Share

Bab 449

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-23 20:14:58

'Penguasa Klan Abyss?!' Mendengar ucapan Cliff, saraf Nathan seketika menegang, dan dia menatap Cliff dengan tatapan waspada.

“Tuan Nathan, Anda tidak perlu takut, saat aku menjadi Penguasa Klan Abyss itu sudah lima tahun yang lalu. Penguasa Klan Abyss saat ini adalah muridku, Dominic!” Cliff yang melihat kewaspadaan Nathan bergegas menjelaskan.

“Bicara dengan jelas!” Nathan mengernyitkan keningnya.

“Baik!” Cliff menceritakan semua kisahnya dengan detail kepada Nathan.

Ternyata dulu Klan Abyss hanya sebuah organisasi, dan bukan aliran sesat seperti sekarang ini. Cliff mengandalkan keahliannya untuk merekrut banyak murid dan mengembangkan Klan Abyss dengan sangat baik. Nmun, sejak dia menjadikan Dominic sebagai muridnya, Dominic justru memiliki niat buruk, dan pada akhirnya mengusir Cliff keluar dari Klan Abyss, dan dirinya menjadi Penguasa.

Sejak Dominic menjadi Penguasa, seluruh Klan Abyss juga berubah menjadi sangat kelam, demi berlatih dan mengumpulkan uang, cara apa saja akan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 450

    “Tuan Nathan, kamu adalah orang yang sangat luar biasa. Oleh karena itu, kamu memiliki banyak pengikut yang berada di sisimu, tapi tidak semuanya setia padamu, dan banyak dari mereka yang mengikutimu hanya untuk mendapatkan keuntungan, seperti Reus!” “Aku mengerti, aku dan Keluarga Alvaro hanya memiliki hubungan kerja sama!” Nathan tersenyum. Nathan hanya memerlukan bahan obat dari Unique Care milik Keluarga Alvaro, tapi kalau Keluarga Alvaro membutuhkan bantuan, Nathan juga akan membantu. Kalau Keluarga Alvaro runtuh, maka tidak akan ada orang yang membantunya mengumpulkan bahan obat, ini hanyalah bentuk kerja sama. “Tuan Nathan, yang putriku katakan tadi tidak salah, kamu memang akan segera mengalami pertumpahan darah, tapi identitas dirimu terlalu rahasia. Bahkan, aku saja tidak bisa melihat menembusnya. Oleh karena itu, aku membutuhkan bantuan Tuan Nathan agar bisa melihat bencana apa yang menunggu kamu," Cliff melanjutkan perkataannya. “Bagaimana caraku membantu?” tanya Natha

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 451

    Keesokan harinya. Ainsley mengendarai mobilnya dan langsung menuju penginapan, dan bersiap berangkat bersama dengan Reus dan Nathan menuju wilayah Abyss. Witan dan yang lainnya juga sedang bersiap untuk pergi ke wilayah Abyss dan melakukan penyelidikan. Saat melihat Ainsley mengemudikan mobilnya untuk menjemput Reus dan Nathan, Witan berkata dengan dingin. “Kalian mau bermain-main boleh saja, tapi jangan mengganggu tugas kami! Kalau kalian bertemu dengan bahaya, aku juga tidak akan punya waktu untuk menolong kalian!” “Jaga cara bicaramu!” Ainsley sudah tidak bisa menahan diri dan berkata pada Witan. “Aku lihat kamu akan mati hari ini, sebaiknya kamu menetap saja di dalam penginapan!” “Sial! Katakan sekali lagi!” Witan seketika marah. Dia mengalami kecelakaan dalam perjalanan dan itu sudah membuat dirinya sangat kesal, dia berpikir bahwa Ainsley mengutuknya dan sekarang Ainsley kembali mengatainya, bagaimana Witan bisa menahan diri? “Huh! Aku berbaik hati memperingatkanmu, kalau

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bb 452

    “Hahaha, kalau mau percaya silahkan saja, kalau tidak percaya juga tidak masalah. Aku hanya membacakan ramalan sesuai dengan bola yang Nona Ainsley pilih. Untuk apa Nona Ainsley marah? Kalau kamu tidak percaya, aku bisa menjelaskannya perlahan-lahan padamu!” Setelah pria tua itu selesai bicara, dia melirik ke muridnya yang ada di dua sisi. “Usir semua orang, hari ini sudah selesai!” Dua orang muridnya bergegas mengusir orang-orang yang mengantri lalu menutup pintu kuil itu. Reus mengernyitkan keningnya dan matanya menatap pria tua itu, ekspresinya juga menjadi sedikit gugup. “Ainsley, ayo kita pergi saja, hal seperti ini hanya menipu!” Reus berkata pada Ainsley. “Kak Reus, kalau orang ini tidak menjelaskan dengan jelas apa maksudnya hari ini, aku akan menghancurkan kuilnya! Berani sekali dia mengutuk ayahku meninggal!” Ainsley berkata dengan wajah marah, dia berjongkok dan berkata pada pria tua itu. “Cepat jelaskan, kalau tidak kamu jelaskan, kamu akan tahu akibatnya!” “Nona Ainsl

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-24
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 453

    Raut wajah pria itu juga seketika menjadi muram. “Bunuh semua anggota kepolisian dan tangkap pria dan wanita itu! Yang satunya adalah Tuan Muda Keluarga Alvaro dan yang satunya lagi adalah Nona Besar dari Keluarga White. Mereka akan menjadi alat tawar menawar yang bagus!” Sepertinya mereka sudah mengetahui identitas Reus dan Ainsley sejak awal. Witan yang memiliki kekuatan seorang Grand master juga tidak akan bisa menang melawan pria tua itu. Sedangkan para bawahannya, mereka berjuang sekuat tenaga untuk melawan, tapi mereka semua tidak menjadi tandingannya, dan segera mulai ada korban yang berjatuhan. “Siapa kamu sebenarnya?” Witan menjadi semakin khawatir. “Hahaha! Karena kamu sudah sekarat, maka tidak masalah memberitahumu, aku adalah Sasinmyu, Tetua Klan Abyss, dan gadis-gadis yang menghilang belakangan ini adalah karena ulahku, apa yang bisa kamu lakukan terhadapku?” Sasinmyu tertawa dengan angkuh. Raut wajah Witan menjadi sangat dingin, dia tidak menyangka, Tetua Klan Abyss

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-24
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 454

    Ternyata itu bukan omong kosong, sekarang kejadiannya menjadi kenyatan, namun dia sendiri tidak bisa meramalkan bencana yang akan dihadapi oleh dirinya sendiri. Dan pada saat ini, Nathan sedang berjalan dengan tenang, dia berjalan mengikuti sebuah sungai kecil yang membawanya jauh ke dalam Klan Abyss. Orang-orang yang terlihat semakin sedikit, dan hingga akhirnya tidak terlihat satu orang pun. Gunung-gunung yang menjulang di kedua sisi hampir menghalangi sinar matahari dan membuat wilayah Klam Abyss yang curam sedikit gelap. Nathan terus melihat ke sekitarnya, dan memeriksa fluktuasi energi spiritual di sekitarnya. Perlu diingat, kalau orang-orang dari Klan Abyss adalah seorang penguasa elemen, dan mereka juga memiliki fluktuasi energi spiritual walaupun lemah. Asalkan orang-orang ini berada di dekatnya, Nathan bisa merasakannya. Akan lebih baik lagi kalau dia bisa menemukan markas Klan Abyss. Hanya sajq, Nathan tahu, organisasi rahasia seperti Klan Abyss tidak mungkin memiliki mar

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-24
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 455

    “Kamu sudah membunuh beberapa anggota Klan Abyss, bagaimana mungkin aku tidak mengenalmu!? Tidak disangka, kamu berani datang ke Klan Abyss. Ada jalan menuju surga, tapi kamu memilih berbelok menuju neraka?!” aura di tubuh Sasinmyu tiba-tiba berkobar dan semua bawahannya langsung mengepung Nathan. Nama Nathan sudah menjadi musuh nomor satu di Klan Abyss. “Jangankan Klan Abyss yang sekecil ini, kalau aku benar-benar ingin pergi ke neraka, aku bisa pergi kapan saja!” Setelah berbicara, tiba-tiba yang tersisa hanyalah bayangan dari tubuh Nathan. ​Hwooossshhh! Para bawahan Klan Abyss yang mengepung Nathan, bahkan tidak bisa melihat sosok Nathan dengan jelas, dan mulai berjatuhan ke lantai. Sasinmyu tercengang, bahkan Witan yang sedang diinjak olehnya pun membuka matanya dengan lebar. Dia benar-benar tidak menyangka, Nathan seorang pemuda berusia dua puluh tahunan, memiliki kekuatan yang begitu menakutkan. Melihat kejadian di hadapan matanya, Sasinmyu ketakutan, raut wajahnya menjadi

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 456

    “Tidak …." Sasinmyu mengangkat kedua tangannya. "Jangan bunuh aku, aku tahu dimana gadis-gadis yang ditangkap itu disekap, aku bisa melepaskan mereka semua. Kalau terlambat sedikit saja, mereka semua mungkin akan mati!” Nathan mengernyitkan keningnya dan mulai ragu, kalau membunuh Sasinmyu sekarang, bisa saja para gadis-gadis yang ditangkap itu kehilangan nyawa mereka. Melihat keraguannya, Sasinmyu tampak sedikit bahagia dan bergegas merangkak ke arah Ainsley. Ainsley yang melihat Sasinmyu merangkak mendekatinya seketika kaget setengah mati. Sementara Reus melindungi di depannya, dan menatap Sasinmyu dengan waspada. “Nona, kumohon bantu aku, aku juga dipaksa dan tidak berdaya, Dominic juga menggunakan laba-laba untuk mengontrol kami semua, kami tidak bisa melawan! Kalau tidak, aku tidak mungkin mengkhianati ayahmu!” Sasinmyu memohon kepada Ainsley, dia berharap Ainsley bisa membantunya memohon belas kasihan saat ini. “Mengkhianati ayahku?” Ainsley membelalak tidak percaya. “A-apa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 457

    “Bajingan!” Setelah melihat keadaan para gadis-gadis itu, Ainsley menggertakkan giginya dan memaki Klan Abyss. Segera, setelah ditenangkan oleh Ainsley, para gadis-gadis itu dibebaskan. Setelah berjalan keluar, mereka seperti orang gila yang mulai berlarian untuk melarikan diri, mereka takut akan ditangkap lagi, dan tidak memberikan waktu untuk Nathan dan yang lainnya merenung. Nathan awalnya ingin mengirim seseorang untuk mengawal gadis-gadis ini pulang, tapi karena mereka semua sudah kabur, lalu Nathan menatap ke arah Sasinmyu. “Sekarang bawa aku ke markas kalian!” Sasinmyu ragu-ragu sejenak lalu menggertakkan giginya dan menyetujuinya. “Kalau kamu berani macam-macam, aku akan membuat hidupmu jauh lebih buruk daripada kematian!” melihat Sasinmyu yang ragu-ragu sejenak Nathan mengira dia akan menggunakan trik. “T-ridak!, taku tidak berani!” Sasinmyu bergegas mengibaskan tangannya. “Hanya saja, ada sebuah laba-laba di dalam tubuhku, dan sekarang Dominic mengetahui keberadaanku de

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-25

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1089

    "Aku datang untuk membicarakan bisnis," suara yang dingin dan tajam itu mengalun, mengiris ketegangan yang ada. Sosok itu muncul perlahan di balik kabut yang mengalir, seolah-olah ia adalah bayangan yang datang dari masa depan."Tuan .… Nathan?" Sentinel berbisik, matanya terbelalak. Wajahnya yang penuh kekesalan berubah menjadi penuh harapan. "Kamu .... datang pada waktu yang tepat," katanya terbata-bata. Seolah-olah nyawanya baru saja digenggam oleh malaikat maut, dan sekarang ada yang datang untuk menyelamatkannya.Nathan melangkah maju, langkahnya penuh ketenangan yang aneh di tengah huru-hara. "Aku hanya datang untuk urusan yang sedikit lebih mendesak," dia menatap Vinsen dan pengikutnya tanpa rasa takut. "Kalian harus menunda niat buruk kalian untuk sementara.""Siapa kau?" tanya Vinsen, nada suaranya bergetar sedikit, meskipun ia berusaha keras menahan ketegangan.Nathan mengangkat bahu sedikit, senyum tipis menghiasi wajahnya. "Aku hanya orang yang kebetulan datang di saat yan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1088

    “Adik kedua?” Sentinel tercengang. “Rivaldo?! Kenapa kau kembali?”Tapi Rivaldo tak menjawab, dia langsung berdiri di depan Vinsen dan membungkuk hormat. “Tuan Muda Vinsen.”Vinsen meliriknya. “Kalau aku serahkan posisi kepala keluarga padamu, apa yang akan kau lakukan?”“Dengan senang hati,” kata Rivaldo sambil tersenyum licik. “Aku akan serahkan seluruh kekayaan Keluarga Hufai kepada Keluarga Montrogami. Bahkan kami bersedia menjadi keluarga afiliasi.”Sentinel terpaku, dunia seakan runtuh di sekelilingnya. “Rivaldo …. kau—”Rivaldo menatapnya dengan dendam yang dipendam lama. “Kau sudah hidup bergelimang kekayaan selama bertahun-tahun! Aku? Aku hanya manajer biasa, hidup pas-pasan!” teriaknya. “Aku juga ingin jadi kepala keluarga! Aku juga ingin punya istri banyak, pesta tiap malam!”"Dasar bajingan!" teriak Sentinel, suaranya penuh amarah. "Aku bangun semuanya dari kegelapan ini, takkan pernah aku menyerahkannya padamu!"Setelah berkata demikian, amarah yang sudah lama dipendam ol

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1087

    “Bagaimana kalau kita undang Kelompok bayangan?” tanya Rogue cepat-cepat.“Tak berguna!” dengus Sentinel. “Mereka bukan tandingan para puncak penguasa Ingras!”Rogue mulai panik. “Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan? Banyak orang mulai melarikan diri! Mereka takut, Tuan Besar!”Namun tiba-tiba, wajah Sentinel berubah. Alisnya mengendur, seolah teringat sesuatu. “Benar juga… Bukankah ada sepasang pria dan wanita yang pernah datang bersama Tuan Zayn? Aku ingat, mereka sangat kuat. Mereka bawahan Tuan Nathan, dan aku rasa mereka juga seorang puncak penguasa Ingras!”Maksud Sentinel tentu saja adalah Ryzen dan Nicole, yang pernah beberapa kali datang bersama barang antik dari Kota Vale. “Tapi, mereka hanya berdua, Tuan,” kata Rogue ragu. “Apa mereka cukup kuat melawan tiga puncak penguasa Ingras sekaligus?”“Masalah nanti urusan nanti!” tegas Sentinel. “Kita undang mereka dulu. Kalau perlu, panggil juga Tuan Nathan!”Sentinel segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Namun tepa

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1086

    Nathan berdiri membeku sejenak, memandang kerumunan di sekelilingnya. Mereka mengira dia pulang sebagai pahlawan, padahal dia datang untuk bersembunyi.Wajahnya mengeras. “Ryzen, bubarkan semuanya sekarang juga!”Tanpa menunggu reaksi, Nathan melangkah cepat ke arah mobil. Ryzen langsung memberi aba-aba pada anak buahnya, dan kerumunan pun mulai mundur.Zayn dan Kevin ikut masuk ke dalam mobil. Di dalam keheningan itu, mereka hanya menatap Nathan, tak mengucapkan sepatah kata pun, namun sorot mata mereka berkata banyak.Nathan mendesah pelan. "Aku tahu kalian ingin tahu tentang Sarah dan Beverly."Maka Nathan pun menjelaskan semuanya tentang pengejaran, tentang Sarah yang ditahan Martial Shrine, dan tentang betapa rumit situasinya kini.Raut wajah Kevin berubah drastis. “Nathan, kenapa semua ini bisa terjadi?”Nathan menunduk. “Paman Kevin, ada hal-hal yang memang harus aku lakukan, walau risikonya besar.”Dia tidak ingin semuanya menjadi seperti ini. Tapi ibu kandungnya masih berada

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1085

    “Aku tidak hanya menginginkan menara itu,” suara Gill menukik tajam, tatapannya menyala penuh keserakahan. “Aku tahu kau menyimpan banyak harta karun. Serahkan semuanya, mungkin aku akan mempertimbangkan untuk membiarkanmu hidup.”Nathan menyipitkan mata. “Begitu rupanya .…”Gill tak sekadar mengincar kekuatan, dia menginginkan segalanya.Matanya menyapu sekeliling. Jalan keluar tak mungkin dia tempuh secara frontal. Tapi, dia menoleh ke belakang, menara itu kini hanya bangunan kosong. Segel telah hilang dan itu bisa jadi jalan keluar. Tanpa berkata sepatah kata pun, Nathan membalikkan badan dan melesat masuk ke dalam menara.“Jangan biarkan dia kabur!” teriak Gill.BRAK! BRAK! BRAK!Nathan tak peduli. Dengan kekuatan penuh, dia menghantam dinding sisi timur menara.Batu-batu beterbangan. Dinding hancur, menciptakan celah besar. Dalam sekejap, Nathan menerobos keluar dan meledak ke udara, memusatkan kekuatan spiritual di kakinya dan melarikan diri dengan kecepatan penuh.Gill memaki k

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1084

    Kata-kata itu menusuk benak Nathan seperti panah yang melesat dari masa lalu. Dia memandangi naga emas yang mengelilinginya, meliuk seperti nyala api dari langit, namun tak satu pun gerakannya bisa dia kendalikan. Dia bahkan tak tahu kapan naga itu muncul.‘Apakah .... ayahku seekor naga?’ pikirnya, setengah cemas, setengah terpukau.Ingatannya terlempar ke Pulau Draken, saat naga Yin yang terkenal ganas justru menyerah tanpa perlawanan, memberikan batu mata naganya seolah tunduk. Saat itu, Nathan mengira dia hanya beruntung. Tapi sekarang ….“Mungkinkah darah mereka mengalir dalam tubuhku?” dia memandang pria tua itu, matanya dipenuhi gejolak. “Senior, apa maksudmu dengan Putra Naga? Siapa aku sebenarnya? Apakah aku anak dari seekor naga?”Untuk sesaat, kesunyian menggantung di antara mereka seperti kabut tebal.Pria tua itu menatapnya dan hanya tersenyum tipis, seakan tahu betapa hancurnya fondasi hidup Nathan saat ini diguncang oleh satu pertanyaan. “Kamu akan tahu,” katanya lembut

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1083

    Tinju dilayangkan, dentuman maha dahsyat mengguncang dinding batu. Retakan halus menjalar seperti jaring laba-laba di sekeliling pintu. Ledakan suara menampar lorong, bergema seperti auman raksasa purba yang terbangun.Di luar menara, Gill berdiri di antara reruntuhan dan kabut gelap dengan wajah terperangah."Apa yang dia lakukan di dalam?! Seperti sedang merobohkan seluruh fondasi!""Tuanku," Hago menimpali, wajahnya pucat diterpa kilatan petir dari langit kelam. "Sepertinya Nathan ingin menghancurkan menara ini. Dia tidak bisa memilikinya, jadi takkan membiarkan kita menyentuhnya."Gill mengepalkan pedangnya, aura hitam mulai berputar di sekeliling tubuhnya. "Kalau begitu, kita masuk sekarang sebelum dia menghancurkan semuanya!"Di dalam menara, Nathan sudah melayangkan pukulan kedelapan. Nafasnya berat, telapak tangannya mulai berdarah. Namun pintu perunggu tetap berdiri abadi dan dingin seperti batu nisan zaman kuno."Apa ini semacam kunci jiwa?" gumamnya sambil menatap tinjunya

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1082

    Sementara itu, di dalam.Klik~Bunyi halus terdengar dari dalam pintu perunggu. Simbol-simbol di permukaannya mulai menyala, satu per satu, seperti barisan bintang yang diaktifkan.Nathan membuka mata, apasnya tercekat. “Pintu itu .… merespon!”Bzzzzhh!Perlahan, pintu perunggu terbuka, bukan ke dalam atau ke luar, melainkan menghilang ke dalam cahaya seperti menguap ke dimensi lain. Di balik pintu itu, terdapat tangga spiral yang turun jauh ke dalam perut menara. Udara dari bawah terasa dingin, seperti embusan napas dari dunia lain.Nathan menggigit bibirnya, dia tahu ini satu-satunya harapannya untuk menyelamatkan menara atau memperoleh kekuatan baru untuk menghadapi Gill dan orang-orang keluarga Wilford. Tanpa ragu, Nathan melangkah masuk dan mulai menuruni tangga. Pandangan Nathan menyapu sekeliling ruang menara.“Menara ini bukan tempat biasa.”Bentuk dan ukurannya, pancaran energi spiritual yang terus mengalir terlalu misterius.“Mungkinkah ini sebenarnya senjata sihir? Atau, wa

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 1081

    Nathan tersenyum tipis. Tapi senyuman itu tidak membawa kehangatan, itu adalah senyuman milik seseorang yang telah membuat keputusan. “Bukan gertakan,” bisiknya dingin. “Itu adalah nisan yang baru saja kau gali sendiri.”Gill menatap Nathan dengan pandangan tajam, senyum sinis masih menempel di wajahnya. “Kau terlalu percaya diri.”Swosshh~Dalam sekejap, tubuh Gill menghilang dari tempatnya, melesat seperti bayangan! Nathan tak bergerak, matanya hanya menyipit sepersekian detik sebelum serangan.Slashh!Sebuah pukulan meluncur dari arah kiri, cepat dan berat seperti meteor. Tapi Nathan memiringkan tubuhnya hanya setipis helai rambut, menghindari serangan itu tanpa panik. Bugh!Siku Nathan melesat balas ke arah dada Gill dengan kecepatan tak kasat mata. Gill mengebloknya dengan lengan kiri, suara benturan tulang beradu terdengar nyaring di udara malam.Bugh! Bugh! Bugh!Serangan demi serangan saling beradu, tinju, siku, tendangan, sapuan kaki. Setiap benturan menghasilkan gelombang u

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status