"Entahlah... Yang pasti aku harus mendahuluinya!"Keduanya memberikan opini terkait Luo Xiang yang melatih ketahanan tubuh dibawah tekanan gravitasi yang mengerikan. Hingga, dalam waktu satu hari keduanya harus menyerah setelah berada dianak tangga ke dua puluh, kini mereka mencoba membiasakan tekanan gravitasi mengerikan itu. 'boooms!'Tiba tiba, ledakan kecil terdengar didalam tubuh Luo Xiang. Hal ini membuat Luo Xiang kesal atas tindakan ketidak sabarannya api Pelahap Langit. "Sialan... Kau bisa diam tidak?!" ucap kesal dalam hati Luo Xiang. Karena menganggu pelatihan, Luo Xiang akhirnya memutuskan untuk melangkah ke anak tangga terakhir. Wuuuung! Anak tangga terakhir bergetar yang dibarengi dengan tembakan sinar keatas langit yang gelap pada malam hari. Meski telah berhasil menaiki anak tangga terakhir, kini Luo Xiang harus berjalan kedepan sejauh lima meter lagi. Swoooosh!Ditengah tengah menahan tekanan gravitasi, api hitam muncul menari nari berkobar di tubuh Luo Xiang. S
Swuuush! Baaaams! Baaams! Baaams! Ratusan energi meledak diatas langit. Gelombang energi yang saling bertabrakan terus terjadi hingga membuat seluruh wilayah gurun Hantu bergetar hebat. Hanya hitungan detik, korban dari banyak pihak telah berjatuhan. Swuuush! Swuuush! Wei Yun muncul bersama Luo kang Yan menghentikan langkah Luo Xiang. "Berikan kami api Surgawimu...," Wei Yun berkata dingin sembari menatap tajam Luo Xiang. "Kami? Api Surgawi itu harus menjadi milik klan Luo...,*Kerutan wajah terlihat, Luo Xiang menatap Luo Kang Yan yang sedikit mirip dengan wajahnya. " Kau berasal dari Domain Pedang?" tanya Luo Xiang. "Sadar diri juga kau... Berikan padaku api Surgawimu itu, setelah ini keselematanmu akan terjamin..." "Jika itu kamu mampu..."Swuuush! Bergerak zig zag, Luo Xiang meninggalkan Luo Kang Yan bersama Wei Yun tanpa menyerang. Namun tiba tiba, seuliet energi Qi berbentuk telapak tangan dengan cepat menghantam Luo Xiang dengan telak. Baaaams! Baaaams! Menyeimbangkan
Merasa kepergian pelayan tersebut membawa kabar buruk, Luo Xiang menyebarkan kesadaran Jiwa Dewanya. Wuuung! "Tidak ada yang perlu aku takutkan..."Merasa tidak adanya ancaman disekitarnya, Luo Xiang akhirnya bisa tidur sejenak untuk melepaskan lelahnya. Dua jam kemudian. Swuuuung! Tiba tiba muncul segel formasi mengurung penginapan yang ditinggali Luo Xiang. Terbangun dengan rasa kesal, kerutan wajah terlihat saat melihat formasi itu ternyata hanya mengurung kamarnya. Kraaack! Bwoooong! Seperti kejutan, penginapan yang ia tinggali langsung hancur setelah segel formasi aktif. Terlihat ratusan prajurit kota Cang He mengepungnya, tidak hanya prajurit. Banyak komandan, dan Kultivator lain yang melihat penangkapan ini. Tidak merasa melakukan kesalahan, Luo Xiang masih bersikap tenang. Lalu menatap tajam jendral yang ada dihadapannya. "Apa aku terlihat seperti pencuri? Kenapa kalian ingin menangkapku?""Bukan... Tapi kau buronan nomor satu, jika aku melelangmu... Pasti kota Cang H
Seminggu telah berlalu begitu cepat, hingga selama perjalanan, Luo Xiang mencoba menekan rasa kekhawatirannya. "Apa kau bisa lebih cepat lagi?" tanya Luo Xiang sambil mengelus bulu Phoenix dengan lembut. Kyaaat! Kyaaat! Menganggap majikannya sendiri, Phoenix itu mengangguk dan segera mempercepat terbangnya. Hingga dua hari kemudian. Swuuuush! Akhirnya Luo Xiang tiba di klan Luo. Wajahnya seketika berubah menjadi datar, aura pedang yang begitu kuat bergejolak hebat disekitar tubuhnya. Bwoooong! "Sudah kuduga!""Siapapun yang menyentuh keluargaku akan mati!"Dhuuuuaar! Aura pedang yang lebih kuat menyebar, seperti gelombang pisau yang membelah udara. Bahkan hanya dengan aura pedang, bangunan disekitar Luo Xiang hancur tanpa sebab. Namun beberapa saat kemudian, matanya tertuju pada sebuah surat yang tertulis dengan darah pada tembok yang ada dihadapannya. 'Jika kau ingin mencari keluargamu... Datanglah ke sekte Naga Iblis... Aku menunggumu, secepatnya... 'Pesan itu tertulis deng
Hal ini membuat Tao Ling harus pasrah tubuhnya dijadikan samsak tinju bagi pemuda didepannya. "Ke-kenapa sekte ku mengalami kesialan sebesar ini!" Salahkan atas hal yang seharusnya tidak kau lakukan!" membalas ucapan Tao Ling, Luo Xiang memberikan tinju terakhirnya. Baaaams! Tinju telak yang disertai energi Qi membuat Tao Ling terpental dan harus membuat tubuhnya terbenam didalam tanah. Mulai bangkit, Tao Ling hanya bisa diam menunggu kematiannya yang akan tiba. "Sebelum kematianku... Sebenarnya Kultivasimu di tingkat apa?" tanya Tao Ling tidak percaya bahwa Luo Xiang adalah praktisi Yuan bintang lima. "Coba tanyakan saja pada raja neraka!"Swuuuush! Slaaaash! Sebuah energi Qi berbentuk pedang kecil muncul di jari Luo Xiang melesat kearah kening Tao Ling. Seketika Tao Ling tewas, dan harus mengubur rasa penasarannya yang tinggi. Tidak melihat keberadaan keluarganya, Luo Xiang segera menyebarkan jiwa Dewanya. Swuuuush! Swuuush! Baaaams! Namun tiba tiba energi kuat melesat kea
'Baaams!''Baaams!'Hanya hitungan detik, aura Kultivasi Luo Xiang meningkat menjadi tahap Dao Master bintang tiga. Kenaikan ranah Kultivasi yang begitu pesat membuat keempat tetua saling pandang sejenak. "Sepertinya dia menggunakan jurus rahasia...""Hati-hati... Sebelumnya dia mampu mengalahkan lima tingkat diatas ranahnya!"Alis Wei Tian berkedut, setelah merasakan aura Luo Xiang terus meningkat. "Bocah ini..."*Di sisi lain, kakek tua di samping Yun Rou sangat terkejut melihat kenaikan tingkat kultivasi pemuda itu dengan cepat. "Sepertinya kita tidak perlu membantu!..""Guru apa kau rasa dia masih mampu mengalahkan mereka?"Kakek tua itu mengelus elus jenggot panjangnya, setelah itu kedua bahunya terangkat. "Entah..."*"Sudah sejauh ini... Meski aku harus membayar harga yang mahal, tapi semua ini akan segera berakhir...," nada suara Luo Xiang berubah menjadi dingin, sepasang sayap hitam keemasan muncul di punggung Luo Xiang. Swuuuush! "Aku tidak percaya kau dapat mengalahk
Berjalan memasuki kamar anaknya, Luo Lan terkejut setelah melihat anaknya terbaring lemah diatas kasur. "Xi-xianger..." tangis Luo Lan seketika pecah. Disisi lain, tepatnya di alam bawah sadarnya. Luo Xiang melihat beberapa kejadian selama menjadi Dewa Pedang. Meski kejadian ini bukan terkait hukuman mati, namun sebuah ingatan tepat dimana ia menusuk Shi Shi yaitu Dewi Bunga membuatnya segera tersadar dari masa komanya. "Aaaakkh!" memekik keras, Luo Xiang sedikit terkejut melihat ibunya telah menangis didepannya, dan juga ada wanita berjubah Naga, serta pria tua yang belum pernah ia temui sebelumnya. Masih terbayang bayang melihat kejadian kekasihnya terbunuh oleh pedang miliknya sendiri. Luo Xiang seketika termenung, hingga sebuah pelukan hangat membuat Luo Xiang segera tersadar ibunya sangat mengkhawatirkan kondisinya. "Ibu..." sapa hangat Luo Xiang. "Maafkan ibu nak... Jika bukan karena ibu lemah, hal seperti ini tidak mungkin pernah terjadi huhu...""Apa yang dikatakan ibu?
"Teknik ini..." Bai tidak bisa berkata apapun. "Berlatihlah dengan baik baik...""Baik guru..."Pagi harinya. Luo Xiang segera berpamitan pada Luo Lan yang masih tertidur dikamarnya. "Ibu Xianger pasti akan segera kembali dan mengobati racun di tubuh ibu...""Iya nak berhati hatilah disetiap langkahmu..."Luo Xiang mengangguk, lalu segera bersujud dihadapan Luo Lan sebagai tanda hormat sekaligus perpisahan mereka. Diluar kediaman, Yun Rou tengah mengelus elus Phoenix kesayangannya dengan lembut. Melihat Luo Xiang telah keluar bersama Hong Yi, dan Bai, wajah cantik Yun Rou terlihat seperti merindukan sesuatu yang hilang dihidupnya. "Seandainya keluargaku masih ada, pasti aku bisa merasakan hal yang sama dirasakan olehnya..." gumam Yun Rou. Swuuuush! Ketua sekte Naga Langit yang juga ingin memberikan salam perpisahan muncul diatas langit sambil menatap Luo Xiang dengan lekat. "Bocah aku pasti akan selalu menanti kabar baikmu! Dan ingat, keamanan ibu dan keluargamu akan terjamin
Tidak bisa melakukan apapun, kecuali mengikuti perintah Long Hua Chen. Yuan Yin memeluk anaknya dengan erat. Dia sungguh tidak bisa menahan rasa kekhawatirannya, pasalnya sudah sepuluh menit proses penghancuran jiwa berlangsung, belum ada tanda tanda bahwa suaminya ini akan keluar dari bola api Samadhi. Didalam bola api, Luo Xiang terus meraung, merintih, dan menahan rasa panas yang telah membuat seluruh kulitnya hangus terbakar. Akan tetapi, tekadnya untuk membunuh Chang Guan terus membakar semangatnya. Sama halnya yang dialami oleh Chang Guan itu sendiri. Dia merasa jiwanya terbakar, dan terus dimurnikan untuk beberapa waktu yang lama. Hingga lima menit kemudian, tiada suara teriakan lagi yang terdengar. "Ratu?! Mohon untuk menunggu?!" teriak panik Long Hua Chen melihat Yuan Yin ingin terbang dan memasuki bola api Samadhi. "Tidak bisa... Gege pasti sudah terluka cukup parah...Aku..." Swuuuuuuuuuung?! Langit bergetar hebat, sesaat setelah perkataan Yuan Yin terhenti.
Menari nari dengan pedang ditangannya, Luo Xiang menunjukan kemampuan dalam menggunakan pedangnya. Gerakannya begitu cepat, lentur, dan menakutkan. "Saudara Qin Yan, pulihkan sedikit energi dan segera periksa kondisi alam Dewa... Melihat formasi besar tadi, pasti kerusakan besar terjadi..." Qin Yan mengerti, dia bersama enam saudaranya segera memulihkan energi Qi. Setelah beberapa saat, mereka pergi meninggalkan Long Hua Chen dan tiga saudaranya. "Jaga Yang Mulia..." "Aku tahu itu.." Melihat kearah pertempuran, meski mereka tidak dapat melihat kecepatan keduanya. Namun mereka tahu, kondisi saat ini masih terlihat seimbang. "Yang Mulia... Semua kedamaian di tiga alam, ada ditanganmu..." * "Chang Guan apa kamu hanya bisa menghindar hah?!" Chang Guan menyatukan kedua giginya, meski dia telah berada di masa primanya. Melihat kecepatan yang di bantu oleh elemen cahaya, dan petir ilahi. Dia tidak bisa gegabah untuk memberikan serangan balasan. Apalagi mengingat, menghadapi Luo
Chang Guan mencoba menghancurkan dinding pembatas formasi dengan menggunakan api tingkat menengahnya. Dia mulai mengeraskan rahang, selain api surgawi, dia tidak mungkin dapat menembus perisai itu dengan mudah. "Semakin lama berada didalam tubuh ini energiku terus melemah... Arghhhh?!" Dia melesat kesana kemari dan mencoba menghancurkan dinding pembatas. Akan tetapi, Qin Yan yang mengendalikan formasi tidak membiarkan formasi besar dirusak mulai menyerang dan memberikan hujan serangan pedang yang terbentuk dari bintang formasi. "Saudara... Sepertinya energinya melemah, atau kita bantu Qin Yan dan saudaranya untuk membunuh Chang Guan? Dengan begini, bukankah Yang Mulia tidak perlu repot untuk membunuhnya?" "Kamu benar..." "Bentuk formasi empat arah penakluk iblis?!" Long Hua Chen dan tiga saudaranya yang tidak ingin menyia nyiakan situasi segera menyebar. Mereka membagi kelompok, lalu membentuk segel formasi yang sama. Hingga pembatas baru memasuki formasi pedang tuju
Luo Xiang terpental sejauh satu kilometer dari tempat awalnya berada. Meski Chang Guan bisa mengendalikan tubuh ilusinya namun bukan bearti, dia mampu mempertahankan untuk waktu yang lama. "Hahahahaha! Tubuh yang kuinginkan sudah menjadi milikku, hari ini karena aku sangat bahagia, aku akan meninggalkan jasadmu tetap utuh..." dia berkata seraya memainkan tiga elemen di telapak tangannya. Namun Luo Xiang tersenyum tipis, dia melepas topengnya. "Benarkah?"Masih asik melihat tiga bola elemen yang berputar putar ditelapak tangannya. Chang Guan menganggukan kepala, namun dia masih tidak ingin melihat sosok yang telah melepas topengnya. "Mungkin diantara Dewa Pedang, Dewa Api, kamu adalah orang terkuat dari kedua Dewa besar ini... Tapi..." saat memandang wajah pria yang telah melepas topengnya, dia memelototkan matanya. Saat ini dia hanya bisa diam termenung, lalu terpaku melihat wajjah yang sama ada didepannya. "Ka-kamu?""Hahahaha! Chang Guan, permainanmu sungguh menyenangkan, selai
Luapan energi terjadi sangat mengerikan, bahkan saat ledakan terjadi. Luo Xiang harus terpental dan memuntahkan seteguk darah merah dari bibirnya. Setelah debu menghilang, seluruh alam tiba tiba menunjukan fenomena langit. Awan menghitam, gunung memuntahkan lava, angin berhembus kencang, serta lautan menunjukan gelombang besarnya. Semua ini terjadi akibat salah satu dari unsur ima elemen yang mendirikan alam akan musnah. Namun Luo Xiang hanya tersenyum kecil, dia melihat kearah tubuh bekas dimana Dewa Api berada. Dewa Api telah mati, kini hanya menyisakan bola api berwarna merah keemasan yang terus membesar. Seolah api itu ingin melahap, bahkan meledakan tiga alam jika Luo Xiang tidak segera menyegelnya. * Di alam Dewa. Semua orang terkejut melihat dampak kematian dari Kaisar Tertinggi. Seolah terjadi kiamat yang akan menghancurkan seluruh alam, mereka segera melarikan diri dari alam Dewa. "Kenapa kamu masih bisa bersikap santai?" Chang Guan kini bertanya kepada pria
"Bukankah aku yang harus mengatakan hal yang sama padamu? Chang Guan?" pria bertopeng putih disisinya membalas, sembari memberikan senyum tipis. * Kembali pada Pertempuran dua sosok terkuat di tiga alam. Dewa Pedang, memejamkan matanya untuk sesaat, setelah membuka mata dan mengayunkan pedang membentuk sebuah lingkaran formasi pedang. Dewa Api yang telah menjadi setengah tahap pencerahan tersenyum lebar. Dia tidak menyangka, bukannya sosok Dewa Pedang menyerah, melainkan malah mengawali serangannya. "Transformasi Api dari segala api!" Swuuuuuuuung! Tubuhnya kembali dilahap oleh api merah keemasan. Api ini terasa sangat panas, bagaimanapun api ini merupakan satu satunya api dari lima unsur elemen pencipta alam. Di sisi lain, Luo Xiang tetap tenang, setelah berhasil membentuk lingkaran formasi dia mengerahkan lima puluh kesadaran jiwa dewanya kedalam mata formasi Swuuuuuuuung! Mata formasi bergejolak, berdengung lalu mengeluarkan sesosok kesadaran jiwa dewa ya
Hanya hitungan detik setelah formasi aktif, ribuan klone pedang emas muncul dibelakang tubuh Luo Xiang. Pedang pedang ini, telah berputar putar, dan siap menjalankan perintah dari tuannya. "Dewa Guntur, dan yang lain, tugas kalian menghancurkan seluruh pasukan kebangkitan yang berada di tingkat Dewa Nyata bintang empat... Sisanya, serahkan padaku!" "Baik!" Semua menyebar, memilih untuk menjaga jarak agar Dewa Pedang lebih leluasa menggunakan jurus pedangnya. Setelah melihat kepekaan dari para Dewa. Luo Xiang tersenyum tipis, dia hanya berkata, "orang yang telah mati, tidak pantas menginjakan kaki di alam Dewa?!" Swuuuuuuuuung! Hanya dengan satu perkataan, jutaan pedang yang mengambang dibelakang tubuhnya berdengung. Seluruh pedang kemudian bergerak, menebas, membunuh para pasukan kebangkitan yang ada disekitarnya. Di sisi lain, lima puluh praktisi tahap Dewa Nyata bintang lima membagi tugas. Setengah dari mereka menghalau serangan pedang tak bertuan, sedangkan sisany
Pria bertopeng menembakan kesadaran jiwa dewanya kearah cermin. Seketika, dunia yang dipijaki oleh Luo Xiang bergetar. Saat ini, pertempuran sengit keduanya harus menghentikan langkahnya. "Sial... Banyak aura hewan iblis tertuju kesini... Jika terus berlanjut, maka aku dan dia akan sama sama terluka parah... Sedangkan para Hakim Langit, aku tidak mengetahui pikiran mereka." Sesaat akan pergi meninggalkan tempat itu. Ribuan hewan iblis tingkat lima telah mengepung keberadaan mereka. "Se-sebanyak ini..." Xuan Xan Kong, pemimpin dari Hakim Langit kemudian memandang kearah Kaisar Tertinggi. "Kalian hadapi saja para hewan iblis sialan ini... Sedangkan, urusan Dewa Pedang adalah urusanku?!" tidak ada pilihan lain, jika dia kabur juga akan dikejar oleh banyaknya hewan iblis, dia lebih memilih untuk melanjutkan duel. Di sisi yang berbeda, Qin Yan yang merasa aneh karena hewan iblis yang dia hadapi malah pergi kearah satu titik mulai memiliki firasat buruk. "Si-sial... Yang Mu
"Hehehe... Guru kamu telah lama mengasingkan diri dari dunia ini. Bagaimana bisa tidak mau menghadiri acara sebesar ini?" "Tccchh!" Swuuuuuuuush! Pria bertopeng menggunakan kekuatan ruang, dia muncul disisi Kaisar Tertinggi. Buuuuuuuuugh! Menendang bokong hingga Kaisar Tertinggi terjatuh keatas panggung. Seketika semua orang menahan tawa, mereka tidak berani untuk secara terang terangan melihat penindasan ini. "Kau jangan banyak kata, turnamen mulailah... Biarkan aku duduk di tempatmu!" "Ka-kamu..." Kaisar Tertinggi merasa dipermalukan, namun Chang Guan hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia meminta agar Kaisar Tertinggi segera memulai turnamen. Swuuuuuuuush! Delapan Dewa utama muncul diatas panggung, diikuti oleh para hakim langit. Dengan demikian, Chang Guan mulai memberikan aturan turnamen. "Aturan siapa yang dapat bertahan lebih dari tiga hari didalam dunia ciptaan ku, maka dia akan bisa melanjutkan turnamen!" "A-apa ada kekuatan yang bisa menciptakan dunia baru