Swuuuuung! Merasa tidak ada gunanya melarikan diri, Luo Xiang memilih menggunakan seluruh aura pedangnya. Hingga, aura yang begitu kental itu mampu menekan sedikit kecepatan yang dimiliki oleh He yi. "A-aura pedang yang begitu kuat!" ucap He Yi mundur. "Bahkan, aura pedang milikku tidak sekental ini... Sebenarnya siapa pemuda ini?" tanya He Yi dipikirannya sendiri. Namun hal lain yang mengejutkan terjadi, setelah aura pedang kental keluar, kini He Yi merasakan rembesan aura Kultivasi dari pria misterius didepannya. "Dao Ling bintang satu?!" menaikan salah satu alisnya karena heran. "Ta-tapi kenapa dia mampu setingkat denganku? Kecepatan, bahkan daya tahan tubuhnya!"'Hmppp!'Menghentakan kaki diudara, Luo Xiang langsung melesat dan mulai menggunakan teknik berpedangnya. "Tarian Pedang Phoenix!"Swuuuush! Swuuuush! Gerakan Luo Xiang terlihat seperti menari nari, namun di setiap tebasan pedang mengandung energi yang begitu kuat. Hingga setiap bertukar serangan pedang, He Yi sedi
Dua hari kemudian, tepatnya di aula perkumpulan para petinggi sekte. Yun Rou sedikit kewalahan dengan ujaran kebencian yang mengarah padanya. Karena dari beberapa tetua dan petinggi pro Yun Xia, mereka menyudutkan fraksi milik Yun Rou yang telah mencuri kristal meridian Violet dan harta milik fraksi Yun Xia. Namun tuduhan itu seketika terbantah, karena Yun Rou memiliki bukti kuat dengan mengutus fraksinya untuk membantu anggota fraksi Yun Xia yang terluka. *Namun berbeda hal di wilayah fraksi Gerbang Naga, Hai Bodong yang telah lama kembali kini merasa khawatir. Karena ia kira Luo Xiang telah kembali dalam kondisi aman. Sayangnya, yang kembali dari wilayah fraksi Yun Xia hanyalah Wu Yi. "Sialan apa yang terjadi pada bocah itu..." ucap Hai Bodong memaki dirinya karena semua ini ide gila miliknya. Karena tidak tahu, dan tentunya tidak ingin Luo Xiang mengalami hal yang tidak terduga. Hai Bodong akhirnya keluar dari wilayah Gerbang Naga dan kemudian menyusuri wilayah halaman dalam s
"Ma-masih terdapat banyak sisa Jiwa Dewa peninggalanku?" tanya dalam hati Luo Xiang merasa senang. Melihat Wen Tian Shan bersujud dihadapan patungnya. Agar tidak menimbulkan kecurigaan, Luo Xiang menangkup kan kedua tinjunya sebagai tanda hormat pada dirinya sendiri. "Apa kau tahu siapa identitas patung didepan kita?" tanya Wen Tian Shan. "Ya... Dia Dewa Pedang... Dewa yang berpihak pada keadilan, dan tak pernah takut apalagi gentar terhadap kegelapan..." balas Luo Xiang tegas. Hal ini ditanggapi serius oleh Wen Tian Shan, "tanpa adanya Dewa Pedang, klan Wen pasti tidak akan ada hingga saat ini... Karena ingin membalas budi kecilku... Aku sengaja bergabung di sekte Naga Langit untuk mencari pewaris sah yang akan mengikuti jejak dari Dewa Pedang."Penjelasan ini membuat Luo Xiang sedikit tenang. Karena pilihannya dalam memberikan teknik paling sempurna bisa digunakan dengan baik oleh klan Wen. "Ooh iya... Didalam patung ini terdapat Jiwa Dewa Pedang... Karena kamu bisa melihat tekn
"Apa kamu mengingat sesuatu Lier?" tanya Wen Tian Shan sedikit penasaran. "Guru... Meski aku merasa mengenalnya, namun entah mengapa tidak ada ingatan satupun tentang pemuda itu...""Sudahlah... Jika takdir mempertemukan lagi, kalian pasti akan bertemu..."Satu jam kembali ke fraksi Gerbang Naga, akhirnya Luo Xiang telah tiba yang disambut oleh Wu Yi dan Qing Bei. "Kakak bagaimana kabarmu...""Saudara..." timpal Qing Bei. Luo Xiang menggelengkan kepalanya, kemudian memperlihatkan kondisi tubuhnya yang baik baik saja tanpa luka. "Apa kamu terluka?"Swuuuush! Wu Gu tiba dengan wajah serius. Hingga Luo Xiang terkejut seperti Wu Gu ini tahu apa yang telah ia alami. "Tidak senior... Aku baik baik saja...""Tapi kenapa senior seperti tahu?" tanya lagi Luo Xiang. "Aiiish bocah ini seolah olah tidak melakukan hal besar saja... Apa kau tidak tahu, tindakanmu dan Naga Tua itu telah tersebar ke seluruh wilayah sekte Naga Langit? Bahkan mereka telah...""Kau tenang saja..." suara wanita me
"Apa kami tidak boleh datang mengunjungi teman kami?" tanya Wen Tian Shan kemudian membantu memulihkan luka yang dialami oleh Luo Xiang. Pengakuan ini membuat Protector Qing dan Ketua fraksi Yun Xia cukup terkejut. "Meskipun aku lebih kuat dari Tian Shan... Tapi ada Naga Tua dibelakang fraksi Gerbang Naga... Lebih baik kita pergi, dan soal kecurigaan kita pada mereka lebih baik kita urungkan niat kita..." ucap telepati Protector Qing. Ketua fraksi Yun Xia mengangguk mengerti. Saat keduanya akan pergi tanpa berpamitan, tiba tiba sebuah tangan dari belakang menghentikan langkah mereka. "Sudah melukai saudaraku... Apa kalian benar benar ingin pergi dari wilayah Gerbang Naga begitu saja?""Naga Tua!"Wu Gu, dan Wu Liang berteriak senang melihat keberadaan Hai Bodong dibelakang tubuh Ketua Fraksi Yun Xia dan juga Protector Qing. "Naga Tua... Apa kau ingin menghentikan kami?" tanya Protector Qing mulai terprovokasi dan menyingkirkan tangan Hai Bodong dari bahunya. "Hahahaha! Sialan ka
"Aura racun yang sangat kuat... Bahkan tubuh racun milik Hong Yi tidak sekuat ini..." gumam Luo Xiang. Sedetik kemudian, mata hijau itu dapat melihat Jiwa Dewa didalam tubuh Luo Xiang. "Kamu memiliki energi asing seperti yang dimiliki olehku... Apa kamu masih ingin menghindari pernyataan ini?""Sudahlah... Yang kau lihat itu adalah Jiwa Dewa... Jika kamu dapat melihatnya, mungkin dulunya kau adalah seorang Dewi di alam Dewa... Dan untuk lainnya, aku tidak bisa menerangkan... ""Aku lelah... Ingin beristirahat sejenak..." ucap lagi Luo Xiang segera meninggalkan Wen Li di dalam aula pertemuan anggota fraksi. Melihat kepergian Luo Xiang yang seperti tidak ingin membahas lebih dalam asal usulnya membuat Wen Li hanya bisa menghela napas cukup panjang. "Mungkin aku harus mencari jati diriku sendiri..." gumam Wen Li. Disisi lain, Luo Xiang tidak kembali kearah kediaman miliknya yang telah dibangun oleh Wu Liang. Melainkan, ia duduk diatas atap pagoda Kultivasi milik Gerbang Naga sembari
Ingin membuat anggota fraksinya lebih nyaman, Luo Xiang segera menuju kearah bangunan tempat anggota ber kultivasi. Melihat suasana yang ramai, dan para anggota baru tidak mengenal Luo Xiang. Hal ini membuat pekerjaannya menjadi lebih mudah. "Bisakah kamu membuat lubang sedalam lima puluh meter?" tanya Luo Xiang kearah Hai Bodong. "Hahaha... Bahkan jika satu kilometer aku juga bisa membuatnya untukmu..." ucap senang Hai Bodong terbang keatas langit dan menatap tempat dimana Luo Xiang ingin menanam kristal meridian violetnya. "Lubang yang kau mau ingin berbentuk apa?" teriak menggema Hai Bodong dari atas langit. "Sialan bisakah pelan kan suaramu!" teriak Luo Xiang memaki Hai Bodong. Karena dengan suara Hai Bodong ini, tentu akan menarik perhatian anggota baru. Tidak mendengar jawaban yang diinginkan, Hai Bodong tersenyum tipis dan mulai mengeluarkan energi Qi dari telapak tangannya. Swuuuuung! Seketika energi Qi bergerak kearah satu titik. sekian detiknya Hai Bodong membelah bo
Beberapa jam kemudian, Luo Xiang keluar dari kediamannya dan membangunkan Hai Bodong yang masih setia menunggu didepan pintu sembari bersemedi. "Sejak kapan kau ada disini?""Uummm... Sekitar sebulan lebih sepuluh hari."Karena Wen Tian Shan, Wu Liang dan Wu Gu telah menyelesaikan tugasnya. Luo Xiang yang tengah berbincang santai dengan Hai Bodong segera mengumpulkan para petinggi fraksinya. Setibanya. Kini aula fraksi Gerbang Naga lebih ramai dari sebelumnya. Hal ini karena Ling Fu dan Ling Han yang telah keluar dari latihan tertutupnya. "Bagus tak sia sia aku memberinya beberapa teknik Kultivasi..." gumam Luo Xiang kemudian menatap Wen Tian Shan. "Senior bagaimana tugas yang telah aku berikan?"Wen Tian Shan menangkupkan kedua tinjunya sebagai tanda hormat, "ketua pergerakan besar terjadi beberapa waktu ini...""Ooh apa itu dari fraksi Yun Xia?"Wen Tian Shan mengangguk, "benar... Tapi paling anehnya, banyak tamu asing yang berdatangan...""Apa senior bisa melihat Kultivasi mere
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru