimana kalau kita bekerja sama?”Mutya menatap Nora. “Bekerja sama? Kamu mau aku bekerja sama dengan seorang buronan?”“Aku sudah kehilangan segalanya. Jadi, aku nggak takut dengan apa pun lagi. Aku tahu kamu juga dimanfaatkan oleh Hiro. Anggap saja aku menusuknya demi membalas dendammu.”Sebelumnya Nora sudah mendengar masalah yang menimpa Mutya. Sebenarnya Mutya bisa turun tangan terhadap Jules juga karena ulah Hiro. Mutya hanyalah sebuah bidak saja. Dia telah dimanfaatkan. Mana mungkin Mutya akan terima?Mutya mematik
Balai seni bela diri itu berada di pusat kota, di mana dekat dengan jalan umum dan juga area pusat bisnis. Harga sewa toko di area itu pasti tidak murah, setidaknya dimulai dari harga satu miliar.Ariel menjentikkan jari tangannya. “Gimana kalau aku pergi cari pemiliknya?”Jessie merasa syok. Beberapa saat kemudian, dia pun memutuskan, “Jangan-jangan dari waktu itu, kamu sudah menargetkan balai seni bela diri?”Ariel mengangkat-angkat alisnya. “Sebenarnya iya.”Mobil berhenti di depan balai seni bela diri. Ariel dan Jessie sama-sama menuruni mobil. Saat ini, pintu balai masih tertutup rapat dan tidak banyak orang di dalamnya.Setelah mereka berdua memasuki ruangan, hanya terlihat ada yang sedang mengepel. Petugas kebersihan mengangkat kepala untuk melihat mereka berdua. “Apa kalian datang untuk cari orang?”Jessie bertanya, “Kenapa nggak ada orang hari ini?”Petugas kebersihan berkata, “Ada perombakan dalam balai seni bela diri. Jadi, ditutup untuk sementara.”Ariel melipat kedua tanga
Ariel mengangkat-angkat alisnya. Senyuman di wajahnya semakin lebar lagi. “Kalau begitu, bos kalian itu orang hebat?”Dari sikap arogan si pria, dapat diketahui bahwa pemilik balai seni bela diri ini bukanlah tokoh sederhana. “Kalau begitu, aku malah mesti ketemu sama dia.”Saat hendak berjalan pergi, tiba-tiba Ariel merasakan aura membunuh yang cukup kental. Dia menghentikan langkahnya, lalu memalingkan kepalanya menatap beberapa orang yang sedang berdiri di seberang paviliun.Mereka semua mengenakan pakaian yang berbeda dengan anggota seni bela diri. Sebelumnya Ariel juga tidak pernah melihat mereka.Ketika melihat seragam hitam yang mereka kenakan, entah kenapa Ariel merasa tidak asing dengan mereka.“Devin, jangan bersikap tidak sopan terhadap tamu.” Pada saat ini, sesosok bayangan tubuh berjalan menuruni tangga. Dia mengenakan kemeja berkerah tegak dari bahan katun linen yang sederhana dan rapi, dilapisi rompi kulit domba buatan tangan yang sangat mewah.Rambutnya dipotong pendek
Yogi menatap Ariel. “Kejadian waktu itu memang akibat dari perbuatan Riko sendiri. Tentu saja aku tidak akan ikut campur. Tapi ….” Yogi berjalan, lalu berhenti di hadapannya. “Bagaimana dengan masalah di antara kita?”Ariel mengangkat kelopak matanya. “Apa yang ingin kamu lakukan?”Yogi membungkukkan tubuhnya untuk mendekati Ariel. Senyumannya semakin lebar lagi. “Aku penasaran dengan kemajuan teknik seni bela dirimu. Gimana kalau kita berduel?”…Setelah Jessie meninggalkan balai seni bela diri, dia masih saja mencemaskan keselamatan Ariel. Jadi, dia segera menghubungi Jodhiva dan memberi tahu masalah Ariel di balai seni bela diri.Usai mendengar, Jodhiva pun tertegun di tempat. “Kamu bilang pemilik balai seni bela diri itu ada konflik dengan Ariel?”“Sepertinya begitu. Semua itu hanya firasatku saja.” Jessie menurunkan kelopak matanya. “Kak, aku sangat mencemaskan Ariel. Meski Ariel hebat, latar belakang pihak lawan juga nggak sederhana. Bagaimana kalau Ariel terluka nantinya?”Jodhi
“Kata siapa aku nggak bisa mengakui kekalahan. Aku akui Tuan Yogi itu lawan tangguh. Hanya saja, bukannya wajar kalau lawan bermain intrik sewaktu bertanding?” jawab Ariel tanpa merasa bersalah sama sekali.Yogi berdiri dengan perlahan. Telapak tangannya mengusap wajahnya. Beberapa saat kemudian, dia tersenyum. “Aku sungguh tidak menyangka kamu masih licik seperti dulu. Kamu bahkan menggunakan trik seperti ini.”Ariel menggulung lengan pakaiannya ke atas. “Dulu aku memang meremehkan trik seperti ini. Tapi namanya manusia itu selalu berubah. Aku cuma bisa mengatakan bahwa kamu sudah meremehkan musuhmu.”Devin merasa marah hingga tubuhnya gemetar. “Kamu … kamu benar-benar tidak tahu malu.”Ariel tersenyum. “Hanya dengan tidak tahu malu, aku baru bisa menjadi tidak terkalahkan.”Jujur saja, Ariel belajar trik tidak tahu malu dari Jodhiva.“Kamu ….” Yogi menyela omongan Devin, lalu melihat Ariel dengan tertawa. “Benar apa katanya. Aku memang sudah meremehkan musuh. Aku sudah memberinya ke
Yogi mengangguk. “Aku menunggu setiap saat.”Jodhiva membawa Ariel meninggalkan tempat.Setelah keluar dari balai seni bela diri, Ariel melepaskan pelukan Jodhiva, lalu melihatnya. “Apa kamu kenal sama Yogi?”Jodhiva menatap wajah Ariel. “Kamu malah mengungkit masalah pria lain di hadapanku. Apa kamu tidak takut aku akan cemburu?”Ariel tertegun sejenak. “Kenapa kamu asyik cemburu, sih?”Jodhiva menindih Ariel di depan mobil, lalu mencubit dagunya. Dia mendekati Ariel, kemudian bertanya, “Apa hubungan kamu dan dia sangat bagus?”Ariel menjawab tanpa ragu sama sekali, “Nggak tergolong bagus.”Jodhiva sungguh kehabisan akal. Justru karena jawaban Ariel sangat blak-blakan, Jodhiva baru merasa tidak berdaya.Jari tangan Jodhiva mengusap sudut bibir Ariel. Dia menunduk mencium bibir empuk itu. Ariel spontan mendorong dada Jodhiva. “Ada orang lain … uhm!”Telapak tangan Jodhiva menahan belakang kepala Ariel. Dia sedang menguasai bibir delima itu. Jodhiva membuka matanya dengan perlahan. Tata
Jodhiva menahan belakang kepala Ariel, lalu menciumnya. Kali ini, Ariel sungguh merasa gusar hendak menggigitnya. Sepertinya Jodhiva menyadarinya. Dia segera keluar dari bathtub.Ariel langsung mengambil sandal dan melemparnya ke sisi Jodhiva.Jodhiva menghindar. Sandal itu pun melayang ke sisi kakinya. Dia pun tertawa. “Kenapa kamu bahkan kelihatan imut ketika lagi marah?”“Jody, keluar sekarang!”Setelah Jodhiva pergi, Ariel baru berbaring di dalam bathtub. Wajahnya sudah sangat merona. Dia pasti sudah terkena sihir Jodhiva. Jika tidak, mana mungkin tadi … Ariel tidak bisa menahan dirinya?Di ruang baca, Jodhiva sedang membaca dokumen yang dikirim Edwin tadi. Pemilik balai seni bela diri yang bernama Yogi Amkasa tergolong tokoh berpengaruh di Yasia Tenggara.Keluarga Amkasa memulai usahanya di Yasia Tenggara. Setelah ayahnya Yogi, Darren Amkasa, pensiun dari militer, dia pernah berjasa ketika menjadi agen rahasia polisi dalam memberantas obat terlarang sehingga mendapatkan promosi. S
Ariel menyesap teh. “Nggak masalah. Kami ada waktu, kok.”Ketika melihat mereka tidak bermaksud untuk pergi, Devin menjulingkan matanya. “Sebenarnya apa yang ingin kalian lakukan? Bos kami sudah tidak perhitungan lagi sama kalian. Jangan tidak tahu batasan, ya!”Ariel menyilangkan kedua kakinya. “Aku datang buat melakukan transaksi dengan bos kalian. Kamu bilang aku nggak tahu batasan? Kenapa? Apa kalian merasa uang kalian sudah terlalu banyak? Meski kalian meremehkanku, nggak seharusnya kalian meremehkan uang, ‘kan?”Devin bertanya, “Apa maksudmu?”Ariel melambaikan tangannya. “Kamu juga nggak bakal ngerti. Pergi sana! Panggil Yogi untuk jumpai aku!”Saat Devin masih ingin mengatakan sesuatu, terdengar suara pria paruh baya dari lantai atas. “Devin, biarkan Nona Ariel ke atas.”Devin mencemberutkan bibirnya tanda dirinya merasa tidak puas. “Silakan.”Ariel berdiri dengan tersenyum. “Begini, dong.” Dia memalingkan kepala untuk melihat Jessie. “Kamu tunggu aku di sini.”Jessie pun menga
Ariel mengangguk.“Bagus sekali. Aku mau beri tahu Tuan Tobias!” Dessy mengambil ponselnya untuk menghubungi Tobias.Saat Tobias mengetahui kabar kehamilan putrinya, dia langsung mengesampingkan mahyongnya. Firman mengangkat kepalanya untuk menatap Tobias. “Apa benar Ariel lagi mengandung?”Tobias tersenyum lebar. Meski dia kalah dalam permainan, dia juga merasa sangat gembira saat ini. “Tentu saja! Dia saja sudah periksa di rumah sakit. Astaga! Akhirnya aku jadi kakek!”Dua teman main mahyong lainnya mengucapkan selamat. “Hebat, Tuan Tobias! Kabar ini adalah kabar gembira. Ingat traktiran.”Tobias melambaikan tangannya. “Tenang saja.”Setelah Ariel kembali ke Vila Galatta, dia langsung pergi ke ruang baca Jodhiva. Saat Jodhiva sedang membaca buku, dia melihat Ariel melempar selembar kertas di atas meja. “Coba kamu lihat!”Gerakan tangan Jodhiva berhenti. Saat membaca tulisan “Laporan Kehamilan”, Jodhiva langsung mengangkat kepalanya.Ariel berkata, “Aku sudah hamil.”Jodhiva meletakka
Usai berbicara, Samuel hendak mengambil ponsel. Levin pun berdiri. “Oke, kalau begitu, aku akan mencobanya. Jangan sampai nanti dibilang, tidak ada yang bisa diandalkan dari Agensi Solar.”Samuel membawa Levin untuk ketemuan dengan Proto di restoran. Saat bertemu, Levin mengikuti persyaratan Samuel untuk mengenakan kacamata.Proto bisa memilih Levin karena melihat dia memiliki sikap sopan santun yang mirip dengan Firman. “Apa Tuan Levin pernah memerani peran antagonis?”Levin menjawab dengan terus terang, “Tidak pernah.”Jari tangan Proto saling bertautan. Dia meletakkannya di atas meja, lalu berkata dengan serius, “Bagus kalau tidak pernah. Aku sudah menonton serial ‘Embun’, Pak Samuel juga pernah bilang kalau aktingmu biasa-biasa saja. Tapi dalam filmku, aku tidak mencari yang jago dalam berakting, aku mengutamakan kepribadian aslimu.”Levin tertegun beberapa detik. "Tapi karakter ini tidak seperti aku. Kamu ingin aku memerankan seorang pria yang munafik, mungkin aku ….”“Semua itu s
Terdengar suara Yelena dari ujung telepon. “Apa Ayah dan Ibu nggak beri tahu kamu?”“Beri tahu apa?”Yelena tersenyum dingin. “Mereka minta uang sama kamu untuk mendaftarkanku ke akademi perfilman. Kebetulan, aku lolos ujian masuk.”Erin langsung berdiri. “Apa? Mereka daftarin kamu ke akademi perfilman? Kenapa kamu nggak beri tahu aku?”“Apa gunanya beri tahu kamu? Kamu selalu menuruti apa kata Ayah dan Ibu. Kalau diminta uang, kamu juga selalu memenuhi permintaan mereka. Uangmu itu seperti nggak ada nomor serinya. Gara-gara kamu, sekarang adik kita sudah tamat, tapi dia selalu saja tiduran di rumah, menunggu dikirim uang sama kamu. Kamu sudah seperti orang tuanya saja yang terus mengasuhnya. Semoga saat kamu tua nanti, dia bisa menjagamu.”“Yelena ….”Tanpa menunggu balasan dari Erin, Yelena langsung mengakhiri panggilan.Keesokan harinya, Yelena mendapatkan peran sebagai adik perempuannya Wilmar. Proto meminta Yelena untuk membaca naskah, lalu memintanya untuk menguasai peran dalam w
Samuel menjelaskan, “Pak Proto memiliki standar yang berbeda dalam memilih pemeran dibandingkan sutradara lain. Dia mencari artis yang benar-benar sesuai dengan kondisi karakter. Baginya, pengalaman pribadi artis yang mirip dengan karakter akan membantu mereka dalam menampilkan perasaan yang paling alami, sebab gadis berusia 20 tahun itu tidak memiliki banyak pengalaman akting.”Dacia merasa terkejut. Ternyata begitu alasannya.Bagaimanapun, dari enam karakter tersangka dalam cerita, ada dua karakter yang paling kompleks, yaitu abang dan adik perempuan dari Keluarga Martha.Adik perempuan dari “Tuan Wilmar” adalah karakter dengan latar belakang yang sangat khusus. Dalam Keluarga Martha, yang lebih mementingkan anak laki-laki dibandingkan perempuan, keberadaan gadis ini semata-mata adalah untuk menyelamatkan abangnya.Dia terpaksa berhenti sekolah di usia muda, bekerja di dunia malam, menghadapi berbagai macam orang dan gaya hidup mewah. Dia adalah karakter yang sangat rendah diri, teta
Ketika mendengar balasan Clara, Dacia spontan tersenyum. Sepertinya Jerremy menjalankan tanggung jawabnya sebagai paman dengan sangat baik.Tidak lama kemudian, Jerremy telah tiba di Vila Kandara. Dia berjalan ke dalam ruang tamu, lalu melihat Clara sedang bermain bersama Jennie di sana. Dacia menyuguhkan makan malam dari dapur, lalu mengangkat kepalanya. “Pulangnya cepat sekali?”Jerremy pun tersenyum. Dia melonggarkan dasinya, lalu berjalan mendekati Dacia. “Ini yang namanya kejutan? Kamu malah bawa putriku kabur dari rumah?”Dacia menyuapi sepotong daging ke mulut Jerremy. “Dicoba?”Jerremy memakannya. “Jam berapa sampainya?”Dacia membalas dengan serius, “Siang hari tadi. Tadi aku temani Jennie, lalu pergi ke Agensi Solar. Kemudian, aku bawa Jennie ke sini.”Tiba-tiba Jennie menangis.Clara menggendong Jennie. “Tante, sepertinya Adik lapar.”Hanya saat kelaparan saja, Jennie baru akan menangis.Dacia berjalan maju untuk menggendong Jennie. “Jennie sudah lapar. Kalau begitu, aku ma
Jessie bukan tipe orang yang mengejar ketenaran atau kekayaan. Meskipun persaingan di pasar sangat ketat, selalu ada naskah yang bagus, dia juga bisa memerankan karakter apa saja.Apalagi dalam naskahnya, ada karakter yang sesuai dengan usia Jessie. Sutradara Proto juga sudah menyiapkan beberapa kandidat untuk peran tersebut.Dua peran yang harus dipilih Dacia. Salah satunya adalah peran wanita yang diminta Sutradara Proto untuk diperankan oleh aktris muda berusia sekitar 20 tahun.Samuel mengangkat cangkir teh dan meminumnya dengan perlahan. “Ada Pak Proto sudah punya kandidat?”“Dia menginginkan sebagian besar artis dan peran pendukung berasal dari Area Homa. Empat pemeran utama masih dalam tahap seleksi. Dua peran lainnya, satu pria dan satu wanita, dia serahkan padaku. Peran pria harus memilih aktor sekitar 30 tahun, sedangkan peran wanita harus berusia 20 tahun.”Samuel mengusap dagunya, lalu berpikir sejenak, “Besok aku akan bantu lihatkan. Nanti aku ajak kamu ikut audisi.”Dacia
Fendra mengangguk. “Emm, berhubung kamu sudah punya pilihan, kamu bisa lakukan sesuai dengan keinginanmu. Ayah akan selalu mendukungmu.”Emiko merangkul lengan Fendra. “Terima kasih, Ayah.”…Satu bulan kemudian.Dacia duduk di pesawat menuju ke bandara ibu kota. Dia mendorong koper berjalan keluar bandara, kemudian dia menaiki taksi untuk menuju ke vila Keluarga Fernando.Dacia tidak ingin memberi tahu Jerremy karena ingin memberinya sebuah kejutan. Setelah mobil tiba di depan pintu vila Keluarga Fernando, Dacia mendorong koper ke dalam rumah.Baru saja memasuki rumah, terdengar suara tangis Jennie. Pengasuh pun sedang sibuk membujuknya. Saat melihat keberadaan Dacia, pengasuh merasa kaget. “Nyonya Dacia?”Dacia menyerahkan kopernya ke pelayan yang berdiri di samping, kemudian berjalan ke sisi pengasuh. “Biar aku gendong saja.”Pengasuh menyerahkan Jennie kepada Dacia. Saa Dacia menggendong Jennie ke dalam pelukannya, hatinya pun merasa luluh.Jennie sudah semakin besar. Dia memiliki
Setengah bulan kemudian, Jodhiva dan Ariel kembali dari Negara Shawana. Jodhiva menyerahkan wasiat kakek buyutnya kepada Claire.Claire terbengong ketika menerimanya.“Kakek Buyut meminta bantuan Paman Louis untuk menyerahkan wasiat ini kepadamu. Kata Paman Louis, dia berharap Keluarga Gufree masih bisa memiliki keturunan.”Claire mengusap wasiat di tangannya sembari tersenyum. “Aku mengerti. Jody, terima kasih.”“Ibu, aku pernah diskusi sama Ariel. Kelak kalau kami punya anak, tidak peduli anak kami laki-laki atau perempuan, kami bersedia membiarkan anak kami memikul tanggung jawab itu.”Claire menatap Jodhiva, lalu meletakkan tangannya di atas pundak Javier. “Ibu tahu kamu adalah putra sulung Keluarga Fernando. Kamu memikul tanggung jawab Keluarga Fernando. Jadi, tidak peduli apa pun pilihanmu, Ibu akan selalu mendukungmu.”Jodhiva pun tersenyum.Di sisi lain, ada banyak anak baru yang mendaftar kelas di balai seni bela diri. Ketika melihat banyak orang yang keluar masuk balai, tatap
Mobil melaju melewati hadapan Hiro.Di dalam mobil, Yura menyampaikan rasa minta maafnya kepada Bastian. Bastian hanya duduk tanpa berbicara sama sekali. Dia sendiri juga tidak mengerti kenapa dia mesti ikut campur dalam hubungan mereka. Mungkin Bastian sudah terbiasa untuk membantunya?Setelah terdiam selama beberapa saat, Bastian bertanya, “Kamu kerja di mana?”Yura juga terdiam sejenak, baru tersenyum. “Masih belum tahu. Mungkin di Negara Demar atau Negara Hyugana.”Bastian berdecak sembari melihat ke luar jendela. “Lebih baik ke Negara Shawana saja. Tentu saja, kalau kamu mau ke sana, aku bisa bantu kamu. Tapi aku bisa membantumu juga karena aku kenal sama kamu.”“Oke,” balas Yura dengan langsung, “Kalau aku memutuskan ke Negara Shawana, aku akan minta bantuan Tuan Bastian.”Beberapa hari kemudian, berita di Negara Shawana melaporkan kabar duka bahwa Wilson telah meninggal dunia. Para anggota keluarga kerajaan, bangsawan, serta tokoh-tokoh dari dunia politik menghadiri pemakamannya