Share

Bab 1401

Auteur: Daun Jahe
“Sebenarnya apa yang kamu ucapan waktu itu?”

Ketika menyadari Hendri bersikeras ingin meminta penjelasan, Widya pun menutup wajahnya. “Jangan tanya lagi. Aku … aku … aku tenangkan diriku dulu!”

Widya langsung berdiri. Lututnya tak sengaja membentur meja marmer. Meja dan kakinya pun bergetar. Hendri mengulurkan tangan untuk memapahnya. “Hati-hati.”

Widya tidak berdiri dengan stabil. Dia langsung jatuh duduk ke dalam pelukan Hendri.

Widya pun tertegun di tempat. Dia spontan memalingkan kepalanya. Wajah si lelaki yang berjarak begitu dekat dengannya membuat Widya kesulitan untuk bernapas.

Suasana terasa semakin canggung lagi.

Setelah tersadar dari bengong, Widya segera berdiri dengan kedua daun telinga memerah. “Ma … Maafkan aku!”

Widya tidak lagi peduli dengan rasa sakit di lututnya. Dia langsung melarikan diri dengan terpincang-pincang, bahkan tidak berani menoleh sama sekali. Setelah kembali ke vila, dia menutup pintu kamar bersandar di belakang pintu sembari menarik napas dalam-dalam
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Related chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1402

    Setelah dipikir-pikir, si lelaki merasa sangat marah. Bukannya tidak ada yang melakukan protes, tetapi protes tidak berguna. Ditambah lagi dengan adanya selebritas tidak beretika seperti Airine, yang selalu bertindak semena-mena. Bagaimana mungkin mereka tidak marah?Hanya saja, para petinggi adalah anggota Airine. Meskipun karyawan melakukan protes, mereka para petinggi juga bisa menutupi berita ini. Bukan siapa pun bisa mengalahkan kekuatan mereka.Hendri melihatnya. “Gimana kalau aku ada cara?”Malam harinya, seperti yang dijanjikan, Hendri pun kembali ke hotel. Saat Airine membuka pintu, tampak dia hanya mengenakan terusan berwarna sutra hitam dengan menggoyangkan botol anggur di tangannya. “Masuklah.”Hendri berjalan masuk. Airine duduk di sofa dengan tersenyum. “Apa kamu tahu arti ke hotel?”Hendri berdiri di tempat. Dia kelihatan tidak takut ketika menghadapi masalah. “Memangnya bisa ada arti apa?”Airine meletakkan gelas anggur, lalu berdiri berjalan mendekati Hendri. Dia mengu

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1403

    Hendri mengantar si lelaki pulang ke rumah. Dia pun tiba di Apartemen Himaya pada pukul sebelas malam. Di tubuhnya ditempel oleh aroma wangi parfum wanita itu. Dia merasa sangat jijik hingga mandi dua kali.Hendri kembali ke kamar mematikan lampu kamar, lalu membaringkan tubuhnya. Lampu neon di depan jendela samar-samar memantul ke atas plafon kamar.Salah satu tangan Hendri disandarkan di atas kepalanya. Dia menatap plafon sembari memikirkan sesuatu. Hendri pun spontan tersenyum.Keesokan harinya, saat Widya keluar rumah, dia menyadari pintu lift hampir tertutup. Dia segera berlari. “Sebentar!”Setelah masuk ke dalam lift, dia pun melihat sosok Hendri. Awalnya dia terbengong sejenak. Tetiba dia langsung kepikiran dengan masalah hari itu, dia pun merasa canggung lagi. Hanya saja, sepertinya akan lebih canggung jika tidak saling menyapa.Widya menunjukkan senyuman di wajahnya. Dia berdiri di samping. “Kebetulan sekali.”Hendri menatapnya. “Emm, iya, kebetulan.”Widya mengintip Hendri se

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1404

    Saat Hendri tiba di perusahaan, sesuai dugaannya, masalah Airine menjadi semakin besar saja. Para karyawan perusahaan pun sedang membahas masalah ini. Dia meletakkan tas di atas meja kerja. Ketika mendengar gosipan seru orang-orang, ujung bibir Hendri pun melengkung ke atas.Si lelaki berjalan mendekati Hendri, menepuk-nepuk pundaknya. “Hendri.”Hendri menoleh mengangguk sedikit kepalanya. “Kak Joseph.”Joseph memanggil Hendri ke koridor. Setelah memastikan tidak ada orang di sekitar, dia baru berkata, “Kamu mesti hati-hati. Tadi aku baru dengar kabar bahwa Pak Wakil Presdir ingin menjamin Airine. Airine pasti akan beri tahu masalah kamu kepadanya. Bisa jadi kamu akan dicarinya.”Setelah mendengar peringatan Joseph, Hendri juga kelihatan santai. “Aku tahu.”“Apa kamu tidak khawatir sama sekali?” Joseph merasa syok. Dia telah menjebak Airine hingga menciptakan skandal sebesar ini. Para petinggi pasti akan memikirkan cara untuk menekan berita ini. Kemudian, pasti ada yang akan dijadikan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1405

    Aktor yang masih belum tenar semuanya dipaksa untuk berhubungan dengan Airine. Namun Hendri juga tidak tahu bagaimana ceritanya mereka dipaksa atau bagaimana ceritanya harga diri mereka diinjak-injak oleh agensi.Wakil presdir mengizinkan Airine memiliki hubungan tidak jelas dengan lelaki-lelaki itu. Sebenarnya masalah ini sangat tidak masuk akal.Apalagi Joseph pernah mengatakan Airine telah mendatangkan banyak keuntungan bagi perusahaan. Seorang artis yang tidak populer dan tidak memiliki hasil karya representatif malah bisa mendapatkan tawaran pekerjaan yang lumayan bagus dan juga mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Apa semuanya tidak terasa aneh?Hingga saat kemunculan bos dari lelaki berkalung emas, Liardi. Sepertinya tebakan Hendri memang benar. Mungkin semuanya ada hubungannya dengan rekaman.Raut wajah wakil presdir tampak serius. “Apa yang kamu ketahui?”“Kalian semua satu komplotan. Kalau tidak, dia juga tidak akan mencariku.” Hendri menunjuk lelaki berkalung emas. Dia m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1406

    Wawancara dilakukan dengan siaran langsung. Ada banyak penonton yang sedang menyaksikan berita ini, alhasil menggemparkan dunia sosial media. Liardi segera membawa anggotanya ke mobil untuk melarikan diri. Dia tidak bisa memedulikan Hendri lagi. Sementara itu, pihak kepolisian segera bergegas ke lokasi kejadian.[ Aib Agensi Pencari Bakat Terbongkar. ][ Karyawan Agensi Pencari Bakat Melakukan Protes Massal. ][ Fakta dari Aktor yang Dibekukan. ]Ketiga berita itu menjadi berita hangat di sosial media. Berhubung masalah cukup heboh, bahkan pihak kepolisian ibu kota juga mengunggah berita terbaru mengenai pemeriksaan Agensi Pencari Bakat.[ Astaga, ternyata Agensi Pencari Bakat sekelam itu. ][ Pantas saja aktor Agensi Pencari Bakat sedikit sekali. Sepertinya kali ini Agensi Pencari Bakat akan susah untuk bangkit lagi. ][ Astaga! Kenneth sudah mengakhiri kontrak dengan Agensi Pencari Bakat! Sepertinya berita itu nyata! ]Kenneth mengunggah berita pemutusan hubungan kerja sama dengan Ag

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1407

    Tetiba Joseph mendorong Hendri. Hendri pun terjatuh ke lantai.Suara rem mendadak dan tabrakan terdengar keras. Kedua mata Hendri menyipit. Joseph telah menghilang dari pandangannya. Hanya tersisa sebuah sepatu di atas lantai.Hingga terdengar suara teriakan pejalan kaki dan mobil berhasil melarikan diri, Hendri pun baru tersadar dari bengongnya. Dia menatap Joseph sedang berbaring di dalam genangan darah.….Di kantor polisi.Setelah Claire dan Javier menerima panggilan, mereka bergegas kemari. Dia berjalan ke depan pintu, lalu tampak Hendri sedang duduk dengan ekspresi kecewa.Polisi meletakkan gelas air, lalu berdiri. “Tuan Javier?”Javier berjalan ke hadapan polisi untuk menanyakan kondisi Hendri. Polisi dan Javier berjalan ke samping, lalu menceritakan kronologis kejadian.Claire menatap Hendri, lalu berjalan ke sisinya dengan perlahan. Claire berhenti di sisi Hendri, lalu bertanya, “Hendri, apa kamu baik-baik saja?”Kedua tangan Hendri digenggam erat. Urat hijau di belakang pungg

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1408

    Seolah-olah senyuman Widya telah mengobati segalanya.“Widya.”Widya memalingkan kepala untuk menatap Hendri, lalu bertanya dengan tersenyum, “Kenapa?”Hendri menahan tawanya. “Kamu itu wanita aneh.”Widya merasa bingung. “Apa aku aneh sekali?”Hendri langsung tertawa.Suara tawa Hendri semakin membingungkan Widya saja. Padahal dia sedang berbicara dengan sangat serius. Saat memalingkan kepala, Widya tak sengaja melihat hujan meteor. Dia pun merasa antusias. “Ahh, meteor! Ada meteor!”Hendri juga melihat ke arah yang ditunjuk Widya. Di bawah langit gelap, mereka berdua berdiri di balkon rumah masing-masing. Namun, hubungan mereka malah semakin dekat aja.Beberapa hari kemudian, Agensi Pencari Bakat.Ada banyak bunga putih di atas meja kerja Joseph. Semua karyawan perusahaan mengenakan pakaian berwarna hitam. Tidak terlintas senyuman di wajah seriusnya. Suasana terasa semakin mengental.Petinggi Agensi Pencari Bakat terus ditekan, apalagi dengan adanya kecelakaan yang menimpa Joseph. S

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 1409

    Di dalam departemen, ada seorang wanita langsung menangis akibat kaget. Dia menangis dengan terisak-isak. Tatapan semua orang menjadi muram, tidak kelihatan harapan sama sekali.Beberapa mobil berhenti di depan gedung Agensi Pencari Bakat. Belasan lelaki berpakaian hitam berjalan menuruni mobil, lalu berbaris menjadi dua barisan.Roger membuka pintu mobil belakang, Hendri berjalan keluar mobil. Dia mengangkat kepalanya melihat gedung besar di hadapannya. Seketika dia kepikiran dengan insiden yang menimpa Joseph. Tatapannya mulai kelihatan tegas.“Hendri, masuklah. Dengan adanya jaminan dari Tuan Javier, kamu bisa melakukan apa yang ingin kamu lakukan,” ucap Roger sembari menatapnya.Hendri menarik napas dalam-dalam, lalu menggembungkan pipinya. Pada akhirnya, dia menginjakkan kaki ke dalam gedung. Roger bersama tim pengacara dan juga lelaki berpakaian hitam mengikuti di belakangnya.Mereka langsung menerobos ke dalam departemen administrasi, langsung memasuki ruang kerja direktur utama

Latest chapter

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2769

    “Oh, ya, di mana Kak Ariel?” tanya Bastian.Jodhiva membalas, “Dia lagi temani ayahnya untuk jalan-jalan. Sekarang aku juga mau nyusul ke sana. Aku permisi dulu.”Usai berbicara, Jodhiva meninggalkan tempat.Bastia berdecak sembari menggeleng. “Orang yang sudah punya istri memang berbeda.”“Kamu ngomongnya seolah-olah kamu nggak sama dengan dia.” Yura juga meninggalkan tempat.Bastian meletakkan gelasnya, lalu mengikuti langkah Yura. “Hei, kenapa kamu malah meninggalkanku. Tunggu aku.”Claire berhenti di hadapan Javier. Javier menggandeng tangannya. “Sudah selesai mengenang masa lalu?”“Menurutmu? Bukannya sore nanti, kamu dan Ayah akan pergi ke Kediaman Keluarga Tanaka?”Javier tersenyum. “Aku lagi menunggumu untuk makan di sana.”Roger berjalan di sisi Izza, lalu menatap mereka. “Tuan Javier, Nyonya Claire. Kalau begitu, kamu pergi cari Ayah Angkat dulu.”Javier mengangguk. Dia merangkul pundak Claire, lalu berjalan ke koridor. Cahaya matahari dipantulkan ke sisi jendela. Bayangan d

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2768

    Jessie tersenyum lebar. “Kalau begitu, aku akan mengenakan mahkota ini saat pernikahanku nanti. Anggap saja sebagai iklan desain ibuku.”Jules memeluk Jessie dari belakang. “Yang penting kamu suka.”…Anggota Keluarga Fernando baru tiba di Negara Hyugana dua hari sebelum resepsi pernikahan. Mereka tinggal di hotel yang dipesan Jules. Seluruh hotel ini telah dipesan oleh anggota keluarga kerajaan untuk menjamu para hadirin.Keluarga Chaniago dan Keluarga Kenata juga telah datang. Tobias juga tidak absen. Bahkan Shinta, Erin, Levin, dan Samuel yang berasal dari dunia hiburan juga telah datang. Tentu saja, Yura dan Bastian juga masuk dalam daftar undangan.Claire tiba di restoran. Pelayan membawanya ke dalam ruangan VIP. Ketika melihat pria yang duduk di dalam sana, dia pun tersenyum. “Ayah Angkat.”Owl memutar tubuhnya dengan perlahan. Sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. Owl masih seperti dulu saja, tapi tubuhnya kelihatan lebih kurus dari sebelumnya. Claire langsung maju untuk m

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2767

    Orang lainnya juga ikut tersenyum.Menjelang malam, seluruh kota diselimuti dengan cahaya lampu neon. Setelah Jessie dan Jules menyelesaikan makan malam, mereka pun kembali ke Kompleks Amara.Jessie baru selesai mandi. Rambutnya pun masih basah. Jules mengambil handuk dari tangan Jessie, lalu membantunya untuk mengeringkan rambut.Saat ini, Jessie duduk di depan meja rias sembari menatap orang di dalam cermin. Senyuman merekah di atas wajahnya. “Kak Jules, aku sangat menantikan resepsi pernikahan kita.”“Oh, ya?” Jules mengusap rambut lembut Jessie. “Aku juga menantikannya.”“Aku merasa hidupku sangat sempurna karena bisa menikah dengan orang yang paling aku cintai, apalagi bisa bersama orang yang aku cintai berjalan ke jenjang berikutnya.”Jules pun tertawa, lalu membungkukkan tubuhnya untuk berbisik di samping telinga Jessie. “Apa kamu tahu, keinginan dalam hidupku juga sudah terwujud.”Jessie menoleh untuk menatapnya. “Keinginan apa?”Jules berbisik di samping telinga Jessie, “Menik

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2766

    Hiro mengiakan.“Setelah di luar beberapa saat, kamu menjadi semakin dewasa saja.” Naomi menepuk-nepuk pundaknya. “Semoga kamu bisa semakin baik lagi.”Hiro hanya tersenyum dan tidak berbicara.…Dalam sekejap mata, akhirnya telah sampai ke akhir bulan. Liburan Jessie dan yang lain sudah berakhir. Mereka pun kembali ke ibu kota.Claire dan Javier berdiri di depan halaman untuk menunggu mereka. Setelah mereka menuruni mobil, Jessie langsung berlari ke sisi mereka. “Ayah, Ibu!” Dia langsung memeluk kedua orang tuanya.Javier mengusap kepala Jessie dengan tidak berdaya. “Padahal kamu sudah dewasa, masih saja minta dipeluk.”Senyuman di wajah Jessie semakin lebar lagi. “Tapi, di mata kalian, selamanya aku itu anak kecil!”Claire tersenyum tipis. Dia menatap beberapa orang yang berjalan kemari. “Baguslah kalau kalian bermain dengan gembira. Ayo, kita ke dalam dulu. Nanti malam kita makan bersama.”Setelah Dacia dan Ariel memasuki rumah, mereka duluan naik ke lantai atas untuk melihat anak.

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2765

    Jules menatap mereka. “Kebetulan sekali kalian juga ada di sini.”Yura membalas, “Aku dan Bastian memang ada di sini. Setelah lihat unggahan Jessie, aku baru tahu ternyata kalian juga di sini.”Jessie membawanya ke tempat duduk. “Kalau begitu, kita tinggal beberapa hari bersama.”Setelah Bastian duduk, Jodhiva memperkenalkannya kepada Dacia dan Jessie. “Ini adik iparku, Dacia, dan adikku, Jessie.”“Aku pernah bertemu mereka di pernikahanmu.” Bastian masih mengingatnya. Dia pun berkata, “Adikmu itu satu sekolah dengan istriku. Istriku sering mengungkitnya.”Yura menatapnya. “Istrimu? Belum pasti aku akan menjadi istrimu.”Kening Bastian berkerut. “Kita saja sudah tunangan. Apa kamu masih bisa menikah sama orang lain?”Semua orang pun tertawa. Hanya Jessie saja yang terbengong. “Tunangan apaan? Yura, kamu sudah tunangan?”Yura berdeham ringan. “Aku lupa beri tahu kamu.”“Kamu nggak setia kawan banget, sih. Malah nggak beri tahu aku. “Jessie mencemberutkan bibirnya. Dia benar-benar tidak

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2764

    Bos pemilik permainan berkata, “Dua puluh ribu diberi tiga kesempatan.”“Mahal sekali? Dua puluh ribu hanya diberi tiga kali kesempatan saja?” Dacia merasa sangat tidak menguntungkan.Bos mengangkat kepalanya. “Ini sudah paling murah. Tempat lain malah tiga puluh ribu.”Jessie menarik Dacia. “Dua puluh ribu juga nggak masalah. Nggak gampang bagi mereka untuk berbisnis. Kita juga cuma main-main saja.”Seusai berbicara, Jessie mengeluarkan uang tunai sebesar empat puluh ribu kepada bos. “Berarti enam kali kesempatan, ya.”Bos menyerahkan enam gelang kepada Jessie. Jessie menyukai sebuah gelang. Dia tahu gelang itu hanya barang KW, tapi kelihatannya sangat cantik. Jessie melempar ke sana, tetapi dia tidak berhasil mendapatkannya.Setelah melempar dua kali lagi, Jessie masih saja tidak berhasil mendapatkan targetnya. Sekarang hanya tersisa tiga kali kesempatan.Ketika melihat Jessie putus asa, Ariel pun mengambil sisa gelang dari tangan Jessie. “Coba lihat aku.”Ariel melirik tepat ke sisi

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2763

    Larut malam, kota kuno ini terasa sunyi dan hening, hanya suara serangga yang bergema di antara rerumputan.Sebuah lampu menerangi rerumputan di luar tenda, menambah suasana menjadi semakin hening dan tenang.Jessie membalikkan tubuhnya masih belum tertidur. Saat sebuah tangan panjang merangkul pinggangnya, lalu memasukkan Jessie ke dalam pelukannya. “Tidak bisa tidur?”“Emm.” Jessie bersandar di dalam pelukannya. “Kak Jules, aku ingin ke toilet, tapi aku nggak berani.”Jules mencium kening Jessie. “Biar aku temani.”Mereka berdua berjalan keluar tenda. Jules mengeluarkan senter, lalu berjalan bersama Jessie. Saat mereka tiba di depan pepohonan, Jessie membalikkan tubuhnya untuk menatap Jules. “Tunggu aku di sini.”Jules mengangguk. “Panggil aku kalau ada apa-apa.”Jessie berjalan ke dalam pepohonan, tetapi dia juga tidak berani berjalan terlalu jauh.Setelah buang air, Jessie segera keluar dan memeluk lengannya. “Selesai.”Jules mengulurkan tangan untuk merangkul Jessie.Setelah kemba

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2762

    Jodhiva juga tersenyum. “Cepat juga, tapi masih tergolong pagi.”Jessie menyandarkan kepalanya di atas paha Jules sembari memandang langit. Beberapa saat kemudian, dia bertanya, “Kenapa rasanya bakal turun hujan?”Orang-orang langsung melihat ke sisi Jessie.Jerremy menarik napas dalam-dalam. “Kamu jangan sembarangan bicara.”Dacia memandang ke atas langit. Langit memang kelihatan cerah, tetapi malah kelihatan mendung di bagian atas gunung. “Mungkin cuma mendung saja?”Sudah jam segini, tapi matahari masih belum menampakkan diri. Seharusnya hanya mendung, tidak sampai tahap turun hujan.Ariel berkata, “Ramalan cuaca hari ini tidak mengatakan akan turun hujan hari ini. Aku merasa seharusnya tidak akan turun hujan.”Kecuali, ramalan cuaca tidak akurat!Beberapa orang tinggal sejenak. Jules merasa ada tetesan air di wajahnya. Dia mengusap sejenak. “Eh, turun hujan, deh.”Ariel duduk di tempat. “Apa?”Jessie menunjukkan senyuman canggung di wajahnya. “Firasatku mengatakan bakal turun hujan

  • Kembar Tiga: Ayah Presdir untuk Ibu   Bab 2761

    Yang lain juga sudah setuju.Setelah masakan disajikan, Jessie melihat makanan berwarna putih dengan berbentuk seperti kipas. Dia bertanya pada bos, “Apa ini?”Bos memperkenalkan dengan tersenyum, “Ini namanya ‘milk fan’, terbuat dari susu. Karena warnanya putih dan agak transparan, ditambah bentuknya seperti kipas, makanan ini pun diberi nama ‘milk fan’.”Ariel mencicipinya. “Emm, rasanya enak juga.”Dacia dan Jerremy juga telah mencicipinya. Rasanya memang cukup enak.Setelah masakan selesai dimasak, Bos pun menyajikan ke atas meja. “Ini adalah mie beras dengan ditaburi ayam dingin dan berbagai bahan tambahan. Ayam dimasak dengan bumbu khas, lalu disiram dengan saus buatan sendiri, minyak cabai, minyak lada hitam, dan ditambahkan kenari panggang. Ini adalah salah satu makanan khas daerah kami. Biasanya para wisatawan juga sangat menyukainya.”Jessie mencicipi sesuap. Ariel pun bertanya, “Gimana rasanya?”Jessie mengangguk, lalu menyantapnya dengan suapan besar.Yang lain juga ikut me

Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status