Kevin memang telah memanfaatkan putrinya untuk memprovokasi hubungan mereka. Hanya saja, sepertinya Kevin tidak akan kepikiran orang yang memanfaatkannya untuk menghabisi Lisa adalah diri Jules.…Satu minggu kemudian.Seperti biasanya, Jessie ke akademi untuk mengikuti ujian susulan. Setelah ujian selesai, dia pun pergi ke kantor dosen untuk meminta judul skripsi.Dosen merasa agak syok. “Kamu ingin duluan mempersiapkan skripsimu?”Jessie mengangguk. Sesuai jadwal, seharusnya masih ada satu tahun lagi untuk tamat kuliah. Namun, Jerremy saja sudah mempersiapkan diri untuk menulis skripsi. Jessie juga tidak ingin ketinggalan.Persyaratan untuk bisa tamat dari Akademi Victoria adalah mahasiswa diwajibkan menyelesaikan seluruh mata pelajaran dengan nilai memuaskan. Dengan begitu, mahasiswa baru diperbolehkan untuk mengajukan wisuda lebih awal. Dosen mengangguk. “Baiklah.” Dia menyerahkan judul skripsi kepada Jessie. “Semoga semuanya berjalan lancar.”Jessie mengambil judul skripsi mening
Dacia berdesakan ke dalam kerumunan. Ketika melihat orang yang jatuh pingsan di atas lantai, raut wajahnya spontan berubah. Dia segera berlari maju. “Jessie!”Kemudian, Dacia menjerit ke sekeliling, “Tolong panggilkan ambulans.”Jessie diantar ke rumah sakit pusat. Dia berdiri menunggu di koridor dengan panik. Tak lama kemudian, Jodhiva dan Jerremy pun datang.Jerremy menghampiri Dacia dengan buru-buru, lalu meraih pergelangan tangan Dacia. Dia bertanya, “Kenapa Jessie bisa jatuh pingsan?”Dacia tidak menjawab.Jodhiva meletakkan tangan di atas pundak Jerremy. “Jerry, yang tenang.”Kali ini, Jerremy baru melepaskan tangan Dacia. Raut wajahnya kelihatan sangat mengerikan.Pada saat ini, dokter berjalan keluar kamar pasien. Jodhiva langsung bertanya, “Gimana kondisinya?”Dokter melepaskan masker, lalu menjawab, “Kondisinya tidak serius. Pasien tidak makan dan istirahat secara teratur. Ditambah lagi, dia kelelahan, alhasil gula darahnya rendah dan jatuh pingsan. Dia butuh istirahat penuh
“Meskipun demikian, kami juga tidak pernah kepikiran untuk menghalangi hubungan Jules dengan Jessie. Hanya saja, sebelum Grup Tanzil menstabilkan bisnisnya, pertunangan mereka hanya akan mendatangkan masalah bagi Jules saja.”Dacia menarik napas dalam-dalam. “Tapi gimana kalau dia nggak peduli?”“Mungkin dia tidak peduli. Tapi apa Jessie juga tidak peduli?” Ucapan Jodhiva kena di hati Dacia. “Jessie yakin Jules bisa bertunangan dengannya karena perasaan. Hanya saja, di mata orang-orang luar, mereka merasa Jules bisa bertunangan dengan Jessie hanya demi meraup keuntungan dari keluarga kami. Sebuah pernikahan yang penuh kontroversi tidak akan bisa berjalan lama. Siapa pun tidak bisa menjamin hubungan mereka akan baik-baik saja, tidak terpengaruh oleh kontroversi itu.”“Meski pria yang berkekuasaan tinggi ingin menikah dengan wanita yang kedudukannya tidak setara dengannya, si pria juga berharap wanitanya berasal dari keluarga baik-baik. Namun, ada juga pernikahan yang mementingkan keseta
Masih terdengar suara isak tangis Jessie. “Aku hanya nggak ingin orang lain menilaimu seperti itu.”Ujung bibir Jules menempel di hidung mancung Jessie, lalu beralih ke pipinya. Hawa panas di tubuh Jules terasa terbakar di hati Jessie. “Bagaimana orang lain memandangku, semua itu juga urusan mereka. Tapi, Jessie, aku ingin menikahimu. Jadi, aku tidak akan izinkan pernikahan kita penuh dengan kontroversi. Istriku tidak boleh menjadi pembahasan publik.”Jules pasti bisa menghadapi kontroversi apa pun. Hanya saja, belum pasti Jessie bisa menghadapinya. Jessie adalah tipe wanita yang suka berpikir banyak. Dia pasti akan mudah terpengaruh oleh opini publik. “Jessie.” Jules masih menciumnya. “Tunggu aku, ya. Nanti aku akan menikahimu dengan terang-terangan.”Tiba-tiba Jessie membalikkan tubuhnya menindih tubuh Jules. “Aku nggak mau tahu. Kamu sudah bikin aku marah selama beberapa hari ini. Kamu mesti ganti rugi!”Jules tertegun sejenak. Dia melihat wanita di atas tubuhnya, lalu tersenyum. “
Chelsea memalingkan kepala untuk melihat mereka. “Sudah selesai ngobrolnya? Kalau kalian nggak balik lagi, Jessie sudah mau keluar kamar, nih.”Wajah Jessie sungguh panas saat ini. Dia langsung memasukkan kepala ke dalam selimutnya.Benn pun tertawa. “Kamu jangan bercanda lagi. Kalau sampai dia nangis, nanti kamu yang bujuk dia, ya?”“Tenang saja, bukannya ada yang bakal bujukin?” Chelsea berjalan ke sisi Benn, lalu merangkul lengannya. Dia menatap ke sisi Jules. “Kamu jaga calon istrimu dengan baik, ya. Kami pulang dulu.”Jules mengangguk.Saat ini, hanya tersisa mereka berdua di dalam kamar pasien.Jessie mengeluarkan kepalanya dari dalam selimut untuk mengintip. Tiba-tiba ada sebuah tangan menopang di ujung ranjang, lalu mendekatinya. Saking dekatnya, Jessie dapat merasakan napas panas yang mengembus di bagian keningnya. “Sekarang sudah bisa malu.”Wajah Jessie masih terasa panas. Dia menunduk, tidak berani bertatapan dengan Jules. “Apa kata Paman Benn?”“Coba kamu tebak.”“Aku ngga
Jules menerima sebuah panggilan. Saat dia berdiri keluar ruangan, Silvia menarik tangan Jessie. “Kamu jangan salahkan Jules. Sebenarnya Jules ingin sekali menikah sama kamu. Saat dia demam selama beberapa hari ini, dia bahkan tidak bersedia melepaskan pekerjaannya.”“Dia suka menanggung semuanya sendiri dan juga memendam semua dalam hati. Dia lebih memilih disalahpahami orang-orang daripada menjelaskannya. Tapi sebagai ibunya, aku sangat memahaminya. Dia benar-benar sangat menyukaimu.”Jessie terbengong sejenak, kemudian bergumam, “Apa iya dia suka banget sama aku?”Sebenarnya Jessie sungguh penasaran. Jelas-jelas Jules tidak mengingat masa lalunya. Namun, sejak kapan Jules menyukainya?Silvia pun tertawa. “Siapa suruh Jessie anaknya imut. Bahkan, Tante saja suka sama kamu. Mana mungkin Jules tidak suka sama kamu?”Seolah-olah ada magnet saja di diri gadis ini. Keluguan dan kelembutan di diri Jessie seolah-olah bisa menular orang-orang di sekitar. Alhasil, orang-orang tak tahan kuasa i
Dacia sadar ucapannya waktu itu memang keterlaluan. Ditambah lagi, dirinya tidak memahami keadaan. Jika Dacia dipukul Jerremy, semua itu juga akibat dari perbuatannya sendiri. Dacia tidak akan menyalahkannya.“Kamu memang gampang menyinggung orang.” Jerremy meliriknya sekilas. Dia tidak berbicara lagi, langsung membalikkan tubuhnya berjalan meninggalkan tempat.Dacia terbengong di tempat. Dia berusaha mencerna maksud ucapan Jerremy tadi. Karakter Dacia memang gampang menyinggung orang lain. Namun, Dacia juga tidak sanggup mengatakan kata-kata untuk menyanjung orang lain.…Sore harinya, di Kompleks Vila Bagya.Baru saja Jessie memasuki ruang tamu, dia dapat mencium aroma makanan lezat di dalam sana. Dia langsung berjalan ke dalam dapur. “Kak Jody!”Jodhiva mengenakan kemeja berwarna hitam. Dia sedang berkacak pinggang sembari mengukus roti isi daging. Saat ini, tercium aroma wangi daging di dalam dapur.Api kompor dikecilkan. Jodhiva membalikkan tubuhnya. “Sudah pulang, ya? Makan malam
“Aku sangat sadar.” Hillary menatap Kevin dengan raut tak berekspresi. “Ayah, kamu hanya bisa salahin diri kamu sendiri saja. Kalau bukan karena Lisa, aku juga nggak tahu ternyata kamu sudah mengkhianati Ibu. Padahal aku mengira kamu itu seorang ayah yang sangat baik, ternyata semua itu hanya pemikiranku saja.”“Hillary ….”“Alasan aku berbuat seperti ini juga karena Jules sudah mengetahui masalah yang kamu lakukan. Kalau dia yang mengeksposmu, akibatnya akan lebih parah lagi. Aku melakukan semua ini juga demi Keluarga Jalma.”Napas Kevin berhenti sejenak. Dia kelihatan sangat pucat, seolah-olah sudah kehilangan kekuatan untuk melawan lagi.Hanya saja, Hillary masih terlihat tenang. “Kamu jangan salahin aku. Dengan kamu masuk penjara, Keluarga Jalma baru bisa terselamatkan. Kamu tenang saja, nggak bakal ada yang tahu rahasiamu. Aku akan mencari tim pengacara profesional untukmu. Meskipun kamu dihukum, bisa jadi hukumanmu akan diringankan. Hanya ini saja yang bisa aku lakukan untukmu.”