Share

Bab 170

Penulis: Imgnmln
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-13 20:56:41

“Ada apa? Aku adalah Nona Muda dari Keluarga Wibowo, dan aku rasa, aku sudah siap untuk menikah denganmu, lantas kamu tidak bersedia?” Melihat Nathan yang terdiam, Sarah sedikit tidak senang.

“Bukan!” Nathan menggelengkan kepalanya. “A-aku yang miskin ini kalau bisa memperistri wanita sepertimu, sepertinya aku adalah seorang pria yang sangat beruntung! Hanya saja, aku ini seorang pria, mana boleh membiarkan kamu yang menafkahiku, aku harus berusaha sendiri, agar bisa menjadi orang yang kamu kagumi di masa depan!”

Saat mendengar ucapan Nathan, Sarah merasakan kehangatan di dalam hatinya dan tersenyum bahagia. “Aku sangat terkejut, kamu bisa berkata semanis itu, hanya saja kamu memang tidak perlu berusaha! Aku akan mengatakan pada Ayah untuk mengalihkan seluruh kekayaan Keluarga Wibowo kepadamu.” lirih Sarah. “Lagipula, perusahaanku juga sudah diberikan padamu, dan kamu juga sudah menjabat sebagai Presiden Direktur, dia juga tidak akan peduli tentang perusahaan lain, lagipula dia hanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 171

    “Sudah?” Nathan menatap Sherly dengan dingin. “Menyesal?”“Anggap saja kamu tidak pernah bertemu denganku.”“Semua usahaku selama ini, perlakuanmu terdapku, kamu bilang menyesal?” Nathan menutup jendela mobil.“Tunggu, aku belum selesai!” Sherly menggelengkan kepalanya dengan kuat dan memegang kaca jendela mobil. “Nathan, maafkan aku, aku benar-benar terpaksa, aku juga tidak punya cara lain!”“Kamu terpaksa atau tidak, tidak ada lagi hubungannya denganku!” Nathan menaikkan kaca jendela mobil sekaligus.Tapi Sherly terus menempel di jendela mobil dan tidak mau melepaskan dirinya. Saat itu, Sarah yang ada di kursi penumpang marah, dia mengabaikan hujan deras yang sedang mengguyur dan langsung membuka pintu mobilnya dan turun.Brak!Suara bantingan pintu dapat terdengar dengan keras.“Wanita jalang!” raung Sarah berlari ke arah Sherly.PLAK!Sarah langsung melayangkan sebuah tamparan ke arah Sherly dengan kuat. Sherly yang tiba-tiba mendapatkan tamparan itu langsung terdiam.“Kamu ini ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 172

    “Apa ini?”Maria meraba-raba kalung suci yang digunakan oleh Nathan kepadanya.“Ma, ini adalah sebuah kalung suci yang terbuat dari batu giok sojol, semoga dengan menggunakan ini, matamu kembali melihat!”Setelah mengatakan itu, Nathan menggenggam batu giok sojol pada kalung suci itu dan mulai mengalirkan energi spiritualnya. Setelah beberapa saat, kembali cahaya keemasan bersinar terang di ruangan itu.David yang melihat kejadian aneh di hadapannya merasa sangat bingung, sejak kapan putranya memiliki kemampuan seperti ini?“Nathan, kamu harus menjelaskan semua ini padaku nanti,” David yang melihat itu berkata pelan kepada Nathan.Nathan yang mendenga ucapan sang ayah hanya bisa mengangguk dengan pasrah.“Ma, kedipkan matamu secara perlahan!”Segera, setelah beberapa saat, bola mata Maria kembali menunjukan sisi hitamnya. Dan saat Maria mengedipkan matanya, yang menarik perhatian Maria adalah wajah penuh harapan dari Nathan dan David.“Nathan! I-ini ….!” Maria tergerak hingga tubuhnya

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 173

    Keesokan paginya.Nathan masih terlarut dalam kultivasinya, setelah mendapatkan Batu kristal Bintang dari Edrick, kultivasinya Nathan menjadi jauh lebih cepat. Setelah banyak menunda kultivasinya, Nathan harus bergegas mengejar ketinggalannya. Hanya saja dengan peningkatan kekuatannya, keperluan Nathan terhadap berbagai sumber daya juga semakin banyak.Hanya dalam waktu satu malam, energi spiritual yang tersimpan didalam Batu kristal Bintang itu hilang separuh, dan Nathan masih belum merasakan kekuatannya bertambah secara signifikan. Masih tidak sebanding dengan buah riccinus waktu itu.Brak! Brak!“Bangunlah, matahari sudah bersinar terang, dasar pemalas!” Sarah memukul pintu kamar Nathan dengan kuat.Nathan menghembuskan nafasnya dan membuka matanya. Saat melihat cahaya di Batu kristal Bintang yang meredup, Nathan menghela nafasnya, awalnya dia mengira Batu kristal Bintang ini akan membantu meningkatkan kultivasinya, tapi sepertinya dia terlalu polos. Sekarang, energi yang tersisa d

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 174

    “Wah, bukannya ini Nathan? Kapan kamu dibebaskan, bukankah kamu dipenjara?”Mobil berhenti dan jendela mobil diturunkan, lalu seorang pemuda yang mengenakan anting-anting di telinganya menjulurkan kepala.Orang ini adalah Leo, teman kuliahnya Nathan, saat kuliah keadaan ekonomi keluarga Leo juga lumayan, mereka punya sebuah pabrik kecil, dan setelah beberapa tahun lulus, dia terlihat semakin mapan.“Nathan, kamu menghadiri acara reuni dengan berpakaian seperti ini, bukankah ini terlalu lusuh?” Seorang wanita yang duduk di kursi penumpang juga menoleh dan bertanya dengan tatapan jijik pada Nathan.‘Reuni?’Wanita ini juga teman kuliahnya Nathan, yang bernama Silva, dia dan Leo sudah bersama sejak kuliah, dan sepertinya hubungan mereka masih awet sampai sekarang. Nathan hari ini tidak mengenakan pakaian yang dibelikan oleh Sarah, meskipun jas-jas itu berharga mahal tapi Nathan merasa tidak nyaman dan tidak natural saat mengenakannya, dia lebih menyukai pakaian lamanya yang membuatnya ny

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 175

    “Makan bersama dengan mantan narapidana, benar-benar membawa sial!”Beberapa teman kuliahnya berbisik-bisik, namun terdengar oleh semua orang.Tentu saja Nathan juga mendengarnya, dia tidak marah dan menatap temannya itu dengan tatapan dingin, sedangkan teman-teman lainnya menatap Nathan dengan tatapan menghina.Ronald seketika menjadi canggung, dan menarik Nathan lalu berkata padanya. “Kak Nathan, kamu baru bebas, apakah sudah mendapatkan pekerjaan?”“Belum!” Nathan menggelengkan kepalanya.“Bagaimana kalau kamu ikut denganku? Sekarang aku memiliki tim kontraktor kecil di bawah komandoku, dan aku adalah ketuanya, meskipun pekerjaannya berat tapi paling tidak kamu bisa menghasilkan uang 200 ribu sehari!”Tujuan Ronald menghadiri acara reuni kali ini juga agar dia bisa mendapatkan sedikit proyek dari teman-temannya ini.“Ronald, mana mungkin seorang ketos yang terhormat mau bekerja kasar seperti itu? Lagipula, kamu menyebut beberapa bawahanmu itu sebagai tim kontraktor? Dan kamu menyeb

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 176

    “Tunggu!” Nathan hanya menjawab dengan satu kata lalu menutup panggilannya. “Kak Nathan, siapa yang menelponmu, apa kamu punya urusan yang harus diselesaikan, kalau begitu kamu duluan saja!” Ronald sedang mencari jalan keluar untuk Nathan, Nathan sudah menyinggung Leo kalau dia terus berada disini, masalah akan menjadi semakin runyam. “Tidak apa-apa, Ryzen yang menelpon!” Nathan lalu menyimpan kembali ponselnya. “Ryzen?” Ronald tercengang, dan merasa nama ini sangat familiar, namun dia tidak bisa mengingatnya, namun sekejap kemudian Ronald teringat dan bertanya. “Maksudmu, Ryzen, pemilik dari Kafe Oasis ini?” “Entahlah!” Nathan mengangguk. Nathan tidak terlalu yakin karena dia memang tidak tahu bisnis apa saja yang Ryzen miliki, dia hanya tahu kalau Ryzen mengurus Nocturnal. Hanya saja, setelah dipikirkan, kalau tidak memiliki beberapa bisnis, Klan sebesar itu juga tidak akan berkembang. Jadi, tidak heran kalau Ryzen memiliki sebuah restoran atas namanya. “Hahaha ....” “Hahahah

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-16
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 177

    Sherly menatap Leo lalu berteriak dengan dingin. “Diam kamu, apa kamu pantas berkata seperti itu kepada Nathan?” Leo seketika tercengang, dan tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Setelah memaki Leo, Sherly hanya tersenyum pahit dan berkata dengan lembut pada Nathan. “Kalau begitu, aku akan duduk agak jauh, aku duduk di seberangmu, yang penting aku bisa melihatmu!” Sherly lalu bergerak menuju kursi diseberang Nathan, wajahnya tersenyum dan kelihatannya cukup bahagia. “Sherly, kamu tidak apa-apa?” Sindy menatap Sherly dengan bingung lalu berbisik padanya. “Kamu juga diam!” Sherly takut Sindy akan merusak situasi dan langsung memelototinya. Segera, makanan mulai dihidangkan dan mereka mulai makan dan minum, dan mereka semua mulai memperhatikan Sherly, menuangkan alkohol dan mengambilkan makanan untuknya, tapi tidak ada orang yang memperhatikan Nathan dan Ronald. Hanya Sherly yang terus menyuruh Nathan untuk makan, dan memintanya untuk tidak minum terlalu banyak, dari raut wajahny

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-16
  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 178

    “Telepon Rendy dan suruh dia kemari!” Nathan bahkan tidak melihat Sherly, seolah sedang berbicara dengan udara. Semua orang tercengang, dan melihat kearah Nathan, bahkan Leo juga tersenyum sinis dan berniat menghina Nathan. Tapi belum sempat dia membuka mulut, dia melihat Sherly mengeluarkan ponselnya dengan berat dan membuat panggilan. Seketika, panggilan itu tersambung dan Sherly berjalan ke pojok ruangan. “Wanita jalang, aku sudah bilang padamu kan, jangan menelponku, atau aku akan mematahkan kedua lenganmu itu!” Rendy yang ada dibalik telepon berteriak kesal. Sejak pulang hari itu, Rendy selalu merasa khawatir setiap hari, dia takut Nathan akan bertindak padanya, ayahnya sendiri jauh lebih khawatir lagi, dia selalu mencari cara untuk membenahi hubungan Keluarga Orton dengan Nathan. Memang lima tahun itu belum terlambat bagi seorang pria untuk membalas dendam, tapi mereka juga harus bisa bertahan selama itu. Kalau Nathan bertindak pada Keluarga Orton sekarang, maka habislah

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-17

Bab terbaru

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 833

    “Aku dengar, dia hanya seorang bocah ingusan berusia dua puluh tahunan, kamu menempatkan seorang bocah ingusan di posisi yang sama denganku? Bukankah ini sedang mempermalukanku?” Ferdi melompat turun dari meja dan menatap Milan dengan marah.“Aku tidak melihat usia, aku menilai kekuatan!” Milan menatap Ferdi dan tidak mundur untuk mengalah.“Melihat kekuatan? Bocah ingusan itu punya kekuatan seperti apa? Aku sudah menjadi seorang puncak penguasa Ingras, bahkan di kepolisian tidak ada orang yang bisa menandingiku! Bahkan kapten kepolisian sepertimu juga tidak bisa, masih mau membahas tentang kekuatan padaku? Aku beritahu padamu, aku datang ke kepolisian demi acara kepolisian publik yang akan diselenggarakan beberapa hari lagi, Keluarga Ransom harus menunjukkan wajah dan mendapatkan reputasi! Sekarang selain aku, di kepolisian apakah kamu bisa menemukan orang lain selain aku?” Tatapan mata Ferdi dipenuhi dengan penghinaan, di kepolisian memang tidak ada yang memiliki kekuatan lebih dari

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 832

    Melihat Nathan tidak berbicara, Milan meneruskan. “Tuan Nathan, jika kamu bergabung dengan kepolisian, maka aku juga bisa memperkenalkan kamu kepada Martial Shrine di Kota Moniyan. Asalkan Martial Shrine Kota Moniyan berjanji untuk melindungimu, maka aku rasa tidak akan ada orang yang berani mengincarmu!”Sudut mulut Nathan terangkat, dia memang tergiur oleh perkataan Milan, meskipun sekarang kekuatannya berkembang pesat, tapi saat menghadapi organisassi-organisasi besar atau keluarga bela diri, Nathan yang sendirian akan kewalahan. Sedangkan dia juga harus menyelamatkan ibunya dari keluarga Zellon dan melenyapkan keluarga Zellon, dengan mengandalkan kekuatannya seorang diri, sepertinya harus menunggu sangat lama. Oleh karena itu, Nathan juga membutuhkan kekuatan dirinya sendiri.Sekarang meskipun Nathan memiliki banyak pengikut dari Dragnows, tapi sampai hari ini dia hanya menemukan beberapa cabangnya, dan masih menjadi misteri kapan cabang lainnya akan ditemukan. Lalu Saibu Care, me

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 831

    “Kapten Milan, kamu jangan berlebihan seperti itu,” Nathan berkata sambil tersenyum.Kemudian, mereka masuk ke dalam kantor kepolisian, Anderson menuangkan teh secara langsung untuk Nathan, sedangkan Milan mempersilahkan Nathan duduk di sampingnya.“Tuan Nathan, kami kepolisian Kota Moniyan mungkin saat ini terlihat kuat dan berkuasa di luar, tapi sebenarnya hanya kami sendiri yang tahu kalau kepolisian kami ini sudah di ambang pembubaran,” Milan berkata sambil menghela nafasnya.“Kapten Milan, apa maksud perkataanmu ini?” Nathan sangat bingung!“Tuan Nathan mungkin tidak tahu, setiap kali ada acara kepolisian publik, kepolisian Kota Moniyan akan selalu berada di peringkat paling bawah, dan itu mempermalukan Northern kita. Sekarang, sudah ada rumor yang beredar, kita menjadi tuan rumah dari pertarungan kali ini, jika kita tidak bisa mendapatkan peringkat yang baik maka kepolisian akan dibubarkan,” Milan berkata dengan suara yang berat.“Setiap kali selalu mendapatkan peringkat terbawa

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 831

    Setelah tinggal di kediaman Sykes selama dua hari, Justin dan yang lainnya tidak kembali ke kota, melainkan tinggal di kediaman Sykes bersama dengan Nathan.Dua hari kemudian, setelah berpamitan dengan orang tuanya, Nathan dan yang lainnya menuju ke Kota Moniyan. Selama waktu itu, Reus menelpon Steve dan mendesaknya agar segera menyiapkan bahan obat yang dibutuhkan oleh Nathan secepat mungkin. Setelah selesai membantu Milan menangani masalahnya, Nathan berencana pergi ke Saibu Care untuk membuat pil Vajra dan menyembuhkan Ryzen serta Nicole secepat mungkin.Kepolisian Kota Moniyan, ini adalah kantor pusat dari seluruh departemen penegak hukum di Kota Moniyan, dan hampir semua orang yang bisa masuk ke dalam kepolisian Kota Moniyan memiliki kekuatan seorang tahap awal penguasa Ingras.Saat Nathan dan yang lainnya tiba di kepolisian Kota Moniyan, Anderson membawa pasukannya untuk menyambut di depan pintu.“Hormat!”Saat melihat mobil Milan dan Nathan tiba, Anderson berteriak keras.Brak!

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 830

    Harland memegangi wajahnya dan mengangguk berulang kali.“Mulai hari ini, perusahaan tidak ada hubungannya lagi denganmu, jadi enyahlah!” Justin berkata dengan dingin.BRUK!Harland yang mendengar itu seketika terduduk di lantai, dia sudah bekerja keras seumur hidupnya dan sekarang tidak ada yang tersisa.“Ayah!” Adrion bergegas menarik Harland untuk berdiri.“Tuan Justin, ampuni aku, kumohon ampunilah aku ….” Harland berlutut di hadapan Justin dan memohon belas kasihan dengan menyedihkan.Namun Justin tidak bergeming, ini bukanlah sesuatu yang Justin berani lakukan tanpa diminta oleh Nathan.Harland juga sepertinya sudah melihat apa yang terjadi dan menggertakkan giginya lalu memohon pada Nathan. “N-Nathan …. tadi paman salah, mohon bicaralah pada Tuan Justin dan ampuni pamanmu kali ini.”“Ah ….” Nathan mendesah pelan, dia menatap Harland dengan dingin dan berkata. “Sepupumu ini tidak berani melampauimu, paman!”Saat permohonannya kepada Nathan tidak diterima, Harland menatap Maria d

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 829

    Justin mencerBoulmern apa yang dikatakan Nathan, dan membuat Reus yang sedang menyetir langsung memacu mobilnya. Dia mencaci maki Harland beribu kali dalam hatinya, mereka Keluarga Alvaro bersusah payah menjalin hubungan baik dengan Nathan, tapi orang itu malah menuduh Nathan mencuri mobilnya.Di sisi lain, Nathan yang sudah selesai menelpon menunggu dengan tenang, dia tahu Justin akan segera tiba.“Kenapa? Sudah selesai berpura-pura? Apa kata Tuan Justin?” Adrion menatap Nathan dan mencibir.“Dia akan segera tiba,” Nathan berkata dengan ringan.“Kamu bilang Tuan Justin akan segera tiba?” Harland yang mendengarnya langsung berdiri, tapi dia segera tersadar dan mendengus. “Baik, aku akan memberimu waktu setengah jam, kalau Tuan Justin tidak datang, maka hukuman penjara yang berat akan menantimu, berani sekali mencuri barang milik Keluarga Alvaro?!”Dalam sekejap suasana di ruangan VIP menjadi canggung, tidak ada yang bicara, bahkan Maria juga menatap Nathan dengan wajah cemas. David ti

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 828

    Nathan mengangguk, David menundukkan kepalanya dengan puas dan tidak mengatakan apapun lagi.Segera, beberapa pria berseragam hitam datang, Adrion langsung menunjuk pada Nathan. “Dia, dia orang yang mencuri mobil, cepat tangkap dia!”Beberapa pria berseragam hitam mencoba menghampiri dan menangkap Nathan, namun dihentikan oleh Maria dan Arina.“Bagaimana boleh menangkap orang tanpa bukti, bukti apa yang kalian miliki?” Maria berteriak dan menghentikan orang-orang itu dengan cemas.Arina juga mengeluarkan ponselnya dan mulai merekam video. “Kalian datang seakan-akan mengerti apa itu hukum?! Aku akan merekamnya, kalian menangkap orang tanpa bukti!”Maria dan yang lainnya merasa cemas, tapi Nathan tidak panik sedikit pun dia menatap Harland dan Adrion dengan tenang.“Kakak, masalah ini membutuhkan bukti yang jelas, kan? Kalian tidak bisa asal berbicara dan menjadikan Nathan sebagai pencuri mobil,” Eliana Nathan bangkit berdiri dan berkata pada Harland.“Baik, bukankah kalian menginginkan

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 827

    “Kakak, apa yang kalian cari? Bagaimana kalau kami membantu mencarinya?” Maria bertanya pada Harland.Maria berkata demikian lalu membuat Harland teringat sesuatu dan berkata pada Maria. “Maria, kalian datang lebih awal, apakah kalian melihat kemana perginya orang yang mengendarai Lamborghini itu?”“Lamborghini?” Maria tidak paham tentang mobil.Harland bergegas menarik Maria ke jendela dan menunjuk ke arah Lamborghini yang di bawah. "Lihat, mobil itu!"“Oh, mobil itu ya, itu mobil yang kami tumpangi,” Maria yang melihatnya bergegas menjawab.Mereka memang datang dengan mobil itu, Maria tentu tahu, hanya saja Maria tidak tahu harga mobil itu.“Apa? Kalian yang mengendarainya?” Harland tercengang dan wajahnya penuh keterkejutan. “Mana mungkin, itu adalah mobil Tuan Justin, mobil itu harganya hampir sepuluh miliar, kalau menjual kalian semua pun tidak akan cukup untuk membeli mobil itu, berani berbual?!”Melihat sikap Harland, Nathan mengernyitkan alisnya, dan kemarahan terlihat di tata

  • Kembalinya sang Dewa Perang   Bab 826

    “Ini adalah temannya Nathan, dia datang bersama untuk merayakan acara festival bulan,” Maria menjelaskan.Namun penjelasan ini membuat orang mengira Sienna adalah pacarnya Nathan. Adrion menatap Nathan dengan tatapan cemburu dan tidak mengatakan apapun.Pada saat ini, pintu tiba-tiba dibuka oleh seseorang, dan seorang pria paruh baya berusia sekitar empat puluh tahunan masuk ke dalam.“Tuan Adrion, maaf aku datang terlambat!” Orang yang masuk berkata pada Adrion dengan sikap penuh hormat.“Tuan Lutfy?” Melihat orang yang datang, David dan yang lainnya bergegas berdiri, orang yang datang adalah kepala desa mereka. “Tuan Lutfy, kami juga baru sampai, duduklah!”Adrion berkata dengan wajah merendahkan. Meskipun Adrion menunjukkan sikap seperti itu, tapi Lutfy sebagai kepala desa tidak peduli dan segera duduk di samping Adrion.Tidak lama kemudian, orang-orang terus berdatangan ke ruangan VIP itu, kalau bukan kepala desa, maka kepala dewan, dalam sekejap ruangan itu sudah penuh.Nathan da

DMCA.com Protection Status