Hyan Li terdiam, mungkin jika sosok Xie Luyan dalam kondisi terbaik dia akan merasa sedikit takut. Akan tetapi, dia sendiri tahu bahwa Xie Luyan memiliki luka yang cukup parah. Mengingat tiga hari yang lalu, dia bertarung dengan Qilin Langit, yang merupakan ras terkuat ke dua dalam jajaran hewan suci di alam Dewa. Di sisi lain, Luo Xiang merasakan tubuhnya kesemutan. Sejak awal, dia tidak dapat menebak peristiwa ini akan terjadi. Hingga diujung rasa kegalauan Kutlivasinya yang tertahan. Kini Luo Xiang duduk bersila lalu memasuki dunia jiwanya. Dia tidak perduli akan kondisi di dunia nyata, bagaimanapun. Ada sosok Xian Si, Xian Su yang dapat menahan bahaya yang dapat mengincar nyawanya. Didalam dunia jiwa. Luo Xiang akhirnya kembali berkultivasi, dengan cepat dia mencoba menerobos penghalang dari ranah Dewa bintang satu, ke ranah Dewa bintang dua. Boooooom! Lima menit kemudian, cahaya emas kehitaman melesat keatas langit cakrawala dunia jiwa. Hal ini dibarengi dengan ledakan aura
Proooook! Prooooook! Tidak menjawab, melainkan bertepuk tangan. Dari kehampaan, muncul dua ekor hewan suci yang begitu melegenda. Bahkan mereka semua tahu identitas siapa kedua hewan suci tersebut."De-Dewa Naga!""Anakku?" Qilin Langit berkata terkejut. Dewa Naga menggoyangkan ekornya yang panjang dan besar. Lalu anak dari raja Qilin Langit mendekati ayahnya. Hanya sesaat, raja Qilin Langit memandang tubuh pemuda bertopeng dan setelah itu dia pergi tanpa meninggalkan sepatah katapun. Apa yang dilakukan oleh Raja Qilin Langit sungguh membuat kejutan terlihat dimata Xie Luyan, dan juga Dewa Obat. Akan tetapi Dewa Obat berkata. "Aku tidak tahu bagaimana caranya kamu mengusir dia... Akan tetapi masalah yang sebenarnya adalah aku dan kamu... Dan hari ini, kamu tidak akan bisa lolos meskipun ada Dewa Naga disisimu!"Dia menjentikan jari, seketika ratusan pria ditingkat Dewa Langit muncul. Mereka menggunakan jubah perang yang sama, dan Luo Xiang tahu pasukan ini adalah pasukan yang dimi
Setelah membawa sosok Luo Xiang pergi. Kaisar Pencerahan yang tiba di sebuah kediaman mewah berkata. "Dewa Pedang..." ucapannya terhenti, hingga Luo Xiang membuka topengnya dan memberikan senyum kecil. "Aku sangat mengagumi keberanianmu..." ucap Kaisar Pencerahan kembali. "Yaa kamu sudah melihat semuanya. Apa yang dapat aku sembunyikan darimu?"Tersenyum tipis, Kaisar Pencerahan kemudian mengingatkan Luo Xiang. Untuk tidak membunuh para Dewa utama. "Boleh saja kamu membunuh Dewa Api... Tapi tidak dengan mereka, karena Kaisar Iblis telah bangkit... Jadi kelak kamu masih membutuhkan bantuan mereka! Mengingat Kaisar Iblis akan kembali kesini." ucapnya santai. "Bagaimana jika aku tidak perduli akan hal ini?""Tidak peduli ya? Coba kamu ingat masalalu di kehidupan awal, dan lihatlah siapa identitasmu sebenarnya!"Seuliet ingatan muncul, ingatan ini melibatkan seorang pemuda yang gagah, dengan beraninya menghadapi jutaan musuh dengan satu komando ribuan pasukan kuatnya. Sosok itu mungk
Sesaat setelah menyadari hal ini, dia bersama Wen Shi memasuki paviliun yang ramai di kunjungi para Kultivator. Sesaat mengamati paviliun ini adalah tempatnya para alkemist, Luo Xiang bersama Wen Shi tiba tiba di sambut oleh seorang gadis kecil berumur 20 tahunan. Gadis itu yang mendatangi mereka berkata lembut, "tuan apa anda adalah Luo Xiang?"Luo Xiang sedikit heran karena gadis itu seperti mengenalnya. Akan tetapi dia menganggukan kepalanya secara sopan. "Ya saya Luo Xiang itu sendiri? Dari mana anda tahu identitasku?""Dua pria paruh baya telah menunggu anda di ruangan tertinggi di paviliun... Harap tuan mau kesana. "Luo Xiang memandang Wen Shi yang langsung menganggukan kepalanya. Menurutnya Luo Xiang perlu mencari tahu siapa sosok yang mengenalinya, mengingat baru beberapa orang yang tahu keberadaan mereka, ataupun identitas mereka! Berjalan kearah ruangan tertinggi, tiba tiba dari arah yang berlawanan. Satu pemuda yang dibelakangnya terdapat lima pria paruh baya berjalan m
"Gege, disana tempat yang sangat berbahaya. Apa gege akan tetap kesana?"Menatap lekat wajah kekhawatiran Wen Shi, Luo Xiang membelai rambut hitam terurai milik Wen Shi secara lembut. "Shier, jika mereka bisa menjadi kuat tanpa bantuan sosialis dari kekuatan lain yang menjadi batu loncatan. Mungkin didalam dunia itu terdapat banyak sumber daya yang dapat membantu mereka meningkatkan Kultivasi... Di alam Dewa, mendapatkan sumber daya begitu sulit. Jadi sepertinya pilihan ini sangat tepat bagi kita..."Wen Shi terdiam, meski khawatir namun keputusan akhir tetap berada pada kekasihnya itu. Hingga tak berselang lama, dia menatap Shen Liu Yanshen dan patriak keluarga Hao itu dengan lekat. "Tapi bagaimana jika aku tidak berhasil mendapatkan palu Hao Xian Xian?""Didalam dunia Long Yan, seorang alkemist tingkat sembilan sangat dihormati disana. Mengingat junior juga seorang alkemist, bahkan mampu menciptakan pill diatas Dewa Alkemist, mungkin junior dapat membawa palu itu dengan baik..."'
"Ba-baik..." Dengan raut wajah panik, mengingat kota An Hu adalah kekuasaan milik keluarga Hao, sebagai Patriak dia segera keluar dari tempat itu dan memerintahkan beberapa orang kepercayaannya untuk menyelidiki kasus ini. *Dimana tempat Luo Xiang berada, dia memandangi Qin Yan dan setelah itu tanpa perintah ledakan maha dahsyat menghancurkan satu bangunan. Sontak ledakan besar ini memancing enam saudaranya menuju kearah Qin Yan. Ikut menuju ketempat itu, seketika niat membunuh muncul di kedua bola mata Luo Xiang. Apalagi melihat kondisi Wen Shi yang terkulai lemas tubuhnya terikat rantai Qi. "Siapa pemilik rumah ini... Jika tidak ada yang dapat menjelaskannya, maka aku akan membunuh semua orang di kota ini...," suara Luo Xiang kembali menggelegar. Disekitar tempat itu, semua orang saling pandang. Mereka merasa aneh dengan situasi saat ini. Kota An Hu mungkin bukan kota yang memiliki banyak kultivator hebat. Tapi dengan keberadaannya Hao Qi, kota An Hu menjadi kota yang tenang da
Saat kedua belah pihak akan saling serang, sosok Luo Xiang kembali melayang di langit. Dia yang tidak bisa menahan kemarahannya mulai mengayunkan pedangnya kearah depan. Tanpa keraguan, dia melesat cepat dengan dibantu oleh elemen petir sebagai tambah daya cepat lesatannya. Kejadian ini begitu cepat, hingga akhirnya sosok Luo Xiang telah menembus enam kesadaran jiwa dewa milik enam tetua pedang emas. Dan saat ini, giliran Hao Qi. Serangan yang begitu cepat, dan terarah membuat kesadaran jiwa dewanya lenyap saat pedang ditangan Luo Xiang menembusnya! Jleeeeeb! "Uuuughhhh!" dia tidak bisa mempercayai hal ini. Setelah memuntahkan seteguk darah merahnya dia jatuh berlutut menahan rasa sakit disaat pedang emas telah merobek dagingnya. "Ka-kamu...""A-apa Patriak kalah?""Apa ini mimpi?""Kota An Hu hancur?"Semua orang yang melihat pertarungan ini hanya bisa memejamkan matanya. Tidak ada yang tahu masalah apa yang mengakibatkan Patriak mereka harus mati. Akan tetapi malam ini, tiba ti
Fluktuasi energi yang begitu mengerikan terjadi ditempat itu. Qin Yan yang tadinya hanya bisa memejamkan mata mulai menatap Luo Xiang dengan tatapan kecut. 'Dia memang tuan muda yang sangat bermurah hati... Bahkan di kondisinya yang kritis, dia masih mau membantuku...'Setelah dua tinju bertemu yang menyebabkan debu bertebangan. Pemuda yang bernama Long Shi harus terpental, tangannya serasa terbakar ketika tinjunya seperti membentur sebuah gunung besar yang tidak bergeming dari tempatnya! "A-api surgawi apaa itu?" dia berkata lirih, tapi Luo Xiang dapat mendengar hal ini! Tidak menjawab akan perkataan hal ini, Long He, Long Su yang juga berhasil menumbangkan enam saudara Qin Yan mendekatkan diri kearah Long Shi. "Shi ada apa? Kenapa kamu tidak memberinya pelajaran?" tanya heran Long He. "Aku merasakan firasat buruk jika bertempur dengannya... Lebih baik, kita pergi?" Long Shi membalas, namun suaranya begitu lirih. "Apa kau gila? Seorang sampah sepertinya membuatmu tunduk? Bahkan
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru