Tatapan Claire menjadi dingin. Jadi, ini pasti perbuatan Lucy!Para karyawan di perusahaan majalah mode sangat kaget saat melihat berita yang menggemparkan ini. Mereka semua terus berkomentar."Apa benar Hendri pernah dipenjara?""Hendri menjual obat terlarang dan berkelahi. Ternyata dulu Hendri itu preman!""Benar-benar nggak disangka. Jangan-jangan kita sudah salah paham dengan Pak Jacky tentang masalah pencurian jam tangan?""Ya, Hendri pernah dipenjara. Jadi, wajar saja kalau dia bisa melakukan hal seperti itu."Saat Hendri muncul, mereka baru berhenti bicara. Hendri duduk di kursinya dan menganggap tidak terjadi apa pun. Dia hanya mengeluarkan dokumen dan berjalan keluar. Begitu melewati koridor, Hendri melihat Jacky menghampirinya dengan bangga dan bertanya, "Hei, kamu itu preman. Beraninya kamu datang kerja! Apa kamu tidak malu?"Hendri berniat mengabaikan Jacky. Saat berjalan melewati Jacky, tiba-tiba Jacky menghentikan Hendri dan bertanya lagi, "Kenapa? Bukannya beberapa waktu
Jimmy tertegun sejenak, lalu bertanya, "Hal apa?"Hendri memandang Jimmy sembari menjawab, "Hati-hati dengan Pak Jacky.""Jacky?" ujar Jimmy. Dia terkejut mendengar ucapan Hendri. Namun, dia juga ingin tahu alasannya. Jimmy bertanya, "Memangnya dia kenapa?"Hendri menyahut, "Pak Jacky berniat jahat kepadamu. Suruh orang perhatikan dia saja, nanti Pak Jacky pasti tahu."Setelah Hendri keluar dari ruangan, Jimmy memandang surat pengunduran diri di atas meja sambil merenung. Dia memang tahu perselisihan antara Jacky dan Hendri, Jacky juga telah bekerja dengannya selama 10 tahun. Sebenarnya, Jimmy tahu karakter Jacky.Jacky adalah orang yang gegabah dan inilah alasan Jacky tidak naik pangkat selama bertahun-tahun. Hendri memang lebih kompeten dan lihai daripada Jacky. Jimmy tahu masalah jam tangan itu disebabkan oleh Jacky yang cemburu kepada Hendri terlebih dahulu.Jadi, Hendri pasti bukan sengaja memfitnah Jacky. Jangan-jangan, perkataan Hendri memang benar. Jacky berniat jahat kepada Ji
Setelah mereka berdua duduk, Javier menjelaskan, "Istriku suka sekali dengan majalah kecantikan yang diterbitkan perusahaan kalian. Jadi, aku datang untuk menanyakan siapa penyuntingnya."Ekspresi Jimmy menjadi tegang. Sementara itu, karyawan yang berdiri di samping Jimmy tiba-tiba menceletuk, "Belakangan ini, penyunting majalah kecantikan itu Hen ...." Namun, karyawan itu langsung terdiam saat teringat sesuatu.Javier mengambil cangkir teh, lalu bertanya, "Hendri?"Jimmy tersenyum canggung dan menyahut, "Iya. Sejujurnya, penyunting majalah kecantikan itu memang Hendri. Hanya saja, kemarin dia sudah mengundurkan diri ....""Kenapa?" tanya Javier. Kemudian, dia meminum tehnya.Jimmy mendesah dan menjelaskan, "Sebenarnya, Hendri cukup kompeten dan rajin. Tapi, sekarang semua orang tahu Hendri pernah dipenjara dan berita ini sangat menghebohkan. Jadi, banyak orang di perusahaan yang tidak bisa menerima Hendri."Javier menyentuh mulut cangkir dan bertanya lagi, "Hendri tidak memberi tahu k
"Kalau kamu mau tahu, periksa saja rekaman CCTV di Hotel Harriot. Lagi pula, kamu pasti juga ingin tahu kenapa Hendri tidak berani memberitahumu alasannya mengundurkan diri," tutur Javier. Setelah melontarkan ini, dia langsung beranjak pergi.Jimmy juga tidak bodoh. Kemungkinan besar alasan Javier mencarinya di perusahaan karena Hardi. Perkataan Hardi sebelum mengundurkan diri dan perkataan Javier barusan membuat Jimmy merasa cemas. Dia bahkan berpikir bahwa pasti ada sesuatu yang disembunyikan istrinya.Javier meninggalkan perusahaan mode. Kala ini, mobil Roger sudah berhenti di depan pintu. Ketika Javier masuk ke mobil, Claire yang duduk di belakang mendekatinya sambil bertanya, "Apa Jimmy akan curiga?"Javier tertawa sejenak, lalu membalas, "Aku sudah memberinya petunjuk yang begitu jelas. Bodoh sekali kalau dia masih belum sadar dirinya diselingkuhi."Claire terkekeh-kekeh. Javier mencari Jimmy untuk membahas masalah Hardi sekaligus masalah istri Jimmy. Cara ini lebih baik daripada
Di momen genting, Jacky akan menolak bantuan dari istri-istri kaya itu sehingga mereka pun mengaguminya, bahkan menjadi jauh lebih percaya kepadanya.Jacky juga memahami batas-batas dalam berinteraksi dengan mereka. Dia selalu bersikap sopan dan perhatian. Bagi para istri yang suaminya selalu sibuk bekerja dan tidak bisa selalu bersama mereka, ketika bertemu dengan pria seperti Jacky, mereka tidak mungkin tak tertarik.Ketika waktunya tiba, Jacky akan menerima bantuan dari istri-istri kaya tersebut. Dia menggunakan uang yang diberikan oleh mereka untuk mendekati wanita lain yang matre. Dengan adanya uang dari para wanita kaya itu, dia mampu menyewa mobil mewah, vila, dan apartemen dengan mudah.Setelah membaca ini, Claire tak kuasa merasa kagum dengan akting Jacky dalam hal ini. Pria ini benar-benar ahli. Kalau saja dia mau menggunakan keahliannya itu dalam karier daripada dalam hal tidak penting seperti ini, dia pasti sudah sukses sejak lama. Pantas saja, Rita bisa menyukai pria seper
Gerakan Jacky terlihat kaku. Dia bertanya sambil mengernyit, "Dia curiga padamu? Itu tidak mungkin ...."Hubungan mereka begitu rahasia. Apalagi, Hendri sudah tidak bekerja di sana lagi. Dengan adanya ancaman Lucy, tidak mungkin pria itu akan mengungkapkannya. Kini, sesuatu terlintas dalam benak Jacky. Dia memadamkan puntung rokoknya di asbak, lalu memeluk Rita dari belakang sambil berkata, "Sayang, kalau dia benaran curiga, gimana kalau ... kamu cerai dan bersamaku saja?"Rita agak terkejut. Dia menjawab sambil tersenyum, "Apa yang kamu pikirkan? Kalau bercerai sekarang, aku pasti akan rugi! Apalagi, kalau bercerai setelah ketahuan selingkuh, apa aku bisa mendapatkan uang?"Jacky hanya tersenyum tanpa berkata-kata. Setelah teringat dengan sesuatu, ekspresi Rita tiba-tiba berubah menjadi serius lagi. Dia bertanya, "Kamu belum memberitahuku, apa hubunganmu dengan Lucy si jalang itu? Padahal, dia begitu hina, tapi kamu malah menyukainya?"Jacky segera menjelaskan, "Sayang, kamu salah pah
Rita menatap dokumen di tangannya dengan alis berkerut. Beberapa saat kemudian, dia menaruh dokumen itu tanpa membacanya ke kursi penumpang. Dia pun melajukan mobilnya pergi.Keesokan harinya, di sebuah perusahaan majalah mode.Jimmy telah menyuruh orang untuk menyelidiki pergerakan Rita selama beberapa waktu terakhir. Alhasil, dia menerima laporan bahwa istrinya sering pergi ke Hotel Yorkshire dan setiap kalinya berdiam selama beberapa jam di sana.Jimmy juga sudah mendapatkan video di restoran tempo hari. Benar saja, wanita yang membuat keributan itu adalah istrinya. Bahkan saat dia bertanya pada Rita, istrinya itu juga berbohong padanya."Bobby, kemarilah," perintah Jimmy.Sekretarisnya segera masuk dan bertanya, "Ada apa, Pak Jimmy?"Jimmy merenung cukup lama dengan ekspresi serius sebelum berkata, "Bantu aku selidiki pergerakan Jacky selama beberapa hari terakhir. Berhati-hatilah agar tidak ketahuan Jacky."Bobby tampak terkejut, tetapi dia tidak banyak bertanya dan segera mengang
"Biarpun mereka menyukaiku, aku tidak menyukai mereka. Yang aku sukai itu kalian," ujar Jacky sambil memeluk salah satu wanita di situ.Saat Jacky hendak menciumnya, wanita itu menahan bibir Jacky dengan jarinya seraya berkata, "Jangan buru-buru gitu, Pak Jacky. Kita punya banyak waktu malam nanti."Jacky bertanya dengan gembira, "Kalian berdua punya waktu luang malam ini?""Pak Jacky serakah banget, kamu menginginkan kami berdua sekaligus?" ujar wanita itu sambil berpura-pura merajuk dan mendorong Jacky.Jacky malah kegirangan dan menarik kedua wanita itu ke dalam pelukannya. Situasi erotis di sana disaksikan secara langsung oleh seseorang yang berdiri di luar. Wanita dalam pelukan Jacky menyadari hal itu, lalu sengaja memeluk leher pria itu dan berkata, "Pak Jacky, kamu nggak takut wanitamu cemburu? ""Wanita mana yang kamu maksud? Aku tidak punya, tuh! Para wanita itu yang berinisiatif mendekatiku. Aku sih cuma ingin bersama kalian berdua," sahut Jacky. Dia sudah tidak sabar untuk m