Saat kedua belah pihak akan saling serang, sosok Luo Xiang kembali melayang di langit. Dia yang tidak bisa menahan kemarahannya mulai mengayunkan pedangnya kearah depan. Tanpa keraguan, dia melesat cepat dengan dibantu oleh elemen petir sebagai tambah daya cepat lesatannya. Kejadian ini begitu cepat, hingga akhirnya sosok Luo Xiang telah menembus enam kesadaran jiwa dewa milik enam tetua pedang emas. Dan saat ini, giliran Hao Qi. Serangan yang begitu cepat, dan terarah membuat kesadaran jiwa dewanya lenyap saat pedang ditangan Luo Xiang menembusnya! Jleeeeeb! "Uuuughhhh!" dia tidak bisa mempercayai hal ini. Setelah memuntahkan seteguk darah merahnya dia jatuh berlutut menahan rasa sakit disaat pedang emas telah merobek dagingnya. "Ka-kamu...""A-apa Patriak kalah?""Apa ini mimpi?""Kota An Hu hancur?"Semua orang yang melihat pertarungan ini hanya bisa memejamkan matanya. Tidak ada yang tahu masalah apa yang mengakibatkan Patriak mereka harus mati. Akan tetapi malam ini, tiba ti
Fluktuasi energi yang begitu mengerikan terjadi ditempat itu. Qin Yan yang tadinya hanya bisa memejamkan mata mulai menatap Luo Xiang dengan tatapan kecut. 'Dia memang tuan muda yang sangat bermurah hati... Bahkan di kondisinya yang kritis, dia masih mau membantuku...'Setelah dua tinju bertemu yang menyebabkan debu bertebangan. Pemuda yang bernama Long Shi harus terpental, tangannya serasa terbakar ketika tinjunya seperti membentur sebuah gunung besar yang tidak bergeming dari tempatnya! "A-api surgawi apaa itu?" dia berkata lirih, tapi Luo Xiang dapat mendengar hal ini! Tidak menjawab akan perkataan hal ini, Long He, Long Su yang juga berhasil menumbangkan enam saudara Qin Yan mendekatkan diri kearah Long Shi. "Shi ada apa? Kenapa kamu tidak memberinya pelajaran?" tanya heran Long He. "Aku merasakan firasat buruk jika bertempur dengannya... Lebih baik, kita pergi?" Long Shi membalas, namun suaranya begitu lirih. "Apa kau gila? Seorang sampah sepertinya membuatmu tunduk? Bahkan
"Badut katamu?" Luo Xiang yang terbang menghindari Long Shi mulai memutarkan tubuhnya. Disaat itu juga, tinjunya ikut bergerak dan Long Shi yang tidak sigap segera menangkis tinju itu dengan telapak tangan kanannya. Boooooooooms! Meski menahan, namun tubuhnya terasa kebas, dia juga harus terpukul mundur lima puluh meter dengan rasa keterkejutan yang besar. Dari luapan energi Kultivasi yang dia rasakan hanya ditahap Dewa bintang tiga! Akan tetapi saat ia menangkis tinju itu. Luapan energi Qi nya sudah setara dengan dirinya yang berada di tahap Dewa Langit bintang lima! "A-aku benar benar meremehkanmu..."Dibawah langit, dua rekan Long Shi menatap pertukaran tinju itu dengan seksama. Meski mereka hanya melihat, akan tetapi mereka bisa merasakan energi yang terpancar. "Di-dia bahkan terlihat lebih muda dari kita..." Long He berkata lirih. "Ka-kamu benar sepertinya kita salah lawan!""Bocah tahu diri juga kamu..." Yuan Yin menimpal, lalu dia kembali berkata, "seandainya Xiang tidak
"Ke-kekuatan aturan waktu yang begitu kuat... Apa kamu adalah senior Yuan Yin?"Deeeeeg! Jantung Yuan Yin berhenti berdetak, dia tidak mengira sosok yang lama tidak menunjukan diri. Bahkan mengasingkan diri selama jutaan tahun malah dikenal oleh generasi yang tinggal di dunia Long Yan. "Ba-bagaimana kamu tahu namaku?""Aku membaca buku sejarah yang tertulis peninggalan patriak lama. Melihat ciri ciri pengendali waktu, yang hanya bisa melakukan hal ini hanya anda... Yang Mulia Ratu..." ucapnya hormat, dan dia menatap Luo Xiang. Jika yang mengikuti mereka adalah Yuan Yin, Otoritas terkuat kedua di masa lampau. Bisa jadi sosok pemuda itu adalah Otoritas terkuat kedua yang ingin berkunjung di dunia Long Yan. Meski mereka juga menghormati dua sosok ini. Tapi dunia Long Yan telah lama terisolasi dari alam Dewa. Dan bagi keluarga mereka, para Dewa dianggap sama seperti mereka. "Meski identitas kalian begitu kuat di masa lampau. Tapi di dunia Long Yan, kalian tetap harus berhati hati."S
Hingga tak lama setelah perbincangan, langit juga belum menunjukan perubahan waktu. Luo Xiang yang tengah berbincang didalam dunia jiwa segera berpamitan. Karena dia merasakan aura kakek tua yang sebelumnya, ada didekat tubuh nyatanya. Membuka mata setelah mengendalikan kesadarannya. Pria tua yang sempat mencekiknya itu menatapnya, namun langkahnya terus maju hingga tubuh kakek tua itu tidak terlihat dari pandangannya. "Kemana dia?"Beberapa saat kemudian. Ctaaaaaaar! Ctaaaaaaar! Suara cambuk yang begitu keras menggema hingga terdengar ke telinga Luo Xiang. Tidak hanya suara cambuk, raungan seekor hewan suci, yang dibarengi dengan keluarnya aura begitu kuat menerpa tubuh Luo Xiang. Dia yang penasaran, mulai menyebarkan Kesadaran Jiwa Dewanya. Akan tetapi, sebuah kesadaran lebih kuat menolak keinginannya hingga Luo Xiang harus kembali menarik kesadarannya dengan cepat. "Sialan... Penghalang..." gumam Luo Xiang kemudian duduk memilih menunggu pria tua itu selesai menjalankan tugas
Kembali menangkupkan tinjunya, Luo Xiang berkata dengan sopan, "Yang Mulia kedatangan ku tak terduga. Dalam perjalanan melalui lorong dimensi, angin kekacauan membawaku ke dunia ini...""Lalu berasal dari mana kamu? Kenapa aku merasa kamu memiliki Kesadaran Dewa yang sangat kuat?""Yang Mulia aku hanya murid Dewa Racun pribadi. Soal kesadaran Jiwa Dewa yang kuat itu karena aku juga seorang alkemist..."Deeeeegh! Semua orang tidak mempercayai ucapan Luo Xiang. Namun penguasa wilayah selatan itu berkata dengan tenang, "jadi berapa tingkat pill yang dapat kau buat?""Sembilan!"Braaaaaaak! Penguasa wilayah selatan yang telah duduk disinggasananya kembali menggebrak kursinya. Dia tidak mempercayai ungkapan ini, mungkin jika mengaku hanya seorang alkemist dia akan percaya. Tapi untuk membentuk pill tingkat sembilan, itu bukan hal yang mudah! Mengingat bahwa hanya ada dua orang saja yang dapat membentuk pill tingkat sembilan di seluruh alam. Yaitu Dewa obat dan Dewa Alkemist. "Jangan be
Siapa yang tahu pill itu memiliki kemurnian seratus persen? Bahkan lahirnya pill tingkat sembilan belum pernah mereka lihat. Entah apapun itu, yang pasti sorot mata keserakahan dapat terlihat di kedua bola mata penguasa wilayah selatan itu. "Yang Mulia, aku lelah setelah menciptakan pill pemulih energi itu. Apa aku boleh istirahat sejenak?"Penguasa wilayah selatan itu mengangguk, kemudian ia menjentikan jari. Hingga sesosok gadis cantik, berambut pendek, dengan gaun putih muncul disamping Luo Xiang. "Long Ai Na menyapa Yang Mulia!" ucapnya hormat dengan tulus. Menatap gadis itu, dia tahu maksud dari penguasa wilayah selatan. Namun saat akan menolak, Penguasa Wilayah selatan itu berkata dengan cepat. "Kamu belum tahu kondisi wilayah selatan. Long Ai Na adalah gadis terbaik di wilayah ini. Meski dia cantik, tapi dia pandai melakukan segala hal. Terima apa yang aku beri, dia akan menjadi pendamping mu yang baik...""Sial yang benar saja? Bahkan penguasa wilayah timur, barat dan uta
Serangan asap, yang di dasari oleh serangan kesadaran jiwa menyebar. Meski serangan ini terlihat seperti serangan mental yang langsung memasuki tubuh. Tapi Luo Xiang sendiri telah bersiap, kesadaran Jiwa Dewa dengan tampilan tubuh yang membentuk wajah Luo Xiang berdiri menghantam kesadaran itu dengan tinjunya. "Ke-kesadaran yang begitu kuat... Ka-kamu siapa?" dia merasa gentar. Tersenyum tipis, Luo Xiang hanya berkata santai, "kamu akan mengerti, setelah kamu menjadi bagian hidupku!"Muncul dihadapan sosok itu, seketika Luo Xiang mencengkeram lehernya. Daya hisap, yang begitu kuat muncul dari dalam mulut Luo Xiang menyerap kesadaran itu hingga lenyap. Beberapa saat kemudian, sosok tersebut telah lenyap. Kini hanya menyisakan sepasang bola mata emas yang begitu indah melayang didepannya."Mata Surgawi, mata ini hampir sama yang dimiliki oleh Shier... Mendapatkan harta yang begitu berharga ini, aku ingin tahu manfaat apa yang akan ku dapatkan setelah penyatuan!"Swuuuuush! Membentuk
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru