Luo Xiang akhirnya menjelaskan situasi yang sebenarnya. Dan bahkan ia tidak merahasiakan satupun dari dunia Iblis yang digunakan sebagai tempat turnamen. "Ba-bagaimana kakak tahu semua ini?" tanya heran Wu Yi. "Kelak Yier pasti akan paham perbedaan dunia buatan, dan dunia nyata... Namun..." pandangan Luo Xiang berubah menjadi serius, ketika merasakan aura iblis yang begitu kental ada didepan pintu kamarnya. "Gawat... Iblis tahap Alam Setengah Dewa kemari..." ucap telepati leluhur Dewa Naga. "Yier... Tetap dikamar, kakak akan menyambut mereka..." ucap serius Luo Xiang kemudian keluar dari kamar. Setelah keluar dari kamar, komandan Iblis tengah berselisih paham dengan prajurit yang berjaga didepan pintu kamarnya. "Siapa yang menganggu waktu istirahatku...," ucap dingin Luo Xiang kemudian menatap tajam komandan Iblis didepannya.Menatap tubuh pemuda berjubah hitam dengan tajam, komandan itu menaikan salah satu alisnya. "Siapa kamu? Dan lagi, bodoh kenapa kamu membiarkan manusia be
"Itu benar... Dan setelah ini aku juga akan kembali ke Benua Langit..."Luo Xiang kemudian menjelaskan dengan sedikit memberikan intimidasi menggunakan api Pelahap Langit kearah Ratu Iblis. Tindakan ini tak lain untuk membuat Ratu Iblis percaya bahwa Luo Xiang ini memang Pangeran Iblis yang telah bangkit. "Apa sudah tidak ada yang ingin kau katakan lagi?""Tidak Pangeran..."Luo Xiang mengangguk, dan kemudian kembali ke penginapan tanpa memberikan hormat kepada Ratu Iblis. "Sepertinya dia memang Pangeran Iblis... Tapi kenapa aku merasakan bahwa dia lebih berbahaya dari sifat Pangeran Iblis itu sendiri?" gumam tubuh klone Ratu Iblis kemudian menghilang dari tempatnya. Setelah memasuki kamar, Wu Yi yang melihat kedatangan Luo Xiang segera menjaga jarak. "Ja-jangan mendekat!" ucap Wu Yi salah paham karena mendengar perbincangan Ratu Iblis dan Luo Xiang. Melepas jubahnya, Luo Xiang kemudian menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal. "Sepertinya Yier terlihat takut..." gumam Luo
"Satu Juta Pedang Pembelah Surga!"Memutarkan tubuhnya, kini pedang ditangan Luo Xiang mengambang dan berputar mengelilingi tubuhnya. Hingga, pedang yang ada ditangan para iblis tiba tiba bergerak tanpa persetujuan diantara mereka. "Sialan pedang ku woi!""Ke-kenapa semua pedang bergerak kearah dia?"Tidak hanya pedang ditangan para iblis, kini ribuan pedang dari berbagai kota bergerak terbang kearah Luo Xiang. Hingga ribuan pedang telah berkumpul mengelilingi tubuh Luo Xiang. Swuuuush! Menangkap pedang Jiwa, Luo Xiang segera menunjuk dengan pedangnya kearah segel tapak kematian milik klan iblis. "Mati!"Swuuuush! Swuuuush! Sriiiing! Sriiiing! Dhuuuuar! Dhuuuaar! Ledakan beruntun terjadi, bahkan pedang yang bertabrakan dengan tapak hitam itu harus hancur. Sekian detiknya, adanya gelombang energi dan banyak serpihan logam berasal dari mata pedang yang tajam membuat beberapa iblis harus tekrena sayatan serpihan pedang. Namun tidak dengan Luo Xiang, mencoba untuk menyerang lagi, s
"Kau ingin menghancurkan segel pengurung Dunia Iblis?" tanya telepati leluhur Dewa Naga. "Ya..."Menatap keatas langit, kini Luo Xiang membentuk segel amarah jiwa pedang. Beberapa saat kemudian, segel telah terbentuk. Swuuuuung! Karena Kultivasi telah meningkat, kini Luo Xiang lebih leluasa dalam menggunakan amarah jiwa pedangnya. Jika sebelumnya, sosok yang keluar dari dalam segel hanya bisa menyerang diarea jangkuannya sendiri. Namun saat ini, sosok itu terlihat seperti monster yang dapat bergerak sesuai keinginan Luo Xiang. Bahkan sosok yang keluar dari segel itu dapat menggunakan jurus yang dimiliki oleh Luo Xiang itu sendiri. Swuuuuush! Sosok yang terbentuk dari energi Qi mulai bergerak dan menebas kearah atas langit. Hingga akibat serangan ini, muncul robekan celah dimensi. Kraaack! "Satu kali lagi!"Swuuuuush! Sosok itu kembali menebaskan pedangnya, bahkan Luo Xiang memberikan dua elemen penghancurnya agar segel pengurung dunia iblis hancur. Kraaack! Melihat celah rob
"Kakak kita di berada dimana?" tanya Wu Yi tidak bisa merasakan apapun, bahkan kultivasinya tertekan hingga tingkat Dao Awal. "Dimensi kekacauan... Dimana semua kultivasi akan tertekan hingga ditingkat Dao Awal..." ucap Luo Xiang juga tidak menyangka bahwa ia harus tiba di Dimensi Kekacauan. "Jadi bagaimana kita bisa kembali?" Luo Xiang menghela napas panjang. "Hanya ada satu cara, kita harus melewati dimensi Kekacauan ini dan mencari gerbang masuk benua Langit berada..."Wu Yi menganggukan kepalanya. Meski merasa aman, tapi perjalanan kali ini sungguh lebih merepotkan. Karena bagaimanapun, mereka harus kembali ke sekte dan melanjutkan pertandingan. *Disisi lain, tepatnya sekte Naga Langit. Semua orang tiba tiba terkejut dengan nama peringkat yang telah berkurang. Bahkan, yang paling terkejut adalah pihak dari sekte Naga Langit. Karena nama yang tersingkir adalah Wu Yi, dan Luo Xiang. "A-apa jenius sekte kita mati begitu saja?" tanya salah satu tetua kebingungan. Tidak denga
Menggunakan ilmu meringankan tubuh, Luo Xiang mengingat ingat dimana letak gerbang pintu keluar masuk benua Langit. "Seandainya tidak ada aturan aneh ini... Pasti manusia aneh dimensi Kekacauan dapat berkembang, dan tentunya tahu dimana tata letak keluar masuk dunia ini..." gerutu Luo Xiang terus melanjutkan perjalanannya. Hingga tiba di sebuah kota Hampa Awan Langit, tiba tiba serangan anak panah melesat kearah tubuh Wu Yi. Melihat ini, Luo Xiang segera menangkap anak panah itu menggunakan tangannya. "Sialan... Anak panah ini beracun..." gumam Luo Xiang sedikit tergores tepat ditelapak tangannya. "Kakak kamu terluka?" tanya Wu Yi wajahnya berubah menjadi dingin menatap kearah gerbang kota Hampa Awan Langit. Hanya menganggukan kepalanya, kini firasat Luo Xiang berubah menjadi serius ketika melihat ratusan anak panah menerjang kearah mereka. "Se-sebenarnya situasi apa ini?!" ucap terkejut Luo Xiang kemudian mengeluarkan pedang dan menghalau ratusan anak panah yang menerjang kerah
"Kenapa kakak hanya diam saja?" tanya Wu Yi heran. "Emm, kakak cuma berpikir kenapa mereka menganggap Yier adalah penguasa mereka..." ucap lirih Luo Xiang beralasan. Wu Yi juga merasa hal yang sama. Hingga sebuah ide terlintas untuk menyita waktu agar dapat kembali ke Benua Langit dengan cepat. "Yier... Katakan saja jika mereka ingin dimaafkan, maka mereka harus mengetahui dimana tata letak titik benua Langit berada. Khususnya sekte Naga Langit..." ucap telepati Luo Xiang membuat Wu Yi ini mengangguk mengerti. Swuuuuush! Wu Yi terbang dihadapan mereka dan segera memberikan arahan sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh Luo Xiang. Sedikit enggan, karena mereka harus kembali ditinggalkan oleh penguasa mutlak, kelima penguasa kota itu hanya bisa menganggukan kepalanya. "Penguasa... Tapi kami membutuhkan waktu tiga hari? Bagaimana?" tanya He Yu serius. Wu Yi seketika memandangi Luo Xiang yang hanya mengangguk mendengar permintaan kelima penguasa kota Hampa. "Baiklah..."A
Berjalan sembari menikmati kondisi kota Hampa Awan Langit, sebagai penguasa mutlak. Para penduduk kota Hampa Awan Langit segera membungkuk kearah Wu Yi sebagai tanda hormat mereka. Hingga tiba di sebuah altar, Luo Xiang dapat melihat keberadaan lima penguasa kota Hampa yang kini saling menyalahkan. "Sialan mana mungkin wilayah sekte Naga Langit berada di titik itu!""Laah dari pada kamu?! Kamu menunjuk ditengah tengah titik yang kau sendiri tidak tahu keberadaan sekte Naga Langit!" Mendengar pertikaian ini, melihat keberadaan Wu Yi, He Yu dan keempat rekannya segera memberi hormat mereka. "Penguasa... Tuan Muda..."Luo Xiang mengangguk, kemudian ia berjalan kearah titik koordinat sembari memahami teknik altar teleportasi didepannya. "Sangat usang... Tapi hanya ini saja caraku untuk dapat kembali." gumam Luo Xiang. "Dimana titik Benua Langit berada?"He Yu menunjuk kearah tengah, "tapi untuk wilayah sekte Naga Langit... Aku benar benar tidak tahu tuan muda."Luo Xiang hanya menga