Home / Fantasi / Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas / Bab 43. Ternyata Pembunuh Swarna Dipa?

Share

Bab 43. Ternyata Pembunuh Swarna Dipa?

Author: Andy Lorenza
last update Last Updated: 2024-10-17 01:24:31

Sepeninggalnya mereka Brana yang masih berada di ruangan itu kembali berbincang-bincang dengan Saka Galuh, di sana juga terlihat Dursa yang duduk bersebelahan dengan utusan istana itu.

“Setelah kamu berikan surat ku itu bagaimana tanggapan Pangeran Durjana?”

“Beliau langsung menunjuk 2 orang buahnya dan 5 orang murid padepokan neraka itu untuk diutus ke sini yang mulia,” jawab Brana.

“Hemmm, rupanya Pangeran Durjana masih seperti dulu selalu cepat menanggapi jika aku minta bantuan kepadanya. Makanya aku tak pernah memilih orang lain untuk aku bayar bahkan aku selalu membayar lebih karena memang dia sangat bisa di andalkan,” tutur Saka Galuh yang sudah sejak lama memakai jasa dari Pangeran Durjana itu.

“Padepokan Neraka itu pun sekarang mengalami kemajuan pesat yang mulia, beberapa bangunan baru dan megah telah berdiri di sana. Kenapa Pangeran Durjana itu tidak menjadikan padepokan itu menjadi sebuah Kerajaan yang mulia? Padahal anak buah dan murid-murid yang mendiami padepokan itu san
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 44. Arga Komang Senang

    “Paman Wayan tidak perlu kuatir, aku telah memberitahu beberapa prajurit sebelum berangkat ke pertemuan di balai desa jika aku ada keperluan ke luar. Memang aku tengah ditugaskan untuk memperketat penjagaan di istana bersangkutan dengan adanya seorang pengacau yang tidak berhasil kami tangkap yaitu Arya, akan tetapi kalau pun nanti Saka Galuh bertanya dapat aku jelaskan nanti setibanya aku di istana itu,” tutur Arga Komang dengan sikap tenang tak ada kecemasan sama sekali.“Jadi kamu ditugaskan untuk memperketat penjagaan di kawasan istana?”“Benar Paman, tapi itu di khususkan untuk orang-orang dari luar yang tidak dikenal. Kalau para warga desa yang datang sekedar duduk-duduk di taman tidak ada larangan,” Arga Komang menjawab pertanyaan yang disertai sikap terkejutnya Wayan Bima.“Sepertinya Saka Galuh memang menganggap kamu merupakan ancaman yang serius, Arya. Buktinya ia meminta penjagaan ketat di kawasan istana seperti yang di jelaskan Arga,” ujar Wayan Bima.“Bisa jadi begitu Pam

    Last Updated : 2024-10-19
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 45. Kebiasaan Sesumbar

    “Kalau begitu tidak usah Panglima mencaritahu lagi ke luar, cukup berjaga-jaga di dalam kawasan istana ini saja. Oh ya, perkenalkan tamu kita ini berasal dari Pulau Jawa,” ujar Saka Galuh seraya memperkenalkan Gento Geni dan rombongannya.Arga Komang dan para utusan dari lembah neraka itu saling bersalaman dan memperkenal diri, setelah itu mereka kembali di persilahkan duduk di kursi masing-masing.“Saudara Gento dan Lakas Geni beserta rombongan sengaja aku datangkan dari Pulau Jawa untuk membantu kita menangkap pengacau itu hidup atau mati, karena tidak boleh seorangpun jua menentang apalagi sampai membuat pihak istana Kerajaan terancam,” Saka Galuh menjelaskan.“Sejauh mana pengacau itu telah membuat yang mulia dan penghuni istana ini terancam?” tanya Gento Geni.“Sampai detik ini pengacau itu belum berani muncul dan mengacau di kawasan istana, akan tetapi dikuatirkan dalam waktu dekat bukan tidak mungkin dia akan menyusup ke sini. Makanya aku segera meminta bantuan dari kalian,” tu

    Last Updated : 2024-10-19
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 46. Arga Komang Dan Istrinya

    Arga Komang sangat pandai menguasai situasi hingga ia tak dicurigai kembali ke istana saat malam sudah tiba, alasan yang ia berikan membuat Saka Galuh dan yang lainnya percaya begitu saja. Padahal jika mereka mengetahui terutama raja Kerajaan Dharma itu, pasti ia akan marah besar dan Arga Komang bisa saja dihukum berat berikut keluarganya.Tugas yang akan dilakukan Arga Komang berikutnya tidaklah mudah untuk menyakinkan sebagai besar dari para prajurit istana itu untuk tidak melakukan perlawanan pada warga desa yang di pimpin oleh Arya untuk memberontak lusa pagi, tentu dia akan menyusun strategi agar semuanya berjalan dengan lancar tampa diketahui oleh Saka Galuh begitu pula dengan Gento Geni dan gerombolannya.Setiba di kediamannya Arga Komang di sambut istrinya, sementara putranya yang masih berusia 5 tahun baru saja terlelap tidur di ruang depan menunggu Ayahandanya itu pulang hingga Sendayu nama istri Arga Komang memindahkannya ke dalam kamar.“Sudah malam Kang Mas baru kembali,

    Last Updated : 2024-10-20
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 47. Siasat Arga Komang

    “Ya Kang Mas, hati-hati jangan sampai ketauan,” Arga Komang hanya tersenyum dan anggukan kepalanya, kemudian ia keluar dari kediamannya itu menuju ruangan Panglima tempat biasa ia bertugas.Di dalam sebuah ruangan yang biasa digunakan Saka Galuh berpesta, tampak ramai karena di sana dia tidak sendiri saja dilayani oleh para wanita penghibur yang sekaligus dijadikan selir oleh Saka Galuh. Gento dan Lakas Geni serta 5 orang murid padepokan neraka itu ikut berpesta di sana dengan meneguk arak, menikmati berbagai makanan dan buah-buahan segar yang dilayani oleh wanita penghibur.“Ayo saudara-saudaraku kita nikmat malam ini, Ha.. Ha.. Ha!” seru Saka Galuh yang sudah mulai dirasuki pengaruh arak yang ia minum.“Ini merupakan kehormatan dan kebahagian bagi kami karena yang mulia mengundang kami berpesta di ruangan ini, araknya nikmat begitu pula dengan para wanitanya cantik-cantik semua. He.. He.. He!” Lakas Geni terkekeh-kekeh sambil terus meneguk arak di dalam kendi yang ia pegang.Para wa

    Last Updated : 2024-10-20
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 48. Bukan Pamer

    Para prajurit yang ditunjuk Arga Komang malam itu berhasil mengajak para rekannya untuk mengikuti apa yang diminta dan disarankan Panglima Kerajaan, semua berjalan lancar tampa ada kecurigaan muncul dikalangan para prajurit istana yang ada sebagian setia pada Saka Galuh.Orang-orang yang ditunjuk sangat mudah mempengaruhi para rekannya sesama prajurit, karena memang mereka kerap dijadikan ketua jika para prajurit dibagi menjadi beberapa kelompok besar.****Malam itu juga sebagian besar dari prajurit istana setuju untuk melaksanakan perintah Panglima untuk tidak menyerang para warga desa yang di pimpin oleh Arya dalam melakukan pemberontakan lusa pagi, mereka justru akan bergabung dengan para warga untuk mewujudkan rencana melengserkan Saka Galuh dari tahtanya.Siang itu di seluruh desa-desa di kawasan Pulau Dewata dikumpulkan oleh kepala desa masing-masing, di tempat berkumpul para warga desa itu kepala desa menyampaikan isi pertemuan mereka di balai Desa Kuta. Seluruh warga desa men

    Last Updated : 2024-10-23
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 49. Siap Berjuang

    “Sudah cukup dan terima kasih, sekarang jika kalian hendak kembali ke rumah masing-masing kami persilahkan,” ucap Wayan Bima.“Baiklah, kami mohon diri dulu,” ujar mereka. Wayan Bima, Arya dan Seno yang berdiri di pendapa anggukan kepala disertai senyuman.“Apa Paman yakin para warga di desa-desa seluruh kawasan Pulau Dewata ini akan ikut dalam aksi kita besok pagi? Kalau tidak ikan-ikan yang begitu banyak di dalam peti-peti itu akan banyak sekali tersisanya nanti,” tanya Arya yang kembali duduk di pendopo beriringan dengan Wayan Bima dan Seno.“Aku yakin sekali Arya, karena para warga di desa-desa seluruh kawasan Pulau Dewata ini pasti sangat mendukung rencana kita itu. Mereka akan bersama-sama ikut serta berkumpul besok pagi di Desa Waru,” tutur Wayan Bima sangat yakin.Tak beberapa lama dari arah depan nampak sosok pria berjalan ke arah pendopo itu, Wayan Bima, Arya dan Seno tersenyum karena mengenali sosok pria yang datang itu.“Mari silahkan duduk Wijaksa,” sapa Wayan Bima sembar

    Last Updated : 2024-10-23
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 50. Berkumpul Di Satu Titik

    “Saudara Lakas dan Gento Geni ingin bicara sesuatu pada yang mulia, silahkan saudaraku bicarakan saja langsung pada yang mulia,” ujar Arga Komang sembari mempersilahkan Gento dan Lakas Geni bicara.“Terima kasih Panglima, begini yang mulia setelah kami melakukan tugas yang diperintahkan sejak tadi pagi untuk bergabung dengan para prajurit istana ini berjaga-jaga di seputaran istana Kerajaan, agaknya tipis kemungkinan pengacau itu akan muncul. Kalau diperkenankan kami hendak mencari pengacau itu di luar hingga tujuan dari tugas kami segera dapat kami wujudkan menangkap pengacau itu hidup atau mati,” tutur Gento Geni.“Benar yang mulia, cepat selesainya akan lebih baik dan kami bisa kembali ke Pulau Jawa,” tambah Lakas Geni.“Hemmm, aku mengerti kalian tidak sabar untuk segera menangkap pengacau itu. Baik akan aku ijinkan kalian mencari dia di luar sana akan tetapi tidak hari ini melainkan mulai besok siang saja, nanti kalian akan dipandu oleh beberapa prajurit istana sementara Panglima

    Last Updated : 2024-10-25
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 51. Bergerak Ke Istana

    Sementara kelompok para wanita tetap berada di titik berkumpul itu, mereka segera menyiapkan tempat untuk memasak nasi dan ikan yang berada di dalam puluhan peti yang tadi dibawa dari kediaman Wayan Bima, sementara beras yang akan mereka masak berasal dari setiap warga yang ikut maupun yang tinggal di pemukiman desa.Di sana juga terdapat puluhan gerobak kuda yang nanti akan digunakan membawa nasi dan lauk-pauk yang telah dibungkus daun pisang, kembali terlihat kebersamaan para warga desa yang telah lama menghilang sejak kepemimpinan Saka Galuh yang membuat para warga cenderung hidup sendiri-sendiri karena kerap mendapat tekanan dari pihak istana.Melihat dari banyaknya para warga yang ikut bergerak ke istana Kerajaan Dharma, agaknya halaman istana yang terbilang luas itu tidak akan sanggup menampung, bahkan lautan manusia yang berasal dari para warga desa di seluruh kawasan Pulau Dewata itu akan dapat mengepung keliling istana Kerajaan.Jarak Desa Waru dengan istana Kerajaan Dharma m

    Last Updated : 2024-10-25

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 138. Munculnya Dewa Pesing

    Setelah terdesak hebat terus menerus, murid Nyi Konde Perak itu kerahkan ilmu meringankan tubuhnya, merubah gerakan-gerakan ilmu silatnya dan dia sengaja berkelebat lebih cepat. Sampai dua jurus di muka Arya sepertinya kini sanggup mengimbangi serangan lawan dan mulai melancarkan serangan-serangan balasan. Namun dua jurus selanjutnya didahului oleh satu bentakan keras Welung Pati merubah total permainan goloknya dan kini Arya kembali terdesak hebat.Dalam satu gebrakan keras menegangkan golok di tangan Welung Pati berkiblat membuat silangan-silangan aneh.“Breettt… brettt… brettt!”Pakaian Arya robek di tiga tempat di makan ujung golok Welung Pati, kalau Arya sempat keluarkan seruan tertahan dan tengkuknya menjadi dingin, maka Dewi Sasanti tak dapat lagi menahan kecemasannya, gadis itu terpekik.Habis memekik baru dia sadar dan cepat-cepat menekap mulutnya, tapi suaranya sudah kepalang terdengar oleh Welung Pati. Ketua Padepokan Gagak Timur itu melintangkan goloknya di depan dada dan

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 137. Perkelahian Sengit

    "Keparat bermulut besar! Biar hari ini aku Welung Pati merobek mulutmu!" teriak Welung Pati marah sekali.Tangan kanannya berkelebat, Lima jari tangannya menyambar ke mulut Arya. Murid Nyi Konde Perak itu terkejut dan juga heran ketika menyaksikan gerakan lawan yang sangat cepat, padahal dulu ketika pertama kali berhadapan meskipun kepandaiannya tidak rendah tapi gerakan Welung Pati termasuk lamban.Arya tentu saja tidak tinggal diam, dari gerak bahu lawan dia sudah dapat membaca apa yang hendak dilakukan orang itu. Dia menggeser kaki ke kiri sambil memiringkan kepala, bersamaan dengan itu tinju kanannya dihantamkan ke arah muka lawan dalam kecepatan luar biasa.Welung Pati menyadari bahwa serangan Arya akan mengenai kepalanya sebelum dia sempat merobek mulut lawannya itu, dengan cepat dia tarik pulang serangannya lalu melompat mundur dua langkah. Dari tempat dia berdiri dengan kuda-kuda baru Welung Pati lepaskan satu pukulan tangan kosong yang mengeluarkan angin kuat.Selagi angin pu

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 136. Orang Berkerudung

    "Saya ingat pada kisah yang ditulis dalam sebuah kitab kuno, seekor kancil yang lari ketakutan di tengah hutan ditangkap oleh Penguasa Rimba karena dituduh mencuri makanan. Ternyata tuduhan itu kemudian tidak pernah terbukti, karena tidak pernah diperiksa apa yang sebenarnya menyebabkan si kancil melarikan diri, padahal dia melarikan diri karena ketakutan dikejar babi hutan dan srigala yang berlomba hendak memangsanya. Seorang pemuda yang tidak diketahui kesalahannya ditangkap, dijebloskan ke dalam penjara. Mengapa tidak seorangpun yang memikirkan untuk menyelidiki Adipati Gadra dan Adipati Seto Wirya? Saya tidak memerlukan jawaban karena saya tahu semua orang yang ada di sini adalah orang-orang pandai yang tidak layak diajari…" tutur Dewi Sasanti."Sasanti!" hardik Sang Prabu dengan muka merah padam dan marah sekali."Keluar kau dari ruangan ini!" sambungnya.Putri Sang Prabu haturkan sembah lalu membalik dan berlalu dari ambang pintu dengan cepat, Pendeta Durpala menarik nafas lalu

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 135. Dewi Sasanti Dihukum

    "Saya akan mengantarkanmu sampai ke tepi hutan sana." ujar Arya."Kau baik sekali, tapi kita tidak bisa menunggangi kuda ini berdua.""Asal kau tidak memacu binatang itu secepat kau memacunya sewaktu dikejar harimau tadi, saya pasti dapat mengikutimu," kata Arya pula.Dewi Sasanti tertawa lepas lalu ditepuknya pinggang Drigo, kuda itu mulai bergerak. Mula-mula perlahan dan Arya berlari mengikutinya dari belakang sambil sekali-sekali memberi tahu arah mana yang harus diambil, jika hendak ke luar dari hutan itu.Dewi Sasanti mempercepat lari kudanya sambil sesekali melirik ke belakang, setiap dia berpaling dilihatnya Arya tetap berada dalam jarak yang sama dari kudanya. Dicobanya lebih mempercepat lari Drigo lalu dia melirik lagi, tetap saja Arya dilihatnya berada dalam jarak yang sama.“Pemuda ini bukan orang sembarangan, dia pasti sosok pendekar yang memiliki ilmu kesaktian yang mempuni. Ah, kalau dia mau membaktikan diri di Istana Kerajaan Kediri, niscaya Ayahanda mau memberikan jab

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 134. Berkelahi Dengan Harimau

    Harimau besar itu mengaum dahsyat, tubuhnya menerkam ke depan. Dua kaki depannya siap menekan ke arah dada, sedang mulutnya yang terbuka lebar mencari sasaran di leher Dewi Sasanti. Hanya sesaat lagi binatang buas itu akan melahap mangsanya, tiba-tiba dari balik sebatang pohon menderu satu sambaran angin yang sangat deras.Angin itu menghantam tubuh harimau itu hingga terpental beberapa tombak, terkapar di tanah, bangun terhuyung-huyung. Kepalanya di geleng-gelengkan lalu terdengar aumannya yang menggetarkan rimba belantara itu, untuk beberapa saat lamanya binatang itu hanya mengaum saja.Rupanya hantaman angin keras tadi walau tidak mendatangkan cidera tapi cukup membuatnya nanar, saat itu Dewi Sasanti terduduk di tanah dengan muka pucat. Dia tidak mampu lagi berteriak, apalagi beranjak menyelamatkan diri.Di saat Dewi Sasanti seperti pasrah menerima kematian di tangan harimau, tiba-tiba sesosok tubuh berkelebat di depannya. Gadis itu melihat seorang pemuda berambut gondrong berpakai

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 133. Pergi Tanpa Dikawal

    "Tadinya Ananda sengaja merahasiakan apa yang telah terjadi sekitar beberapa hari lalu, tapi saat ini Ananda harus memutuskan untuk rnenceritakannya agar Ayahanda bersedia memenuhi permintaan Ananda membebaskan pemuda itu."Lalu Raden Ayu Dewi Sasanti menuturkan suatu peristiwa yang selama ini tidak diketahui oleh Sang Prabu maupun Permaisuri.Pagi itu ketika seorang pengasuh di Istana memberi tahu bahwa dua orang pengawal yang biasa melatihnya menunggang kuda siap menunggu, puteri bungsu Sang Prabu mengatakan bahwa dirinya kurang sehat, latihan hari itu ditunda saja sampai besok.Sebenarnya Dewi Sasanti punya rencana sendiri yang sudah sejak lama ingin dilakukannya di sebuah hutan kecil di Timur Laut Kerajaan Kediri itu, tak berapa jauh dari Gunung Kawi sejak lama diketahui orang banyak terdapat kupu-kupu dari berbagai jenis ukuran dan bentuk.Warnanya juga macam-macam dan sangat menarik hati, Raden Ayu Dewi Sasanti ingin sekali pergi ke sana untuk melihat dan menangkap binatang-bina

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 132. Dewi Sasanti

    Arya lalu ulurkan kedua tangannya, seorang prajurit cepat membelenggu kedua pergelangan tangan Arya dengan belenggu besi, sementara beberapa orang prajurit lainnya sibuk menolong 5 kawan mereka yang cidera."Bawa tawanan ini ke penjara di tembok Timur Istana. Jangan lepaskan belenggunya, dua orang harus selalu mengawal pintu penjara siang malam." kata Panglima Suta Soma pada bawahannya, beberapa prajurit segera menggiring Arya meninggalkan ruangan itu.Sebelum melangkah pergi Pendekar Rajawali Dari Andalas berhenti di depan Suta Soma, dia keluarkan suara bersiul lalu berkata,"Terima kasih atas perlakuan yang sangat mengesankan ini, saya merasa sebagai tahanan terhormat. Bukan maling bukan pencuri juga bukan perampok, Kau tak usah kuatir saya akan melarikan diri. Karena itu saya tidak memerlukan belenggu besi ini!" Arya salurkan tenaga dalam, kedua tangannya bergetar.“Traakk!” belenggu itu terbelah dua.Selagi semua orang terkesiap menyaksikan kejadian itu, Arya berpaling ke arah San

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 131. Dituduh Mata-mata

    "Saya bisa memberikan bukti yang Sang Prabu minta," berkata Arya."Bisa ditanyakan pada beberapa orang prajurit istana kecil yang sempat saya telanjangi di sungai!"Paras Patih Samba Dirga dan Panglima Suta Soma jadi berubah, para Pendeta tundukkan kepala, beberapa di antaranya senyum-senyum."Cukup!" Sri Baginda berdiri dari duduknya."Kau tidak bisa memberikan bukti, Malah bicara ngawur!" Arya jadi jengkel."Sang Prabu, kewajiban saya hanya melapor. Karena saya merasa Kerajaan Kediri ini dalam bahaya. Bukan tugas saya memberikan bukti-bukti, itu adalah tugas orang-orang Kerajaan Kediri sendiri untuk menyelidiki kebenarannya. Saya bicara apa adanya, jika saya berkata dusta saya bersedia dihukum!""Orang muda!" bentak Suta Soma."Kau tidak layak mengajari Sang Prabu!" Arya menatap wajah Panglima Kerajaan Kediri itu sesaat lalu berkata,"Saya yang tolol mana berani mengajari Raja, jika tidak dipercaya sebaiknya saya pergi saja dari sini." Arya memutar tubuhnya."Kau ku tuduh memberi ke

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 130. Bertemu Baginda Prabu

    "Mengenai penghinaan yang kita lakukan terhadap pimpinan utusan Raja Cina itu, apakah kalian tidak melihat bahwa itu adalah lebih ringan dibanding dengan penghinaan yang mereka lemparkan pada kita. Mereka meminta agar kita tunduk kepada Kerajaan Cina!" pelipis Sang Prabu tampak bergerak-gerak tanda dia menahan amarah yang besar."Raja Cina itu boleh mengirim serdadunya ke sini, dia boleh menyerbu Kerajaan Kediri. Kita akan menghajar mereka sampai hancur, Tidak ada satu Kerajaan pun mampu menundukkan Kerajaan lain yang terpisah jauh. Mereka mungkin bisa menang, tapi hanya sesaat. Begitu jalur perbekalan mereka putus, mereka akan jadi sasaran hantu kelaparan atau senjata lawan!"Panglima Suta Soma dalam hati mengagumi kecerdikan jalan pikiran Sang Prabu, tetapi bagaimana kalau Adipati Seto Wirya mempergunakan kesempatan bergabung dengan pasukan Cina untuk menyerbu Kerajaan Kediri? Rasa-rasanya Kerajaan Kediri hanya akan sanggup bertahan satu hari satu malam. Setelah itu… Hal itulah yang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status