Share

Bab 34

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2024-02-25 19:46:29

“Ah ….”

Desahan dapat terdengar dengan jelas di dalam ruangan. Sherly terlihat menggeliat menahan tingkah laku Rendy yang brutal.

Namun, Rendy terlihat sangat frustasi saat dia terus memainkan gundukan bapau yang kenyal itu. ‘Kenapa?!’

“Kenapa bisa seperti ini?!”

“Ada apa, sa—”

“Uhuk! Uhuk!”

Saat itu, Zein masuk ke dalam. Melihat putranya sedang bermain dengan Sherly. Wajahnya memerah dan dia terbatuk.

Rendy terkejut, dan Sherly bahkan lebih terkejut dan bergegas untuk mengenakan pakaiannya.

“P-paman?!”

“Ayah! Kenapa main nyerobot aja?! Ketuk pintu dulu!”

“Omong kosong! Bukankah lenganmu patah? Kamu masih bisa melakukan hal seperti ini?” Zein memarahi Rendy.

Rendy menundukkan kepalanya, tapi tatapan matanya penuh dengan amarah. “Ayah, aku ingin Nathan mati. Aku pasti akan membunuhnya!”

Rendy menyalahkan Nathan atas kegagalannya, dialah yang mematahkan lengannya dan membuatnya seperti sekarang ini.

Ketika mereka berada di kediaman keluarga Gunawan, Nathan yang kala itu menjentikkan jar
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 35

    Villa Ascalon.Kamar pribadi Nathan terlihat dipenuhin oleh asap hitam yang mengepul. Dia sedang duduk dengan konsentrasi penuh untuk melatih energi spiritualnya.“Kekuatan ini ….” Nathan dengan lembut mengepalkan tangannya dan merasakan kekuatan dalam tubuhnya. “Aku bisa mencapainya?!“ serunya dengan semangat.Sekarang, Nathan telah mencapai tahap Master tingkat lima. Ketika dia di penjara selama lima tahun dan berlatih di bawah bimbingan Marcel, dia baru saja menerobos tahap keempat dalam latihan Master ini. Tapi kemarin, dia menyerap kekuatan sembilan naga dan langsung bisa menerobos tahap kelima!Nathan sepertinya menemukan cara untuk mempercepat pelatihannya. Selama dia bisa menyerap lebih banyak kekuatan lainnya dan melatihnya maka kekuatannya akan berkembang pesat.Sangat disayangkan, bahwa hal semacam ini tidak selalu bisa ditemukan. Di mana kita dapat menemukan begitu banyak energi seperti dari sembilan naga itu.Tiba-tiba, saat Nathan sedang berlatih, terdengar suara teriaka

    Last Updated : 2024-02-26
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 36

    “Jangan banyak tanya, deh! Ini bahkan lebih penting daripada acara perkawinan!” Sarah menarik Nathan dan pergi untuk membeli sepatu dan jam tangan. Dia langsung merubah Nathan menjadi pria kaya dan tampan.Nathan hanya bisa pasrah dan diseret oleh Sarah, dan lama kelamaan barang yang ada di tubuh Nathan semakin banyak. Sarah menghabiskan ratusan juta untuk membeli dasi, tali pinggang dan bahkan sebuah korek api untuk Nathan. Dengan barang yang Nathan pakai dari kepala ke kaki setidaknya ada ratusan juta.“Bukankah ini terlalu berlebihan?!” Memakai semua itu, Nathan merasa sendiri tidak berani untuk berjalan keluar.Dia tidak mengerti apa yang dipikirkan oleh orang kaya seperti Sarah. Menghabiskan puluhan juta untuk sebuah pakaian dan ratusan ribu untuk membeli sebuah korek api. Apa makna dari itu semua?“Tidak ada yang berlebihan tentang hal ini. Kamu dulu memakai pakaian yang terlalu lusuh. Aku tidak akan membiarkanmu berpakaian seperti itu lagi, atau aku akan ditertawakan oleh orang

    Last Updated : 2024-02-26
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 37

    “Tidak perlu,” ucap Nathan dengan tatapan dinginnya seraya berkata. “Tangan busukmu tidak layak menyentuhku, aku tidak ingin pakaian baruku kotor karena disentuh oleh tangan yang berlumuran darah!” selesai berkata, dia menggunakan tisu untuk membersihkannya sendiri.‘A-apa?!’ Sindy yang mendengar ucapan pria di hadapannya tiba-tiba menaikkan alis kanannya. ‘Barusan, dia bilang …. tangan yang berlumuran darah?!’ dia memicingkan mata dengan curiga. “Apa maksudnya tanganmu yang berlumuran darah?” tanyanya membuat Sherly tersentak.“Omong kosong! Narapidana itu, dia hanya membual! Mungkin dia stres karena baju itu dibelikan oleh Sarah, ya aku sangat yakin baju itu pemberian dari Sarah!” jawabnya dengan hati yang campur-aduk.Mendengar ucapan yang terlontar dari mulut mantan kekasihnya itu, Nathan memutar bola matanya. Dia tidak memiliki waktu untuk mengurus kedua orang ini, dia memiliki hal yang lebih penting dari ini.“Ayo kita pergi!” Nathan menarik tangan Sarah, melangkah lebar meningg

    Last Updated : 2024-02-26
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 38

    Rendy yang mendengar bisikan itu memandang ke arah yang ditunjuk Sherly. “Kita harus memberinya pelajaran kali ini!”“Setuju!”Sherly segera mengikutinya, matanya penuh rasa benci menatap Nathan, kejadian di mall tadi, Sherly masih tidak bisa melupakannya.“Nathan, orang sepertimu layak berada disini? Tahu tidak, siapa orang-orang yang datang kesini?” ujar Rendy menatap Nathan dengan gaya arogan. “Apa kamu tidak sadar diri, hah?” Nathan yang mendengar suara itu hanya menatapnya dengan datar.“Nathan, mana gayamu yang brutal seperti waktu di mall? Dimana Nona Sarah? Kenapa dia tidak membawamu masuk? Apakah dia sendiri juga tidak bisa masuk?”“Cuih!”Sherly kembali meludahi Nathan, kali ini ada Rendy, dia tidak takut jika ada yang berani menyuruhnya mengelap pakaian Nathan lagi.Tatapan mata Nathan menajam. “Ingat, sebentar lagi aku akan menyuruhmu menjilat kembali seperti seekor anjing!”“Hahaha ….” Sherly tertawa terbahak-bahak. “Kamu kira siapa kamu, hah?! Menyuruhku menjilat? Kamu

    Last Updated : 2024-02-27
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 39

    Di dalam hotel.Semua orang mengelilingi Zayn, wajah mereka terlihat penuh hormat, ada yang mengetahui Zayn suka mengoleksi barang antik, sehingga mencarinya kemana-mana, lalu menghadiahkan kepadanya. Disamping Zayn, seorang pria paruh baya yang berperawakan tegap, dengan tatapan yang dingin, dia terlihat sangat waspada.Santo Abigail, pengawal pribadi Zayn, mantan personil pasukan elit The Falcon dari pemerintahan. Ketika Zayn masih berada diSherly, dia sudah menjadi pengawalnya, sekarang Zayn sudah pensiun, Santo ikut pensiun, senantiasa menjaga keselamatan Zayn!Santo selalu berada disisi Zayn setiap kali dia muncul dihadapan orang banyak, untuk melindunginya!“Para hadirin, hari ini saya mengundang kalian, pertama-tama tidak menerima hadiah, kedua tidak membahas tentang hal apapun, hanya ingin memperkenalkan seorang teman baru, kalian jangan terlalu waspada!” Zayn melambaikan tangannya, memberi kode supaya para hadirin tenang, dengan suara keras berkata.Sebenarnya banyak orang y

    Last Updated : 2024-02-28
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 40

    “Tuan Nathan, silahkan duduk,” Ryzen maju, dan melakukan gerakan mempersilahkan untuk Nathan. Nathan juga tidak segan-segan, dia langsung berjalan menuju kursi utama. Kemudian, beberapa orang mulai mengerumuninya, meskipun mereka tidak mengenal Nathan, tapi mereka tahu, dikemudian hari Nathan pasti akan menjadi tokoh berpengaruh di kota Vale. Orang yang dihormati Zayn dan Ryzen, dan merupakan menantu dari keluarga terkaya Wibowo, orang seperti ini tidak boleh diprovokasi.Kevin dan Sarah saling bertatapan dengan terkejut, lalu mengikutinya. Setelah Nathan duduk, Zayn duduk disisinya, dan disisi lain kosong, tidak ada yang berani duduk.“Nona Wibowo, tempat ini untukmu, kalian berdua harus duduk berdampingan!” Zayn melambaikan tangannya kepada Sarah dan tersenyum ceria.Wajah Sarah merona merah, wanita itu duduk disamping Nathan dengan malu, Kevin duduk disisi lain Sarah, seharusnya yang duduk ditempat ini adalah Ryzen. Hanya saja, jika Nathan dan Sarah adalah pasangan kekasih, maka K

    Last Updated : 2024-02-28
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 41

    Di dalam acara pesta, Sarah berbisik kepada Nathan dengan penasaran. “Nathan, kenapa kamu bisa mengenal Tuan Zayn? Dan Tuan Zayn sangat segan padamu, kamu adalah bintang utama di pesta ini! Sial, kamu bahkan tidak memberitahuku!”“Sewaktu itu kamu terburu-buru menarikku pergi, tidak memberitahuku kita akan datang menghadiri pesta ini, kan? Hahaha …. Setelah mengetahuinya, aku ingin memberimu sebuah kejutan!” Nathan tertawa berkata.“Kejutan ini besar sekali, saat itu aku sangat ketakutan, kamu jahat sekali! Lain kali, kamu tidak boleh menyembunyikan sesuatu dariku!” Sarah meninju ringan dada Nathan, sedikit menggoda.Nathan segera menangkap tangan Sarah, pandangan mata mereka saling beradu. Tidak ada interaksi, juga tidak ada pergerakan, hanya saja tatapan mereka berdua terlihat saling memikat. Perlahan, Nathan mendekatkan kepalanya ke arah Sarah, hembusan nafas dapat terasa semakin dekat dan semakin dekat. Sarah ingin menghindar, tetapi dia merasa sekujur tubuhnya tidak bisa bergerak

    Last Updated : 2024-02-28
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 42

    “Ryzen! Akhirnya kita bertemu.” sahut Ruis menatap dingin ke arah Ryzen. “Hari ini aku akan membunuhmu! Nocturnal akan menjadi milikku!”“Kurang ajar!”Zayn menggebrak meja dengan keras, amarahnya memuncak!Orang-orang yang hadir dikejutkan oleh amarah Zayn, melihat dia mengamuk, Santo yang berdiri di sampingnya langsung melesat dengan cepat, dan mendarat tepat di depan Zayn.“Ruis!” teriak Santo dengan amarah. “Beraninya kau melawan tuan Zayn!”Aura membunuh menguar dari dalam tubuh Santo, pria itu meregangkan tubuhnya bersiap menyerang kapanpun.Melihat sikap Santo yang siap bertarung, Ruis mengerutkan keningnya dengan kuat. “Santo, jika hari ini terjadi pertarungan sengit, kamu tidak pasti bisa mengalahkanku! Lagi pula, hari ini aku membawa banyak sekali anak buahku!”“Hahaha …. menang atau kalah, itu urusan nanti!” Santo mendengus dingin, langsung mengambil ancang-ancang.“Tuan Zayn, aku tidak bermaksud melawanmu, tapi, karena kamu memaksa, Klan Martyr tidak akan tinggal diam!” Ma

    Last Updated : 2024-02-29

Latest chapter

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 985

    Di lantai depan hotel, ketika Beverly tengah mengurus administrasi check-in, terdengar panggilan lembut dari balik keramaian. Beverly menoleh dan mendapati Zayn—sang kakek—menghampirinya dengan senyum hangat.“Kakek? Kenapa kamu di sini?” seru Beverly, mendekat dan memeluknya dengan erat.“Aku dengar tentang tempat wisata baru di Kota Mantik—Pulau Draken. Empat musim yang seakan musim semi abadi dan pemandangan yang menakjubkan membuatku tak tahan tinggal di Kota Vale. Aku pun mengajak Kevin untuk berjalan-jalan,” jelas Zayn sambil terkekeh ringan.Tak lama kemudian, suara Kevin bergabung dalam percakapan, diikuti oleh Ryzen dan Nichole yang tampak pulih dari cederanya.“Nona Beverly, bagaimana kabarmu?” sapa mereka dengan penuh kehangatan.Beverly tersenyum, meski dalam hatinya ada kekhawatiran. “Aku hanya ingin melihat-lihat, karena aku dengar Nathan dan yang lainnya tidak ikut serta kali ini.”Rasa heran menggelayuti Zayn. “Apa maksudmu? Apakah ada perselisihan antara kamu dan Nat

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 984

    Di luar, di gang sempit di samping Martial Shrine, suasana berubah menjadi tegang. Kaidar menatap Nathan dengan tatapan campur aduk antara kekhawatiran dan ejekan ringan. “Ingat, besok kau harus menepati janjimu padaku!” ucapnya sebelum menghilang dalam bayang-bayang malam.Nathan pun terdiam, berdiri terpaku selama setengah jam sebelum melangkahkan kakinya untuk kemabli ke kepolisian. Setiap langkah kakinya seakan terbebani oleh keraguan dan beban rasa bersalah atas Sarah yang kini terkurung di balik jeruji besi Martial Shrine. Kepulangannya ke markas kepolisian disambut oleh tanya cemas Milan. “Tuan Nathan, apakah Nona Sarah sudah aman?”Dengan suara serak, Nathan mengangguk. “Ya!” meski hatinya hancur melihat kekangan yang menimpa wanita yang dicintainya.Tak lama kemudian, Beverly muncul dengan langkah cepat. “Nathan, apakah Sarah dalam keadaan baik?” tanyanya, matanya memancarkan keprihatinan mendalam.Nathan, yang masih tersisa bara amarah atas kekejaman Martial Shrine, hanya b

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 983

    “Kita hanya punya waktu tiga menit. Cepat, ruangannya ada di ujung sana!” peringatan Kaidar menggema, menyatu dengan desiran napas Nathan yang semakin cepat.Dengan langkah tergesa, Nathan berlari menuju sel paling ujung. Di balik pintu jeruji, pandangannya bertemu dengan sosok yang membuat seluruh tubuhnya tersentak: Sarah, terbaring di ranjang dengan fasilitas mewah yang tak seharusnya ada di penjara bawah tanah.“Sarah!” teriak Nathan, suaranya penuh kelegaan dan harapan.Mendengar panggilannya, Sarah melompat dari ranjang dan segera meraih tangan Nathan dengan erat, senyuman cemas tersamar di wajahnya. “Bagaimana bisa kamu masuk ke sini?” tanyanya dengan penuh kekaguman dan kekhawatiran, meski rasa lega karena melihatnya selamat mulai muncul.“Aku dibawa oleh seseorang,” jawab Nathan singkat, menahan diri dari mengungkapkan terlalu banyak agar tidak membuat Sarah khawatir. Namun, mata Nathan berkilau dengan aura membunuh yang hampir tak terselubungi, seolah mengancam.“Sial, auram

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 982

    “Bayarannya, kamu harus menemani kami ke pulau Draken!” ujar Kaidar, suaranya berubah datar namun penuh misteri.Nathan tercengang, dia tak pernah menyangka bayaran yang diminta setinggi itu. “Pergi ke pulau Draken?” tanya Nathan, nada suaranya mengandung keheranan. “Naga Yang dan naga Yin di sana telah melewati masa kemunculan, dan aku telah menaklukkan naga Yang. Batu mata naganya kini milikku. Lantas, untuk apa kita kembali ke sana?”Kaidar menatap tajam, tak mau menunda lagi. “Kamu tak perlu tahu seluk-beluknya. Cukup jawab, bersedia atau tidak! Ingat, kekuatan kalian di sini masih jauh dari puncak. Kalau kalian menyerangku, aku tidak akan menahan diri.”Dalam sekejap, bayangan kekuatan beberapa sosok seorang puncak penguasa Ingras tingkat akhir, dan Ramos yang setidaknya berada pada tahap puncak penguasa Ingras tingkat akhir, menyeruak dalam pikiran Nathan. Dia sadar betul bahwa melawan mereka bukanlah pilihan.“Tenanglah, hanya aku dan Tuan Ramos yang akan ikut. Jika kelak kami

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 981

    “Kedatanganku kali ini bukan untuk mengganggumu, melainkan untuk membantumu,” jawab Kaidar sambil tersenyum samar, seakan mencoba menenangkan ketegangan yang mulai terasa.“Membantuku? Bagaimana caramu?” Nathan mengernyit, waspada.Baru saja Bachira datang dengan peringatan, dan kehadiran Kaidar terasa terlalu kebetulan.“Saudara Nathan, aku sudah berjalan jauh. Bukankah lebih baik berbicara di tempat yang nyaman daripada di halaman terbuka?” ujar Kaidar, seraya melangkah masuk bersama rombongannya ke dalam kamar Nathan.Begitu memasuki ruangan, mata Kaidar langsung tertuju pada lukisan aliran sunyi di hamparan yang abadi. Tatapan yang tadinya ramah berubah menjadi penuh keserakahan. Merasakan bahaya, Nathan segera menyembunyikan lukisan itu ke dalam cincin ruang yang dikenakannya.Kaidar menatap cincin ruang tersebut dengan mata yang semakin menyala."Tuan Muda Kaidar, apakah kamu tidak ingin memperkenalkan rombonganmu?" tanya seorang pria pendek di sampingnya.Kaidar pun segera memp

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 980

    Percaya diri yang semula menyelimuti Nathan perlahan berubah. Bagi Nathan, selama tidak ada kejutan yang tak terduga, Ryuki bukanlah tandingannya dalam pertarungan kali ini.Namun, perdebatan semakin memanas. Milan bertanya dengan nada tajam. “Tuan Nathan, apa rencanamu? Di atas arena, aturan seolah tak berlaku. Apakah aku harus menemui Tuan Ryujin dan memintanya untuk memberi peringatan? Kau hanya akan memukul Ryuki, dan jika Tuan Ryujin angkat bicara, Keluarga Zellon tidak akan tinggal diam.”Milan jelas ingin menghindari pertarungan yang brutal, dan sepertinya strategi pihak lawan sudah diperhitungkan matang-matang.“Tak perlu dipikirkan, jika mereka ingin bertarung, biarkan saja terjadi!” ujar Nathan dengan nada tegas, sambil mengibaskan tangannya seolah mengusir keraguan.“Aku akan mengasingkan diri beberapa hari. Bila tidak ada urusan penting, jangan cari aku!” lanjutnya.Milan mengangguk singkat sebagai tanda setuju.Tak lama kemudian, seorang anggota polisi bergegas mendekat.

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 979

    Jazer pun mengangguk setuju, menambahkan. “Aku pernah mendengar bahwa menghisap darah manusia memang bisa meningkatkan kekuatan, namun itu bukan jalan yang layak untuk kita tempuh.”Suasana semakin tegang ketika Sancho mengeluarkan ultimatum dingin. “Jika kalian menolak niat baikku, maka darah ini akan segera kutarik kembali!”Namun, Jazer dengan berani mengambil botol tersebut dan dia menegaskan. “Kami tak akan pernah menolak niat baik Ketua Sancho!”Saat itu, tatapan Sancho kembali melembut, lalu dia menantang. “Jadi, kapan pertarungan ini akan berlangsung?”“Bagaimana kalau tiga hari dari sekarang?” usul Jazer, dengan senyum tipis yang menyiratkan strategi tersembunyi. “Tiga hari akan membuat Nathan semakin frustrasi,” lanjutnya.“Tidak,” namun, suara dari halaman mengganggu perdebatan itu. Seorang pria tua bungkuk melangkah masuk,“Guru!”Saat mendengar panggilan itu, Ryuki segera menyambut dengan hormat, sementara Jazer pun bergegas menyapa. “Tuan Andez!”Andez mengangguk pelan,

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 978

    Tak lama kemudian, konferensi pers pun digelar. Di tengah kerumunan wartawan yang haus akan kebenaran, seorang reporter mengajukan pertanyaan.“Tuan Nathan, apakah konferensi pers ini sebagai tanggapan terhadap surat tantangan Ryuki dari Keluarga Zellon?”Dengan senyum sinis, Nathan menggelengkan kepala. “Surat tantangan itu? Tidak pernah kuanggap serius. Kapan pun Ryuki menginginkannya, aku siap bertarung, dan hasilnya pasti jelas, dia akan kalah.”Kemudian, Nathan melanjutkan dengan suara penuh amarah dan keyakinan. “Aku mengadakan konferensi pers ini untuk mengungkap sisi gelap Martial Shrine. Aliansi yang didirikan oleh komunitas bela diri Kota Moniyan ini seharusnya menjadi garda terdepan keadilan, bukan kolaborator dengan kultivator hitam. Mereka seperti sekelompok orang tak bermoral yang menyamar sebagai pahlawan. Mereka bahkan tidak segan-segan merampas harta karun yang kudapatkan saat pelatihan, dan Ketua Martial Shrine sendiri pernah mendekatiku dengan nada ancaman. Mereka j

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 977

    Melihat Nathan melarikan diri dengan gaya yang merajalela, Ging berkeinginan mengejarnya dan menghabisi dia, namun Sancho segera menghentikannya. “Tuan Sancho, anak ini terlalu arogan! Mengapa kau tak ambil kesempatan untuk langsung membunuhnya? Walaupun Tuan Ryujin mungkin menyalahkan, kita masih bisa beralasan!” tanya Ging dengan bingung.Sancho hanya menyeringai. “Jangan khawatir, akan ada orang yang menghabisinya.”Tak lama kemudian, Nathan, dengan tubuhnya yang terluka, menyeret diri kembali ke Keluarga Calderon.“Nathan, apa yang terjadi padamu?” tanya Beverly dengan penuh kekhawatiran saat melihat kondisi Nathan.“Aku tidak apa-apa!” jawab Nathan sambil menggeleng, meskipun raut wajahnya jelas dipenuhi kekhawatiran.“Apakah kamu menemukan Sarah?” tanya Beverly lagi dengan suara gemetar.“Tidak, tapi aku bisa memastikan bahwa Martial Shrine yang menangkapnya!” kata Nathan tegas.Meskipun Ging tidak mengaku, keyakinan Nathan bahwa Sarah ditangkap oleh mereka tak tergoyahkan.“Lal

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status