Saat melihat Roger, Claire tiba-tiba kepikiran sesuatu, lalu bertanya, “Di mana Javier?”“Tuan Javier pulang untuk ganti baju. Dia suruh aku datang untuk menjagamu.” Roger tersenyum.Pakaian Javier telah dinodai dengan bercak darah. Jadi, dia pun pulang untuk menggantinya.“Roger, waktu itu aku … aku gigit Javier, ya?” tanya Claire dengan datar.Seingat Claire, sepertinya dia telah menggigit seseorang. Namun, samar-samar terdengar suara Javier.Roger menggaruk kepalanya sambil tersenyum. “Ternyata kamu masih ingat ….”Claire spontan menunduk. Ternyata dia memang telah melakukannya. Claire kepikiran sesuatu, lalu bertanya, “Apa anak-anak tahu masalah aku diopname?”Ibu mereka tidak pulang selama beberapa hari. Apa yang akan dipikirkan ketiga bocah cilik itu?Roger menjawab, “Berhubung kondisi kamu selama beberapa hari ini tidak stabil. Tuan Javier tidak ingin anak-anak mencemaskanmu. Jadi, dia pun merahasiakan masalah ini dari mereka.”Claire mengangguk. Benar juga! Seandainya anak-anak
Kediaman Adhitama.“Plak!”Tamparan keras dilayangkan ke wajah Imelda. Imelda pun terbengong di tempat.Saat ini, Rendy telah mengetahui kabar Imelda bersekongkol dengan orang lain untuk menculik Claire. Dia pun emosi hingga tubuhnya gemetar. “Dasar wanita jalang! Sepertinya selama ini aku tidak pernah memperlakukan kalian dengan buruk. Kalian malah terus mencelakai Claire! Apa kalian mengira aku sudah mati!”Imelda yang memegang pipinya tampak ketakutan. Dia tidak menyangka rencana untuk menjebak Claire akan gagal! Semua ini gara-gara Javier!Sekarang Imelda juga tidak bisa berdalih lagi. Dia dapat merasakan bahwa Rendy benar-benar sedang marah. “Suamiku, kamu dengar dulu penjelasanku ….”“Apa lagi yang ingin kamu jelaskan?” Rendy sungguh kecewa terhadap Imelda. “Aku kira selama ini kamu memperlakukan Claire dengan baik, kamu adalah seorang ibu tiri yang baik. Tapi tak disangka ternyata aku sudah salah paham!”Akhirnya Rendy tahu alasan Claire tidak bersedia untuk menerima kedua wanit
“Apa kalian masih merasa tidak puas?” Rendy tidak pernah berpikir dari sudut pandang Claire karena dia tidak berani.Rendy sungguh bersalah terhadap Imelda dan Kayla, tapi dia juga bersalah terhadap Claire. Hanya karena Claire mirip dengan ibunya, Rendy pun melampiaskan rasa kesal itu kepada dirinya. Sebab dengan melihat Claire, Rendy pun jadi kepikiran dengan Vina.Tidak dipungkiri, Rendy memang lebih memanjakan Kayla. Itu semua karena dia merasa bersalah Kayla disebut sebagai anak haram. Rendy merasa tidak nyaman. Dia juga merasa sangat sulit untuk tidak berat sebelah. Setelah dipikir-pikir, Rendy bukan paling bersalah terhadap Imelda dan Kayla, melainkan terhadap Claire!Imelda duduk lemas di atas lantai. Sepertinya Rendy sudah membulatkan tekadnya untuk bercerai. Namun, jika dia meninggalkan Keluarga Adhitama, dia pun tidak memiliki apa-apa lagi! Imelda tidak ingin hidup di tempat kumuh dan bekerja demi melangsungkan hidupnya.Tidak! Imelda tidak boleh melepaskan semua ini! Semua
Javier yang diusir dari kamar itu merasa sangat penat. Padahal dia hanya ingin membantu Claire mengganti pakaiannya, apa perlu dia diusir dari kamar?“Tuan Javier.” Rendy berjalan mendekat.Javier merapikan jasnya, lalu kembali menunjukkan sikap dinginnya. “Pak Rendy?”“Bagaimana keadaan Claire sekarang? Apa dia baik-baik saja?”“Dia baik-baik saja, sudah kembali semangat.” Javier berkata dengan datar. Tiba-tiba dia kepikiran sesuatu, lalu menambahkan, “Pak Rendy masuknya nanti saja.”Setelah Claire selesai mengganti pakaiannya, Rendy baru masuk ke kamar. Dia meletakkan kotak makanan di atas meja. “Ini Ayah suruh pembantu untuk masak sup buat kamu. Bagus buat kesehatan.”“Iya, aku akan minum nanti.” Claire menerimanya.Rendy duduk di kursi samping ranjang, lalu berkata dengan perlahan, “Claire, maaf, semua ini salah Ayah. Ayah tidak menyangka Imelda akan memperlakukanmu seperti ini.”Claire pun tertegun.Imelda? Jangan-jangan masalah dirinya disuntik ekstasi adalah ulah Imelda?Tatapan
Saat ini, Kayla menerima panggilan dari ibunya. Entah apa yang dikatakan Imelda dan raut wajahnya berubah pucat. “Apa? Ayah minta cerai sama Ibu?”Rencana ibunya untuk menjebak Claire telah gagal. Sekarang bahkan, ayahnya juga ingin bercerai dengan ibunya!Sialan! Kenapa Claire selalu begitu beruntung? Tidak! Kayla tidak boleh menyerah.Apa pun ceritanya Kayla harus mengukuhkan posisinya di Keluarga Gufree. Tidak masalah jika Kayla tidak memiliki gelang itu lagi. Dia bisa membuktikannya dengan hasil tes DNA. Asalkan ayah dan neneknya tidak menghadiri acara itu, semuanya juga tidak akan terbongkar.Sekarang Javier memang telah mengetahuinya, tapi memangnya kenapa? Bukankah Javier tidak membongkarnya?Seandainya Javier telah memberi tahu Claire, sepertinya Claire sudah membongkar rahasia ini ke hadapan Keluarga Kenata. Sepertinya Javier tidak tega bersikap sadis terhadap Kayla yang sudah menemaninya selama enam tahun ini.Javier menjemput Claire keluar rumah sakit. Saat perjalanan pulang
Sebelumnya Liliana tidak pernah menceritakan masalah dirinya telah menemukan anak dari adiknya. Namun, ayahnya malah mengetahuinya, bahkan ingin mempublikasikan masalah ini ….Liliana memalingkan kepalanya menatap Kayla yang sedang dikerumuni orang-orang. Keningnya spontan berkerut. Hasil tes DNA memang telah membuktikan Kayla memiliki hubungan darah dengan Louis dengan dirinya, apalagi ada juga gelang Vina di tangan Kayla. Hanya saja, entah kenapa Liliana merasa ada yang aneh.Saat Louis berjalan menuruni tangga, tatapan banyak wanita tertuju padanya. Setelah Javier mempublikasikan masalah kekasihnya di Gala Sosialita waktu itu, banyak hati para wanita telah hancur. Selain Cahya yang dilindungi oleh para penggemarnya, perhatian para wanita muda kalangan atas itu juga tertuju pada Louis yang masih lajang.Louis adalah seorang musisi genius di ibu kota, sepertinya dia telah mewarisi bakat ayahnya. Pada umur lima tahun, Louis tampil untuk pertama kalinya. Saat usia sepuluh tahun, dia pun
Kayla tidak menyangka wanita ini akan muncul di sini. Sialan! Jangan-jangan dia datang bersama dengan Claire ….Tatapan Kayla juga ikut menjadi muram.Louis hanya merasa Candice sangatlah familier. Setelah diamati dengan saksama, bukankah dia adalah wanita yang membawa dua anak ke restoran Michelin itu?“Candice.” Ester takut Candice akan membuat onar. Dia pun mengingatkan, “Dia itu keponakan Tante Liliana.”“Apa?” Candice sungguh syok. Mana mungkin Kayla itu keponakannya Bu Liliana? Jangan-jangan keturunan Keluarga Gufree yang akan dipublikasikan malam ini adalah Kayla?“Tante Ester, Tante Liliana, apa ada yang salah? Mana mungkin dia ….”Vincent langsung menarik Candice, lalu menyela omongannya, “Cukup! Jangan buat keonaran!”Candice menyingkirkan tangan ayahnya. “Ayah, aku bukan lagi buat onar. Wanita ini adalah anak haram dari Keluarga Adhitama. Ibunya itu ibu tirinya Claire, si Imelda!”Suara Candice tidaklah besar, tetapi orang-orang di sekitar bisa mendengar dengan sangat jelas.
Namun, Louis malah tidak meliriknya sama sekali. Tatapannya tertuju pada dua sosok bayangan yang sedang berada di dalam kerumunan. Bukan hanya Louis saja, bahkan Liliana dan Ester juga melirik ke sana.“Tuan Javier? Kenapa dia bisa ke sini?”“Ternyata hubungan Keluarga Fernando dan Keluarga Kenata cukup bagus? Tuan Javier bahkan menghadiri acara Keluarga Kenata.”“Jangan-jangan wanita di samping Tuan Javier itu calon istrinya?”Claire merangkul lengan Javier berdiri di sampingnya. Dia mengenakan gaun panjang berwarna hijau tua yang menonjolkan pinggang langsingnya. Rambutnya dikucir panjang, lalu riasan di wajahnya sangatlah sederhana. Claire kelihatan sangat indah dan menawan. Ketika berdiri bersama Javier yang beraura dingin itu, mereka berdua memang sangatlah serasi.“Claire!”Setelah Candice menyadari kedatangan Claire, suasana hatinya langsung berubah bagus. Dia berlari untuk merangkul lengan Claire dan menempel padanya. “Claire, akhirnya kamu datang juga. Hahaha ….”Menyadari dir
Dacia sedang bertaruh. Dia bertaruh apakah kekasih Jane dan dua pria ini bodoh atau tidak? Sesuai dugaan, kekasih Jane menatapnya. “Jangan-jangan kamu sengaja bawa dia ke vilaku? Kalau terjadi apa-apa, kamu akan jadikan aku sebagai kambing hitam?”Jane meminta dicarikan teman pria untuk menghadapi seorang wanita. Dia pun memperkenalkan kedua teman prianya kepada Jane. Hanya saja, saat mereka menculik Dacia kemari, dia mengira Dacia akan bungkam.Namun, siapa sangka identitas suami wanita ini tidaklah sederhana. Ditambah lagi dengan ucapan Dacia tadi, dia mesti berpikir dua kali. Bagaimanapun, dia tidak ingin masa depannya hancur hanya karena seorang wanita.“Bukan. Sayang, kamu dengar penjelasanku. Dia sengaja lagi takuti kamu. Dia nggak berani ….”“Kalau kamu bodoh, kamu jangan anggap semua orang itu juga sama bodohnya dengan kamu. Apa kamu merasa kekasihmu bersedia mempertaruhkan nasibnya demi kamu? Keuntungan apa yang bisa kamu datangkan untuk kekasihmu?”Usai berbicara, Dacia meli
Kekasih Jane tersenyum menyeringai. Dia memalingkan kepalanya, lalu berkata kepada kedua temannya, “Sudah dengar belum? Wanita ini hadiah dari kesayanganku buat kalian.”Jane menimpali, “Kalian harus main dengan seru, ya.”Sekarang hati kedua pria itu semakin menggebu-gebu. Mereka mendekati Dacia dengan motif jahat.Dacia berusaha untuk meronta, tetapi dia diikat dengan sangat ketat. Dacia menggertakkan giginya, lalu berusaha menenangkan dirinya untuk memikirkan cara.Saat mereka berdua hendak menyentuh Dacia, tiba-tiba Dacia tertawa. Jika dia ketakutan dan menangis, bisa jadi mereka berdua akan semakin bersemangat lagi. Suara tawa Dacia membuat mereka kebingungan.Jane memelototinya. “Kamu sudah jatuh ke tangan kami. Kamu malah tertawa?”“Apa kalian sentuh ponselku?”Kedua pria saling bertukar pandang, lalu melihat ke sisi Jane. Jane membalas dengan arogan, “Memangnya kenapa kalau aku sentuh ponselmu?”“Jangan-jangan kamu matikan ponselku?”“Sebenarnya kamu mau ngomong apa, sih!” Dac
Pada zaman sekarang ini, jarang ada orang yang tidak tergoda dengan kekayaan dan kekuasaan.Pada saat ini, Jane berdiri tidak jauh di sana. Ketika melihat hubungan Carly dan Dacia semakin dekat, dia pun merasa sangat tidak puas.Jelas-jelas sebelumnya Carly selalu menuruti apa kata Jane. Dia merasa tidak peduli apa yang dia perbuat, Carly tidak akan memutuskan hubungannya dengan Jane. Semua ini pasti gara-gara Dacia.Jane tidak akan membuat Dacia hidup tenang. Siang harinya, Dacia meninggalkan akademi. Tiba-tiba Jane memanggilnya, lalu berjalan menghampirinya dengan buru-buru, “Dacia, sudah terjadi sesuatu dengan Carly!”Kening Dacia berkerut. “Terjadi sesuatu?”Jane berkata dengan buru-buru, “Tadi aku pergi cari dia. Aku melihat dia sedang diganggu sama beberapa orang lelaki. Sekarang mereka ada di parkiran.”Dacia memang merasa curiga, tetapi berhubung masalah ini bersangkutan dengan keselamatan Carly, dia pun mengikuti langkah Jane ke area parkiran.Namun setibanya di area parkiran
Apalagi Perusahaan Teknologi Yarnis adalah perusahaan yang baru didirikan Jules. Dengan adanya dukungan dari pihak kerajaan, Perusahaan Teknologi Yarnis juga tidak perlu mencari mitra kerja sama lagi. Calon mitra kerja sama akan berbondong-bondong mencari mereka.Filbert merasa bingung. “Jadi ….”Jules meletakkan gelas teh. “Sekarang aku tidak buru-buru dalam mencari mitra kerja sama. Kita cukup fokus dalam mencari teknisi saja. Sisanya diundur dulu.”Filbert terbengong, tetapi dia terpaksa mengangguk. “Oke.”Pada saat ini, televisi, koran, majalah, dan media sosial sedang menyiarkan kabar Silvia sibuk mempersiapkan acara penobatannya.Para murid di akademi perfilman juga sedang membahas masalah kerajaan. Saat Dacia melewati koridor, beberapa murid pun sedang melihatnya sembari berbisik-bisik. “Sepertinya dia punya sedikit hubungan dengan keluarga kerajaan. Aku juga dengar kabar, Raja Willie mempersiapkan dua set surat wasiat sebelum dia meninggal. Seharusnya salah satunya milik dia.”
Jules merangkul Jessie di dalam dekapannya. “Apa benar kamu tidak takut?”Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kamu juga nggak pernah lukai aku.”Dagu Jules bersandar di atas kepala Jessie. Dia pun tersenyum. “Kamu sudah mempertaruhkan nyawamu demi menemaniku. Apa mungkin aku tega untuk melukaimu? Jessie, ada yang ingin aku tanyakan sama kamu. Waktu itu, saat mereka menculikku ke Area Andes, apa kamu tidak takut ketika mengikutiku?”Jessie mengangkat kepalanya untuk menatap Jules. Senyumannya sangat lebar. “Aku nggak takut. Karena aku tahu ayahku pasti akan datang untuk menyelamatkan kita. Lagi pula, kamu juga bakal lindungi aku.”Jules tertegun sejenak, lalu menurunkan kelopak mata untuk menatapnya. “Aku melindungimu? Jelas-jelas kamu yang melindungiku?”Jessie berkata dengan tersenyum, “Sebenarnya aku juga nggak tahu kenapa aku bisa mengambil risiko untuk mengikutimu. Tapi setahuku, aku nggak menyesal.”Jules memeluk Jessie dengan erat, lalu menempelkan bibir di atas kening Jessie.
Yura tidak berbicara, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.Di sisi lain, Jules menghentikan mobilnya di depan Vila Laguna. Jessie menuruni mobil, lalu memandang vila dengan nuansa klasik dengan kaget. “Jangan-jangan vila ini ditinggalkan Kakek untuk kamu?”Jules mengangguk. “Vila ini tempat tinggal nenekku. Setelah dia meninggal, hak milik vila ini jatuh ke tangan kakekku. Kakekku tidak tega untuk melelangnya, makanya vila ini dibiarkan kosong.”Usai berbicara, Jules mengulurkan tangannya ke sisi Jessie. “Aku bawa kamu pergi jalan-jalan.”Jessie menggandeng tangan Jules dengan tersenyum, lalu bersamanya berjalan di taman bunga yang luas ini.Vila ini berjarak sangat dekat dengan istana. Dari sini, mereka bisa melihat jam di atas menara istana. Lokasi ini juga berada di pusat bisnis.Di dalam taman terdapat kolam buatan dan jembatan kecil, serta beberapa gazebo. Air mancur, patung, jalan setapak yang dikelilingi pohon phoenix, serta kebun mawar saling melengkapi di bawah sinar matah
Pintu diketuk. Hiro melihat dari celah jari tangannya. “Masuk.”Saat melihat Yura memasuki ruangan, Hiro pun merasa kaget. “Kenapa kamu ke sini?”Yura mengangkat kantongan plastik. Di dalamnya berisi camilan dan juga bir. “Aku khawatir kamu akan bosan. Jadi, aku datang untuk melihatmu.”Yura meletakkan botol bir di atas meja, lalu mengeluarkan camilan. “Pada saat seperti ini, kamu pasti ingin minum alkohol, ‘kan?”Hiro tersenyum datar. “Kamu sudah baca berita?”“Sepertinya selain orang buta, semuanya sudah membaca berita itu.” Yura membuka sekaleng bir, lalu menyerahkannya kepada Hiro.Hiro mengambil kaleng bir, lalu meminumnya.Yura duduk di seberang Hiro. “Apa lukamu sudah sembuh?”Hiro mengiakan dengan acuh tak acuh.Yura mengangkat kepala untuk menatap Hiro. Beberapa saat kemudian, dia pun berkata, “Jujur saja, aku merasa sudah seharusnya kamu melepaskan Jessie. Dia sudah menikah. Kamu juga nggak bisa mengubah kenyataan itu.”“Jadi?” Hiro memutar bola matanya. “Tujuan kamu kemari m
“Sebenarnya bukan, mungkin karena dia tidak ingin menambah rasa sedih setelah dia meninggal nanti. Meskipun kamu bertemu dia untuk yang terakhir kalinya, kamu juga tidak bisa mengubah apa pun. Kamu juga akan bersedih dan tidak bisa menerima kenyataan ini. Kalau dia melihatmu yang seperti itu, bisa jadi dia akan semakin merasa bersalah dan semakin tidak tenang lagi.”Dacia menurunkan kelopak matanya dan tidak berbicara. Beberapa saat kemudian, Dacia pun menunjukkan senyuman di wajahnya. “Terima kasih sudah menghiburku.”Di dalam vila, Daniel menyadari kepulangan mereka. Dia berdiri dengan perlahan. Saat dia menyadari kedua mata merah Dacia, dia yakin Dacia sudah mengetahui masalah kematian Raja Willie.“Dacia.”“Ayah, kamu nggak usah khawatir. Aku baik-baik saja.”Usai berbicara, Dacia membalikkan tubuhnya untuk naik ke lantai atas.Daniel menatap bayangan punggung Dacia yang menaiki tangga dengan raut cemas. Jerremy memalingkan kepalanya untuk menatap Daniel. “Tadi dia pergi ke istana.
Carly berjalan ke sisi Dacia. “Dacia, kamu … apa kamu baik-baik saja?”Dacia menggeleng. Saat ini, dia sudah tidak bisa berkata-kata lagi.Carly berusaha menenangkan Dacia di samping hingga kedatangan Jerremy. Jerremy menebak Dacia sudah mengetahui kabar itu. Itulah sebabnya dia bergegas ke akademi untuk mencari Dacia.Jerremy merangkul Dacia. “Terima kasih. Serahkan saja dia kepadaku.”Carly mengangguk.Jerremy membawa Dacia ke dalam mobil, lalu bergegas meninggalkan akademi. Dia membawa Dacia ke istana. Saat Dacia merasa bingung, kebetulan Jessie dan Jules berjalan keluar istana. “Dacia, beri penghormatan terakhir kepada kakekmu.”Dacia mengepal erat kedua tangannya, lalu bergegas berlari ke dalam istana.Saat ini, istana kedatangan banyak pejabat dan politikus dari seluruh penjuru. Jasad Raja Willie diletakkan di dalam kotak kaca. Raut wajahnya terlihat sangat santai, seolah-olah sedang tidur saja.Dacia muncul di depan aula, kemudian disusul dengan Jules. Dia melangkahkan kakinya p