Seketika terlintas senyuman di wajah serius Tobias. Tidak lagi kelihatan ekspresi gusar di wajahnya. “Dia saja sudah datang khusus untuk mengadu. Mana mungkin dia berbohong?”Sepertinya Tobias akan menang dalam taruhannya dengan Jessie.Pengurus rumah menyadari Tobias tidak merasa kaget, malah tersenyum lebar. “Tuan Tobias, jangan-jangan kamu ….”Terdengar suara tawa Tobias. “Ariel sudah dewasa. Bukannya sangat wajar kalau dia ingin berpacaran?”Pengurus rumah tidak berani memercayainya. “Dengan Tuan Muda Jody?”Tobias menyesap teh beraroma wangi itu dengan puas. “Hanya pria itu saja pantas menjadi menantuku.”Tobias sungguh berterima kasih kepada Alicia lantaran telah memberinya kejutan sebesar ini.Sebenarnya Tobias tahu apa maksud Alicia. Dia memberi tahu Tobias juga demi memisahkan Ariel dengan Jodhiva. Dengan begitu, Alicia baru bisa turun tangan terhadap Jodhiva.Hanya saja, mana mungkin Tobias akan merelakan calon menantu seunggul itu kepada orang lain? Jodhiva sudah pasti akan
Pagi harinya, Ariel sedang latihan di arena seni bela diri. Dia yang sudah lama tidak latihan itu pun melampiaskan kekesalannya kepada para anggotanya. Setelah beberapa ronde, semuanya pun kalah telak.Ada yang memijat lengan yang terasa sakit sembari menuruni arena. “Apa suasana hati Tuan Muda Ariel sedang tidak bagus? Coba kalian lihat, betapa sadisnya Tuan Muda! Hampir saja ajalku dijemput!”Yang lain menepuk-nepuk pundak temannya. “Sudahlah, anggap saja kita lagi latihan untuk meningkatkan kemampuan kita.”Ariel yang sedang berdiri di atas arena berkacak pinggang sembari bertanya, “Apa masih ada yang ingin bertanding?”Orang di bawah arena spontan melambaikan tangan dan menggeleng, lalu melangkah mundur sejauh mungkin. Ariel pun berdecak sembari menuruni arena. “Nggak seru.”Jodhiva sedang berdiri di bawah pohon sembari melipat kedua tangannya. Cahaya matahari bersinar menutupi setengah wajahnya, membuat lekuk wajah Jodhiva kelihatan semakin lembut lagi.Ariel sedang menggulung len
Tadinya Andry mengira ingin menggunakan identitas Ariel untuk mengancam Tobias. Siapa sangka, Tobias malah akan berbicara seperti itu. Andry berkata dengan geram, “Apa kamu tidak takut anggotamu tidak bisa menerimanya?”Tetap saja Tobias tidak masuk ke jebakannya. “Terima atau tidak juga bukan urusanmu. Kalian semua sudah menyaksikan kemampuannya. Jadi, apa kalian keberatan kalau Ariel itu wanita?”Para pengawal di halaman langsung tersadar dari bengong mereka, kemudian membalas dengan serempak, “Tidak!”Jenis kelamin juga tidak ada hubungannya sama sekali. Mereka hanya melihat kemampuan. Meskipun Ariel adalah wanita, selama beberapa tahun ini mereka semua menganggapnya sebagai seorang pria. Selama ini, Ariel juga melakukan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Jadi, apa gunanya membeda-bedakan jenis kelamin?“Ka … kalian ….” Andry emosi hingga tidak bisa berkata-kata. Anggota Keluarga Oswaldo malah membela seorang wanita?Ariel melipat kedua tangan di depan dada sembari berjalan ke
Jodhiva menatap Ariel dengan tersenyum.Di sisi lain, di vila barat daya.“Apa? Ariel itu wanita?”Puzo kelihatan sangat syok setelah mendengar kabar ini.Ariel adalah satu-satunya putranya Tobias. Semua orang di pulau juga jelas dengan masalah itu. Namun, ternyata Ariel adalah seorang wanita.Pengawal yang datang melapor melihat Puzo. “Sekarang semua orang di area kekuasaan Keluarga Oswaldo malah menerima kenyataan ini. Andry ingin menggunakan rahasia ini untuk mengancam Tuan Tobias, tapi Tuan Tobias juga tidak takut sama sekali.”Ekspresi Puzo terlihat muram. “Ternyata Andry memang setia terhadap Tom. Tom tidak memahami Tobias. Dia kira perbuatannya akan membuat Tobias mengalah? Lucu sekali!”Puzo telah gegabah dalam soal Tom. Tidak seharusnya dia membiarkan seorang buronan menetap di Pulau Persia. Tidak disangka, sekarang Tom malah berulah hendak melawannya.Pantas saja Sams bisa menyewa pembunuh Organisasi Skelem untuk membunuh Ariel di area kekuasaan Keluarga Oswaldo. Ternyata Sam
Seandainya tidak ada Jules, Keluarga Oswaldo juga tidak mungkin memiliki pegangan Tom bisa memenangkan pertarungan kali ini. Bagaimanapun, mereka bisa mempengaruhi Puzo, tetapi tidak bisa mempengaruhi Tom.Dibandingkan dengan mereka, Jules lebih memahami Tom. Meskipun Puzo kalah telak dan Tom mendapatkan semua keuntungan, Jules tetap punya cara untuk menyerangnya.Beberapa hari kemudian, api besar melahap gudang Kamar Dagang Bardi. Sekarang petugas pemadam kebakaran sedang memadamkan api. Kamar dagang yang tadinya mewah itu terbakar hingga tidak berwujud. Untung saja tidak ada korban jiwa dalam masalah ini.Setelah Puzo mendengar kabar ini, dia langsung meluapkan amarahnya. “Kenapa bisa kebakaran? Di mana Celine? Panggil Celine untuk menemuiku!”Orang itu menunduk dan tidak berbicara. Salah seorang pria berpakaian hitam menjawab dengan penuh hati-hati, “Nona Celine … dia sudah hilang.”Puzo meremas kerah pakaian orang yang berbicara. “Apa maksudmu?”Si pria berpakaian hitam berkata den
Tobias dan Jodhiva sedang main catur di ruang baca. Tiba-tiba pintu kamar diketuk. Dessy berjalan ke dalam, lalu berhenti di sisi mereka berdua. “Tuan Tobias, Kamar Dagang Bardi sudah hancur.”Tobias meletakkan pion putih ke atas papan sembari tersenyum. “Gerakan Nona Izza cepat juga.”Jodhiva juga tersenyum. “Setelah Kamar Dagang Bardi hancur, aliran dana Puzo juga akan terputus. Kali ini, Puzo bukan hanya terlilit utang saja. Dengan adanya sergapan Tom, dia pun tidak akan bertahan lama lagi.”Pengurus rumah berdiri di depan pintu. “Tuan Tobias.”Tobias memalingkan kepalanya melihat ke sisi luar. Tampak sesosok bayangan di belakang pengurus rumah, Elgar.Elgar berjalan ke dalam ruang baca, lalu menganggukkan sedikit kepalanya. “Tuan Tobias.”“Bukannya kamu ….” Tobias terbengong sejenak, kemudian berdiri. “Kamu masih hidup?”Elgar tersenyum getir, lalu berkata dengan perlahan, “Awalnya aku juga mengira aku akan mati. Waktu itu Puzo mengutus Celine untuk membunuhku. Saat aku berkelahi d
“Apa Nona Alicia menyukaiku?”Pertanyaan mendadak Jodhiva membuat wajah Alicia merona. Dia menunduk dengan tersenyum. “Jantungku selalu berdebar kencang ketika bertemu denganmu. Mungkin ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama.”Jodhiva melihat ke sisi lain dengan acuh tak acuh. “Apa yang kamu sukai dari aku?”Alicia tertegun sejenak, lalu tersenyum. “Namanya juga suka, apa ada alasannya?”“Memang tidak butuh alasan. Tapi aku tidak merasa aku punya pesona yang begitu besar hingga Nona Alicia bisa jatuh cinta pada pandangan pertama.”“Apa kamu tidak percaya terhadap dirimu sendiri?” Alicia kelihatan syok.Jodhiva pun tersenyum. “Kalau waktu itu Ariel tidak sengaja mengacaukan kencan buta dan dia itu pria, apa kamu akan mendekatinya?”Pertanyaan itu membuat Alicia terdiam membisu. Seandainya Ariel adalah seorang pria, waktu itu dia juga tidak mengacaukan kencan buta mereka, apa benar hati Alicia akan tergerak? Tentu saja, kemungkinan itu ada jika Alicia tidak bertemu dengan Jodhiv
Tobias yang mengintip dari belakang pun tersenyum lebar. Tiba-tiba ada yang menepuknya dari belakang. Tobias merasa syok, langsung memalingkan kepalanya melihat ke sisi Ariel.Ariel membungkus tubuhnya dengan jaket, lalu melipat kedua tangan di depan dada. Dia keluar rumah dengan mengenakan pakaian tidur, lalu sembarangan membungkus tubuhnya dengan jaket. Dia bahkan tidak menyisir rambutnya. “Ayah, kenapa kamu diam-diam di sini?”Saat Ariel hendak melihat, Tobias malah menariknya. “Yang pelan! Jangan sampai ketahuan!” Usai berbicara, Tobias tidak bisa menahan dirinya untuk melihat lagi.Ariel juga mencondongkan kepalanya dan dia pun terbengong. “Bukannya itu Jody dan Nona Alicia? Apa mereka berdua sedang berkencan?”Tobias menarik napas dalam-dalam. Dia hampir saja tidak bisa menahan emosinya. “Kencan apaan? Nona Alicia sedang mengutarakan perasaannya terhadap Jody.”Ariel merasa kaget. “Secepat itu?”Tobias tersenyum bangga. “Apa kamu ingin ke sana sekarang?”Tanpa berpikir, Ariel lan