Share

Bab 206

Author: Daun Jahe
Bekerja di Studio Soul bagai sangat terpaksa saja.

Sebelumnya Claire juga tidak menghiraukannya. Dia mengira Lucy tidak mungkin bisa bertahan lama. Namun, tak disangka, dia malah bagai perangko yang terus menempel di perusahaan. Kebetulan hari ini Claire menemukan alasan yang tepat untuk mengusirnya.

Lucy menyadari Claire sudah membulatkan tekadnya untuk mengusirnya. Dia pun menatap Javier, “Kak Javier, Kak Claire, dia ….”

“Semua masalah studio nggak ada hubungannya sama dia. Jadi, nggak ada gunanya kamu meminta bantuannya.” Raut wajah Claire semakin muram lagi. Hanya Claire saja yang boleh bersikap tidak sopan terhadap Javier, yang lain tidak boleh!

Javier pun tersenyum. “Iya, aku tidak ikut campur dalam masalah studio. Semua ikut apa kata Claire.”

Semua orang kembali terkejut.

Pada akhirnya, Lucy dengan terpaksa meninggalkan studio. Claire menyerahkan dokumen di tangan kepada resepsionis, lalu kembali ke ruangannya.

Javier mengikuti Claire. Tiba-tiba wanita di depannya membalikkan tu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Just Rara
pintar banget ya anak2 nya claire javier,klu ada masalah aja lansung ibu angkatnya yg dihubungi hahaha
goodnovel comment avatar
Rafita Galingging
seru bgt bc y tp koin y kemahaln udh bab y sdikit"
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 207

    “Jangan asal bicara! Mana mungkin putraku akan memarahimu? Kamu yang sudah memukul putraku!” Si wanita lalu menatap guru. “Di mana kepala sekolah kalian? Suruh dia keluar! Apa kalian kira Keluarga Linston bisa kalian tindas?”Melihat kondisi saat ini, guru pun merasa tidak berdaya. Dia melihat Jerry. “Jerry, apa pun ceritanya memukul teman itu perbuatan yang salah. Kamu harus minta maaf.”“Kenapa aku yang minta maaf duluan? Dia marahi aku anak haram, nggak punya ayah. Bukankah dia seharusnya minta maaf sama aku?” tanya Jerry sambil memiringkan kepalanya.Setelah mendengar ucapan Jerry, Candice menarik napas dalam-dalam. “Anakmu nggak tahu sopan santun, ya? Siapa anak haram? Siapa nggak punya ayah?”Sialan! Untung saja yang datang itu Candice. Jika Claire yang datang, sepertinya dia akan langsung menampar anak ini. Apalagi kalau Javier yang datang, sepertinya riwayat ibu dan anak ini akan berakhir!“Kamu … kamu sembarangan bicara! Mana mungkin putraku mengatakan ucapan seperti itu, betu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 208

    Louis menarik Candice ke samping. “Apa kamu tidak merasa malu?”Ketika si wanita menyadari kedatangan Louis, dia pun tidak bersikap seangkuh tadi lagi. “Tuan Louis, akhirnya kamu datang juga. Anaknya telah memukul anakku, sekarang wanita ini juga memukulku!”“Bu Cindy, anakmu memang berbicara kasar duluan. Sudah seharusnya dia minta maaf.”Cindy terbengong. “Anakku … sejak kapan anakku berbicara kasar? Dia telah memukul anakku. Lagi pula, wanita ini juga telah memukulku.”“Kalau kamu ingin menyelidiki masalah anakmu dan anak ini, kita bisa melihat rekaman CCTV. Mengenai masalah kamu dengan wanita ini ….” Louis melirik Candice yang sedang merapikan pakaiannya.Candice berpapasan dengan tatapannya, lalu tersenyum. “Kenapa? Kamu ingin bilang semuanya salah aku? Bu Cindy-mu itu memarahi anak angkatku nggak punya ibu, nggak berpendidikan, dia juga mengancam keselamatan anak angkatku. Apa salah kalau aku memukulnya?”Sambil berbicara, Candice berkacak pinggang menatap Cindy. “Aku sarankan le

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 209

    Tinggi badan Candice memang hanya 1,65 meter saja, cara berpakaiannya juga sangatlah anak muda. Jadi, jika dibandingkan dengan Louis yang setinggi 1,9 meter itu, Candice memang kelihatan pendek. Namun, agak keterlaluan jika Louis mengatakannya memiliki dada rata. Ucapan itu adalah penghinaan yang sangat besar bagi Candice!Jerry tidak bisa menahan tawanya. “Jerry, kamu keterlaluan sekali. Kamu dan dia bersekongkol untuk menindas ibu angkatmu, ya? Kamu percaya nggak aku akan beri tahu ibumu!”Jerry segera memeluk Candice dan mengeluarkan siasat manjanya. “Ibu, aku sudah menyadari kesalahanku. Kamu jangan beri tahu Ibu, ya ….”Melihat sosok imut Jerry, Candice juga tidak tega melihat dia dimarahi Claire.Saat ini, tiba-tiba ada panggilan masuk dari smartwatch Jerry, senyumannya langsung menghilang dalam sesaat. “Celaka! Ibu datang menjemputku!”Candice membawa Jerry keluar sekolah. Kemudian, tampak sebuah mobil Rolls-Royce berhenti di depan gerbang.“Ibu ….” Melihat Claire yang menuruni

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 210

    “Apa yang sedang kamu lakukan?” Gabriana menyadari Rendy sedang emosi, dia pun semakin kesal lagi.“Kamu sendiri juga tahu hubungan Javier dengan Claire. Jangan kira aku tidak tahu apa yang sedang kamu pikirkan. Kalau kamu berani mencari Claire, kamu pulang kampung saja.”Berhubung Gabriana ada ibunya, selama ini Rendy memilih untuk bersabar. Namun kali ini, dia tidak bisa bersabar lagi. “Apa? Berani-beraninya kamu mengancam ibumu sendiri?”“Ternyata kamu tahu aku itu anakmu.” Suara Rendy terdengar sangat serius. “Claire itu cucumu, tapi kamu tidak pernah peduli sama dia. Kamu lebih menyayangi cucu laki-laki, ‘kan? Kalau bukan karena kamu menyukai cucu laki-laki, sekarang aku pun sudah bercerai dengan Imelda. Dia juga tidak perlu membohongiku dengan masalah kehamilannya.”“Membohongi?” Gabriana terlihat sangat kaget.Pantas saja Gabriana tidak bertemu dengan Imelda hari ini. Awalnya dia mengira Imelda sedang melakukan pemeriksaan janin di rumah sakit. Tak disangka, ternyata masalah ke

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 211

    Gabriana harus diawasi dengan ketat.Terlintas ekspresi muram di wajah Claire. “Seandainya nenekku itu benar-benar ingin mengambil Perusahaan Vienna, aku pun harus pergi menemuinya.”“Claire, bagaimana kalau aku temani kamu ke sana? Kamu tidak akan tahu siasat buruk apa yang telah disusun mereka.” Fendra sungguh khawatir dengan keselamatan Claire.Claire tertegun sejenak. Benar apa kata Fendra, pasti mereka memiliki maksud lain. Jadi, dia harus meningkatkan kewaspadaan.Beberapa saat kemudian, Claire masuk ke dalam restoran kelas atas. Dia mengucir rambutnya dengan mengenakan terusan hitam putih. Tentu saja dilengkapi dengan anting-anting hasil karya Studio Soul.Ketika masuk ke dalam restoran, tak sedikit tatapan tertuju pada dirinya. Resepsionis juga menyadari kedatangan tamu wanita ini. Dia langsung maju untuk menyambut dengan ramah, “Nona, apa kamu sudah melakukan reservasi.”“Ruang tiga di lantai dua.”“Oke, sebelah sini.” Pelayan tersenyum membawa Claire ke lantai atas.Setelah t

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 212

    “Iya, Claire, latar belakang Keluarga Hermansyah di Kota Jimbar tergolong bagus. Setelah kamu menikah nanti, kamu akan hidup berkecukupan.”Anita dan Gabriana berusaha untuk membujuk Claire. Sepertinya mereka sudah tidak sabar ingin menikahkan Claire.Claire pun tersenyum. “Aku sudah punya anak. Apa Keluarga Hermansyah menerima menantu yang punya anak dengan lelaki lain?”Mendengar ucapan ini, raut wajah Anita dan Bella langsung berubah. Gabriana pun segera meredakan suasana canggung. “Claire, apa yang sedang kamu katakan? Sejak kapan kamu punya anak?”“Aku punya anak atau nggak, kalian bisa tanya ayahku.”Claire melipatkan kedua tangannya sambil bersandar di tempat duduknya. “Ayah dari anakku itu Javier Fernando. Meskipun latar belakang Keluarga Hermansyah di Kota Jimbar tergolong bagus, apa bisa dibandingkan dengan latar belakang Keluarga Fernando?”Raut wajah Bella langsung berubah canggung. Dia menatap Anita dan yang lain. “Apa kalian sedang menipu aku dan putraku?”“Bu Bella, kamu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 213

    Seorang wanita yang dicampakkan lelaki malah berharap lelaki lain untuk mengasuh anaknya? Tidak mungkin!Hanya saja, berhubung putranya sangat menyukai Claire, Bella pun terpaksa menerima kenyataan dirinya telah memiliki anak. Namun setelah menikah nanti, Claire tetap harus melayani mertuanya.“Hah? Kalian ingin aku melepaskan hak asuh anak-anak?” Claire tersenyum.“Claire, Keluarga Hermansyah tidak keberatan kamu pernah melahirkan. Mana mungkin juga kamu membawa anakmu untuk tinggal di Kediaman Hermansyah? Apa kamu bodoh?” Gabriana tidak bisa bersabar lagi.Sepertinya wanita jalang ini ingin merusak pernikahan ini? Tidak mungkin!Gabriana melirik Anita lagi. Tentu saja Anita tahu apa maksudnya. Pokoknya mereka harus menyukseskan rencana hari ini. Mereka akan membuat nasi menjadi bubur.Saat sedang menyantap makanan, mereka pun melanjutkan obrolan mereka. Terkadang Kewin akan mengintip Claire. Semakin dilihat, wanita ini semakin cantik saja. Alhasil, tenggorokan Kewin terasa kering.Cl

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 214

    Saat Lucy hendak meninggalkan ruangan, tiba-tiba Claire membuka matanya, lalu maju untuk memukul Lucy hingga pingsan. Setelah memastikan Lucy tidak menyadarkan diri, Claire pun menyeretnya ke atas sofa.“Heh, beraninya menjebakku! Jangan salahkan aku.”Untung saja Claire sudah melakukan persiapan. Sewaktu di perjalanan datang tadi, dia singgah ke toko obat untuk membeli obat yang berkhasiat untuk menetralisasi obat-obat itu.Botol minuman di depan Claire memang belum dibuka segelnya. Sayangnya, Claire menyadari ada lubang kecil di sampingnya.Claire menutup gorden jendela. Cahaya di dalam ruangan sangatlah gelap. Ketika menyadari adanya suara pintu, Claire langsung bersembunyi di belakang sofa, lalu menjerit, “Jangan buka lampu.”Setelah Kewin mendengar suaranya, tangan yang awalnya hendak menekan saklar pun diturunkan. Dia tersenyum membalas, “Aku tahu, kamu suka yang menantang?”Claire sungguh mual. “Tuan, aku tunggu kamu di sofa, ya. Cepat ke sini, aku … aku hampir kehilangan kesada

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status