Share

Bab 205

Author: Imgnmln
last update Last Updated: 2024-05-27 18:41:05

“Brandon, apa yang sedang kamu lakukan? Mengapa Pak Walikota tidak tahu kita datang untuk bersulang?” Setelah keluar dari sana, Alice melotot marah pada Brandon sambil bertanya.

“Kamu masih berani bertanya, semua ini salah kalian, memaksa untuk ikut datang, sebenarnya Pak Walikota merahasiakan kedatangannya, lalu sekarang begitu banyak orang yang datang sekaligus bersulang dengannya, dia bisa tidak marah? Untuk apa kalian wanita-wanita ikut datang!” Hatinya masih jengkel karena kejadian tadi, sehingga tidak dapat menahan diri saat Alice berteriak padanya.

Ucapan Brandon secara tidak langsung juga tertuju pada Elisa, membuat ekspresinya terlihat canggung dan panik.

“Sudah, sudah, jangan ribut lagi, apakah kejadian tadi masih kurang memalukan?!” Tiago melotot tidak sabar pada kedua orang itu. “Ayo pergi, kembali dan kita tunggu saja, mungkin bujukan Louis pada Pak Walikota, akan membuka peluang buat kita!”

“Betul, ayahku pasti akan mencari cara, kita kembali saja dulu!” Brandon meng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 206

    “Ayah, jika Nathan si keparat tidak melunasi tagihan, apakah Tuan Ryzen akan membiarkan kita pergi?” Harvey bertanya gelisah pada Tiago. “Jangan khawatir, kakak iparmu memiliki hubungan baik dengan Tuan Ryzen, bahkan Tuan Ryzen pernah menghadiahkan dua botol bir premium pada kakak iparmu ini. Bagaimana mungkin dia marah karena hal kecil ini!” Tiago berkata sambil menatap Brandon. “Brandon, jika nanti Nathan tidak mau membayar, kamu yang beritahu Tuan Ryzen, supaya Tuan Ryzen menguliti Nathan hidup-hidup, tapi jangan cari masalah dengan kita!” “Hah?!” Brandon terlihat serba salah, hanya bisa berseru kaget. ​ Dia sama sekali tidak kenal Ryzen, bagaimana mungkin Ryzen akan memberinya muka? Tapi, Brandon tidak mungkin mengakuinya, dia terpaksa berpura-pura. “Oh iya betul juga, aku hampir lupa!” Harvey langsung menjadi tenang, mengelus wajahnya yang sakit, menatap galak pada Nathan. “Nathan, kamu dengar itu, tunggu saja siapa yang akan dikuliti!” Nathan tidak menghiraukannya, malah m

    Last Updated : 2024-05-27
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 207

    “Bir Heineken edisi khusus yang kuhadiahkan pada Tuan Nathan, aku lihat sudah habis semua!” Ryzen menunjuk pada botol kosong.“Aku tidak meminum satu teguk pun, seseorang berkata bahwa Ryzen menghadiahkan bir itu padanya dan tidak mengizinkan aku meminumnya!” Nathan menatap Brandon yang ketakutan sambil tersenyum dingin.“Keparat, siapa yang meminum bir yang kuberikan pada Tuan Nathan? Cepat mengaku!” Ryzen menyapu pandangannya pada Tiago sekeluarga dengan marah.Kali ini, tatapan mereka semua beralih pada Brandon dengan wajah pucat ketakutan.“A-apa?” Kedua kaki Brandon gemetar, ketakutan setengah mati. “A-aku tidak mengatakannya, kalian yang mengira begitu, tidak ada hubungannya dengan aku!”Pamor Ryzen bagaikan guntur, sekarang dia menyinggung Ryzen, bukankah namanya cari mati.“Ternyata kamu?! Siapakamu, kamu berhak menerima hadiahku?” Ryzen maju dua langkah ke hadapan Brandon, dan langsung mencengkeram kerah baju Brandon/ “Muntahkan keluar bir itu!”BUGH!Pukulan Ryzen menghantam

    Last Updated : 2024-05-29
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 208

    “Tuan Nathan, terima kasih telah menolongku saat itu,” ujar Martin membahas kejadian investor itu. “Selain itu, saya ingin Anda memaafkan Frans si bocah brengsek itu!”Mendengar permintaan yang tulus dari Martin, Nathan hanya tersenyum mengangguk. “Tuan Martin, Anda tidak perlu sungkan seperti itu, masalah Frans, asalkan dia tidak mencari masalah denganku lagi, semuanya akan baik-baik saja.”Setelah mereka berbincang cukup lama, Nathan memutuskan untuk meninggalkan kafe tersebut.***Ketika Nathan meninggalkan restoran, melihat orangtuanya sedang bergegas kemari.“Nathan, kamu baik-baik saja?” Maria bertanya, keringatan.“Ma, aku baik-baik saja, mengapa kalian kembali kesini?” Nathan bertanya dengan ekspresi tak mengerti.“Kami takut terjadi sesuatu padamu, aku dan ayahmu mengumpulkan sedikit uang, entah cukup atau tidak untuk membayar makanan itu ….”Maria membuka tas tangannya, di dalamnya terdapat uang tunai yang sepertinya sudah lama tersimpan. Dan, mereka juga meminjam sejumlah u

    Last Updated : 2024-05-29
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 209

    Di dalam kamarnya, detak jantung Nathan hampir terhenti, dia bisa menebak apa yang ingin dibicarakan orang tuanya. Benak Nathan berkecamuk, dia tidak ingin mengakui dirinya adalah anak pungut, tapi hatinya juga ingin mengetahui siapa orangtua kandungnya. Setelah ragu sejenak, Nathan berjalan keluar.Saat ini Maria dan David sudah duduk di sofa, mereka tidak bersuara, suasana sedikit menegang, di hadapan Maria terdapat sebuah kotak kayu kecil yang indah.“Ma, Pa .…” Nathan memanggil kedua orang tuanya itu.“Duduklah!” David mempersilakan Nathan untuk duduk, lalu menghisap rokok dengan kuat, sambil berkata. “Nathan, kamu sudah dewasa, sehingga ada beberapa hal yang harus kita beritahu padamu.”Sampai disini, David tidak lagi bersuara, dan mengalihkan pandangannya pada Maria yang duduk di sampingnya, dan tatapan Maria malah menghindarinya, dia juga tidak ingin dirinya yang memberitahu Nathan. Tidak ada yang ingin membuka suara, sehingga saling berdiam diri.“Ma, Pa, tidak peduli apapun i

    Last Updated : 2024-05-30
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 210

    Di saat Nathan tidak tahu harus berbuat apa, mendadak sebuah ide terpikirkan olehnya. Jika kalung giok ini adalah peninggalan orangtua kandungnya, bisakah membuka segel ini dengan darahnya? Berpikir sampai disini, Nathan menggigit kulit di jari tangannya, lalu meneteskan setetes ke permukaan batu giok itu. Darahnya langsung terserap ke batu giok, mendadak batu tersebut memancarkan sinar merah, seluruh kamar tidurnya bersinar merah, kemudian terdengar suara teredam, batu giok di tangan langsung hancur menjadi bubuk.Saat ini, di tengah sinar merah tersebut, terpantul sosok bayangan seorang wanita, yang mengenakan kostum kuno berwarna putih, wajahnya sangat rupawan, bagaikan dewi dalam lukisan. Nathan menatap wanita tersebut, merasakan sesuatu yang akrab, sangat intim, seperti pernah mengenalnya.“Anakku …. tidak kusangka kamu masih hidup, syukurlah!” Tatapan mata wanita itu terlihat antusias.“S-siapa kamu?” Nathan bertanya dengan suara kecil.“Ketika kamu berjumpa denganku, pasti mera

    Last Updated : 2024-05-30
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 211

    Merasakan tatapan orang-orang sekeliling, ekspresi Rendy langsung marah. “Omong kosong, apa yang aku takutkan? Aku, sedikitpun tidak takut, aku tidak takut pada siapapun!” Rendy yang terlalu banyak minum, saat ini sudah tidak tahu akan rasa ‘takut’. “Kak Rendy, kalau kamu tidak takut, bisakah kita rujuk kembali? Undangan pernikahan sudah dibagikan, jika pesta pernikahan dibatalkan, kamu tidak takut jadi bahan tertawaan?” Sherly maju memeluk leher Rendy dengan manja. Sherly tidak tahu, saat ini Rendy sudah menjadi bahan tertawaan di kalangan atas, kalau tidak, dia tidak akan sendirian minum-minum di sini. BRAK! “Tertawa? Siapa yang berani menertawakanku? Bahkan, jika keluarga Orton menyerahkan dua perusahaan, tetap saja kami termasuk keluarga kelas atas, siapa yang berani menertawakanku?!” Rendy menggebrak meja dengan keras, dia berteriak marah. Orang-orang di sekeliling menatapnya dengan tatapan menghina, tapi tidak seorangpun yang menghiraukannya. Prok! Prok! Prok! Saat ini,

    Last Updated : 2024-05-31
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 212

    “Aku memberimu peluang membalaskan dendam pada Nathan sesuka hatimu, dan orang-orang yang kamu sebut tadi, tidak seorangpun yang berani membantunya!” pria itu tersenyum penuh arti “Benarkah?” mata Rendy bersinar terang, tapi dengan cepat kembali meredup. “Mengapa Tuan Marco mau membantuku?.” “Hahaha …., suka menolong? Aku, Tuan Muda Juventus, tidak pernah menjadi seseorang yang suka menolong, aku membantumu melawan Nathan, juga membantu diriku sendiri, kamu lupa hubunganku dengan Sarah Wibowo?” Marco Juventus, dia tertawa terbahak-bahak. Rendy terpana, tapi kemudian berkata dengan wajah antusias. “Tuan Marco menyukai Sarah, sekarang hubungan Nathan dan Sarah sangat akrab, mereka berdua bahkan mengumumkan sebagai sepasang kekasih di depan umum!” “Betul sekali, wanita itu milikku, bagaimana mungkin direbut oleh seorang mantan narapidana? Kukatakan yang sejujurnya padamu, pergelangan tangan Frans juga dipatahkan oleh Nathan, sekarang dia sangat membenci Nathan!" Dengan wajah muram M

    Last Updated : 2024-06-01
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 213

    Keesokan paginya, setelah sarapan, Nathan menelepon Ryzen, lalu pergi ke Kafe Oasis untuk menemuinya. Dia ingin Ryzen mempercepat penjualan obat kesehatan, selain itu untuk menyiapkan bahan baku obat. Nathan ingin memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mengumpulkan dana, dan secepatnya meningkatkan kekuatan spiritualnya. Sekarang, dia sedikit tidak sabar untuk segera pergi ke Pulau Draken, dia penasaran ada apa di Pulau Draken? Mengapa sosok wanita itu tidak mengizinkannya kesana?! Di sebuah ruangan di Kafe Oasis, dengan nada bersalah, Ryzen berkata pada Nathan. “Tuan Nathan, obat kesehatan itu memang barang bagus. Tapi …. hanya kita sendiri yang merasa manjur, tidak ada yang percaya, lagipula dengan statusku ini, orang-orang semakin tidak percaya!" "Mereka malah menuding kami menipu, dan hanya ingin menghasilkan uang. Lagipula, harga obat kesehatan ini tidak boleh terlalu murah, karena orang-orang akan semakin curiga!” Wajah Ryzen tak berdaya, siapa yang percaya bahwa sekarang si

    Last Updated : 2024-06-01

Latest chapter

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 837

    Para anggota di sekeliling menatapnya dengan tidak percaya, perlu diketahui ini adalah pukulan dari seorang puncak penguasa Ingras, sebuah pukulan yang bisa meruntuhkan bukit, tapi Nathan malah tidak terluka.“I-ini .…” Ferdi menatap Nathan dan tidak tahu harus berkata apa dalam sekejap.“Bocah ini— tidak mungkin! Tuan Nathan ini terlalu hebat bukan?”“Dia berdiri tidak bergerak, seorang puncak penguasa Ingras pun tidak bisa melukainya, kekuatan Tuan Nathan sepertinya sudah melebihi puncak penguasa Ingras!”“Hebat sekali, dengan adanya Tuan Nathan yang melatih kita, aku percaya kekuatan kita pasti akan meningkat banyak!”Anggota kepolisian berdiskusi dengan penuh semangat, saat ini mereka tidak memiliki sedikit keraguan pun pada Nathan.“Ferdi, di atas langit masih ada langit, di atas manusia masih ada manusia! Jangan mempermalukan dirimu di depan Tuan Nathan dengan kekuatanmu yang kecil itu!” Anderson berteriak pada Ferdi dengan bersemangat dan mempermalukannya.Tubuh Ferdi bergetar

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 836

    “Milan, jangan berani menggunakan kepolisian untuk menekanku, bocah ini melukai keponakanku! Hari ini aku pasti akan membantu keponakanku untuk balas dendam, kalau kamu tidak ingin mati, maka minggirlah!” Ferdi sama sekali tidak menganggap Milan dan mencaci maki dirinya.Hal ini membuat Milan serba salah, tapi dia tidak bisa melakukan apapun, kekuatannya tidak sebanding dengan Ferdi, walau dia menyerang juga akan dikalahkan.“kapten Milan, sebaiknya kamu minggir, kebetulan hari ini aku akan menjadikan Ferdi sebagai samsak tinju. Dan buat para bawahanmu menilai, contoh yang baik dan buruk!” Nathan berkata dengan ringan.“Tuan Nathan ….” Milan menoleh ke arah Nathan.“Ada apa? Kamu takut aku tidak bisa menang melawannya?” Nathan tersenyum ringan.“B-bukan begitu, jangankan seorang Ferdi, walau ada dua orang Ferdi juga bukan tandingan Tuan Nathan! Hanya saja, Tuan Nathan harus menjaga sikap, jangan sampai membunuhnya,” Milan takut serangan Nathan akan terlalu kuat dan langsung membunuh F

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 835

    “Ferdi!” Milan melihat Ferdi yang tiba-tiba menyerang segera berteriak dengan marah.“Panggil bocah itu keluar, kami akan mencoba bertarung aku ingin lihat sehebat apa bocah ingusan itu!” Ferdi menatap Milan dan berkata dengan sangat sombong.Milan memapah Anderson dan tidak mengatakan apapun, hanya saja alisnya mengernyit.Anderson melihat Milan tidak mengatakan apapun, bergegas berkata. “Kapten, aku akan mengundang Tuan Nathan kemari, dia pasti tidak akan membiarkan orang itu menyombongkan diri di kepolisian.”Setelah berkata, Anderson hendak pergi mencari Nathan tapi Milan menghentikannya. “Tidak boleh, kalau Tuan Nathan datang dan sampai terjadi konflik, maka, bukankah akan membuat musuh Tuan Nathan bertambah satu? Keluarga Ransom juga bukan keluarga yang mudah diprovokasi, Tuan Nathan sudah punya banyak musuh di Kota Moniyan, kita jangan menambah masalahnya lagi.”Alasan Milan enggan membiarkan Nathan dan Ferdi bertarung adalah karena dia takut Nathan dan Keluarga Ransom akan ber

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 833

    “Aku dengar, dia hanya seorang bocah ingusan berusia dua puluh tahunan, kamu menempatkan seorang bocah ingusan di posisi yang sama denganku? Bukankah ini sedang mempermalukanku?” Ferdi melompat turun dari meja dan menatap Milan dengan marah.“Aku tidak melihat usia, aku menilai kekuatan!” Milan menatap Ferdi dan tidak mundur untuk mengalah.“Melihat kekuatan? Bocah ingusan itu punya kekuatan seperti apa? Aku sudah menjadi seorang puncak penguasa Ingras, bahkan di kepolisian tidak ada orang yang bisa menandingiku! Bahkan kapten kepolisian sepertimu juga tidak bisa, masih mau membahas tentang kekuatan padaku? Aku beritahu padamu, aku datang ke kepolisian demi acara kepolisian publik yang akan diselenggarakan beberapa hari lagi, Keluarga Ransom harus menunjukkan wajah dan mendapatkan reputasi! Sekarang selain aku, di kepolisian apakah kamu bisa menemukan orang lain selain aku?” Tatapan mata Ferdi dipenuhi dengan penghinaan, di kepolisian memang tidak ada yang memiliki kekuatan lebih dari

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 832

    Melihat Nathan tidak berbicara, Milan meneruskan. “Tuan Nathan, jika kamu bergabung dengan kepolisian, maka aku juga bisa memperkenalkan kamu kepada Martial Shrine di Kota Moniyan. Asalkan Martial Shrine Kota Moniyan berjanji untuk melindungimu, maka aku rasa tidak akan ada orang yang berani mengincarmu!”Sudut mulut Nathan terangkat, dia memang tergiur oleh perkataan Milan, meskipun sekarang kekuatannya berkembang pesat, tapi saat menghadapi organisassi-organisasi besar atau keluarga bela diri, Nathan yang sendirian akan kewalahan. Sedangkan dia juga harus menyelamatkan ibunya dari keluarga Zellon dan melenyapkan keluarga Zellon, dengan mengandalkan kekuatannya seorang diri, sepertinya harus menunggu sangat lama. Oleh karena itu, Nathan juga membutuhkan kekuatan dirinya sendiri.Sekarang meskipun Nathan memiliki banyak pengikut dari Dragnows, tapi sampai hari ini dia hanya menemukan beberapa cabangnya, dan masih menjadi misteri kapan cabang lainnya akan ditemukan. Lalu Saibu Care, me

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 831

    “Kapten Milan, kamu jangan berlebihan seperti itu,” Nathan berkata sambil tersenyum.Kemudian, mereka masuk ke dalam kantor kepolisian, Anderson menuangkan teh secara langsung untuk Nathan, sedangkan Milan mempersilahkan Nathan duduk di sampingnya.“Tuan Nathan, kami kepolisian Kota Moniyan mungkin saat ini terlihat kuat dan berkuasa di luar, tapi sebenarnya hanya kami sendiri yang tahu kalau kepolisian kami ini sudah di ambang pembubaran,” Milan berkata sambil menghela nafasnya.“Kapten Milan, apa maksud perkataanmu ini?” Nathan sangat bingung!“Tuan Nathan mungkin tidak tahu, setiap kali ada acara kepolisian publik, kepolisian Kota Moniyan akan selalu berada di peringkat paling bawah, dan itu mempermalukan Northern kita. Sekarang, sudah ada rumor yang beredar, kita menjadi tuan rumah dari pertarungan kali ini, jika kita tidak bisa mendapatkan peringkat yang baik maka kepolisian akan dibubarkan,” Milan berkata dengan suara yang berat.“Setiap kali selalu mendapatkan peringkat terbawa

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 831

    Setelah tinggal di kediaman Sykes selama dua hari, Justin dan yang lainnya tidak kembali ke kota, melainkan tinggal di kediaman Sykes bersama dengan Nathan.Dua hari kemudian, setelah berpamitan dengan orang tuanya, Nathan dan yang lainnya menuju ke Kota Moniyan. Selama waktu itu, Reus menelpon Steve dan mendesaknya agar segera menyiapkan bahan obat yang dibutuhkan oleh Nathan secepat mungkin. Setelah selesai membantu Milan menangani masalahnya, Nathan berencana pergi ke Saibu Care untuk membuat pil Vajra dan menyembuhkan Ryzen serta Nicole secepat mungkin.Kepolisian Kota Moniyan, ini adalah kantor pusat dari seluruh departemen penegak hukum di Kota Moniyan, dan hampir semua orang yang bisa masuk ke dalam kepolisian Kota Moniyan memiliki kekuatan seorang tahap awal penguasa Ingras.Saat Nathan dan yang lainnya tiba di kepolisian Kota Moniyan, Anderson membawa pasukannya untuk menyambut di depan pintu.“Hormat!”Saat melihat mobil Milan dan Nathan tiba, Anderson berteriak keras.Brak!

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 830

    Harland memegangi wajahnya dan mengangguk berulang kali.“Mulai hari ini, perusahaan tidak ada hubungannya lagi denganmu, jadi enyahlah!” Justin berkata dengan dingin.BRUK!Harland yang mendengar itu seketika terduduk di lantai, dia sudah bekerja keras seumur hidupnya dan sekarang tidak ada yang tersisa.“Ayah!” Adrion bergegas menarik Harland untuk berdiri.“Tuan Justin, ampuni aku, kumohon ampunilah aku ….” Harland berlutut di hadapan Justin dan memohon belas kasihan dengan menyedihkan.Namun Justin tidak bergeming, ini bukanlah sesuatu yang Justin berani lakukan tanpa diminta oleh Nathan.Harland juga sepertinya sudah melihat apa yang terjadi dan menggertakkan giginya lalu memohon pada Nathan. “N-Nathan …. tadi paman salah, mohon bicaralah pada Tuan Justin dan ampuni pamanmu kali ini.”“Ah ….” Nathan mendesah pelan, dia menatap Harland dengan dingin dan berkata. “Sepupumu ini tidak berani melampauimu, paman!”Saat permohonannya kepada Nathan tidak diterima, Harland menatap Maria d

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 829

    Justin mencerBoulmern apa yang dikatakan Nathan, dan membuat Reus yang sedang menyetir langsung memacu mobilnya. Dia mencaci maki Harland beribu kali dalam hatinya, mereka Keluarga Alvaro bersusah payah menjalin hubungan baik dengan Nathan, tapi orang itu malah menuduh Nathan mencuri mobilnya.Di sisi lain, Nathan yang sudah selesai menelpon menunggu dengan tenang, dia tahu Justin akan segera tiba.“Kenapa? Sudah selesai berpura-pura? Apa kata Tuan Justin?” Adrion menatap Nathan dan mencibir.“Dia akan segera tiba,” Nathan berkata dengan ringan.“Kamu bilang Tuan Justin akan segera tiba?” Harland yang mendengarnya langsung berdiri, tapi dia segera tersadar dan mendengus. “Baik, aku akan memberimu waktu setengah jam, kalau Tuan Justin tidak datang, maka hukuman penjara yang berat akan menantimu, berani sekali mencuri barang milik Keluarga Alvaro?!”Dalam sekejap suasana di ruangan VIP menjadi canggung, tidak ada yang bicara, bahkan Maria juga menatap Nathan dengan wajah cemas. David ti

DMCA.com Protection Status