Home / Fantasi / Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas / Bab 15. Prajurit Membawa Paksa Gadis

Share

Bab 15. Prajurit Membawa Paksa Gadis

Author: Andy Lorenza
last update Last Updated: 2024-10-03 01:21:07

Seperti biasa setelah bercinta dengan permaisurinya di dalam kamar, Saka Galuh menuju ruangan di mana di sana tersedia berbagai macam makanan serta buah-buahan segar serta tuak memabukan. Di sana juga terdapat beberapa orang wanita cantik yang bertugas sebagai pelayan, baik menuang tuak ke dalam cangkir, mengambilkan buah-buahan dan makanan yang diinginkan serta memijit-mijit sang raja.

Saka Galuh bersenang-senang di ruangan itu biasanya hingga mabuk baru ia akan berhenti meneguk tuak, kemudian beberapa pelayan memapahnya ke dalam kamar. Tak cukup sampai di situ saja, dalam keadaan mabuk Saka Galuh masih sempat-sempatnya menggerinyangi tubuh pelayan-pelayan istana itu bahkan sampai di setubuhi.

*****

Siang itu beberapa orang berpakaian prajurit memasuki sebuah desa dengan menunggang kuda, desa itu tidak jauh dari Desa Kuta hanya berbatas anak sungai saja. Cukup lama para prajurit itu mengitari kawasan desa itu, hingga mereka berhenti di depan sebuah rumah yang di pendapanya tampak dud
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 16. Mengejar Penculik Gadis

    “Weni tak salah apa-apa, dia hanya tidak menerima tawaran pihak istana untuk memperkerjakan dia di sana. Lalu para prajurit itu memaksa dan membawa Weni pergi,” kali ini Seno yang menjawab sambil mendekap perutnya yang masih terasa nyeri akibat ditendang salah seorang dari prajurit istana Kerajaan Dharma tadi.“Kurang ajar mereka! Tak henti-hentinya pihak istana Kerajaan itu membuat keonaran dan menyiksa para warga desa. Makanya dulu kami sarankan agar Mas Seno dan Mbak Diah mengasingkan Weni di tempat yang tersembunyi, agar terhindar dari incaran Saka Galuh yang gemar membawa wanita-wanita muda ke istananya,” tutur salah seorang warga desa itu yang memang mengetahui kebiasaan buruk dari Saka Galuh yang kerap membuat gaduh rakyatnya sendiri.“Kamu benar Siwo, harusnya dulu aku mendengar saranmu itu. Sekarang apa yang musti aku lakukan untuk membebaskan Weni dari istana itu?” Seno menyesal dan tak tahu harus berbuat apa.“Aku sendiri juga tak tahu Mas musti bagaimana, kalau pun kita ku

    Last Updated : 2024-10-04
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 17. Membebaskan Gadis Itu

    Empat orang prajurit melompat turun dari kuda tunggangannya dan berlari menghampiri Arya, dan tampa basa-basi mereka langsung mengirimkan pukulan tangan kosong.“Huuup..! Wuuuuuuus..! Wuuuuuuuus..!” dengan santainya Arya meliuk-liukan tubuhnya menghindari pukulan dan terjangan empat orang prajurit itu.Karena serangan mereka hanya menerpa udara kosong, empat prajurit itu makin geram dan kembali menyerang lebih gesit lagi.“Wuuuuuuus..! Deeeeees..! Deeeees..! Bruuuuuuuuk..!” kali ini Arya tak hanya menghindar, dia juga membalas dan akibatnya keempat prajurit itu terpental oleh pukulan tangan kosong Arya yang cepat menghajar dada mereka, keempat prajurit itu pun jatuh terjengkang di tanah.Melihat keempat rekannya terjengkang belasan prajurit lainnya melompat turun dari kuda dan menyerang dengan menghunus pedang, Arya yang telah menduga akan serangan itu segera posisikan dirinya dan bersiap mengeluarkan ajian Topan Gunung Sumbing.“Hiyaaaaaaaat..! Wuuuuuuuus..! Blaaaaaaaaaaaam..! Bruuuu

    Last Updated : 2024-10-04
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 18. Mengungsi

    “Bukan Paman, aku hanya berasal dari keluarga biasa seperti keluarga Paman ini. Aku seorang pendekar yang memang selalu mengembara,” jawab Arya.“Jadi saudara Arya tadinya menghadapi rombongan prajurit istana itu sendirian?” Seno terkejut dan merasa tak percaya karena prajurit istana Kerajaan Dharma yang membawa putrinya itu belasan jumlahnya.“Benar Ayah, Mas Arya mengalahkan semua prajurit itu hingga mereka jatuh terjengkang di tanah. Dan pada saat mereka bersusah payah untuk berdiri, aku dibawa Mas Arya kembali ke rumah ini,” Weni yang menjawab sekaligus menjelaskan kejadian bagaimana Arya menghajar para prajurit istana dan membawanya kembali ke rumah itu.“Luar biasa sekali!” seru Seno geleng-geleng kepala, sementara para warga yang juga mendengar percakapan mereka di ruang tamu itu ikut terkejut dan kagum.“Terima kasih, Mas Arya telah membebaskanku. Jika tadi Mas tidak datang menolong, aku tak tahu apa yang bakal terjadi setelah dibawa ke istana Kerajaan Dharma,” ucap Weni.“Hem

    Last Updated : 2024-10-05
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 19. Tiba Di Rumah Wayan Dipa

    “Hormatku yang mulia, ada gerangan apa yang mulia memanggil hamba menghadap?” tanya Arga Komang Panglima Kerajaan itu.“Prajurit-prajurit kita ini telah dibuat malu oleh seorang pemuda yang berhasil menggagalkan mereka membawa seorang gadis desa ke istana ini, untuk itu aku perintahkan kamu untuk menangkap pengacau itu yang tentunya masih berada di rumah gadis yang tadi sempat dibawa oleh para prajurit!” Saka Galuh memberi perintah.“Baik yang mulia, perintah yang mulia akan segera hamba laksanakan.”“Bawa lebih banyak prajurit, sepertinya pengacau itu memiliki kesaktian yang tidak mudah untuk ditaklukan. Ingat tangkap dia hidup-hidup biar aku akan memberi hukuman kepadanya!” seru Saka Galuh.“Baik yang mulia, hamba mohon diri,” ujar Arga Komang sembari memberi hormat kembali lalu dia dan belasan prajurit meninggalkan ruangan istana itu.Seperti yang diperintahkan Saka Galuh, Arga Komang membawa serta puluhan prajurit istana menuju rumah kediaman gadis yang sempat dibawa paksa oleh be

    Last Updated : 2024-10-05
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 20. Wayan Dipa Rendah Hati

    “Tentu saja tidak Mas, kami malah senang sekali menerima Mas Seno sekeluarga di sini. Rumah ini hanya memiliki 2 buah kamar, nanti Weni bisa tidur dengan Sekar di kamarnya, Mbak Diah dengan Lasmi dan kita di ruangan depan ini saja,” tutur Wayan Bima.“Oh tidak usah begitu Mas, biar Weni saja yang nanti tidur di kamar Sekar. Aku dan Diah di ruangan ini saja, Mas Wayan tetap seperti biasanya saja menemani Mbak Lasmi,” ujar Seno.“Iya Mas Wayan, kami sudah sangat senang diterima di rumah ini. Mengenai tempat beristirahat ruangan ini sangat luas dan nyaman sekali bagi kami,” tambah Diah, seiring dengan itu Sekar pun datang membawakan beberapa cangkir teh hangat dan panganan ringan.“Ya sudah kalau begitu, mari diminum dan dicicipi Mbak, Mas dan Weni,” Lasmi mempersilahkan Seno sekeluarga untuk menikmati suguhan yang dibawa Sekar dan ditaruh di tengah-tengah mereka duduk.“Terima kasih,” ucap Seno sekeluarga, mereka pun menikmati suguhan dari Sekar itu berikut juga dengan Arya dan Wayan Bi

    Last Updated : 2024-10-06
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 21. Diperintahkan Mencari Arya

    “Besok pagi aku akan ke Desa Waru mengembalikan gerobak yang aku pinjam pada salah seorang warga di sana membawa Paman Seno sekeluarga dan barang-barang mereka ke sini, setelah itu aku akan memasuki desa-desa lainnya agar para prajurit itu tidak bisa menebak keberadaanku di satu desa saja seperti di rumah ini,” tutur Arya.“Ya, itu siasat yang bagus. Tapi kamu harus berhati-hati jangan sampai tertangkap, karena Saka Galuh sangat kejam dan pastinya tidak akan memberi ampun pada siapa saja yang menentangnya,” saran Wayan Bima.“Tentu saja Paman, aku akan berhati-hati. Di samping aku akan mengelabui mereka dengan memasuki desa-desa di Pulau Dewata ini, aku juga akan selalu menganggalkan setiap kali mereka akan berbuat yang sama seperti memaksa para wanita muda seperti Weni untuk dibawa ke istana,” jelas Arya.“Moga Sang Dewata selalu melindungimu dalam membela kebenaran dan membantu para warga yang diperlakukan semena-mena,” harap Wayan Bima.“Amin,” ucap Arya.****Senja menjelang malam

    Last Updated : 2024-10-06
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 22. Rencana Lain Arya

    “Baik Tuan Putri, Eh Sekar,” ujar Diah yang merasa tidak nyaman dengan memanggil keponakan angkat Lasmi itu hanya namanya saja.“Para prajurit Kerajaan Dharma dulunya tak pernah berbuat kasar pada warga desa, mereka justru diperintahkan Ayahanda untuk melindungi para warga dari kejahatan dan dari para pengacau. Akan tetapi semuanya kini berubah sejak tahta Kerajaan di tangan Saka Galuh, justru pihak istanalah yang kerap membuat keonaran di desa-desa,” Sekar menjelaskan perihal perubahan yang terjadi sejak istana dipimpin Saka Galuh.“Moga saja Mas Arya dengan dibantu Paman Wayan beserta sahabatnya mampu menggulingkan Saka Galuh itu, hingga kehidupan para warga di desa-desa bisa makmur kembali seperti masa kepemimpinan Ayahanda Mbak Sekar,” ujar Weni berharap.“Ya moga saja, Weni. Aku juga sudah tidak tega melihat rakyat Kerajaan menderita hari demi hari,” semua di ruangan itu menaruh harapan pada Arya untuk dapat merebut tahta Kerajaan Dharma.****Sejak fajar menyingsing cuaca di kaw

    Last Updated : 2024-10-07
  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 23. Di Perkebunan Warga

    “Hemmm, kamu benar. Sedang apa prajurit itu di sana? Kenapa dia memisahkan diri dari rombongannya? Coba kamu periksa!” perintah pria yang dipanggil Panglima itu.Salah seorang dari mereka mengerakan kudanya ke arah batang pohon yang mana di sana terdapat seekor kuda yang dipaut, saking asyiknya pemuda yang berjuntai di atas dahan pohon paling atas tidak menyadari kedatangan salah seorang dari rombongan berkuda menghampiri pohon jambu monyet itu.Salah seorang dari rombongan berkuda telah tiba di bawah pohon di dekat seekor kuda yang dipaut ke batang pohon itu, setelah mengitari pandangan ke sekeliling pohon tidak dijumpainya ada sosok penunggang kuda yang tengah dipaut itu. Ia pun melompat turun dari kudanya, mencari lebih jauh lagi hingga ke dalam hutan yang memang berada di belakang pohon jambu monyet itu tumbuh.Setelah tak menemukan juga di dalam hutan, pria itu kembali ke arah batang pohon dengan rasa heran dan penuh tanda tanya ke mana pemilik kuda yang ia duga juga sebagai seor

    Last Updated : 2024-10-07

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 186. Mencaritahu Lebih Jauh

    “Pangeran Durjana memang sosok yang kurang ajar dan selalu membuat keonaran di mana-mana, makanya kami datang ingin bertanya banyak tentangnya kepada Baginda yang tentu saja sangat mengenalnya,” tutur Arya.“Ya, saya tentu saja sangat mengenalnya karena Kerajaan ini di bawah kendalinya. Saya dan seluruh prajurit Kerajaan tak berdaya saat dia dan pasukannya menyerang secara tiba-tiba beberapa tahun yang lalu, memang dia tak mengambil alih tahta Kerajaan Mandalu ini tapi saya merasa sama saja karena saya dan seluruh rakyat Kerajaan Mandalu tersiksa dengan upeti yang sangat tinggi yang harus kami bayar setiap bulannya,” Satrio Mandalu hentikan sejenak ceritanya sambil menarik napas dalam-dalam.“Pangeran Durjana memiliki pasukan yang sangat besar saat ini mencapai 2.000 orang, dan dia juga memiliki sebuah padepokan yang besar setara dengan istana Kerajaan besar di Pulau Jawa ini. Padepokan itu bernama Padepokan Neraka yang bertempat tidak jauh dari Gunung Merapi tepat di sebelah timur le

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 185. Satrio Mandalu

    “Maafkan saya yang mulia, saya datang menghadap karena hendak menyampaikan sesuatu,” ucap penjaga itu setelah sebelumnya memberi sembah hormat.“Oh, silahkan penjaga apa yang hendak kau sampaikan,” ujar Sang Raja yang bernama Satrio Mandalu itu.“Di depan ada tiga orang ingin bertemu dengan yang mulia, mereka mengatakan dari istana Kerajaan Demak.”“Hah? Ada utusan dari Kanjeng Sultan Demak? Kenapa tidak dipersilahkan saja masuk?”“Maaf yang mulia, kami tentunya harus memberi laporan terlebih dahulu seperti yang mulia perintahkan,” jawab penjaga itu.“Hemmm, ya sekarang kau bawa mereka masuk menghadap saya di sini.”“Baik yang mulia,” penjaga itu memberi sembah hormat lalu meninggalkan ruangan itu.Beberapa saat kemudian penjaga itu datang kembali beserta ketiga orang yang mengaku dari istana Kerajaan Demak, setelah mengantar ketiga tamu itu penjaga itupun kembali ke depan pintu gerbang.“Sebuah kehormatan atas kedatangan kalian bertiga yang merupakan utusan dari Kanjeng Sultan Demak,

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 184. Persyaratan Bejad

    “Dasar bocah bejad, masih saja tak percaya..!”Habis berkata pria berpakaian coklat itu berubah menjadi sosok bertubuh besar empat kali lipat besar dan tingginya dari tubuh ia sebelumnya, sosok itu sangat menyeramkan memiliki satu mata di tengah-tengah wajahnya dan bertanduk di bagian belakang kepalanya.“Sudah Guru..! Cepat Guru menyamar kembali, nanti ada yang melihat,” seru Pangeran Durjana yang terkejut sekaligus yakin jika sosok itu memang Gurunya.Sosok bertubuh besar bertanduk di bagian belakang kepalanya yang tidak lain adalah Setan Tanduk Neraka kembali merubah wujudnya menjadi seorang pria berpakaian coklat, beberapa kali ia menyentil-nyentil kuping Pangeran Durjana karena dari awal muridnya itu tak percaya padanya.“Luar biasa..! Saya tak menyangka Guru juga memiliki ilmu bisa merubah bentuk tubuh seperti ini, makanya saya tadi tidak percaya karena memang Guru tidak pernah mengatakan dapat berubah wujud,” puji Pangeran Durjana.“Hemmm, tapi ilmu ini tak bisa diwariskan kepa

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 183. Pria Berpakaian Coklat

    Seorang pria berbadan kekar berparas cukup tampan mengenakan pakaian coklat berjalan santai menuju Lembah Neraka, pria itu datang dari arah selatan dan mulai memasuki kawasan yang saat ini diawasi oleh para mata-mata dan para anggota yang dipilih Padepokan Neraka yang di pimpin Pangeran Durjana itu.Baru saja menjejakan kaki masuk di kawasan itu, seorang mata-mata padepokan datang menghadang yang diikuti beberapa orang bersenjata golok dan tombak.“Berhenti..! Kau memasuki kawasan padepokan kami, kau siapa dan ada keperluan apa masuk ke sini?” tanya mata-mata padepokan.“Hemmm, saya hendak bertemu dengan Ketua kalian Pangeran Durjana,” jawab pria berpakaian coklat itu.“Katakan dulu kau siapa dan ada perlu apa menemui Ketua kami..!”“Kalau berkenaan dengan keperluan apanya saya menemui Ketua kalian itu rahasia dan tak perlu juga kalian ketahui, jika saya tidak diperbolehkan ke padepokan kalian tidak apa saya tunggu saja di sini. Yang pasti katakan pada Ketua kalian itu bahwa saya Seta

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 182. Menuju Kerajaan Mandalu

    Sembari menunggu matahari agak condong ke barat, tengah hari itu mereka manfaatkan untuk beristirahat dan makan siang bersama. Dari arah barat tampak pula 3 orang yang tengah berjalan santai meniti pematang sawah menuju dangau tempat beberapa petani sedang makan siang bersama itu, mereka terdiri dari satu orang wanita dan dua orang pria.Para petani di dangau sempat arahkan pandangan ke arah ketiga orang yang tengah meniti pematang itu, mereka saling pandang seperti bertanya apakah ada di antara mereka yang mengenal tiga orang yang berjalan di pematang sawah menuju ke arah dangau mereka itu.Keseluruh para petani itu menampakan raut wajah yang bingung pertanda tak ada satupun di antara mereka yang mengenali tiga orang yang saat itu telah dekat dengan dangau tempat mereka duduk makan siang bersama, dua orang di antara petani itu hentikan makan lalu berdiri dari duduknya berjalan menghampiri ketiga orang yang telah tiba di depan dangau itu.“Maaf, jika kehadiran kami telah mengganggu is

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 181. Raja Setan Segajad

    Bayangan hitam yang sangat besar tiba-tiba saja muncul tepat di depan Setan Tanduk Neraka duduk bersila melakukan semedi, saking besarnya puncak kepalanya menyentuh langit-langit goa padahal dia juga memposisikan tubuhnya duduk di atas batu besar di depan Guru Pangeran Durjana itu.Makin lama bayangan itu semakin jelas wujudnya yang tak kalah menyeramkan dengan wujud Setan Tanduk Neraka, kehadirannya di sana membuat dinding-dinding goa bergetar hebat seakan mau runtuh.“Ha.. ha.. ha..! Ada gerangan apa kau memanggilku ke sini, Setan Tanduk Neraka..?!” kembali dinding-dinding goa itu bergetar hebat, Setan Tanduk Neraka membuka matanya.“Terimalah sembahku yang mulia Raja Setan Sejagad,” ucap Setan Tanduk Neraka memberi sembah, sosok raksasa di depannya itu hanya anggukan kepala.“Maafkan saya yang mulia jika saya lancang memanggil yang mulia Raja datang ke sini, adapun tujuannya hendak meminta bantuan menyempurnakan ilmu tanduk neraka yang mulia sematkan di kepala saya. Yang mulia berk

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 180. Pangeran Durjana Cemas

    Para anggota atau anak buah Pangeran Durjana yang mendiami padepokan itu telah mencapai 2.000 orang, itu semua karena Padepokan Neraka memang memiliki daya tarik kuat untuk bergabung menjadi anggota sebab merasa terjamin kehidupan mereka di sana dengan berlimpah ruahnya upeti yang mereka terima dari berbagai Kerajaan dan padepokan yang telah mereka taklukan.Namun begitu Pangeran Durjana yang serakah itu masih belum puas dengan menguasai kawasan timur Pulau Jawa itu saja, ia ingin dapat menguasai seluruh Pulau Jawa dari timur hingga kawasan barat seperti yang dikehendaki Gurunya Si Setan Tanduk Neraka itu.Kedatangan Pangeran Durjana di halaman padepokan di sambut oleh Dipo Geni sebagai tangan kanannya atau di Kerajaan sebagai Panglima, melihat raut wajah junjungannya tidak terlihat gembira Dipo Geni tak berani bertanya selain mengiringi junjungannya itu hingga ke dalam ruangan kebesaran Padepokan Neraka itu.“Dipo Geni, selama saya pergi meninggalkan padepokan ini apakah ada Kerajaan

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 179. Roh Sura Brambang

    Tanpa menunggu waktu lama lagi Pangeran Durjana segera meninggalkan goa itu, ia menuju ke arah timur itu artinya di akan kembali ke padepokannya di Lembah Neraka di kawasan Gunung Merapi.Setan Tanduk Neraka sebenarnya sosok mahkluk astral sejenis jin yang sebelum dimasuki roh Sura Brambang sosok bertubuh empat kali lipat manusia biasa itu tidak pernah bisa dilihat dan dia pun tak bisa juga menunjukan dirinya setiap saat kepada manusia.Roh Sura Brambang yang selalu gentayangan berupa arwah penasaran itu, takan pernah merasa senang jika Tanah Jawa belum mengalami kehancuran karena memang semasa hidupnya dulu merupakan dedengkot tokoh golongan hitam. Melalui raga halus mahkluk astral yang mengerikan itulah, ia dapat berkomunikasi dan bisa dilihat oleh Pangeran Durjana sebagai murid sekaligus jalan mewujudkan keinginan jahatnya itu yang ingin melihat kehancuran di muka bumi terutama Pulau Jawa.Sosok Setan Tanduk Neraka bukan saja berwujud mengerikan tapi juga memiliki ilmu yang luar bia

  • Kembalinya Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 178. Setan Tanduk Neraka

    Dari sisi kiri depan mulut goa tampak berkelebat sebuah bayangan merah, sosok itu seperti berlari-lari meniti dinding goa lalu salto di udara beberapa kali sebelum akhirnya ia duduk bersila pula di atas batu besar berhadap-hadapan dengan mahkluk aneh dan menyeramkan itu.“Ha.. ha.. ha..! Sudah lama kau tak datang mengunjungiku di sini bocah bejad..!” terdengar suara dan tawa dari makhluk mengerikan itu menggelegar memekakan telinga.“Maafkan saya Guru, saya baru sempat datang saat ini karena sebelumnya sibuk dengan rencana yang pernah saya sampaikan membuat sebuah padepokan dan sekarang semua itu telah terwujud. Bukan hanya itu saja Guru, saya juga telah berhasil menguasai kawasan timur Pulau Jawa ini,” tutur sosok yang baru masuk ke dalam goa itu, seorang pria berbadan kekar mengenakan pakaian serba merah.“Ha.. ha.. ha..! Ternyata selama ini kau hanya dapat menguasai kawasan timur saja, murid bodoh kenapa tidak seluruh Pulau Jawa ini?!” seru mahkluk aneh yang di panggil dengan sebut

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status