Share

Bab 53

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-09 19:52:28

Pada saat ini, di perumahan Riscon Residence dalam sebuah rumah villa berlantai dua, Darby yang berusia lima puluhan mengenakan pakaian tentara, dia sedang merapikan diri di depan cermin.

Ada seorang gadis berusia dua puluhan sedang duduk di sofa, tampangnya lumayan cantik, badannya tinggi memakai baju tidur berbunga bunga, setengah berbaring di sofa sambil memainkan ponsel.

“Ayah, ada apa denganmu? Baju tentara yang sudah begitu lama kenapa dipakai lagi!” Gadis itu melirik sekejap kearah Darby.

Gadis ini adalah putri tunggal Darby yang beanama Lisa Forger.

“Ayahmu ini mau menemui teman seperjuangan di dalam kemiliteran, sehingga ayah mengeluarkan baju ini untuk mengingat masa lalu. Akan tetapi, perut ini sudah terlalu besar, jadi bajunya tidak muat lagi! Hahaha ….”

Seorang wanita setengah baya membawa sepiring buah buahan berjalan keluar dari dapur, wanita itu memakai setelan rok berwarna hitam, didalamnya memakai kemeja berwarna putih. Dia memakai stocking berwarna kulit dan sepasan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 54

    “Ada apa? Kapten sedang berbicara denganmu!” Darby yang melihat istrinya tertegun cepat cepat menariknya.“Ahh, apa kabar kakak ipar, cepatlah duduk, ini ada buah buahan, silahkan dinikmati,” Monica sudah tersadar dan menyambut dengan senyuman.David sekeluarga duduk di sofa, Darby menuangkan minuman untuk mereka dan tidak lupa berteriak memanggil putrinya. ”Lisa, paman Sykes dan keluarganya sudah datang, cepatlah kemari!”“Darby, tidak apa, maaf kami datang secara tiba-tiba,” David yang melihat Darby begitu hangat menyambutnya, hatinya merasa tidak enak.“Kapten, tidak usah merasa tidak enak hati, kita sudah lama sekali tidak bertemu, anggap saja sebagai rumah sendiri. Oh ya, nanti siang aku sudah memesan makanan di hotel, kita berdua harus minum sepuasnya!” Darby berkata sambil menuangkan minuman kepada David.Pada saat ini, Lisa berjalan keluar, dia sudah memakai pakaian dengan setelan olahraga, rambutnya dikuncir dan terlihat sangat muda dan energik.Pandangannya jatuh pada sosok

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-09
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 55

    “Apa, hah?”“Sudahlah, Darby, tidak apa,” seru David sedikit malu.Darby lalu berkata dengan perasaan menyesal. “Kapten, jangan hiraukan perkataan wanita ini, perusahaan kami mempunyai hubungan bisnis dengan Dwimas Company. Akan tetapi, hasil keuntungan bersama ditahan mereka, dan sekarang dana perusahaan jadi terputus mungkin tidak bisa bertahan lagi!”“Tetapi masalah pekerjaan Nathan, aku akan menyuruh Lisa bertanya di perusahaannya, kesejahteraan bagi karyawan juga cukup bagus, biarkan Nathan masuk dulu dan bekerja dari awal secara pelan-pelan!”“Ayah, aku hanyalah seorang pegawai biasa, kamu jangan menambah beban pekerjaanku!” Lisa menggerutu dengan perasaan kurang senang.“Kamu tidak mampu, tetapi bukankah Andrew adalah manajer pemasaran? Masa seorang manajer tidak mampu menerima seorang karyawan?” Darby bertanya.“Dia ….”“Sudahlah, kita sudah sepakat, jika si Andrew tidak bisa menyelesaikan masalah sepele ini, aku pikir kalian berdua tidak cocok!” Tidak menunggu Lisa berbicara,

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-10
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 56

    “Nathan, aku ….” Baru saja dia mau mengatakan sesuatu, dia melihat David dan Maria turun dari mobil dan kembali menutup mulutnya.David yang menjumpai Lily berada di depan rumahnya mengira dia sedang menunggu mereka untuk bertanya tentang pekerjaannya, sehingga dia merasa malu, lalu berkata kepada Nathan. “Nathan, kamu bicaralah dengan Lily, Papa dan Mama akan masuk duluan.”David tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Lily, karena dia sebagai orang yang dituakan semalam begitu yakin memberi janji, hari ini janji itu malah tidak bisa ditepati!Setelah David dan Maria pergi, Nathan bertanya kepada Lily. ”Lily, apa yang telah terjadi ?”Dengan cemas dia berkata kepada Nathan. “Nathan, a-aku takut, para rentenir itu mau datang mencariku, aku takut ibu mengetahuinya,” Air mata tergenang di mata Lily.“Jangan takut Lily, ada aku disini, jika mereka datang, aku yang akan menghadapinya!” Nathan menepuk nepuk Lily sambil menenangkannya.“Tapi, kamu jangan berkelahi, aku tidak ingin kamu m

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-10
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 57

    “Kamu, melupakanku?” wanita itu melepaskan kacamata hitamnya. “Apa kita harus berkenalan? Karin Stevano ….” timpalnya menjulurkan tangan. Nathan segera tersadar dan berkata sambil tertawa. “Ahh, maaf aku sempat tidak mengenalmu!” Karin adalah teman sekelas Nathan waktu di sekolah akhir, dulu Karin adalah seorang yang terlihat tomboy, tetapi sekarang dia kelihatan begitu modis dan juga manis. Karin menilai Nathan sekilas, kemudian berkata dengan pandangan mata mengandung ejekan. ”Nathan, aku sempat mendengar bahwa kamu masuk penjara, apa itu benar?” Dia begitu terus terang mengatakan masalah masuk penjara di depan umum, sangat jelas maksudnya adalah ingin mempermalukan Nathan. “Kapan kamu bebas?” Dulu waktu mereka satu sekolah, Karin pernah menulis surat cinta kepada Nathan, karena waktu itu ayah Nathan menjabat di pemerintahan, keadaan keluarganya juga lumayan bagus, banyak wanita yang menyukai Nathan. Tetapi Nathan tidak pernah menanggapi Karin, karena Karin waktu itu sama seka

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 58

    "Nathan, asalkan kamu tahu, memalsukan dokumen keuangan adalah tindakan ilegal. Kamu adalah mantan tahanan penjara, bagaimana kamu bisa memiliki uang sebesar satu itu? Kamu kira aku tidak tahu, kalian sekarang tinggal di komplek pemukiman yang sudah tua, dan pekerjaan ayahmu saat ini adalah tukang kuli, bagaimana mungkin kamu bisa mempunyai uang sebanyak itu?!” Bagaimana pun Karin berpikir, dia tidak bisa pernah percaya bahwa Nathan mempunyai uang hingga sepuluh miliar. Jika dia memang mempunyai uang sebanyak itu, bagaimana mungkin dia bisa tinggal di pemukiman kumuh seperti itu? Apalagi, Nathan baru saja keluar dari penjara, tidak mungkin bisa menghasilkan uang sebanyak itu dalam beberapa hari. Dia merasa Nathan pasti memiliki alasan tersendiri sehingga dia sengaja bertindak seperti itu di depannya, makanya dia berkata begitu. Ketika pelanggan lain di bank mendengar apa yang dikatakan Karin, mereka juga menatap Nathan dengan rasa ingin tahu. Sekarang ini, mereka semua menggunakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 59

    "Kartu pria ini adalah kartu khusus milik keluarga Wibowo. Kami mengenali kartunya, bukan orangnya. Apakah kamu pikir kamu bisa bersaing dengan keluarga Wibowo?" Hinaan terpancar dari mata manager bank. Karin tertegun sejenak mendengar ucapan itu, dan orang-orang di sekitar mereka pun berseru. Harus diketahui bahwa keluarga Wibowo adalah keluarga terkaya di kota Vale. Tidak heran jika sikap para karyawan berubah drastis ketika melihat kartu yang ada di tangan Nathan. Datang sendiri untuk menarik uang dengan kartu keluarga Wibowo, bahkan hanya dengan satu panggilan telepon saja bank akan mengatur orang untuk mengantar uang secara langsung, pelanggan besar seperti ini adalah target semua bank! Mendengar bahwa Nathan memegang kartu khusus keluarga Wibowo, wajah pacar Karin pun berubah pucat. Jika ternyata Nathan memiliki hubungan dengan keluarga Wibowo, hanya dengan satu kalimat, perusahaan kecilnya akan segera bangkrut! "Tidak! Tidak mungkin, bagaimana mungkin dia mempunyai kartu kh

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-12
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 60

    Karin menjelaskan dengan cepat. "Untuk apa aku membohongimu? Dia sendiri yang mengatakannya di bank tadi. Setelah beberapa saat, dia benar-benar dapat menarik uang sebesar satu miliar. Bukankah itu membuktikan bahwa dia mempunyai banyak uang di kartunya?"“Masuk akal!” Feri mengangguk!"Sudah, aku masih ada urusan, ayo cepat pergi," pria paruh baya itu menarik Karin dengan kuat."Apa yang kamu takutkan? Mari kita tunggu Nathan keluar sebentar disini, lalu pergi. Aku ingin melihat apakah Nathan benar-benar mempunyai uang itu!" Karin menarik dirinya, dia tidak ingin pergi, dia masih ingin melihat rasa malu Nathan untuk sesaat.Pria paruh baya itu tidak punya pilihan selain ikut berdiri dan menunggunya.Sepuluh menit kemudian, Nathan keluar dengan tas besar penuh uang tunai. Melihat Nathan keluar dengan tas besar berisi uang tunai di tangannya, Feri membawa orang untuk segera menyambutnya. Melihat ini, Karin juga mengikuti, dia ingin melihat apakah Nathan benar-benar menarik uangnya.Ket

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 61

    Ketika Nathan kembali ke rumah, dia menemukan bahwa Lily dan Mary masih di sana, melihat Nathan kembali Lily segera menyambutnya dengan penuh semangat. Lily ingin bertanya kepada Nathan, tetapi mengingat bahwa ada ibunya, dia tidak jadi berbicara."Nathan, kemana kamu pergi? Lily telah lama menunggumu. Kalian berdua pergilah jalan-jalan dan mengobrol," Maria mendengar bahwa Nathan telah kembali, jadi dia menegur dengan tidak puas.“Ma, barusan aku pergi mengurus sedikit urusan!” jelas Nathan."Bibi Maria, aku akan pergi dengan Nathan untuk jalan-jalan," Lily menarik Nathan dan berjalan keluar, saat ini, dia sangat ingin tahu bagaimana Nathan menangani masalah ini."Baik, ayo pergi, aku akan mengobrol sebentar dengan kalian, lalu makan siang bersama di rumahku,” Maria mengangguk senang!Nathan pergi bersama Lily, dan Maria berkata dengan ekspresi lega. "Bibi Mary, aku pikir kedua anak ini lumayan cocok, kan?""Aku rasa tidak buruk juga, hahaha ..." Mary juga tertawa."Nathan, apakah or

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 863

    Squala bukan tidak melakukan apa-apa. Gerakannya yang tiba-tiba itu ternyata menyerang Fangky dengan tangan kosong, kecepatannya bahkan tidak terlihat dengan mata telanjang. Hanya saja kecepatannya begitu tinggi sehingga tidak banyak orang yang bisa melihat gerakan Squala.Tapak Buddha yang ada di depan Squala mulai menghilang, sedangkan Fangky menatap Squala dengan keterkejutan. Keduanya hanya berjarak setengah meter, namun tidak ada yang bergerak.Bruk!Angin berhembus, dan tubuh Fangky tiba-tiba ambruk di atas arena.Saat tubuh Fangky ambruk, darah segar menyembur keluar dari tubuhnya mengalir dengan deras, memenuhi arena dengan darah. Di atas tubuh Fangky terlihat belasan lubang darah, seluruh tubuhnya sudah seperti sarang lebah. Mata Fangky membelalak, dia mati dengan enggan.“Memberi kesempatan padamu untuk turun dari arena, tapi kamu tidak menghargainya. Jangan salahkan aku!” ujar Squala dengan angkuh, melihat mayat Fangky.Semua yang menyaksikan pemandangan ini kaget. Kekuatan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 862

    Saat ini, semua perwakilan di atas panggung sudah mengundi, dan waktunya untuk memulai pertarungan. Seorang pria pendek berkulit gelap melompat dan mendarat di atas arena. Saat pria pendek itu mendarat, seorang pria berjanggut dengan sorban melilit di kepalanya berjalan ke atas arena dengan santai. Kedua pria itu saling memberi hormat tanpa mengatakan apa-apa, tapi aura yang terpancar dari tubuh keduanya langsung bertabrakan.Satu pukulan itu begitu ganas dan tak terduga, kecepatannya menimbulkan suara deru angin yang memekakkan telinga—jelas kekuatan dari satu pukulan ini tidak biasa.“Tuan Nathan, orang yang melayangkan tinjunya ini adalah Fangky, seorang ahli bela diri dari Negara Nimaria. Dia sudah berlatih sejak kecil. Kecepatannya luar biasa, dan serangannya sangat ganas,” jelas Milan kepada Nathan.Namun, Nathan tidak memperdulikannya. Meskipun pukulan Fangky begitu ganas dan kecepatannya luar biasa, bagi Nathan, itu masih belum cukup. Bahkan jika Nathan berdiri diam tidak berg

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 861

    Tidak lama kemudian, seorang pembawa acara mengenakan setelan bela diri dan memegang mikrofon berjalan masuk ke arena.“Hadirin sekalian, hari ini adalah kompetisi yang diselenggarakan setiap lima tahun sekali. Tujuan turnamen ini adalah untuk memungkinkan negara-negara bertukar pengalaman dalam bela diri. Intinya, sebaiknya tidak ada yang terluka. Selain itu, atas saran dari tim perwakilan Negara Solara, kami menambahkan kompetisi tim untuk tahun ini!”“Aturan kompetisi tim sangat sederhana. Kami akan menempatkan anggota tim di sebuah pulau kecil, dan meletakkan bendera kompetisi di sana. Tim yang pertama kali mendapatkan bendera dan kembali dengan selamat akan menjadi pemenangnya.”“Tim lain boleh merebut bendera kompetisi. Tidak ada aturan yang mengikat. Tidak peduli bagaimana cara mendapatkan bendera, selama bisa membawa kembali bendera tersebut, maka akan dianggap sebagai pemenang.”“Namun, kita harus mementingkan persahabatan terlebih dahulu. Kompetisi adalah hal nomor dua. Seba

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 860

    Nathan beserta seluruh anggota kepolisian berangkat menuju ke lokasi kompetisi.Saat ini, arena kompetisi di pinggiran Kota Moniyan sudah dipenuhi oleh orang-orang, puluhan ribu orang datang kemari untuk menonton kompetisi kali ini. Banyak orang yang datang karena Squala dan Nathan, banyak juga yang datang untuk belajar, karena jarang sekali ada kompetisi seperti ini.Nathan tiba bersama anggotanya dan menemukan kalau tim dari negara lainnya sudah tiba dan duduk bergantian di bangku di bawah arena.Sebagai Ketua kepolisian, Milan mengambil tempat duduk untuk dirinya dan Nathan berdiri di belakang Milan. Sedangkan di sebelah kiri Milan, adalah seorang gadis pirang yang mengenakan gaun indah, sementara di belakang gadis itu ada seorang pria bertubuh kekar dengan tinggi dua meter dan otot yang menonjol.Nathan tahu, ini adalah tim dari Negara Wilom, tapi dia tidak tahu mengapa seorang gadis kecil seperti itu yang memimpin tim.Di saat Nathan sedang menilai gadis itu, gadis itu menoleh da

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 859

    Aula kepolisian Kota Moniyan.]Pada saat ini, semua orang di kepolisian sedang berkumpul dan raut wajah Milan terlihat kaku.“Kali ini, pria itu benar-benar kembali lagi, dan dengar-dengar setelah mengasingkan diri, kali ini kekuatannya bertambah pesat. Sekarang tidak ada satu orang pun yang tahu tahap yang sudah dicapai oleh pria itu, aku takut Tuan Nathan ….” Milan takut, Nathan bukanlah lawan dari Squala.Jika Nathan benar-benar bukan lawan dari Squala, maka Nathan berada dalam bahaya, Squala ini sering sekali membunuh lawannya saat bertarung. Hanya saja, aturan di atas arena, mereka semua sudah mendaftar untuk bertarung hidup atau mati, walau membunuh lawannya, tidak akan mendapat hukuman.Namun, banyak peserta yang tidak akan melakukan sampai titik itu, karena mereka tidak memiliki dendam satu sama lain, untuk apa membunuh orang dan menambah masalah untuk diri sendiri? Tapi tidak dengan Squala ini, mereka yang bertarung melawannya harus terbunuh karena terluka, dan lukanya harusl

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 858

    “Tuan Nathan, bagaimana?” Reus bergegas menghampiri dan bertanya.Keringat dingin keluar dari dahi Nathan, tapi dia tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. “Memang benar ada sebuah makam kuno disini, dan sepertinya merupakan makam kaisar! Hanya saja, ada formasi sihir yang terpasang di makam ini, jadi aku tidak bisa memeriksa keadaan di dalamnya, tapi pasti ada benda pusaka di dalamnya!”“Makam kaisar?” Reus tampak bingung/ “Bukankah makam kekaisaran itu sudah digali? Bagaimana bisa masih ada sebuah makam kaisar disini, lantas tidak ada yang menyadarinya setelah bertahun-tahun?”“Bukankah sudah aku katakan ada formasi sihir yang terpasang di makam kaisar ini, sama sekali tidak bisa ditemukan dari luar. Kalau bukan karena formasi sihir ini sudah tua, dan keefektifannya sudah melemah serta memancarkan energi yang samar-samar, sepertinya tidak akan ada yang bisa menemukannya. Tampaknya Leorio juga sudah merasakan energi yang muncul di tempat ini jadi dia menggunakan bola kristal agung

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 857

    Raut wajah Reus sedikit berubah saat dia mendengar kata Keluarga Farhon. “Tuan Nathan, Keluarga Farhon ini memiliki reputasi yang sama dengan keluarga Ransom, keluarga Yaju dan keluarga Calderon. Hanya saja, Keluarga Farhon mencari nafkah dengan merampok makam, banyak makam besar yang tersembunyi berhasil ditemukan oleh Keluarga Farhon, dan banyak keluarga yang bekerja sama dengan Keluarga Farhon untuk melacak makam dan mencari harta karun.”Nathan yang mendengarnya semakin yakin Leorio yang ada di hadapannya pasti sudah menemukan sebuah makam kuno di sini, dan bukan sedang berlatih.“Kamu cari saja urusanmu, aku akan berjalan di jalanku, kita berdua tidak ada hubungannya, kamu lanjutkan saja pekerjaanmu!” Setelah selesai berbicara, Nathan mengedipkan mata pada Reus dan Sienna, lalu ketiga orang itu terus berjalan ke depan.Leorio yang melihat itu tercengang, dan seketika kemarahannya memuncak. “Nak, kamu bahkan tidak memberi muka kepada tetua Keluarga Farhon, aku rasa kamu sudah bosa

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 856

    Nathan dan yang lainnya terus berjalan dan merasakan aura itu semakin menguat, tapi seiring dengan menguatnya aura tersebut, di saat bersamaan Nathan juga merasakan aura lainnya, dan setelah merasakannya dengan hati-hati, dia terkejut. “Bagaimana bisa? Lantas ada kultivator hitam”Kalau benar ada seorang kultivator hitam di sini, maka mungkin saja, karena kultivator hitam harus berlatih di tempat yang sepi, dan ini adalah tempat yang cocok.Mendengar kultivator hitam, raut wajah Reus dan Sienna berubah, sementara Nathan malah terlihat semakin bersemangat. Kalau benar ada seorang kultivator hitam, maka Nathan tidak akan segan-segan, dia kebetulan bisa menyerap energi dari kultivator hitam ini untuk membantu kultivasinya. Karena, tidak ada satu orang pun di komunitas bela diri yang akan menyalahkan atau memperdulikannya, karena kultivator hitam juga tidak ada yang baik, mereka semua berkultivasi dengan menyerap energi dari orang lain.Semakin Nathan dan yang lainnya mendekat, aura yang

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 855

    Awalnya, dia ingin pergi menjenguk Nelson, untuk melihat bagaimana pemulihan Nelson, tapi pada akhirnya dia tidak pergi, karena Nathan tahu Nelson adalah salah seorang yang terkenal di dunia bela diri. Dan kalau dia pergi ke keluarga Calderon dia mungkin membawa petaka untuk keluarga Calderon. Karena dia tidak terlalu mengenal Kota Moniyan, Nathan meminta Reus untuk menjadi pemandunya.“‘Makam kekaisaran’, Kota Moniyan adalah ibukota kekaisaran yang bersejarah, banyak makan kekaisaran yang terletak di sini, bawalah kami berjalan-jalan ke sana!” Nathan ingin Reus membawanya berkeliling di makam kekaisaran.Menurut sejarah, di dalam makam kekaisaran bagaikan kota harta karun, mungkin saja tempat seperti itu penuh dengan energi spiritual dan jika beruntung, maka mungkin akan mendapatkan benda pusaka di dalam.“Jika Tuan Nathan ingin pergi, maka aku akan membawa kalian ke sana,” ujar Reus sambil menyetir. “Sebenarnya, tidak ada yang bisa dilihat di makam itu, banyak di antaranya yang suda

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status