“Aku sangat sadar.” Hillary menatap Kevin dengan raut tak berekspresi. “Ayah, kamu hanya bisa salahin diri kamu sendiri saja. Kalau bukan karena Lisa, aku juga nggak tahu ternyata kamu sudah mengkhianati Ibu. Padahal aku mengira kamu itu seorang ayah yang sangat baik, ternyata semua itu hanya pemikiranku saja.”“Hillary ….”“Alasan aku berbuat seperti ini juga karena Jules sudah mengetahui masalah yang kamu lakukan. Kalau dia yang mengeksposmu, akibatnya akan lebih parah lagi. Aku melakukan semua ini juga demi Keluarga Jalma.”Napas Kevin berhenti sejenak. Dia kelihatan sangat pucat, seolah-olah sudah kehilangan kekuatan untuk melawan lagi.Hanya saja, Hillary masih terlihat tenang. “Kamu jangan salahin aku. Dengan kamu masuk penjara, Keluarga Jalma baru bisa terselamatkan. Kamu tenang saja, nggak bakal ada yang tahu rahasiamu. Aku akan mencari tim pengacara profesional untukmu. Meskipun kamu dihukum, bisa jadi hukumanmu akan diringankan. Hanya ini saja yang bisa aku lakukan untukmu.”
Silvia mendengus dingin. “Betul juga. Selama ada aku, jangan harap dia bisa menggantikan posisi Jessie.”Saat ini, di Akademi Victoria.Jessie dan Dacia sedang makan di kantin. Tiba-tiba dia menerima panggilan dari Silvia. Silvia mengajak Jessie dan Jules untuk makan malam di rumah.Setelah panggilan diakhiri, Dacia berkata dengan tersenyum, “Sepertinya tanteku sudah menganggapmu sebagai menantu sahnya.”Ketika mengungkit kata “menantu”, wajah Jessie menjadi merona. “Kamu makan saja.”Teman-teman di meja sebelah kebetulan sedang membahas masalah Hillary diangkat menjadi cucu angkat Raja Willie. Kabar ini baru saja diumumkan, wajar jika Hillary menjadi topik perbincangan orang-orang.Setelah Jessie mendengarnya, dia spontan melihat ke sisi Dacia.Dacia mengangkat kepalanya. “Ada apa?”Jessie menggeleng, lalu menunduk. “Apa kamu nggak keberatan?”Jelas-jelas Dacia adalah cucu kandung Raja Willie. Namun, Raja malah mengakui seorang gadis yang tidak memiliki hubungan darah dengannya menjad
Lidya telah melahirkan Charles, tapi Charles malah tidak mendapatkan apa pun, bahkan identitasnya juga tidak mendapat pengakuan dari keluarga kerajaan. Itulah sebabnya Lidya sangat membenci istri sah ayahnya dan juga ibunya Jules, Silvia.Silvia tidak pernah mempersulit Lidya, bahkan menerima keberadaan Charles dan juga Dacia. Namun, bukan berarti Silvia tidak keberatan dengan apa yang dilakukan ayahnya.Jules memasuki rumah. Saat ini, Silvia sedang duduk di depan meja makan sembari mengambil makanan untuk Jessie. Dapat diketahui, Silvia benar-benar sangat menyukai Jules.Saat Jules duduk di bangkunya, Hengky mengesampingkan koran. “Jules, bagaimana menurutmu mengenai masalah Hillary.”Saat mendengar pertanyaan itu, tatapan Jessie dan Silvia spontan tertuju pada diri Jules.Jules membalas dengan datar, “Pendapatku juga tidak penting. Yang paling penting sekarang adalah pendapat Kakek. Dia sangat keras kepala. Tidak ada yang bisa ikut campur dalam keputusan yang sudah dia buat.”Raut wa
“Iya.” Jules mendekati Jessie. “Semuanya dipersiapkan khusus untuk Tuan Putri Jessie.”Jessie menunduk. Dia tidak tahu harus melihat ke mana. Wajahnya kembali merona saat ini. “Terima kasih, aku sangat menyukainya.”Jules memeluk pinggang Jessie dengan erat. Alhasil, Jessie pun mendekap di dalam pelukan si lelaki.Jessie menelan air liurnya, lalu menggigit bibir bawahnya. Bulu matanya tampak bergetar. Jantungnya juga berdetak tak karuan. “Kak Jules, kamu … uhm!”Bibir Jules langsung menempel di atas bibir Jessie. Tangan yang diletakkan di depan dada Jules spontan dikepal erat. Saat Jessie sedang mengambil napas, Jules pun langsung menguasai bibirnya.Saat ini, Jessie bahkan tidak bisa berdiri dengan tegak. Dia terhuyung-huyung ke belakang, kehilangan kestabilannya, lalu jatuh di atas ranjang. Bahkan, Jules juga tertarik oleh Jessie.Jules menopang ranjang dengan satu tangannya. Satu tangannya lagi melindungi belakang kepala Jessie.Napas Jessie ikut berhenti. Dia merasa semakin gugup s
Silvia menjawab dengan tersenyum, “Sepertinya dia masih tidur. Mungkin karena ada kamu di rumah, makanya dia bisa tidur dengan nyenyak.”Jessie merasa kaget. “Memangnya biasa dia nggak tidur sampai sesiang ini?”“Anak itu selalu bangun pagi.” Silvia menopang kepalanya sembari menghela napas. “Orang tua yang lain selalu berharap anaknya bisa hidup disiplin, tapi si Jules terlalu disiplin dan terlalu keras terhadap dirinya sendiri. Terkadang Tante sangat mencemaskannya.”Jessie meminum susu. Entah apa yang sedang dipikirkannya saat ini.Jules tidur hingga jam sembilan. Saat menuruni tangga, dia pun bertanya pada Kimin, “Di mana Ibu dan Jessie?”Kimin menjawab, “Mereka lagi di atas.”Jules menyipitkan matanya. Tiba-tiba terdengar suara Silvia dari lantai atas. “Apa kataku, seleraku tidak akan salah. Terusan ini memang cocok sekali sama Jessie.”“Pelayan, apa pakaian ini terlalu formal ….” Jessie mengangkat rok terusannya sembari mengangkat kepalanya. Kebetulan dia berpapasan dengan tatapa
Topik tentang Hillary sangatlah banyak. Kabar dia diangkat menjadi “cucu angkat” Raja Willie saja sudah cukup gempar. Apalagi sebelumnya juga tersebar kabar Hillary telah merusak hubungan Jules dengan Jessie. Jadi, apa mungkin keberadaan dua tokoh itu tidak menghebohkan orang-orang di sekitar?Sepertinya Hillary tidak menyangka Jessie akan mengikuti Silvia menghadiri acara lelang. Meskipun Hillary merasa kesal, dia juga hanya bisa memendam perasaannya saja.Hillary tersenyum, lalu berjalan ke hadapan mereka. “Bu Silvia, aku sungguh gembira bisa bertemu dengan kamu di sini. Waktu itu, aku nggak sempat ngobrol sama kamu. Jadinya, kamu malah salah paham sama ….”Silvia memotong pembicaraannya, “Kamu kira kamu ada kesempatan sekarang?”Hillary tertegun sejenak.Silvia tidak memberinya muka sama sekali. “Apa kamu tidak mengerti? Kamu tidak usah menyanjungku, apalagi mengatakan ucapan untuk membuatku memahamimu. Aku tidak dekat sama kamu, aku juga tidak perlu memahamimu.”Hillary yang diperm
Maksud ucapan Hillary tak lain adalah Jules bisa memilih Jessie juga karena melihat latar belakang keluarganya. Awalnya Hillary mengira ucapan itu bisa memancing emosi Jessie. Siapa sangka, Jessie malah tertawa. Dia memalingkan kepalanya untuk melihat Hillary. “Apa kamu berasal dari keluarga polisi?”Hillary merasa bingung. “Apa maksudmu?”Jessie membalas, “Kalau kamu bukan berasal dari keluarga polisi, kenapa kamu banyak ikut campur?”Hillary sungguh kaget.Jessie melanjutkan, “Memangnya kenapa kalau aku mengandalkan latar belakang keluargaku, aku juga senang untuk mengandalkannya. Apa aku mesti menirumu, juga mengandalkan Raja Willie? Apa kamu nggak punya keluarga? Jadi, kamu hanya bisa mengandalkan orang luar saja?”Raut wajah Hillary seketika berubah. Dia menggertakkan giginya. “Kamu lagi menghinaku?”Kali ini, Jessie membalikkan tubuhnya untuk berhadapan dengan Hillary. “Kamu boleh menghinaku, tapi aku nggak boleh menghinamu? Ucapanmu tadi ingin membuatku mengira Jules menyukai la
Apa mungkin putri semata wayang Javier tidak memiliki aksesori? Mana mungkin dia mengambil barang orang lain?Raut wajah Silvia berubah muram. “Apa maksudmu?”Semua orang dapat melihat perubahan raut wajah Silvia. Mereka sadar bahwa Silvia sedang marah saat ini. Berhubung identitas Silvia cukup istimewa, yang lain juga tidak berani berbicara. Mereka tidak ingin terlibat dalam masalah ini.Mata Hillary tampak memerah. “Bu Silvia, aku nggak bermaksud untuk membohongimu. Coba kamu tanya Jessie saja. Tadi kami memang sempat ngobrol bentar.”Silvia melihat ke sisi Jessie.Jessie mengangguk. “Tante, tadi sewaktu ambil makanan, dia sempat samperin aku.”Silvia menarik napas dalam-dalam. Dia percaya dengan Jessie. Hanya saja, Silvia merasa masalah ini tidak sesederhana yang dia pikirkan.Jessie melihat ke sisi Hillary, lalu kembali bertanya, “Maksudmu, aku ambil kalungmu?”“Aku nggak berani memastikan. Tapi setelah aku ngobrol sama kamu, kalungku jadi hilang. Jessie, aku tahu perhiasan itu ngg
Jules tidak berharap Jessie akan marah lagi. Nantinya Jules akan kesulitan untuk membujuknya.Kali ini, Derrick baru berkata, “Aku menemukan beberapa petunjuk. Pengurus Keluarga Taylor satu kampung dengan Brayden, sama-sama dari area utara.”Jules mengusap dagunya sembari berpikir. “Dari area utara. Petunjuk ini sangat berguna. Kamu utus anggota untuk memastikan di area utara. Oh, ya, kamu sebarkan saja berita ini. Alangkah bagusnya kalau berita ini terdengar sampai ke telinga orang itu.”Derrick mengangguk. “Aku mengerti.”Setelah Derrick meninggalkan tempat, Jessie pun menarik Jules. “Kak Jules, kematian Wika ada hubungannya dengan Keluarga Taylor, ‘kan?”Jules memiringkan kepalanya sembari menggenggam tangan Jessie. “Kemungkinannya seperti itu. Hanya saja, masih butuh bukti.” Usai berbicara, Jules memeluk Jessie, lalu mencium keningnya. “Tenang saja, aku sanggup menyelesaikannya.”…Setelah Sissae pulang dari kantor polisi, dia semakin murka saja. Dia membanting barang-barang dan me
Jules mengangkat-angkat pundaknya dengan acuh tak acuh. “Aku memang arogan karena orang yang seharusnya duduk di dalam tahanan bukan aku. Sebenarnya tidak sulit bagiku untuk bisa terlepas dari rasa curiga ini. Hanya saja, semuanya tergantung aku bersedia atau tidak saja.”Sissae tersenyum dingin, lalu menggertakkan giginya. “Jangan membohongi diri sendiri. Jules, sekarang hanyalah seorang pangeran yang nggak bisa melindungi diri sendiri. Selain aku, nggak ada lagi yang bisa menyelamatkanmu!”Pada saat ini, tiba-tiba polisi membuka pintu ruangan. “Tuan Jules, kamu sudah boleh pergi.”Raut wajah Sissae langsung berubah. “Mana mungkin?”Jules paling mencurigakan dalam masalah ini. Mana mungkin dia dilepaskan?Jules menyipitkan matanya sembari berpikir. Saat ini, terdengar lagi suara polisi. “Istrimu sudah memberi bukti kuat, bukan kamu yang meracuni Wrenka.”Jules tertegun sejenak. Dia segera berdiri, lalu meninggalkan ruangan interogasi tanpa menoleh sama sekali.Sissae masih terpaku di
Di dalam tahanan, di bawah bantuan Benn, Jerremy memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Jules. “Sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu malah masuk tahanan?”Jules bersandar di bangku, lalu melihat ke luar. “Kenapa kamu ada waktu luang untuk mengunjungiku?”“Siapa yang datang untuk mengunjungimu? Aku datang untuk bertanya sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kamu juga sudah menyelidiki masalah adikku. Semua itu ada masalahnya dengan putri dari Keluarga Taylor. Bukannya yang mati hanya seorang pengurus rumah saja? Untuk apa kamu melanjutkan pemeriksaan lagi?”Alhasil Jules masuk ke dalam jebakan?Jules tersenyum. “Dengan mengandalkan rekaman suara yang kamu ekspos, Keluarga Taylor masih belum bisa mengalah. Kematian Wrenka berhubungan dengan Keluarga Taylor. Hanya saja, saksi mata sudah mati. Kita tidak memiliki bukti lagi. Kalau aku tidak duduk di sini, siapa lagi yang akan duduk di sini?”Jerremy melipat kedua tangan di depan dada. “Apa rencanamu selanjutnya?”Jules kembali ter
Miya pergi menyeduh teh.Jessie berjalan ke hadapan Dacia. “Apa sudah terjadi sesuatu dengan Jules?”Dacia tertegun sejenak. “Jessie ….”“Dacia, beri tahu aku, dia sudah dua hari nggak pulang. Ketika Derrick pulang waktu itu, dia hanya bilang ada yang mesti diurus Jules. Tapi aku tahu, meski dia ada urusan penting, dia juga bakal telepon buat kabari aku.”Seandainya bukan karena terjadi sesuatu terhadap Jules, mana mungkin dia akan meminta Derrick untuk menyampaikan ucapannya. Selama dua hari ini, Jules bahkan tidak mengirim pesan kepadanya.Dacia tahu masalah ini tidak bisa ditutupi lagi. Dia pun menunduk. “Maaf, Jessie. Seharusnya dia nggak ingin membuatku khawatir. Hanya saja, seharusnya kamu percaya sama dia.”Jessie duduk. “Kalian nggak beri tahu apa-apa sama aku. Gimana aku bisa percaya?”Dacia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan perlahan, “Jules ditahan untuk melakukan pemeriksaan. Pihak kepolisian curiga kematian dia dan wanita itu ada hubungannya untuk menyingkirkan
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun
“Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn
“Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak
Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m
Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di