Share

Bab 1401

“Sebenarnya apa yang kamu ucapan waktu itu?”

Ketika menyadari Hendri bersikeras ingin meminta penjelasan, Widya pun menutup wajahnya. “Jangan tanya lagi. Aku … aku … aku tenangkan diriku dulu!”

Widya langsung berdiri. Lututnya tak sengaja membentur meja marmer. Meja dan kakinya pun bergetar. Hendri mengulurkan tangan untuk memapahnya. “Hati-hati.”

Widya tidak berdiri dengan stabil. Dia langsung jatuh duduk ke dalam pelukan Hendri.

Widya pun tertegun di tempat. Dia spontan memalingkan kepalanya. Wajah si lelaki yang berjarak begitu dekat dengannya membuat Widya kesulitan untuk bernapas.

Suasana terasa semakin canggung lagi.

Setelah tersadar dari bengong, Widya segera berdiri dengan kedua daun telinga memerah. “Ma … Maafkan aku!”

Widya tidak lagi peduli dengan rasa sakit di lututnya. Dia langsung melarikan diri dengan terpincang-pincang, bahkan tidak berani menoleh sama sekali. Setelah kembali ke vila, dia menutup pintu kamar bersandar di belakang pintu sembari menarik napas dalam-dalam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status