Di kantor polisi.Daniel bersandar pada kursi di ruang interogasi. Dia menyipitkan matanya saat cahaya lampu menyilaukan penglihatannya. Dia mengintip ke seberang ruangan sempit itu. Dinding yang dingin dan keheningan yang mematikan menciptakan suasana yang menyedihkan. Orang normal mungkin akan takut jika tinggal di tempat yang seperti ini. Pada saat itu, pintu tiba-tiba berderit dan terbuka, suara langkah kaki yang mantap bergema di seluruh ruangan yang sunyi. Daniel menoleh dan melihat sepasang kaki ramping di depannya. Dia mengarahkan pandangannya ke atas dan melihat sesosok tubuh yang tegap berdiri di depan matanya, pandangannya tertuju pada wajahnya yang cantik.Daniel tidak terlalu memperhatikan wajah wanita itu saat dia berada di Zebra cross tadi. Tapi sekarang dia baru sadar bahwa wanita itu tidak hanya cantik akan tetapi dia juga memancarkan aura agung. Dengan satu pandangan, Daniel bisa tahu bahwa Leni terlatih dalam seni bela diri. Kepalan di jari-jarinya menunjukkan bahw
"Apa yang kau lakukan, Leni? Lepaskan dia sekarang!"Aria, direktur polisi, menegurnya. Wajahnya terlihat tegang karena marah, rasa takut menguasai dirinya. Dia senang bahwa Leni hanya menginterogasi Daniel tanpa mengambil tindakan apa pun. Dia menerima telepon dari atasannya beberapa menit yang lalu, atasannya bilang, dia harus pensiun pulang dan pensiun dini jika mereka menyinggung pria itu dengan cara apa pun. Kerutan di dahi Leni terlihat. Dia melirik Aria sebelum berbalik untuk melihat Daniel lagi. "Ketua, dia adalah salah satu pelaku balapan ilegal di Zebra Cross. Kita harus segera menghentikan ini. Jika tidak, kedepannya mereka mungkin akan terlibat dalam kegiatan berbahaya lainnya," jawab Leni bersungguh-sungguh. Dia baru saja beberapa hari pindah ke kota A, tapi dia sudah melihat dua kecelakaan dan keduanya mengancam jiwa seseorang. "Tidak, itu dulu. Tidak ada balapan ilegal hari ini. Itu hanya pertemuan para pemuda kaya yang bersenang-senang. Lepaskan dia sekarang. Menun
Di kantor polisi. Leni duduk di ruangannya, peristiwa tadi sangat membuatnya kesal. Saat pikirannya tengah kacau oleh berbagai asumsi tiba-tiba teleponnya berdering, dia menerima panggilan dari kantor pusat. Setelah panggilan itu berakhir Leni segera berdiri dan berjalan ke ruang interogasi, wajahnya yang tenang terdistorsi oleh kemarahan. Dia secara spontan menendang pintu hingga terbuka dan menemukan bahwa ruangan itu kosong. Leni semakin marah. Tidak ada yang mau mendengarkannya. Mereka semua menolak untuk mematuhi perintahnya. "Kemana dia? Bukankah sudah ku bilang bahwa dia harus menghabiskan malamnya di penjara?" Leni berteriak."Mrs. Leni." Seorang polisi muda yang mengikutinya menjawab dengan suara gemetar."Dia tidak kemana-mana. Direktur memintanya untuk datang ke ruangannya."Polisi muda itu memilih untuk tidak mengatakan yang sebenarnya bahwa Daniel sedang minum teh dan makan bersama Direktur mereka. Dia mengambil napas dalam-dalam sambil menunjuk ke ruangan di sebelah ka
Agnes berteriak pada Daniel dan pergi ke kamarnya di lantai atas, dengan perasaan kecewa. Daniel merosot di sofa dan mendesah lelah. Dia frustrasi. Bawahannya di Naga Api dan tokoh-tokoh kuat di dunia pasti akan terkejut jika mereka mengetahui apa yang dia pikirkan saat ini. Bagaimana bisa pria yang mereka anggap sebagai Raja Naga, Dewa Malam Kegelapan di dunia bawah, dan pemandu bagi para tokoh top di dunia, bisa frustrasi karena seorang wanita? Daniel bingung menghadapi situasi saat ini. Setiap wanita yang dia temui selalu melemparkan diri padanya. Mereka akan melakukan apa saja untuk mendapatkan perhatiannya, dan tidak ada wanita yang pernah marah padanya sebelumnya. Namun, Agnes berbeda. Dia sangat membencinya. Kini Daniel secara mengejutkan tertarik padanya. Dia terobsesi oleh Agnes dan ingin melindunginya. Dia tidak mengerti mengapa dia tidak bisa menjauh darinya. 'Ternyata cinta itu menyakitkan,' pikir Daniel, mengasihani dirinya sendiri. Setelah merenungkan masalahnya, dia
Keesokan harinya, Daniel bangun seperti biasanya dan menyiapkan sarapan. Meskipun dia membenci bagaimana Agnes memperlakukannya, tapi dia belum bisa pergi sekarang. Selain itu, dia juga sangat percaya diri pada dirinya sendiri. Daniel yakin bahwa Agnes akan menerimanya cepat atau lambat. Setelah sarapan siap, Daniel tak sabar ingin segera naik ke atas dan memanggil Agnes untuk sarapan. Tapi sebelum dia sampai kesana, dia melihat Agnes sudah berjalan melewatinya. "Sayang, kau tidak mau sarapan?" Daniel mengejar Agnes dengan bingung karena dia tidak mengedipkan pandangannya sama sekali. "Tidak bisakah kau bertingkah seperti laki-laki, Arga?" Agnes sangat marah.Rapat umum pemegang saham akan segera dimulai. Tetapi menilai situasinya saat ini, dia sudah kehilangan semua peluangnya untuk bersaing dalam memperebutkan posisi penerus Aditama. Agnes mengatur janji dengan perusahaan Wardoyo hari ini, membujuk mereka agar mau bekerja sama dengannya. Akan tetapi seperti tak ada jalan, setela
Sekki berdiri di dekat pintu gerbang perusahaan berlian merah, dia mengenakan setelan formal dan membawa sebuah file di tangannya. Cia segera menelepon Agnes begitu dia melihatnya ada di perusahaan. "Tuan Wardoyo, Nona Aditama bilang bahwa dia sedang dalam perjalanan dan akan segera tiba. Dia memintammu untuk menunggu di ruangannya." Cia membujuk Sekki agar masuk dan tidak berdiri di gerbang. Lagipula, tidak pantas bagi seorang besar seperti dia berdiri di luar selama jam kerja. Melihatnya bertingkah aneh membuat Cia bingung. Kemarin setiap kali mereka mengundangnya untuk berkolaborasi, dia selalu memberikan respons yang arogan. Tapi sekarang dia seperti tikus yang jatuh ke dalam beras. Bahkan Sekki bersikap sopan padanya—padahal dia hanya seorang asisten. "Tidak apa. Aku akan menunggu di sini." Dia melambaikan tangannya. "Lanjutkan pekerjaanmu. Kau tidak perlu mengkhawatirkanku."Sekki menghabiskan sepanjang malamnya untuk memikirkan apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Karen
Setelah Sekki pergi, Agnes langsung masuk kedalam kantornya dan duduk sebentar. Dia masih dalam keadaan yang bingung serta penuh tanda tanya. Pertemuannya dengan Sekki seolah seperti mimpi. Masalah yang kini telah membebaninya selama sebulan akhirnya meninggalkan pundaknya. Dia mengambil napas dalam-dalam lalu melihat ke luar jendela, di sana ada pemandangan indah. Area bisnis yang dulunya terlihat menyedihkan dan menegangkan sekarang perlahan mengejutkannya. Agnes mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan, dia merasa lebih bahagia dari sebelumnya. Di hutan terpencil di belakang taman perumahan Permata Elit, Daniel melihat teleponnya. Dia adalah satu-satunya orang yang ada di sini. Senyum bahagia tersungging di bibirnya saat membaca pesan itu.Wajahnya masih pucat, bajunya basah oleh keringat. Daniel tampak acak-acakan dan lemah, tetapi kegembiraan tetap terlihat jelas di wajahnya yang lelah. Racun di tubuhnya mulai beraksi setelah dia menunjukkan niat membunuhnya terhadap Kalajeng
"Anak muda, apakah kau seorang dokter?" Mata pria tua itu bersinar dengan kekaguman. Hanya segelintir orang di dunia yang bisa mendiagnosis suatu kondisi kesehatan, hanya dengan menganalisis penampilan seseorang. 'Apakah dia ...' Pria tua itu menilai Daniel dan menggelengkan kepalanya. Daniel masih muda. Tidak mungkin dia adalah Mario, seorang dokter luar biasa yang telah di carinya selama bertahun-tahun. Namun, lelaki tua itu tetaplah berpikiran luas, karena dia sudah melihat terlalu banyak hal aneh di dunia ini. "Benar katamu anak muda. Aku memang menderita gejala yang kau sebutkan tadi. Sekarang setelah kau mendiagnosis kondisiku, bisakah kau menyembuhkanku juga?" Pria tua itu memang sudah mengkonsumsi pil penguat jantung selama tiga tahun lamanya. Akan tetapi dia tidak membeli obat itu dari apotek, melainkan membuatnya secara pribadi yang di racik khusus oleh tabib tradisional terkenal, Roni Ron."Aku bukan seorang dokter. Bagaimana bisa aku mengobati penyakit anda?" Daniel
Daniel memanggil nama Agnes dua kali, tetapi dia tidak bereaksi dan dengan cepat menutup matanya kembali. Daniel merasa sedikit khawatir tentangnya, jadi Daniel segera merasakan denyut nadinya dan tidak ada yang salah dengan tubuhnya. Meskipun Daniel sudah mengambil halusinogen, toksinnya ditutupi oleh toksin Blood Malevolence, dan sub-poison telah ditekan. Daniel merasa lega. Baru saat inilah Daniel merasa bahwa dia sangat lemah. Daniel kembali ke kamarnya dan mulai berkultivasi.Karena Daniel banyak menggunakan sejumlah besar energi kehidupan, sulit bagi tubuhnya untuk beradaptasi, dan bahkan racun di tubuhnya mulai siap untuk membuat masalah sebagai hasilnya. Tidak ada yang terjadi di malam hari. Namun, di pagi hari berikutnya, tubuhnya tiba-tiba menjadi panas, dan kesadarannya mulai menjadi agak linglung. Racun itu menyerang lagi. Hati Daniel bergetar. Dia dengan cepat duduk dan mencoba yang terbaik untuk menekan racun yang gelisah.Serangan yang sering dari Blood Malevolence mung
Beberapa menit kemudian, seorang pria berusia empat puluhan, mengenakan setelan hitam, masuk kedalam ruang kerja keluarga Ardilla dengan laptop di tangannya. Dia berbicara kepada Kaka, "Tuan Kaka, videonya telah ditemukan." "Biarkan aku melihatnya." Kaka menyapu dokumen yang ada di tangannya dan mengklik video di laptop. Tangannya gemetar. Dia melepas kacamatanya dan menyekanya dengan kain beludru. Kemudian dia menatap layar dengan saksama. Video itu baru saja dikirim dari gedung teh putih. Dia tahu bahwa Benni mengambil tindakan terhadap Arga, jadi dia mengatur pengawal di gedung itu. Sebagian besar pengawal di lantai pertama adalah orang-orangnya. Bahkan secara khusus dia mengundang seorang seniman bela diri yang kuat untuk menangani masalah ini. Karena Daniel dan Nando berkelahi di dalam kamar mandi, jadi tidak ada kamera, mereka hanya bisa melihat saat Nando mengikuti Daniel masuk, namun pada akhirnya, hanya Daniel yang keluar sendiri. Setelah itu Nando dibawa anak buahnya dan
Aura yang familiar datang dari ruangan itu. Daniel berdiri dengan susah payah dan melihat ke dalam ruangan. Kemudian pupilnya menyusut dalam sekejap."Agnes."Daniel melihat Agnes berbaring di tempat tidur dengan wajah pucat pasi tanpa vitalitas apa pun, dia tiba-tiba merasa jantungnya sedikit berkontraksi, dan rasa sakit yang tak terlukiskan menyebar ke seluruh tubuhnya. Ketika dia melihat Benni, yang juga terbaring tak bernyawa di lantai, dia menyadari apa yang telah terjadi. Daniel mendekati Agnes dengan tidak percaya, meraih pergelangan tangannya dan memasukkan energi vital ke tubuhnya."Ha ha ha..."Tiba-tiba, Daniel tertawa dengan suara rendah. Yang menjelaskan masalah itu. Tidak heran ketika dia pertama kali melihat Agnes, dia memiliki perasaan halus di tubuhnya. Daniel dulu sangat bangga, tetapi setelah bertemu Agnes, bahkan dia bersedia menjadi menantu matrilokal dan tinggal bersamanya atas nama orang lain.Ternyata Agnes adalah wanita yang ditemuinya lima tahun lalu, yang me
Agnes bingung. Memang, dia merasa panas di sekujur tubuhnya, seolah-olah ada api yang membakar tubuhnya, dan pipinya juga sangat panas. Dan api itu semakin kuat. Gesekan kecil di antara kedua kakinya akan membuatnya gemetar tak terlukiskan. Perasaan ini benar-benar tidak normal."Kau... Apa yang kau lakukan padaku?" Tiba-tiba terpikir oleh Agnes bahwa ada yang salah dengan segelas anggur merah yang diserahkan kepadanya oleh Benni pada pertemuan penghargaan."Apakah kau menambahkan sesuatu ke dalam anggur?" Dia merasa bahwa semua kekuatannya tampaknya perlahan memudar, dan tubuhnya secara bertahap menjadi lemah."Agnes, jangan terlalu khawatir. Aku memang baru saja menambahkan sesuatu kedalam anggur yang kau minum," kata Benni sambil tersenyum. Tidak lagi menyembunyikan warna aslinya, dia mulai melepas mantelnya."Apa ... apa yang ingin kau lakukan?" Agnes panik."Apa yang ingin kulakukan? Agnes, hal yang kutambahkan untukmu adalah halusinogen super kuat terbaru dari luar negeri. Semac
Uhuk Uhuk..Darah mengucur dari sudut mulut Nando. Dia mengangkat kepalanya dan menatap Daniel dengan ngeri. Dia tidak bisa membayangkan betapa kuatnya Daniel.Kapan seniman bela diri yang begitu kuat muncul di kota A? Di Aliansi Seni Bela Diri, seseorang dengan kekuatan seperti itu setidaknya akan berada di atas level Prajurit Bela Diri. Dan di atas level Prajurit Bela Diri adalah Master Bela Diri."Apakah ... Apakah kau seorang Master Bela Diri?" kata Nando dengan susah payah."Aku tidak suka bicara terlalu banyak. Katakan padaku, apa yang diminta Benni darimu?" Tidak masalah jika Benni ingin berurusan dengannya, tetapi Daniel takut Benni memiliki niat lain. Saat Daniel berbicara, dia mengulurkan tangan kanannya.PRANG!Dan asbak kaca di samping wastafel langsung pecah menjadi dua."Jika kau tidak mengatakan yang sebenarnya, aku akan membuatmu menderita seperti itu."Nando memandang asbak yang rusak dengan ngeri dan menelan ludah. Dia telah melihat banyak prajurit yang kuat sebelum
Begitu Benni mengatakannya, ada tawa di ujung telepon."Gadis-gadis asing itu lebih menarik. Kirim mereka ke kamarku untuk menungguku." Kemudian telepon ditutup. Bennipun melihat ponselnya dengan senyum sinis.Tuan Kesembilan adalah seorang master kuat yang dia undang dari ibu kota, dan dikatakan bahwa dia adalah master seni bela diri. Statusnya sangat luar biasa. Jika bukan karena bantuan ayahnya, Benni tidak mungkin akan bisa mengundangnya ke sini. Dengan adanya seorang master bela diri malam ini, tidak akan sulit untuk melaksanakan rencananya dengan sukses. Saat itu, pertemuan apresiasi telah mencapai klimaks. Setelah dipanggil oleh Tuan Donnie, Lisey mengumumkan hasil penilaian di belakang panggung. Penyebutan Grup Aditama yang tiba-tiba membuat Agnes linglung. Karena hasil tersebut, tempat itu penuh dengan hiruk pikuk. Beberapa orang bahkan tidak tahu perusahaan macam apa Grup Aditama itu. Namun, begitu berita itu keluar, banyak mata orang mulai terbakar, mencari ke mana-mana o
Selain pria berambut emas, ada juga lebih dari selusin penilai. Mereka semua adalah penilai rencana proyek kota pelabuhan. Setelah mendengar apa yang dikatakan pria asing itu, mereka semua menatapnya bersamaan."Oki, rencana di tanganmu adalah desain perusahaanmu," kata seorang gadis muda yang berdiri di sebelah pria asing itu sambil tersenyum, menutupi mulutnya.Nama gadis itu adalah Liney, sekretaris proyek kota pelabuhan. Dia juga telah menindaklanjuti rencana proyek tersebut. Dan nama pria asing itu adalah Oki karles. Dia diundang secara khusus oleh Donnie untuk menilai rencana proyek. Mereka mengerjakannya selama sehari, dan mereka pun telah membaca sebagian besar rencana proyek. Sayangnya, mereka masih belum melihat rencana yang memuaskan. Oki sudah beberapa kali mengeluh."Desain perusahaan kita?" Begitu Oki mendengar kata-kata gadis itu, dia dengan cepat membalik ke halaman pertama dari rencana itu. Setelah membaca informasi di halaman itu, dia tidak bisa menahan diri untuk t
Tidak lama setelah pertemuan penghargaan dimulai, ada seseorang yang bertanya dengan cemas, "Tuan Donnie, alasan utama mengapa kami di sini untuk menghadiri pertemuan penghargaan adalah untuk mengetahui cara menawar proyek kota pelabuhan."Karena mereka yang menghadiri pertemuan apresiasi adalah semua perusahaan yang berpartisipasi dalam kompetisi untuk proyek ini, maka setelah orang itu menyebutkannya, yang lain ikut bergema dengannya.“Ya, kami sudah membicarakan proyek ini selama lebih dari setengah tahun. Perusahaan kami telah merevisi rencana lebih dari belasan kali, tetapi penawarannya belum diadakan. Apakah Anda ingin melaksanakan proyek ini atau tidak?""Benar. Tuan Donnie, kami di sini untuk proyek ini hari ini. Dan kali ini, aku juga membawa insinyur perusahaan kami. Jika Anda membutuhkan penjelasan kami, aku bisa segera memanggilnya ke sini."Semua orang mulai berbicara dengan nada tidak puas, terutama para pemimpin beberapa perusahaan besar. Semakin lama proyek tertunda, s
"Kau harus melakukan apa yang kau katakan. Apakah kau ingin melanggar janjimu, Tuan Nando?" Agnes bertanya sambil tersenyum.Agnes tidak peduli apa taruhannya, tetapi yang terpenting, ini adalah pertama kalinya Arga menang atas orang lain. Benni melirik Nando dan berkata,"Agnes, apa yang kau inginkan? Aku akan mewujudkan taruhan untuk Tuan Nando."Orang-orang di pertemuan penghargaan tidak menyangka Nando bahkan tidak berani menepati janjinya. Mereka yang baru saja memujinya tidak bisa mengatakan apa-apa saat ini. Nando mendengus dan pergi tanpa melihat ke belakang.Karena apa yang dikatakan Benni barusan, Donnie tidak meminta Nando untuk tinggal lagi. Lagi pula, siapa pun yang melihat dengan mata tajam bisa mengatakan bahwa Nando tidak mungkin kalah.Agnes terkejut mendengar apa yang dikatakan Benni. Jika itu adalah Nando, Agnes pasti akan mengajukan apa yang dia inginkan, tetapi karena ini adalah Benni, Agnes tidak tahu apa yang harus dia minta.Ketika Agnes hendak mengatakan tidak