Jules menunduk untuk menatap Jessie. “Kenapa aku mesti marah?”“Kamu itu pacarku, tapi aku malah makan sama cowok lain. Apa kamu nggak marah?”Jules menyipitkan matanya, lalu mengusap pipi Jessie. “Asalkan kamu tidak melakukan hal yang keterlaluan, aku juga tidak perlu marah. Jessie, kamu berhak untuk berteman. Aku juga tidak berhak untuk ikut campur terlalu banyak. Tapi kalau kamu bersikap keterlaluan, aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan.”Ketika melihat raut serius Jules, Jessie spontan terbengong beberapa detik. “Keterlaluan gimana maksudmu?”Jari Jules berhenti di bibir Jessie. “Apa kamu tahu aku paling tidak bisa menoleransi yang namanya pengkhianatan dalam suatu hubungan. Kalau kamu bermesraan dengan cowok selain aku, aku pun akan ….”Jessie semakin bingung lagi. “Apa yang akan kamu lakukan?”Bibir Jules menempel di pipi Jessie. “Aku akan ikat kamu agar selalu berada di sisiku. Kelak, jangan harap kamu bisa keluar lagi.”Bulu mata Jessie bergetar. Dia tidak membalas.Jules t
Jasad Stanley akan dikremasi. Tidaklah banyak orang yang datang ke balai sosial untuk memberi penghormatan terakhir. Sanak saudara yang datang juga demi mendapatkan harta warisan yang ditinggalkan Stanley.Saham perusahaan sudah dijual. Setidaknya Stanley memiliki warisan sebesar miliaran. Ditambah lagi dengan simpanan yang ditabung Stanley sebelumnya, dia seharusnya memiliki kekayaan yang lebih banyak lagi.Uang itu dipersiapkan Stanley untuk membawa putrinya imigrasi ke luar negeri. Sarah adalah putri semata wayang Stanley. Setelah ayahnya meninggal, Sarah pun akan mewarisi semuanya.Sarah mengenakan pakaian berwarna hitam sembari menutup kepalanya dengan syal. Dia ingin menutupi buruk rupanya itu. Dia berdiri di depan jasad ayahnya dengan raut tak berekspresi. Dia tidak sekali pun meladeni saudara yang bermuka dua itu.Pada saat ini, sesosok bayangan hitam berjalan ke dalam balai sosial. Lelaki itu tak lain adalah Charles.Charles meletakkan mawar putih di depan karangan bunga, lalu
Seandainya bukan karena ulah Sarah sendiri, apa mungkin nasibnya akan semiris ini?Berhubung Sarah berani melakukannya, dia juga mesti menerima akibat dari perbuatannya.Jessie menatap Dacia. “Sarah memang pantas menerima semua ini. Dia sudah menerima akibat dari perbuatannya. Sekarang dia malah jadi bahan pembicaraan orang-orang. Bukannya nasibnya terlalu miris?”Dacia merasa syok. “Kamu … malah kasihan sama dia?”“Masalah ini bukan soal kasihan. Aku hanya merasa apabila menganggap kesulitan yang dialami orang baik atau orang jahat sebagai ‘akibat’ ataupun ‘takdir’, sebenarnya sikap seperti itu tergolong sikap tidak berdaya. Misalnya, kalau ada yang menindasmu, menghinamu, atau ada yang memukulinya, kemudian suatu hari nanti orang itu mati. Kita pun bakal merasa gembira, lalu mengatakan semua itu akibat dari perbuatannya sendiri. Tapi, apa semua itu benar-benar akibat dari perbuatannya? Aku merasa semua itu hanya pemikiran kita yang lemah saja.”Jessie bertopang dagu. “Ketika dia memi
Charles tersenyum, lalu menaikkan jendela mobil dengan perlahan. “Kalau begitu, sepakat, ya! Aku akan datang jemput kalian besok.”Keesokan harinya, di restoran mewah Lumiere.Suasana di dalam restoran sangatlah nyaman. Ada meja bar di depan sana. Cahaya lampu berwarna kuning membuat suasana terasa hangat dan berkelas.Charles bersama Jessie dan Dacia berjalan ke depan meja enam orang. Di atas meja sudah disediakan peralatan makan dan juga minuman.Dari tadi, sudah ada dua orang sedang duduk di depan meja. Orang itu tak lain adalah orang tuanya Dacia dan Charles.Lidya yang berusia 45 tahun itu merawat dirinya dengan sangat bagus. Dia juga sangat memperhatikan penampilannya. Aksesori yang dikenakannya adalah perhiasan mewah. Hanya saja, dia memiliki aura yang dingin membuat orang-orang kesulitan untuk mendekatinya.Di sisi lain, Daniel yang duduk di samping Lidya yang dingin itu kelihatan lebih bersahabat.Charles duduk sembari menyapa, “Ayah, Ibu.”Lidya melihat ke sisi Jessie dengan
”Aku hanya beri sedikit peringatan kepada kalian para anak muda saja, memangnya kenapa?” Lidya kembali mengangkat gelas anggurnya, lalu menggoyangnya dengan perlahan. “Perasaan itu hal yang sangat tidak bisa diandalkan di dunia ini. Kamu memang menyukainya sekarang, tapi bukan berarti kelak kamu masih akan menyukainya. Ujung-ujungnya, keuntungan adalah hal yang paling penting.”Pelayan menghidangkan makanan ke atas meja. Lidya meletakkan gelas anggur di samping, lalu mengangkat garpu dan pisaunya. “Sudahlah, ayo makan dulu.”Jessie tidak bergerak sama sekali. Dia terdiam beberapa saat, lalu berkata, “Aku merasa ada yang aneh dengan ucapanmu. Kalau kamu merasa perasaan itu tidak bisa diandalkan, kenapa kamu memilih untuk menikah?”Ekspresi Lidya seketika menjadi kaku. “Apa menikah ada hubungannya dengan perasaan? Kamu terlalu lugu.”Jessie menarik napas dalam-dalam, lalu menatap Daniel yang tidak bersuara dari tadi. “Paman, apa kamu juga beranggapan seperti itu?”“Emm ….” Daniel spontan
Suara Lidya terdengar serius. “Dacia, coba saja kalau kamu berani pergi!”Langkah kaki Dacia berhenti. Pada akhirnya, dia membawa Jessie meninggalkan tempat.Lidya menatap bayangan punggung mereka yang semakin menjauh. Raut wajahnya semakin muram lagi. “Sepertinya setelah dia memiliki Keluarga Fernando sebagai sandaran, dia semakin arogan saja.”Awalnya Lidya ingin mengandalkan Dacia untuk menjalin hubungan baik dengan Jessie. Sekarang Dacia malah tidak mengulurkan bantuan, malah merusak hubungan mereka.Charles menyeka mulut dengan saputangan. “Ibu, kamu tidak usah buru-buru. Kamu juga sudah lihat sendiri, bukannya putri Tuan Javier itu sangat memercayai Dacia?”“Memangnya kenapa? Apa kamu tidak jelas dengan temperamen Dacia?” Seandainya Lidya tahu putrinya akan bersikap seperti ini, dia pasti tidak akan melahirkan Dacia.Charles mengangkat kepalanya. “Bagaimanapun ceritanya, dia tetap adalah anggota keluarga kita. Aku akan membuatnya menuruti kemauan kita.”Namun, Lidya tetap merasa
Tom meletakkan cerutu di atas asbak. Dia mengulurkan tangan untuk mengambil kartunya. “Apa kamu sudah menduga masalah kematian Stanley?”“Tidak, aku sendiri juga tidak menyangka Stanley akan meninggal.” Jules berkata dengan tenang, “Sebaliknya, ada yang ingin menggunakan masalah kematian Stanley untuk menimbulkan konflik di antara kita.”Gerakan Tom berhenti. Dia mengangkat kepalanya menatap Jules tanpa berbicara.Jules membalas tatapan Tom dengan tenang. “Orang yang membunuh Stanley sengaja ingin mengarahkan opini publik ke dirimu. Tapi bukannya kamu tidak menyentuh Nona Sarah?”Tom tidak menyentuh Sarah. Itu berarti tidak ada konflik di antara Stanley dengan Tom. Jadi, untuk apa Tom membunuh Stanley?Orang-orang di luar sana berasumsi Sarah pernah menolak Tom. Tom merasa gusar, kemudian memberi pelajaran.Asalkan Sarah tidak disentuh oleh Tom, gosip pun akan disingkirkan. Setelah dipikir-pikir, Jules pun telah membantu Tom untuk membersihkan reputasinya.Tom merenungkan ucapan Jules.
Semua busana dibuat oleh desainer ternama dan merupakan edisi terbatas. Sebelum kondisi keluarga Sarah melarat, Sarah tidak suka ada yang menyentuh pakaiannya. Saat menghadiri acara, dia pun akan merasa kesal apabila ada selebritas yang tidak sengaja menginjak kaki gaunnya.Sarah tidak membalas sama sekali, melainkan terus mengoyak pakaiannya.Charles berdiri, lalu mengibaskan tangannya untuk memanggil pelayan. “Bawa dia untuk mandi.”Pelayan berjalan maju untuk menarik Sarah. Namun, reaksi Sarah sangatlah besar. Dia meronta dengan gilanya. “Awas! Jangan sentuh aku!”Alhasil, pelayan juga kehabisan akal.Charles melipat lengan kemejanya, lalu maju untuk menjambak rambut Sarah. Dia menyeret Sarah ke depan kolam renang, kemudian menekannya kepalanya ke dalam kolam. Sarah kesulitan untuk bernapas dan tidak berhenti meronta.Orang di samping juga tidak berani untuk menghalanginya.Ketika menyadari Sarah tidak meronta lagi, Charles pun menariknya untuk berdiri. Sarah terbatuk-batuk sembari
Jules tidak berharap Jessie akan marah lagi. Nantinya Jules akan kesulitan untuk membujuknya.Kali ini, Derrick baru berkata, “Aku menemukan beberapa petunjuk. Pengurus Keluarga Taylor satu kampung dengan Brayden, sama-sama dari area utara.”Jules mengusap dagunya sembari berpikir. “Dari area utara. Petunjuk ini sangat berguna. Kamu utus anggota untuk memastikan di area utara. Oh, ya, kamu sebarkan saja berita ini. Alangkah bagusnya kalau berita ini terdengar sampai ke telinga orang itu.”Derrick mengangguk. “Aku mengerti.”Setelah Derrick meninggalkan tempat, Jessie pun menarik Jules. “Kak Jules, kematian Wika ada hubungannya dengan Keluarga Taylor, ‘kan?”Jules memiringkan kepalanya sembari menggenggam tangan Jessie. “Kemungkinannya seperti itu. Hanya saja, masih butuh bukti.” Usai berbicara, Jules memeluk Jessie, lalu mencium keningnya. “Tenang saja, aku sanggup menyelesaikannya.”…Setelah Sissae pulang dari kantor polisi, dia semakin murka saja. Dia membanting barang-barang dan me
Jules mengangkat-angkat pundaknya dengan acuh tak acuh. “Aku memang arogan karena orang yang seharusnya duduk di dalam tahanan bukan aku. Sebenarnya tidak sulit bagiku untuk bisa terlepas dari rasa curiga ini. Hanya saja, semuanya tergantung aku bersedia atau tidak saja.”Sissae tersenyum dingin, lalu menggertakkan giginya. “Jangan membohongi diri sendiri. Jules, sekarang hanyalah seorang pangeran yang nggak bisa melindungi diri sendiri. Selain aku, nggak ada lagi yang bisa menyelamatkanmu!”Pada saat ini, tiba-tiba polisi membuka pintu ruangan. “Tuan Jules, kamu sudah boleh pergi.”Raut wajah Sissae langsung berubah. “Mana mungkin?”Jules paling mencurigakan dalam masalah ini. Mana mungkin dia dilepaskan?Jules menyipitkan matanya sembari berpikir. Saat ini, terdengar lagi suara polisi. “Istrimu sudah memberi bukti kuat, bukan kamu yang meracuni Wrenka.”Jules tertegun sejenak. Dia segera berdiri, lalu meninggalkan ruangan interogasi tanpa menoleh sama sekali.Sissae masih terpaku di
Di dalam tahanan, di bawah bantuan Benn, Jerremy memperoleh kesempatan untuk bertemu dengan Jules. “Sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu malah masuk tahanan?”Jules bersandar di bangku, lalu melihat ke luar. “Kenapa kamu ada waktu luang untuk mengunjungiku?”“Siapa yang datang untuk mengunjungimu? Aku datang untuk bertanya sebenarnya apa yang kamu lakukan? Kamu juga sudah menyelidiki masalah adikku. Semua itu ada masalahnya dengan putri dari Keluarga Taylor. Bukannya yang mati hanya seorang pengurus rumah saja? Untuk apa kamu melanjutkan pemeriksaan lagi?”Alhasil Jules masuk ke dalam jebakan?Jules tersenyum. “Dengan mengandalkan rekaman suara yang kamu ekspos, Keluarga Taylor masih belum bisa mengalah. Kematian Wrenka berhubungan dengan Keluarga Taylor. Hanya saja, saksi mata sudah mati. Kita tidak memiliki bukti lagi. Kalau aku tidak duduk di sini, siapa lagi yang akan duduk di sini?”Jerremy melipat kedua tangan di depan dada. “Apa rencanamu selanjutnya?”Jules kembali ter
Miya pergi menyeduh teh.Jessie berjalan ke hadapan Dacia. “Apa sudah terjadi sesuatu dengan Jules?”Dacia tertegun sejenak. “Jessie ….”“Dacia, beri tahu aku, dia sudah dua hari nggak pulang. Ketika Derrick pulang waktu itu, dia hanya bilang ada yang mesti diurus Jules. Tapi aku tahu, meski dia ada urusan penting, dia juga bakal telepon buat kabari aku.”Seandainya bukan karena terjadi sesuatu terhadap Jules, mana mungkin dia akan meminta Derrick untuk menyampaikan ucapannya. Selama dua hari ini, Jules bahkan tidak mengirim pesan kepadanya.Dacia tahu masalah ini tidak bisa ditutupi lagi. Dia pun menunduk. “Maaf, Jessie. Seharusnya dia nggak ingin membuatku khawatir. Hanya saja, seharusnya kamu percaya sama dia.”Jessie duduk. “Kalian nggak beri tahu apa-apa sama aku. Gimana aku bisa percaya?”Dacia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata dengan perlahan, “Jules ditahan untuk melakukan pemeriksaan. Pihak kepolisian curiga kematian dia dan wanita itu ada hubungannya untuk menyingkirkan
Dacia menyadari maksud dari ucapan polisi itu. Dia pun melihat ke sisi Diago. “Aku bisa menjamin bahwa masalah ini nggak ada hubungannya dengan Pangeran.”Kening si pria berkerut. Dia tidak berbicara.Diago memperkenalkan si pria dengan tersenyum. “Pak Arthur, dia muridku. Kebetulan dia juga ingin menyelidiki kasus ini.”Polisi yang bernama Arthur mengerutkan keningnya. Dia merasa bingung. “Apa hubungan dia dengan korban?”“Bukan, dia berhubungan dengan Pangeran. Dia adalah putrinya Lidya Ozara.”Arthur mengangguk. “Ternyata seperti itu.”Dacia melihat ke sisi Arthur, lalu bertanya, “Apa aku boleh tanya satu pertanyaan? Kenapa kamu merasa masalah ini ada hubungannya dengan Pangeran? Apa karena saat korban meninggal, anggota Pangeran kebetulan ada di tempat?”Arthur terdiam beberapa detik. “Memang tidak bisa membuktikan ada kaitan langsung dengan Yang Mulia, tapi Yang Mulia adalah orang pertama yang mencurigai bahwa Brayden meracuni makanan. Kematian Brayden jelas adalah tindakan pembun
“Aku mengerti perasaan kamu ingin membantunya.” Diago mengenakan kacamatanya, lalu membereskan dokumen di atas meja. “Hanya saja, kalau kamu terlibat dalam masalah ini, nantinya malah akan mendatangkan kerepotan untukmu.”Dacia mengangguk. “Aku mengerti. Seorang tahanan diracuni di dalam tahanan. Pasti ada orang kuat di belakangnya. Tapi kekuatan orang itu akan mendatangkan ancaman bagi keluarga kerajaan.”Pengawasan di penjara sangat ketat. Jika ingin berbuat hingga tahap seperti ini, meski ada mata-mata di dalam, orang biasa juga tidak sanggup untuk melakukannya.Lagi pula, jika masalah pembunuhan di dalam penjara diselidiki, pasti akan mendatangkan kerepotan yang sangat besar. Hanya saja, berhubung orang itu berani melakukannya, dia pasti punya cara untuk menyingkirkan kerepotan.Sepasang tangan Diago saling bertautan. Dia pun bertanya, “Apa kamu sudah memutuskannya?”Dacia membalas dengan serius, “Sudah. Meskipun aku nggak bisa menduga siapa orang di belakang masalah ini, setidakn
“Aku juga berharap seperti itu.” Jules meletakkan cangkir teh, lalu berdiri. Dia mengancingi lengan pakaiannya dengan perlahan, lalu meninggalkan tempat.Reyhan menatap bayangan punggung Jules yang semakin menjauh dengan mengepal erat tangannya.Pengurus rumah menghela napas lega, hanya saja dia masih saja merasa trauma. “Tuan, apa yang harus kita lakukan kali ini ….”Reyhan berhenti di samping tubuh pengurus rumah, lalu memperingatinya, “Ini masalahmu. Pikirkan cara untuk selesaikan masalah ini. Kalau kamu tidak berhasil menyelesaikannya, aku akan habisi kamu.”Raut wajah pengurus rumah kelihatan panik. Dia tidak berani bersuara.Derrick yang sedang berdiri di depan pintu melihat Jules berjalan keluar Kediaman Keluarga Taylor. Dia membukakan pintu mobil belakang mempersilakan Jules ke dalam. Setelah mereka berdua memasuki mobil, Derrick langsung mengendarai mobil meninggalkan tempat.Di tengah jalan, Derrick melihat ke kaca spion luar jendela. “Tuan Muda, kunjunganmu kali ini pasti ak
Di Kediaman Keluarga Taylor.Sissae membuang makanan yang diantar pelayan. “Keluar! Keluar kalian semua!”Reyhan dan Risella sedang berdiri di depan pintu kamar. Ketika melihat makanan berantakan di atas lantai, Reyhan mengerutkan keningnya. Dia menyuruh pelayan untuk meninggalkan ruangan.Risella berjalan ke dalam kamar, lalu duduk di samping ranjang. Dia menatap wajah putrinya yang masih membengkak itu. “Sissae, kamu tenangkan dirimu dulu.”“Bagaimana aku bisa tenang? Wanita murahan itu suruh anggotanya untuk pukul aku. Dia bahkan berani suruh pengawal murahannya untuk turun tangan sama aku!”Sissae tidak pernah merasa dihina seperti ini. Wajar jika dia merasa sangat murka.Reyhan berjalan ke dalam kamar. Raut wajahnya kelihatan muram. “Aku rasa kamu masih belum belajar dari pengalaman sebelumnya. Sissae, kalau kamu berani bersikap semena-mena lagi, aku akan usir kamu dari rumah!”Mata Sissae langsung memerah. Padahal dia telah dipukul, Reyhan bukannya menghiburnya, melainkan malah m
Tatapan Jules menjadi serius. “Sepertinya pelajaran yang kuberikan terlalu ringan. Dia masih saja berani berulah.”Seandainya bukan karena Jules mengutus pengawal untuk mengikuti Jessie, sepertinya Sissae pasti akan turun tangan terhadap Jessie.“Nona Sissae bisa bersikap arogan juga karena mengandalkan ayahnya. Semua itu juga karena Keluarga Taylor.” Filbert paham bagaimanapun ada banyak anak yang bersikap semena-mena karena mengandalkan kekuatan keluarganya.Jules memutar pena di tangannya. Pada saat ini, Jules menerima pesan singkat dari Derrick.Di sisi lain, Derrick melakukan pengejaran ke sisi dua pengawal berpakaian hitam. Hanya saja, mereka menghilang di dalam kerumunan.Derrick berdecak sembari menggertakkan giginya. Dia segera kembali ke lokasi untuk memeriksa Brayden yang tertembak. Peluru menembus di bagian dadanya. Dia melebarkan matanya yang kosong itu. Brayden juga sudah kehabisan napasnya.Derrick segera lapor polisi.Derrick mengikuti polisi untuk memberi pernyataan di