Pada saat itu di Kafe Bicheon, Andrew dan yang lainnya sudah sampai, dan sudah memesan kamar VIP yang besar. “Nathan ini kenapa sih? Sudah lama sekali kenapa belum sampai, apa dia kabur? Gaya miskinnya itu, aku benar-benar takut dia tidak sanggup membayar!” Kate berkata dengan cemberut. Yang lainnya juga menggerutu, mereka takut, kalau Nathan benar-benar tidak datang maka siapa yang membayar biaya ruangan VIP? “Matius, kalau Nathan tidak datang, maka semua biaya ini kamu yang bayar, kalian kan satu tim!” Andrew yang bersandar di sofa menyipitkan matanya dan berkata kepada Matius yang duduk di pojok ruangan. Matius hanya bisa menganggukkan kepalanya, meskipun dia merasa sangat tidak rela, tapi dia tidak berani membantah. Setelah melihat ada orang yang akan membayar, yang lainnya kembali bersemangat, dan mulai memesan buah-buahan, dan juga bir. Matius terus berdoa agar Nathan harus datang, kalau tidak maka hari ini dompetnya akan berdarah lagi, kartu kreditnya sudah hampir mencapai l
Dan tentu saja setelah melihat kemesraan Lily dan Nathan, banyak pria yang berkecil hati, bahkan Andrew juga menatap Nathan dengan tatapan cemburu.Nathan memperkenalkan satu per satu rekannya kepada Lily, dan saat memperkenalkan Lisa, Nathan berkata. “Ini adalah putrinya Paman Darby, Lisa, ayahnya dan ayahku adalah teman seperjuangan saat militer.”Lily yang mendengarnya langsung mengerti, saat itu David meminta bantuan orang untuk mencarikan pekerjaan, orang itu kemungkinan besar adalah ayahnya Lisa. Jadi Lily melangkah maju dan meraih tangan Lisa dengan antusias. “Kak Lisa cantik sekali, sejak awal, saya sudah mendengar tentang kalian dari Kak Nathan dan Paman David, hanya saja belum pernah bertemu.”Keramahan Lily membuat Lisa juga tersenyum. “Dik Lily. kamu juga cantik sekali.”“Lalu, yang ini Matius, teman satu timku!” Nathan berkata sambil menunjuk Matius yang mengenakan kacamata dan duduk di pojok ruangan.“Halo …” Lily tersenyum dan mengulurkan tangannya.“H-halo …” Wajah Mat
Perkataan pria paruh baya itu membuat semua orang yang ada di ruangan saling bertatapan, tidak ada yang berani mengeluarkan suara. Karena terlihat jelas kalau pria paruh baya ini bukan orang biasa, sedangkan mereka hanyalah karyawan, tidak ada satu orang pun yang berani memperkeruh suasana. Melihat tidak ada yang menjawab, pria paruh baya itu menjatuhkan tatapannya pada Lily, Kate dan Lisa, karena hanya mereka bertiga yang memegang mikrofon.“Tiga gadis ini lumayan juga, cepat bawa mereka bertiga keruanganku!”Pria paruh baya itu berkata sambil mengeluarkan setumpuk uang dari kantongnya dan melemparkannya kepada tiga gadis itu, dan dengan segera, kedua pengawalnya bergerak menghampiri.Hal itu mengagetkan mereka bertiga dan membuat mereka terus melangkah mundur, raut wajah Andrew juga langsung menjadi masam dan berjalan menghadang di depan mereka!Pada saat ini hanya dia satu-satunya yang memiliki jabatan tinggi, kalau dia tidak melakukan sesuatu maka orang-orang akan mengoloknya, dan
“Apa yang perlu ditakutkan, aku sangat akrab dengan Tuan Ryzen, tenang saja!” Andrew membual dengan angkuh.Lisa yang mendengar Kafe ini adalah milik Tuan Ryzen menjadi lega dan berkata. “Kalau ini bisnisnya Tuan Ryzen, maka tidak akan ada masalah, Andrew dan Tuan Ryzen sangat akrab, masalah piutang perusahaan keluargaku pun diselesaikan oleh Tuan Ryzen hanya dengan satu kata dari Andrew!”Ucapan Lisa membuat orang-orang menjadi semakin menunjukkan kekagumannya pada Andrew, bisa mengenal Ketua Mafia di Kota Vale benar-benar luar biasa, hal itu bisa dipamerkan seumur hidup.“Pak Andrew ternyata sangat misterius, bahkan bisa mengenal Tuan Ryzen!”“Karena mengenal Tuan Ryzen, kita tidak perlu takut lagi, kalau mereka berani datang kita habisi saja mereka!”“Kita sudah minum, Pak Andrew juga ada disini, siapa yang berani mengganggu kita?!”Setelah mendengar Andrew mengenal Ryzen, sekelompok orang itu menjadi semakin sembrono!Nathan yang duduk di pojok ruangan menyeringai dan tersenyum sa
Pada saat itu di ruangan VIP, Andrew dan yang lainnya sedang menikmati alkohol sambil menari, wajah mereka memerah dan mereka berteriak dengan semangat.BRAK!Tiba-tiba pintu ruangan ditendang hingga terbuka. Semua orang tercengang, dan saat melihat pria paruh baya itu kembali dengan membawa belasan orang, wajah mereka satu per satu menunjukkan keterkejutan, karena kali ini mereka membawa belasan orang dengan wajah yang sangar.“Pak Wira, tadi siapa yang memukuli bawahanmu?” Adew bertanya kepada Wira.Wira menunjuk Andrew dan berkata. “Dia, bocah itu yang menendang bawahanku!”Adew menatap dan menilai Andrew sekilas, lalu menyapu seisi ruangan, dan langsung mengetahui kalau mereka hanyalah orang biasa, bukan preman ataupun anggota mafia. “Kamu yang tadi memukuli bawahannya Pak Wira?” Adew berjalan kehadapan Andrew dan berkata dengan tenang.Melihat wajah sangar Adew dan tato yang ada di lengannya, Andrew sedikit ketakutan tapi karena sudah mabuk, dia tetap mengangguk. “Benar, aku yang
“Kamu mengenal Tuan Ryzen?” Adew sedikit tercengang, dan bertanya pada Andrew dengan wajah muramnya.Andrew yang saat ini sedang diperhatikan oleh mereka semua, sudah kehabisan cara, kalau dia mengaku tidak mengenal Tuan Ryzen saat ini, pasti dia akan diolok-olok oleh mereka.Sambil menggertakkan giginya, Andrew hanya bisa mengangguk. “Aku pernah bertemu dengan Tuan Ryzen.”Kata-kata Andrew ambigu, karena pernah bertemu belum tentu dia mengenal Ryzen.“Awalnya kalian hanya perlu berlutut dan minta maaf saja, tapi tidak disangka kalian malah menjual nama Tuan Ryzen sembarangan, karena sudah seperti ini maka hari ini kalian tidak akan bisa pergi dari sini!” Kata-kata Adew yang menakutkan membuat sekelompok orang-orang yang tidak tahu apa-apa itu merinding.“Hahaha …, dasar bocah ingusan, apa kalian tahu siapa orang yang ada di hadapan kalian ini? Dia adalah pembunuh bayaran nomor satunya Chris, tangan kanan dari Tuan Ryzen, kalian malah membual dihadapannya dan mengaku mengenal Tuan Ryz
“Sudah salah, ya?” Wira mencibir. “Sekarang mengaku salah pun tidak ada gunanya lagi, kalian tunggu mati saja!”Mendengar ucapan itu membuat Andrew tidak tahan lagi.BRUK!Tiba-tiba dia berlutut dan berkata. “Tuan Chris, saya tidak akan berani menggunakan nama Tuan Ryzen lagi, kumohon, kumohon ampunilah saya ….” Andrew mulai menangis tersedu-sedu, dalam hatinya dia sangat menyesali perbuatannya.Andrew yang seperti ini membuat mereka lebih pucat lagi, Lisa juga menatap Andrew dengan tatapan kaget, entah apa yang sedang dipikirkan dalam hatinya.Melihat Andrew yang berlutut dan memohon ampun, juga sekelompok anak muda yang kaget dan panik, Chris menatap Wira dan berkata. “Pak Wira, masalah ini berawal dari Anda, Anda saja yang putuskan harus bagaimana.”Chris sedang memberi muka pada Wira, bagaimanapun Wira adalah tamu VVIP di kafe Bicheon.“Sekelompok bocah ini, kalau dibuat cacat juga tidak ada artinya, biarkan saja mereka pergi!” Wira melambaikan tangannya.Andrew yang mendengarnya
“Nathan, bocah sialan, apa yang kamu lakukan, hah? Sekarang kami pun tidak bisa pergi karenamu!” Andrew berteriak marah pada Nathan. Sekarang Nathan memukuli Wira sampai seperti itu, masalah ini pasti tidak bisa didiskusikan lagi, mereka baru saja bernafas lega, tapi Nathan malah berlagak demi seorang wanita? Hal itu membuat mereka semua juga ikut terlibat dalam masalahnya! “Nathan, jika kamu ingin mati, jangan bawa-bawa kami!” “Benar, dasar bodoh! Apakah otakmu kegeser, hah?!” “Habislah sudah, kali ini kita juga terlibat dalam masalahnya!” Semua orang mulai menyalahkan Nathan. Bahkan Kate juga tidak terkecuali, meskipun dia adalah orang yang ditinggalkan, tapi sampai saatnya dia mungkin hanya perlu menemaninya minum anggur, tidak sampai menemaninya tidur, mungkin itu akan berlalu begitu saja. Tapi sekarang, dia memukuli orang sampai seperti itu, sepertinya menemani tidur pun tidak akan bisa menyelesaikan masalah ini. Hanya Lily yang menatap Nathan dengan khawatir, matanya berl
Nathan mengangguk, David menundukkan kepalanya dengan puas dan tidak mengatakan apapun lagi.Segera, beberapa pria berseragam hitam datang, Adrion langsung menunjuk pada Nathan. “Dia, dia orang yang mencuri mobil, cepat tangkap dia!”Beberapa pria berseragam hitam mencoba menghampiri dan menangkap Nathan, namun dihentikan oleh Maria dan Arina.“Bagaimana boleh menangkap orang tanpa bukti, bukti apa yang kalian miliki?” Maria berteriak dan menghentikan orang-orang itu dengan cemas.Arina juga mengeluarkan ponselnya dan mulai merekam video. “Kalian datang seakan-akan mengerti apa itu hukum?! Aku akan merekamnya, kalian menangkap orang tanpa bukti!”Maria dan yang lainnya merasa cemas, tapi Nathan tidak panik sedikit pun dia menatap Harland dan Adrion dengan tenang.“Kakak, masalah ini membutuhkan bukti yang jelas, kan? Kalian tidak bisa asal berbicara dan menjadikan Nathan sebagai pencuri mobil,” Eliana Nathan bangkit berdiri dan berkata pada Harland.“Baik, bukankah kalian menginginkan
“Kakak, apa yang kalian cari? Bagaimana kalau kami membantu mencarinya?” Maria bertanya pada Harland.Maria berkata demikian lalu membuat Harland teringat sesuatu dan berkata pada Maria. “Maria, kalian datang lebih awal, apakah kalian melihat kemana perginya orang yang mengendarai Lamborghini itu?”“Lamborghini?” Maria tidak paham tentang mobil.Harland bergegas menarik Maria ke jendela dan menunjuk ke arah Lamborghini yang di bawah. "Lihat, mobil itu!"“Oh, mobil itu ya, itu mobil yang kami tumpangi,” Maria yang melihatnya bergegas menjawab.Mereka memang datang dengan mobil itu, Maria tentu tahu, hanya saja Maria tidak tahu harga mobil itu.“Apa? Kalian yang mengendarainya?” Harland tercengang dan wajahnya penuh keterkejutan. “Mana mungkin, itu adalah mobil Tuan Justin, mobil itu harganya hampir sepuluh miliar, kalau menjual kalian semua pun tidak akan cukup untuk membeli mobil itu, berani berbual?!”Melihat sikap Harland, Nathan mengernyitkan alisnya, dan kemarahan terlihat di tata
“Ini adalah temannya Nathan, dia datang bersama untuk merayakan acara festival bulan,” Maria menjelaskan.Namun penjelasan ini membuat orang mengira Sienna adalah pacarnya Nathan. Adrion menatap Nathan dengan tatapan cemburu dan tidak mengatakan apapun.Pada saat ini, pintu tiba-tiba dibuka oleh seseorang, dan seorang pria paruh baya berusia sekitar empat puluh tahunan masuk ke dalam.“Tuan Adrion, maaf aku datang terlambat!” Orang yang masuk berkata pada Adrion dengan sikap penuh hormat.“Tuan Lutfy?” Melihat orang yang datang, David dan yang lainnya bergegas berdiri, orang yang datang adalah kepala desa mereka. “Tuan Lutfy, kami juga baru sampai, duduklah!”Adrion berkata dengan wajah merendahkan. Meskipun Adrion menunjukkan sikap seperti itu, tapi Lutfy sebagai kepala desa tidak peduli dan segera duduk di samping Adrion.Tidak lama kemudian, orang-orang terus berdatangan ke ruangan VIP itu, kalau bukan kepala desa, maka kepala dewan, dalam sekejap ruangan itu sudah penuh.Nathan da
Hari sudah hampir siang, Nathan mengantarkan orang tuanya dan Sienna pergi ke hotel yang ada di kota, sesampainya di ruangan VIP, Arina dan Eliana sudah tiba.“Kak Sienna, ayo duduk di sini!” Arina yang melihat Sienna bergegas menyapanya dan memintanya duduk di sampingnya.Sienna yang awalnya ingin duduk di samping Nathan sekarang sudah dipanggil oleh Arina. Sedangkan Nathan diseret oleh Eliana untuk bertanya ini dan itu, jadi Nathan hanya bisa menjawab satu per satu.Sepuluh menit kemudian, pintu ruangan VIP dibuka dan seorang pria tua serta seorang pemuda berjalan masuk. Pria tua itu tampaknya berusia lima enam puluh tahunan, sedangkan pemuda itu tampak seumuran dengan Nathan.“Kakak pertama!” Melihat orang yang datang, Maria bergegas bangkit dan menyapanya.Ternyata orang ini adalah kakak sepupunya Maria, Harland, dan pemuda itu adalah putranya, Adrion, mereka merupakan keluarga Kellaen yang kaya raya. Namun walau Maria menyambut mereka dengan antusias, ekspresi Harland tidak menun
Setelah beberapa jam mengemudi, mobil melaju masuk ke kediaman Sykes dan banyak yang mulai mengerumuni mobil Nathan. Karena mobil mewah seperti Lamborghini adalah sesuatu yang belum pernah terlihat di kediaman Sykes sebelumnya.“Ma, Pa!” Nathan berjalan ke halaman dan berteriak dengan penuh semangat.Setelah berbulan-bulan tidak bertemu dengan orang tuanya, Nathan sangat merindukan mereka.Maria dan David berjalan keluar dari dalam rumah, dan keduanya tampak kaget saat melihat Nathan. “Putraku!” Maria berlari ke arah Nathan dan segera memeluknya.David pun menatap Nathan dengan senyuman di wajahnya. Sudah lama tidak bertemu dengan Nathan, Maria dan David sebenarnya sangat merindukannya, namun mereka tahu sekarang Nathan sangat sibuk bepergian, jadi mereka tidak menelpon Nathan dan menambah bebannya.“Halo, Om, Tante!” Sienna melihat Maria dan David lalu berkata dengan sopan.Saat itu, keduanya baru menyadari keberadaan Sienna, Maria menatap Sienna dari atas ke bawah lalu bergegas mena
Nathan tidak peduli dengan bagus atau tidaknya mobil itu, yang penting bisa bergerak. Namun saat Lamborghini ini berhenti di depan sekolah, tidak perlu lama untuk menarik perhatian banyak orang.Perlu diketahui di kota seperti Kota Vale, jarang ada orang yang mampu membeli Lamborghini, dan Lamborghini ini juga menggunakan plat Kota Moniyan.“Arina, ini .… Lamborghini ini adalah milik kakakmu?” Teman Arina yang ada di sampingnya bertanya padanya dengan iri.“Iya!” Arina mengangguk.“Plat mobilnya dari Kota Moniyan, apakah kakakmu supir orang?” Saat ini, seorang siswa laki-laki berkata sambil bercanda.“Kakakmu yang supir! Kakakku itu sangat hebat, kakak iparku adalah Nona Muda dari keluarga Wibowo!” Arina berkata dengan raut wajah bangga.“Wibowo? Pemilik SW Company dan Wibowo Company itu?!”Dulu Sarah sudah pernah berpesan pada Arina, kalau ada masalah cukup katakan saja namanya, karena Keluarga Wibowo adalah orang terkaya di Kota Vale. Dan benar saja, setelah Arina mengatakan hal itu
“Tuan Zayn, tolong utus seseorang untuk mengurusnya!” Nathan berkata sambil menunjuk Vito yang sudah menjadi mayat kering.“Tuan Nathan, Anda tidak perlu memikirkannya, aku akan meminta seseorang untuk segera mengurusnya!” Setelah selesai bicara, Zayn melambaikan tangannya dan mayat Vito langsung dibawa pergi oleh seseorang, lalu Zayn bertanya dengan suara ringan pada Nathan. “Tuan Nathan, apakah Beverly ….”Sebentar lagi acara festival bulan akan tiba, Nathan dan Beverly pergi bersama, sekarang Nathan sudah kembali, tapi Zayn tidak melihat Beverly. Jadi dia ingin menanyakan keberadaan dan keadaan Beverly“Tuan Zayn, Beverly dan Sarah sedang berlatih bersama Paman Zephir, aku juga tidak tahu kemana mereka pergi. Tapi, Tuan Zayn tidak perlu khawatir, Beverly akan baik-baik saja!” Nathan menjelaskan pada Zayn.“Tentu aku tidak khawatir, hanya saja, aku sudah lama tidak bertemu dengan gadis itu, hanya sedikit merindukannya,” Zayn tersenyum tipis.Dia tahu, Nathan adalah orang yang sangat
Nathan menyimpan pedang Aruna lalu berbalik untuk melihat Hudson yang terjatuh ke tanah, tatapan matanya yang dingin amat menakutkan. Melihat Nathan seperti itu, pupil mata Hudson menyusut tajam dan matanya ditutupi oleh kengerian.“T-tidak .… jangan bunuh aku! Kumohon, aku akan melakukan apapun yang kamu minta,” seluruh tubuh Hudson bergetar, dia sedang memohon ampun.Seorang puncak penguasa Ingras yang terhormat, Ketua organisasi Qahwa, sedang memohon ampun di hadapan Nathan.Sienna yang melihat pemandangan di depannya merasa terkejut dalam hati, perlu diketahui Hudson adalah salah satu sosok yang paling dihormati di seluruh wilayah Celestial, baik pemimpin Lumina, maupun Vito, mereka harus bersikap hormat saat bertemu dengan Hudson. Tapi saat ini, orang sehebat itu sedang memohon ampun di hadapan Nathan.Sosok Nathan menjadi semakin besar di dalam hati Sienna, sedangkan perasaan Sienna terhadap Nathan juga menjadi semakin dalam.BRAK!Nathan menekankan satu tangannya tepat di atas
“Tidak!” Sienna bergegas merobek pakaiannya sendiri dan ingin membalut luka Nathan.“Minggir!” Nathan merasakan hembusan angin kencang yang datang ke arahnya dan bergegas mendorong Sienna ke samping, sementara dia dihantam dengan keras oleh ekor naga itu.BAAM!Tubuh Nathan terhempas puluhan meter dan mendarat dengan keras di tanah. Darah terus mengucur dari sudut mulut Nathan.“Tuan Nathan!”Milan dan Reus yang melihat ini bergegas mengeluarkan sengaja dan menyerang naga itu.BAAM!Nathan hendak berbicara, tapi sudah terlambat, kedua orang itu sudah menyerang dan disapu hingga terbang oleh ekor naga itu. Kali ini, baik Reus dan Milan sudah tidak bisa berdiri lagi, keduanya terluka parah.Nathan menggunakan pedang Aruna untuk membantunya berdiri dan menatap naga itu dengan marah, tubuh naga ini dipenuhi dengan sisik yang sangat keras, sama sekali tidak bisa dilukai. Jika terus bertarung seperti ini, cepat atau lambat, dia akan kalah.“Cepat serang, bunuh mereka!” Raut wajah Hudson sem