Share

Bab 357

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-23 16:48:24

Di tengah malam, Nathan yang sedang tidur nyenyak dibangunkan oleh suara langkah kaki yang terdengar tergesa-gesa di jalan. Alisnya mengernyit, dia bangkit dan melihat melalui jendela, tatapan matanya tertuju pada seorang gadis yang sedang berlari dengan putus asa, dan beberapa orang mengejarnya di belakang. Gadis itu hanya berlari dengan sekuat tenaga tanpa berteriak meminta tolong.

Melihat adegan ini, Nathan berencana kembali tidur lagi, tidak peduli apa konflik orang lain. Namun saat Nathan hendak berbaring dan kembali tidur, dia merasakan energi spiritual yang samar keluar dari tubuh gadis itu. Energi spiritual ini terasa sangat familiar baginya, rasa familiarnya seperti saat dia memegang liontin giok peninggalan ibunya itu.

Nathan membuka jendela, melompat turun dan mengikuti dari belakang. Segera, gadis itu terpojok di sebuah gang yang gelap gulita, dia memegang sesuatu dengan erat di tangannya, dan menatap beberapa orang yang mengejarnya dengan ngeri.

Nathan bersembunyi d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 358

    "Aku tidak takut, kamu kira, Keluarga Holcy tidak punya apa-apa di Northern?” Setelah Aston menyelesaikan ucapannya, seorang pria paruh baya dengan wajah persegi dan alis tebal berjalan keluar. Nathan merasa pria paruh baya ini terlihat cukup mirip dengan William. “Levan?” Reus tampak sedikit terkejut saat melihat orang yang datang. Dan Nathan yang bersembunyi di kegelapan baru menyadari kalau orang ini adalah adiknya William, Levan Zatulini, pantas saja terlihat mirip dengannya. ​ “Tuan Muda Holcy!” Levan berjalan ke arah Aston, dan berteriak dengan penuh hormat. Aston menatap Reus dengan bangga. “Sekarang Levan sudah menjadi tamu undangan Keluarga Holcy!” “Hahaha …. Aston, untuk apa kamu merasa bangga?! Lantas, kamu tidak tahu kalau Keluarga Zatulini sudah dimusnahkan oleh seseorang? Hanya tersisa Levan seorang? Keluarga Alvaroku, tidak akan memperdulikannya!” Reus tertawa keras. “Tentu saja aku tahu, tapi Reus, coba buka matamu dan lihatlah, dengan perbandingan kekuatan saa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 359

    “Tidak jauh, di desa yang ada di luar kota ini!” Kylie seketika merasa senang saat melihat Nathan setuju. Nathan ikut dengan Kylie dan berjalan keluar dari kota, tidak lama kemudian sebuah desa terlihat. Tapi sepertinya, desa ini sudah lama tidak ada yang tinggal di sini. Rumahnya juga sudah bobrok dan kata ‘rubuhkan’ tertulis dengan besar dan jelas di atasnya, ini jelas-jelas adalah area yang akan dirubuhkan. Setelah menemukan rumah yang terlihat sedikit lebih baik, Kylie berjalan masuk dan menyalakan lilin di dalamnya. Seorang pria paruh baya dengan tubuh lemah dan wajah pucat sedang berbaring di dalam. Melihat penampilan pria paruh baya itu, Nathan mengernyitkan keningnya, luka orang ini sangat parah, dan sepertinya hanya akan bertahan beberapa hari saja. Mendengar ada suara, pria paruh baya itu berusaha membuka matanya. Saat melihat Kylie, dia membuka mulutnya dan ingin berbicara. "Uhuk!" Tapi saat hendak berbicara, pria paruh baya itu terbatuk dan darah segar tiba-tiba menye

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 360

    Kylie yang melihat ini bergegas ingin menghalanginya, tapi dihentikan oleh ayahnya, pria tua itu menggelengkan kepalanya ke arah Kylie, memberi isyarat agar Kylie tidak mengganggu Nathan. "Piaaak~~ Piaaak~~~" Dan saat setetes darah Nathan menetes ke liontin itu, cahaya merah menuala menyinari seisi ruangan, lalu diikuti oleh suara burung phoenix. Kedua ekor burung phoenix yang muncul dari dalam liontin itu tidak berhenti berputar-putar. Tapi, setelah setetes darah itu habis diserap, sinar merahnya perlahan redup, dan liontin itu kembali ke bentuk awalnya. Melihat hak itu, Kylie dan ayahnya tercekat, mereka membelalak dan menatap Nathan dengan takjub. “Ternyata benar!” Nathan memegang liontin itu, dan wajahnya terlihat bersemangat, lalu bertanya pada Scholes. “Paman, darimana asalnya liontin milik leluhur keluargamu ini?” “Aku juga tidak terlalu tahu dengan jelas, sepertinya didapatkan di sebuah pulau. Karena, suatu ketika, liontin ini juga pernah tiba-tiba bersinar merah, dan men

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 361

    Nathan hanya bisa berpura-pura baru bangun, dan menguap lalu membuka pintu. “Ini masih pagi, aku masih ingin tidur!” Nathan berkata sambil mengusap matanya. “Tidur? Tidak! Setelah sarapan, temani kami berbelanja, Beverly berkata kalau orang-orang disini semuanya adalah para ahli bela diri, mereka sangat garang. Kami tidak berani pergi berdua, kamu harus menemani!” Sarah berkata pada Nathan. “Belanja? Lagi?” Nathan seketika merasa pusing saat mendengar harus menemani dua orang wanita pergi berbelanja. “Kenapa, hah? Apa kamu tidak senang?” mata Sarah melebar. “Ah ....” Nathan hanya bisa tersenyum tidak berdaya sambil menggaruk kepalanya. "Tentu saja aku senang." Dan saat Nathan hendak turun untuk sarapan bersama Sarah, tiba-tiba Sarah melihat bekas gigitan di tangan Nathan. Bekas gigitan itu adalah bekas gigitan Kylie yang cukup kuat, dan masih terlihat jelas sekarang. “Apa ini?" Sarah menarik lengan Nathan dan mengernyitkan keningnya. "Kamu tidak pergi menggoda gadis di m

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 362

    “Hahaha …. Kalian sudah menjadi antek-antek orang lain, masih begitu berlagak?!" Pria itu tertawa keras, dan menyebabkan banyak orang lain yang ikut tertawa. Karena dengan status John, dia malah menyerahkan tempat duduknya kepada orang lain, dan berdiri di belakangnya. Jelas-jelas, Spiritual Bloods ini sedang mencari pendukung. Nathan menoleh dan menatap pria itu dengan dingin, tatapannya yang tajam itu seketika membuatnga gemetar, dan senyuman di wajahnya seketika membeku. Pria itu tidak berani menatap mata Nathan secara langsung, dia menyeka keringat dingin di keningnya, dan berhenti bicara. Tatapan Nathan tadi membuat pria itu seolah berjalan melewati gunung yang dikelilingi jurang. “Tuan Pardew sudah sampai!” Ada suara teriakan yang kuat, dan Steve berjalan perlahan menuju ke atas arena. Suara berisik dari para penonton seketika menjadi hening, kekuatan Steve bukanlah yang paling kuat. Tapi, dapat terlihat jelas kalau reputasinya adalah yang paling tinggi. Karena baik ahli b

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 363

    “Siapapun yang berani naik ke atas arena, mati! Ayo naik!” Evan bertrriak dengan kesal. "Siapa lagi yang ingin mati di tanganku? Kalian harusnya merasa bangga mati di tangan seorang pemenang!" Bahkan, dia tidak melirik orang yang dia bunuh, matanya melirik ke bawah arena. dengan tatapan jijik.. Orang-orang di bawah arena menjadi sangat marah, terutama para kerabat dari pemuda yang dibunuhnya. Satu per satu dari mereka berdiri dengan tatapan yang mengerikan. Akan tetapi, sesuai dengan aturan, orang yang sudah berusia di atas batas yang ditentukan tidak boleh naik ke atas arena untuk membalas dendam pada siapapun. Jadi, mereka hanya bisa menatap Evan dengan marah. Beberapa tetua di atas arena juga sedikit mengernyitkan keningnya, dan merasa kalau pukulan Evan ini terlalu sadis. Tapi, mereka juga tidak bisa mengatakan apa-apa, karena pukulan dan tendangan tidak punya mata, dan persaingan di atas arena tidak bisa dihindari. “Apa masih ada orang yang mau melawanku?” Evan bertanya d

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 364

    John ingin Nathan maju dan menyelamatkan Wenford dari situasi darurat, karena usia Nathan masih memenuhi persyaratan. Sedangkan dirinya sendiri, dia tidak memenuhi syarat untuk naik ke atas arena. Nathan tidak mengatakan apapun, dia hanya mengangguk kecil. Salau John tidak berbicara, Nathan juga tidak akan melihat Wenford celaka begitu saja.. Melihat Nathan setuju, John merasa lega, dengan kekuatan Nathan, walau ada dua orang seperti Evan, juga tidak akan menjadi lawannya. Pada saat ini di atas arena, Wenford sudah mundur hingga di tepi arena. Kedua tangannya seakan tidak bisa digerakkan, dan dia hanya bisa menangkis serangan Evan secara naluriah. “Bocah, enyahlah dari sini!” Evan menyeringai, dan tinju terakhirnya mengarah ke dada Wenford. Kalau tinju itu mengenai Wenford, maka Wenford pasti akan terjatuh dari arena dan terluka parah, mungkin saja bisa mati. Semua orang yang menonton di bawah arena mulai menunjukkan raut wajah serius, Wenford juga termasuk sebagai pemimpin

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 365

    “Bocah, kamu sangat sombong, tidak peduli kamu berasal dari mana, di atas arena, cedera dan kematian tidak terhindari! Kalau aku tidak sengaja dan membunuhmu, tidak boleh balas dendam padaku!” Evan berkata dan menatap Nathan dengan dingin. 'Aku harus mencari bekingan setelah ini!' gumamnya saat melihat sosok pria di hadapannya. Evan tidak tahu identitas Nathan, dia takut Nathan memiliki dukungan di belakang, dan kalau dia benar-benar membunuh Nathan, bisa menimbulkan bencana baginya. “Tenang saja, kalau kamu punya kemampuan untuk membunuhku, tidak akan ada orang yang mencarimu untuk balas dendam!” Nathan berkata dengan santai. “Baguslah kalau begitu!” Setelah Evan berkata. Evan tiba-tiba melepaskan kekuatannya dan menguar mengelilingi tubuhnya. Memudian kulit di seluruh tubuhnya mulai terlihat mengeras, dan urat-urat di keningnya juga mulai menonjol. Sambil meraung Evan menyerang Nathan, dan tenaga pukulannya itu sangat besar, seperti sebuah gunung yang mengarah ke arah Nathan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 837

    Para anggota di sekeliling menatapnya dengan tidak percaya, perlu diketahui ini adalah pukulan dari seorang puncak penguasa Ingras, sebuah pukulan yang bisa meruntuhkan bukit, tapi Nathan malah tidak terluka.“I-ini .…” Ferdi menatap Nathan dan tidak tahu harus berkata apa dalam sekejap.“Bocah ini— tidak mungkin! Tuan Nathan ini terlalu hebat bukan?”“Dia berdiri tidak bergerak, seorang puncak penguasa Ingras pun tidak bisa melukainya, kekuatan Tuan Nathan sepertinya sudah melebihi puncak penguasa Ingras!”“Hebat sekali, dengan adanya Tuan Nathan yang melatih kita, aku percaya kekuatan kita pasti akan meningkat banyak!”Anggota kepolisian berdiskusi dengan penuh semangat, saat ini mereka tidak memiliki sedikit keraguan pun pada Nathan.“Ferdi, di atas langit masih ada langit, di atas manusia masih ada manusia! Jangan mempermalukan dirimu di depan Tuan Nathan dengan kekuatanmu yang kecil itu!” Anderson berteriak pada Ferdi dengan bersemangat dan mempermalukannya.Tubuh Ferdi bergetar

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 836

    “Milan, jangan berani menggunakan kepolisian untuk menekanku, bocah ini melukai keponakanku! Hari ini aku pasti akan membantu keponakanku untuk balas dendam, kalau kamu tidak ingin mati, maka minggirlah!” Ferdi sama sekali tidak menganggap Milan dan mencaci maki dirinya.Hal ini membuat Milan serba salah, tapi dia tidak bisa melakukan apapun, kekuatannya tidak sebanding dengan Ferdi, walau dia menyerang juga akan dikalahkan.“kapten Milan, sebaiknya kamu minggir, kebetulan hari ini aku akan menjadikan Ferdi sebagai samsak tinju. Dan buat para bawahanmu menilai, contoh yang baik dan buruk!” Nathan berkata dengan ringan.“Tuan Nathan ….” Milan menoleh ke arah Nathan.“Ada apa? Kamu takut aku tidak bisa menang melawannya?” Nathan tersenyum ringan.“B-bukan begitu, jangankan seorang Ferdi, walau ada dua orang Ferdi juga bukan tandingan Tuan Nathan! Hanya saja, Tuan Nathan harus menjaga sikap, jangan sampai membunuhnya,” Milan takut serangan Nathan akan terlalu kuat dan langsung membunuh F

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 835

    “Ferdi!” Milan melihat Ferdi yang tiba-tiba menyerang segera berteriak dengan marah.“Panggil bocah itu keluar, kami akan mencoba bertarung aku ingin lihat sehebat apa bocah ingusan itu!” Ferdi menatap Milan dan berkata dengan sangat sombong.Milan memapah Anderson dan tidak mengatakan apapun, hanya saja alisnya mengernyit.Anderson melihat Milan tidak mengatakan apapun, bergegas berkata. “Kapten, aku akan mengundang Tuan Nathan kemari, dia pasti tidak akan membiarkan orang itu menyombongkan diri di kepolisian.”Setelah berkata, Anderson hendak pergi mencari Nathan tapi Milan menghentikannya. “Tidak boleh, kalau Tuan Nathan datang dan sampai terjadi konflik, maka, bukankah akan membuat musuh Tuan Nathan bertambah satu? Keluarga Ransom juga bukan keluarga yang mudah diprovokasi, Tuan Nathan sudah punya banyak musuh di Kota Moniyan, kita jangan menambah masalahnya lagi.”Alasan Milan enggan membiarkan Nathan dan Ferdi bertarung adalah karena dia takut Nathan dan Keluarga Ransom akan ber

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 833

    “Aku dengar, dia hanya seorang bocah ingusan berusia dua puluh tahunan, kamu menempatkan seorang bocah ingusan di posisi yang sama denganku? Bukankah ini sedang mempermalukanku?” Ferdi melompat turun dari meja dan menatap Milan dengan marah.“Aku tidak melihat usia, aku menilai kekuatan!” Milan menatap Ferdi dan tidak mundur untuk mengalah.“Melihat kekuatan? Bocah ingusan itu punya kekuatan seperti apa? Aku sudah menjadi seorang puncak penguasa Ingras, bahkan di kepolisian tidak ada orang yang bisa menandingiku! Bahkan kapten kepolisian sepertimu juga tidak bisa, masih mau membahas tentang kekuatan padaku? Aku beritahu padamu, aku datang ke kepolisian demi acara kepolisian publik yang akan diselenggarakan beberapa hari lagi, Keluarga Ransom harus menunjukkan wajah dan mendapatkan reputasi! Sekarang selain aku, di kepolisian apakah kamu bisa menemukan orang lain selain aku?” Tatapan mata Ferdi dipenuhi dengan penghinaan, di kepolisian memang tidak ada yang memiliki kekuatan lebih dari

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 832

    Melihat Nathan tidak berbicara, Milan meneruskan. “Tuan Nathan, jika kamu bergabung dengan kepolisian, maka aku juga bisa memperkenalkan kamu kepada Martial Shrine di Kota Moniyan. Asalkan Martial Shrine Kota Moniyan berjanji untuk melindungimu, maka aku rasa tidak akan ada orang yang berani mengincarmu!”Sudut mulut Nathan terangkat, dia memang tergiur oleh perkataan Milan, meskipun sekarang kekuatannya berkembang pesat, tapi saat menghadapi organisassi-organisasi besar atau keluarga bela diri, Nathan yang sendirian akan kewalahan. Sedangkan dia juga harus menyelamatkan ibunya dari keluarga Zellon dan melenyapkan keluarga Zellon, dengan mengandalkan kekuatannya seorang diri, sepertinya harus menunggu sangat lama. Oleh karena itu, Nathan juga membutuhkan kekuatan dirinya sendiri.Sekarang meskipun Nathan memiliki banyak pengikut dari Dragnows, tapi sampai hari ini dia hanya menemukan beberapa cabangnya, dan masih menjadi misteri kapan cabang lainnya akan ditemukan. Lalu Saibu Care, me

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 831

    “Kapten Milan, kamu jangan berlebihan seperti itu,” Nathan berkata sambil tersenyum.Kemudian, mereka masuk ke dalam kantor kepolisian, Anderson menuangkan teh secara langsung untuk Nathan, sedangkan Milan mempersilahkan Nathan duduk di sampingnya.“Tuan Nathan, kami kepolisian Kota Moniyan mungkin saat ini terlihat kuat dan berkuasa di luar, tapi sebenarnya hanya kami sendiri yang tahu kalau kepolisian kami ini sudah di ambang pembubaran,” Milan berkata sambil menghela nafasnya.“Kapten Milan, apa maksud perkataanmu ini?” Nathan sangat bingung!“Tuan Nathan mungkin tidak tahu, setiap kali ada acara kepolisian publik, kepolisian Kota Moniyan akan selalu berada di peringkat paling bawah, dan itu mempermalukan Northern kita. Sekarang, sudah ada rumor yang beredar, kita menjadi tuan rumah dari pertarungan kali ini, jika kita tidak bisa mendapatkan peringkat yang baik maka kepolisian akan dibubarkan,” Milan berkata dengan suara yang berat.“Setiap kali selalu mendapatkan peringkat terbawa

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 831

    Setelah tinggal di kediaman Sykes selama dua hari, Justin dan yang lainnya tidak kembali ke kota, melainkan tinggal di kediaman Sykes bersama dengan Nathan.Dua hari kemudian, setelah berpamitan dengan orang tuanya, Nathan dan yang lainnya menuju ke Kota Moniyan. Selama waktu itu, Reus menelpon Steve dan mendesaknya agar segera menyiapkan bahan obat yang dibutuhkan oleh Nathan secepat mungkin. Setelah selesai membantu Milan menangani masalahnya, Nathan berencana pergi ke Saibu Care untuk membuat pil Vajra dan menyembuhkan Ryzen serta Nicole secepat mungkin.Kepolisian Kota Moniyan, ini adalah kantor pusat dari seluruh departemen penegak hukum di Kota Moniyan, dan hampir semua orang yang bisa masuk ke dalam kepolisian Kota Moniyan memiliki kekuatan seorang tahap awal penguasa Ingras.Saat Nathan dan yang lainnya tiba di kepolisian Kota Moniyan, Anderson membawa pasukannya untuk menyambut di depan pintu.“Hormat!”Saat melihat mobil Milan dan Nathan tiba, Anderson berteriak keras.Brak!

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 830

    Harland memegangi wajahnya dan mengangguk berulang kali.“Mulai hari ini, perusahaan tidak ada hubungannya lagi denganmu, jadi enyahlah!” Justin berkata dengan dingin.BRUK!Harland yang mendengar itu seketika terduduk di lantai, dia sudah bekerja keras seumur hidupnya dan sekarang tidak ada yang tersisa.“Ayah!” Adrion bergegas menarik Harland untuk berdiri.“Tuan Justin, ampuni aku, kumohon ampunilah aku ….” Harland berlutut di hadapan Justin dan memohon belas kasihan dengan menyedihkan.Namun Justin tidak bergeming, ini bukanlah sesuatu yang Justin berani lakukan tanpa diminta oleh Nathan.Harland juga sepertinya sudah melihat apa yang terjadi dan menggertakkan giginya lalu memohon pada Nathan. “N-Nathan …. tadi paman salah, mohon bicaralah pada Tuan Justin dan ampuni pamanmu kali ini.”“Ah ….” Nathan mendesah pelan, dia menatap Harland dengan dingin dan berkata. “Sepupumu ini tidak berani melampauimu, paman!”Saat permohonannya kepada Nathan tidak diterima, Harland menatap Maria d

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 829

    Justin mencerBoulmern apa yang dikatakan Nathan, dan membuat Reus yang sedang menyetir langsung memacu mobilnya. Dia mencaci maki Harland beribu kali dalam hatinya, mereka Keluarga Alvaro bersusah payah menjalin hubungan baik dengan Nathan, tapi orang itu malah menuduh Nathan mencuri mobilnya.Di sisi lain, Nathan yang sudah selesai menelpon menunggu dengan tenang, dia tahu Justin akan segera tiba.“Kenapa? Sudah selesai berpura-pura? Apa kata Tuan Justin?” Adrion menatap Nathan dan mencibir.“Dia akan segera tiba,” Nathan berkata dengan ringan.“Kamu bilang Tuan Justin akan segera tiba?” Harland yang mendengarnya langsung berdiri, tapi dia segera tersadar dan mendengus. “Baik, aku akan memberimu waktu setengah jam, kalau Tuan Justin tidak datang, maka hukuman penjara yang berat akan menantimu, berani sekali mencuri barang milik Keluarga Alvaro?!”Dalam sekejap suasana di ruangan VIP menjadi canggung, tidak ada yang bicara, bahkan Maria juga menatap Nathan dengan wajah cemas. David ti

DMCA.com Protection Status