Claire tersenyum.Sebenarnya Wilson sudah tidak dendam dengan Keluarga Fernando lagi. Hanya saja, dia tidak bisa menurunkan egonya saja.Javier mendorong kursi rodanya, sedangkan Claire berjalan ke sisi Wilson. Mereka bertiga berteduh di bawah pohon yang rindang. Claire lalu berkata, “Kakek, kenapa kamu nggak kembali tinggal di Kediaman Gufree?”Wilson menjawab, “Aku sudah tua, suka tinggal di tempat yang hening. Pemandangan di sini sangat bagus, cocok untuk melewati masa tuaku.”“Tapi, aku akan merasa nggak tenang.” Claire menatapnya.Wilson pun tersenyum. “Kenapa tidak tenang? Ada yang menjagaku.” Sambil berbicara, Wilson mengangkat kepala untuk menatapnya. “Sama halnya seperti kamu. Kakek juga merasa tenang karena ada lelaki di belakangmu yang menjagamu.”Javier yang mendorong kursi roda pun mengangkat-angkat alisnya. “Bukankah kami bisa menjagamu kalau kamu tinggal di dalam kota?”Wilson mendengus dingin. “Aku tidak perlu dijaga oleh anggota Keluarga Fernando, terutama kakekmu yang
Claire berkata dengan tersenyum, “Jody lebih tinggi daripada Jerry. Sekarang tinggi Jessie juga hampir mengimbangi Jerry.”Javier dan Steven berjalan ke dalam vila. Wilson tertegun sejenak, lalu menurunkan tangannya. Dia memutar kursi rodanya, lalu berkata, “Kenapa kamu malah ke sini? Jangan-jangan sebentar lagi si tua bangka malah akan ke sini juga?”Steven pun tersenyum. “Kakeknya Javier lagi diopname. Dia tidak bisa ke sini.”Wilson merasa bingung. “Berwin diopname?” Seketika dia pun tersenyum. “Aku lihat dia sangat bugar. Ternyata dia tidak sekuat dulu lagi. Sepertinya tidak bagus jika aku tidak pergi mentertawakannya.”Wilson segera bertanya rumah sakit tempat Berwin diopname. Dia menyuruh pengurus rumah untuk mengantarnya ke rumah sakit besok. Betapa inginnya Wilson memancing emosi si tua bangka.Steven dan Javier juga tidak menghalangi Wilson. Mereka merasa “si tua bangka” itu memang sudah seharusnya disiksa. Dengan begitu, dia baru akan lebih peduli dengan kesehatannya.Selama
Asisten tertegun sejenak. “Kalau begitu, aku ungguh surat peringatan.”“Shella, jangan buang-buang tenaga lagi. Biarkan saja.” Chelsea meminum teh buahnya. “Akan ada yang mengatasinya.”Berhubung ada yang akan membantunya, kenapa Chelsea menyia-nyiakan sumber daya itu?Asisten, Shella, terbengong sejenak. Chelsea mengisap teh buahnya hingga berserdawa. Dia menatap Chelsea sembari berkata, “Belikan teh buah lagi, aku mau yang dingin. Kemudian, taruh di dalam kulkas karavan. Cuaca benar-benar panas sekali.”Baru saja Shella hendak berjalan pergi, beberapa wanita bersama pemeran utama wanita sedang melihat ke sisinya.Melihat Chelsea sedang tidur dengan mengenakan kacamata hitam, tidak latihan adegan dengan pemeran yang lain, seorang wanita berkata pada pemeran utama wanita, “Dia memang telah membawa banyak modal untuk sinetron ini, tapi bukannya dia hanya dipuji beberapa kali saja oleh sutradara? Kenapa dia arogan sekali?”“Iya, meskipun dia itu model terkenal di ranah internasional. Tap
“Apa? Coba aku lihat?”Mereka berkumpul untuk membaca berita yang sedang viral. Sesuai dugaan, tak lama setelah berita keluar, keadaan pun berubah.[ Nelson meniduri penggemar. ][ Nelson menjadikan Chelsea sebagai batu loncatan. ]Dua berita ini langsung menjadi berita paling hangat, hingga tidak ada lagi yang memperhatikan berita Chelsea. Awalnya penggemar masih tidak percaya mengira Chelsea hendak mendorong tanggung jawab.Setelah video diekspos, akhirnya para penggemar pun percaya.“Astaga! Tak disangka Nelson orangnya seperti itu?”“Aku malah pernah menggemarinya dulu! Sia-siain perasaanku saja!”Dari dalam video itu, tampak Nelson sedang berpelukan di dalam klub, lalu berciuman dengan dua selebgram. Dari sudut pandang video itu, sepertinya video direkam secara diam-diam.Hanya saja, lelaki di dalam video sudah dipastikan adalah Nelson. Reporter pernah memotret Nelson yang berpakaian seperti itu memasuki klub. Hanya saja, reporter tidak berhasil memotret apa yang dilakukan Nelson
Ternyata benar apa kata Chelsea! Akan ada yang menyelesaikan masalahnya!Chelsea menutup layar ponselnya, lalu melihat ke luar jendela mobil. “Si anak orang kaya itu.”Anak orang kaya?Shella berusaha untuk memutar otaknya. Tetiba dia kepikiran. “Maksudmu investor baru itu?”Chelsea menggeser antingnya. “Siapa lagi selain dia.”Shella mengerutkan keningnya. “Bukannya anak orang kaya itu dari luar negeri? Apa yang sedang dia rencanakan? Jangan-jangan dia suka sama kamu?”Dengan adanya kasus Nelson, Shella juga tidak berani asal menjodohkan lagi. Dia bahkan semakin berwaspada.Chelsea tersenyum. “Kami hanya melakukan sebuah transaksi saja.”Begitu ucapan dilontarkan, ponsel Chelsea pun berdering. Ketika melihat nama di atas layar ponsel, Chelsea langsung mengangkat panggilannya. “Kenapa? Mau traktir aku makan lagi?”Benn pun tertawa. “Apa Nona Chelsea sudah melupakan hubungan kita?”“Nggak.” Chelsea memandang ke luar jendela. “Kamu beri tahu alamatnya. Kebetulan aku baru selesai syuting
Benn menggenggam kaki gelas, lalu mengendusnya. Seketika tampak senyuman di wajahnya. “Nona Chelsea cukup waspada.”“Mana mungkin aku seorang wanita nggak berwaspada.” Chelsea mengganti pose duduk santainya. “Ngomong-ngomong aku masih nggak tahu nama lengkap kamu. Kita akan bersandiwara selama 3 tahun. Setidaknya aku harus tahu nama lengkapmu.”Benn melirik Chelsea dari gelas transparan. “Benn Tanaka.”Chelsea tertegun sejenak. “Nggak pernah dengar.”“Sepertinya Nona Chelsea jarang baca berita.” Kali ini, Benn pun percaya Chelsea memang tidak mengetahui identitasnya. Seandainya Chelsea memang ingin bermain siasat tarik ulur, dia juga tidak mungkin bertanya hal seperti ini.“Aku nggak tertarik sama berita-berita itu.” Chelsea membongkar kontrak. “Berhubung kontrak sudah ditandatangani, aku pulang dulu.”“Ting tong.” Tetiba bunyi bel berbunyi.Chelsea menatapnya. “Kamu kedatangan tamu?”Benn menggoyangkan gelas. “Siapa lagi yang bisa datang pada jam segini?”Seketika Chelsea memiliki fir
“Kamu ….”Tetiba terdengar suara tawa. Benn meletakkan gelas anggurnya, lalu berjalan ke sisi Chelsea. Dia merangkul pinggang Chelsea, lalu bertanya, “Nona Angie, kami sudah ingin tidur. Apa kamu ingin tinggal di sini untuk menyaksikan pertunjukan?”Chelsea sengaja bersandar di dalam pelukan Benn. “Sayangku, kamu nyebelin banget, sih. Mana boleh disaksikan orang lain?”Benn mencubit dagunya, lalu menunduk menatap wajah Chelsea yang tidak dirias sama sekali. Seketika Chelsea merasa gugup. Jangan-jangan mereka akan melakukan adegan ciuman?Angie sungguh emosi ketika melihat gambaran di depan mata. Dia menggigit erat bibirnya, lalu berlari keluar ruangan.Pada saat ini, Chelsea baru mendorong Benn. Dia berjalan ke depan sofa untuk mengambil tasnya. “Syuting malam ini sudah berakhir. Sudah saatnya aku pu ….”“Apa kamu rasa dia tidak akan menunggu di depan hotel?” Benn langsung menyela omongannya.Langkah kaki Chelsea terhenti. Dia memalingkan kepala untuk melihat Benn. “Apa aku mesti menun
Alhasil, kecelakaan pun terjadi.Pedang palsu itu malah benar-benar menusuk ke dalam dada Chelsea. Si pemeran pria utama pun terbengong di tempat. Pikirannya seketika menjadi hampa. “Ini ….”Chelsea menunduk meliriknya sekilas. Rasa sakit seketika terasa. Apa? Pedang ini pedang asli?Sutradara dan pemeran figuran di samping masih tidak merasa ada yang aneh. Syuting tidak dihentikan.Baru saja si lelaki hendak mencabut pedang dan hendak menghentikan syuting, tetiba Chelsea memegang pedang itu, lalu melanjutkan dialognya. “Dylan, beraninya kamu melukaiku. Pada akhirnya, kamu malah melukaiku demi Emma.”Tangan si lelaki tampak gemetar. Dia sungguh tidak menyangka Chelsea masih akan bertahan dalam kondisi seperti ini.Si lelaki pun memaksakan diri untuk melanjutkan aktingnya. “Iya, kalau kamu berani … kamu berani ….”“Cut!” Ketika menyadari ada yang aneh dari ekspresi si lelaki, sutradara langsung menghentikan aktingnya. “Kenneth, ada apa denganmu?”Chelsea berjalan mundur beberapa langkah