Cahya menambahkan lagi, “Lagi pula ada bagusnya juga kamu melewatkan tokoh dari film Pak Wisnu.”Jessie merasa bingung. “Kenapa bahkan Ayah juga berbicara seperti ini?”Cahya pun tersenyum. “Film-film yang disutradarai oleh Pak Wisnu selalu melibatkan pemain senior yang sangat berbakat. Titik mula ini terlalu tinggi buat kamu.” “Jalan karier di dunia akting yang dimulai dengan tinggi akan mendapatkan banyak sorotan publik, apalagi kamu adalah putri dari Javier. Penampilanmu di filmnya akan sangat diperhatikan.”“Begitu kamu memulai dengan standar tinggi, sedikit kekurangan saja akan membuatmu harus menanggung tekanan yang besar. Jadi, ketika Samuel mengatakan bahwa melewatkan peran itu adalah hal yang baik, memang kenyataannya bukan hal yang buruk.”Akhirnya Jessie mengerti. Ternyata maksud di balik ucapan Samuel adalah yang seperti dikatakan Cahya. Jessie menghela napas. “Semua itu juga karena aku berharap terlalu tinggi, makanya jadi ada kesalahan.”Cahya tersenyum kembali. “Kamu b
Jerremy bersandar di sisi ranjang, lalu berkata dengan acuh tak acuh, “Betul juga. Saat di pantai malam itu, kamu juga tidak malu untuk mengeluarkan suara seperti itu.”Dacia membalikkan tubuh untuk menatapnya. Dia sungguh emosi saat ini. “Jerry, sepertinya kesanmu terhadap malam itu sangat mendalam. Kenapa? Jangan-jangan malamnya kamu nggak bisa tidur karena terus kepikiran masalah ini?”Kening Jerremy berkerut. “Omong kosong!”“Jadi, kenapa kamu terus ungkit masalah itu?” Dacia membungkukkan tubuhnya. Terlintas senyuman datar di wajahnya. “Kalau menurutmu aku nggak tahu malu, percaya nggak aku bakal buka celanamu?”Bukannya Jerremy merasa Dacia tidak tahu malu? Oke, Dacia akan membuktikan betapa tidak tahu malu dirinya!Alangkah baiknya jika Jerremy mengusir Dacia. Kemudian, mereka tidak perlu saling bertemu lagi! Pokoknya, Dacia sudah muak dengan semua ini!Tiba-tiba Jerremy menahan tangan Dacia. Dacia pun merasa kaget. Jerremy menarik tangan Dacia, lalu meletakkannya di atas celana
“Apa aku kekurangan uang itu?”“Tapi dia itu sudah membuatmu terluka. Bukannya sudah sepantasnya dia ganti rugi? Ada yang aneh denganmu.” Jodhiva menunjukkan raut serius.Jerremy memalingkan wajahnya. “Tidak perlu perhitungan dengan seorang wanita.”Kali ini, Jodhiva tertawa. “Apa kamu jarang perhitungan sama dia?”Jerremy terdiam membisu.“Dacia tergolong wanita yang cukup baik.”Tiba-tiba Jerremy menatapnya. “Itu penilaianmu terhadapnya?”Jodhiva tidak menjawab, melainkan hanya tersenyum saja.Jerremy mengalihkan pandangannya, lalu terdiam sejenak. “Apa kamu punya pemikiran lain terhadapnya?”Jodhiva menyipitkan matanya. “Menurutmu?”Suara Jerremy terdengar serius. “Kalau kamu ingin jadikan dia sebagai kakak iparku, aku tidak akan setuju.”Jodhiva menggerakkan bola matanya, lalu tertawa. “Aku tidak akan rebutan wanita dengan adikku.”Kali ini, Jerremy terkejut segera menjelaskan, “Siapa bilang dia itu wanitaku? Aku hanya merasa wanita itu tidak pantas bersamamu. Kriterianya tidak coc
Langkah kaki Dacia berhenti sejenak, lalu melanjutkan langkahnya. Dia tidak berbicara dan juga tidak menyapa, mengabaikan keberadaan Jerremy.Tiba-tiba Jerremy menarik tangannya. “Ngapain Pak Wakil Kepala Sekolah cari kamu?”Dacia melepaskan tangan Jerremy, lalu memalingkan kepala untuk melihatnya. “Bukannya semua ini seperti yang kamu inginkan?”Kening Jerremy berkerut. “Apa maksudmu?”“Jerry, aku memang bersalah karena sudah membuatmu terluka. Aku minta maaf sama kamu. Sebelumnya, kamu telah menyelamatkan nyawaku. Sepertinya utang budiku juga sudah hampir lunas. Aku harap kamu jangan menggangguku lagi.”Dacia melangkah mundur, lalu membalikkan tubuhnya untuk berjalan pergi.Jerremy terdiam di tempat. Seketika, dia merasa hatinya bagai ditusuk sesuatu saja. Hatinya terasa penat.…Di ibu kota.Belum dua hari Jessie bergabung ke lokasi syuting, dia pun menjadi sorotan banyak orang. Bahkan, sutradara dan kru di lokasi syuting bersikap sangat hormat terhadapnya. Sikap mereka malah membua
Jessie memiliki keberanian, keuletan, dan kemampuan akting yang tidak buruk, bahkan latar belakang keluarganya tidak bisa dibandingkan dengan Erin. Erin bisa mencapai posisinya saat ini melalui kerja kerasnya sendiri, sedangkan Jessie bisa mendapatkan apa pun yang dia inginkan tanpa usaha pun. Sekarang, Jessie malah begitu bekerja keras, bagaimana mungkin Erin tidak khawatir dirinya akan dilampaui oleh Jessie?Tak disangka, Samuel akan menyadari pemikirannya.Setelah Erin meninggalkan ruangan, dia kembali ke ruang istirahatnya. Seorang artis berlari ke dalam ruangan dengan tersenyum. “Kak Erin!”Erin membalikkan tubuh untuk melihatnya. “Ada urusan apa?”“Kamu malah khawatir dengan sainganmu? Sepertinya kamu bisa tenang sekarang. Jessie memang sudah mendapatkan peran tokoh utama, tapi dia malah diserang habis-habisan. Aku berani jamin, sekarang dia pasti lagi nangis di pojokan.”Erin merasa kaget. Dia pun membalas, “Dia nggak selemah yang kamu bayangkan.”“Memangnya kenapa? Kru lokasi
Bukankah itu berarti Jules juga bisa melihatnya?Jules sangat sibuk dengan pekerjaannya. Jika nantinya Jules malah khawatir dengan dirinya, Jessie akan merasa bersalah.Dacia tahu apa yang sedang dicemaskan Jessie. Dia pun tersenyum. “Tenang saja, Jules itu sibuk sekali. Seharusnya dia nggak ada waktu untuk buka Instagram.”Jessie menghela napas lega. “Baguslah kalau dia nggak tahu. Aku nggak berharap masalahku akan mengganggunya.”“Jessie ….” Sepertinya ada yang ingin dikatakan Dacia. “Ada apa?”“Apa kamu masih ingat dengan janjimu sebelumnya? Masalah aku jadi asistenmu?”Jessie terbengong sejenak. “Apa kamu sudah memikirkannya?”Dacia tersenyum. “Tentu saja sudah. Lagi pula, kalau aku juga masuk ke dunia hiburan, aku pasti nggak ada waktu untuk menulis lagi. Lebih baik aku jadi asisten artis saja. Bisa jadi, kamu bisa menjadi pemeran utama dalam hasil karyaku.”“Bagus! Kalau begitu, sepakat, ya. Aku akan simpan posisi asisten untukmu!”Setelah panggilan diakhiri, Dacia mengetik sura
Dacia mencengkeram pakaian Jerremy. “Nggak ada hubungannya sama kamu. Cepat kembalikan ponselku.”“Tidak!”“Jerry, kamu nggak tahu malu, ya?”Jerremy menatap Dacia lekat-lekat. “Ambil saja sendiri.”Dacia menarik napas dalam-dalam, lalu mengangguk. “Oke.”Tanpa sungkan, Dacia mengulurkan tangan untuk mengambil ponsel dari saku celana Jerremy. Tiba-tiba Jerremy menahan pergelangan tangannya. Lantaran ditarik terlalu kuat, Dacia jatuh ke dalam pelukannya.Dacia terpaku di dalam pelukan Jerremy.Jerremy mengangkat tangannya, lalu memasang kalung ke leher Dacia. Dacia tersadar dari bengongnya, lalu mendorong Jerremy. Dia refleks mengusap lehernya, lalu menunduk untuk melihat kalung dengan liontin bentuk kompas. Kalung itu adalah kalung yang dilihat Dacia ketika di toko CD waktu itu.Jerremy mengalihkan pandangannya. “Cocok juga sama kamu.”Dacia menatap Jerremy dengan tatapan kaget. “Kamu … kenapa kamu kasih kalung ke aku?”Ekspresi Jerremy kelihatan canggung. “Apa kamu masih tidak mengert
Tak lama kemudian, akun “Penggosip” menerima surat pengacara yang dikirim oleh Agensi Solar.Samuel memang hanyalah seorang manajer, tetapi aksi Samuel telah membuat opini publik memojokkan “Penggosip”.[ Samuel saja bakal marah ketika anak di bawah manajemennya melakukan kesalahan. Buktinya, pada kasus perkelahian Levin waktu itu, Samuel juga nggak membelanya, malah membiarkannya dimaki habis-habisan oleh warganet! Jadi, aku percaya sama omongannya. ][ Siapa juga yang nggak kenal dengan Samuel? Apa dia pernah memberi muka kepada siapa pun? Bukti nyata sudah ada di depan mata, contohnya si Levin. Kalau Jessie memang bersikap arogan, apa mungkin Samuel akan mengirim surat gugatan? ]Sepertinya si “Penggosip” tidak sanggup menerima tekanan lagi. Tak sampai dua jam, akun “Penggosip” pun sudah mengosongkan isi Instagram-nya.Di dalam ruang kantor manajer.Jessie mengetuk pintu ruangan. Setelah mendapat izin, Jessie berjalan ke dalam. “Pak Samuel.”Kebetulan Samuel baru menutup teleponnya.