Beberapa acara sudah berlangsung dengan lancar. Sekarang sampai pada acara pertukaran cincin. Cincin yang akan digunakan pada acara ini adalah cincin warisan dari keluarga Kaze. Yang artinya cincin itu sebagai simbol kalau setelah ini Arasha adalah bagian dari keluarga Kaze.
Arasha sendiri sudah tidak peduli dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Ia sudah benar-benar pasrah akan keadaannya sekarang. Karena mau bagaimana pun ia mencoba menolak, hasilnya tidak akan berubah. Malahan ia nanti akan kena hukuman dari keluarganya. Dan ia belum siap untuk menerima hukuman itu.
Sora sudah memegang cincin warisan keluarganya. Tangan sebelah kirinya pun juga sudah menggenggam erat tangan kanan Arasha. Cuma tinggal selangkah lagi, maka mereka sudah dinyatakan resmi sebagai tunangan.
"Tunggu," ujar Carles membuat gerakan Sora langsung terhenti.
"Nunggu apa, Om?" tanya Sora kebingungan.
Carles harus mengulur waktu sebisa mungkin untuk memastikan apakah
Dalfon dan Shisha bergerak maju bersamaan. Tatapan Dalfon menunjukkan kalau ia akan benar-benar serius dalam pertarungan ini. Dan pandangan Shisha menunjukkan kalau ia sangat menikmatinya.Shisha sudah lama sekali tidak berhadapan dengan orang yang setara dengannya. Semua orang yang ada di sekitarnya sama sekali tidak bisa membuatnya serius saat bertarung. Jadi sekalinya ia bertemu dengan Dalfon yang bisa mengendalikan aura, rasa ingin membunuh dan semangat petarungnya pun kembali lagi seperti saat ia masih muda dulu.Telapak tangan Shisha dan Dalfon saling bertemu. Shisha menggunakan seluruh energi sihirnya dan Dalfon juga menggunakan seluruh aura yang ia miliki.Pertemuan antara sihir dan aura adalah hal yang sangat jarang terjadi. Dan sekalinya terjadi pasti akan menimbulkan sebuah kerusakan yang sangat besar. Seperti sekarang, kerusakan sudah mulai terlihat. Ada banyak angin kencang yang timbul akibat pertemuan kedua energi itu. Dan angin-angin i
Nara menatap Carles, Alice, dan Vinka secara bergantian. Ketiga pemimpin dari Lima Keluarga Besar. Kekuatan mereka bertiga tidak bisa diremehkan. Tetapi Nara juga bukanlah makhluk yang bisa dengan mudah dikalahkan oleh manusia.Nara sendiri sebenarnya bisa saja menciptakan sebuah bencana yang bisa merenggut semua manusia yang ada di tempat itu. Tetapi karena ia pikir itu adalah hal yang berlebihan, maka ia tidak akan melakukannya. Ia akan mencoba untuk sedikit manusiawi sekarang."Siapa kamu?" tanya Alice dengan tatapan tajam."Sebelum saya memperkenalkan diri. Sepertinya mereka yang tidak setara, harus menyadari posisi mereka lebih dulu," ujar Nara sambil melihat ke arah sekitar."Berlututlah," lanjut Nara diakhiri dengan sebuah senyuman tipis.Semua orang yang ada di ruangan itu pun merasakan ada gravitasi yang sangat tidak wajar. Tekanan yang sangat kuat sampai-sampai mendorong tubuh mereka sampai ke tanah. Tekanan itu sangatlah kuat, buka
Dalfon mendekap erat kucing putihnya. Semalam ia telah melakukan hal yang sangat berbahaya. Bukan cuma menghancurkan acara keluarga Mafuyu, ia juga menghancurkan rumah dan para penjaga keluarga Mafuyu.Tetapi Dalfon sama sekali tidak menyesalinya. Karena tindakannya kemarin, ia bisa menyelamatkan kebahagiaan seorang wanita. Jadi kalau pun ia diincar dan dibunuh, maka Dalfon akan meninggal dalam keadaan bahagia, karena setidaknya sebelum ia meninggal, ia telah melakukan sebuah kebaikan.Masalah di keluarga Mafuyu sudah selesai. Sekarang gantian masalah di keluarga Vinka. Masalahnya adalah kemarin dengan sadar, menggunakan dua sihir Virgo. Ditambah lagi, kedua sihir itu adalah sihir larangan. Yang artinya cuma orang-orang tertentu saja yang tau dan bisa menggunakan sihir itu.Seharusnya masalah ini hanya antara Dalfon dengan Vinka sebagai perwakilan dari keluarga Virgo. Tetapi entah kenapa, Alice dan Carles juga datang ke Diaman Vinka untuk memastikan sesuatu.
Carles, Alice, Vinka, Alyssa, dan Rachel berada di kamar Michaels. Sebenarnya Alyssa dan Rachel tidak pernah diperbolehkan untuk memasuki kamar rahasia itu. Tetapi karena kondisinya sekarang berbeda, maka kedua anak perempuan itu diperbolehkan untuk masuk dan melihat keadaan teman mereka yang sekarang pingsan di atas kasur sejak satu jam yang lalu.Pingsannya Dalfon membuat beberapa pertanyaan muncul di benak Vinka. Setelah tadi Vinka analisa tubuh Dalfon, ia sama sekali tidak menemukan luka dalam mau pun luar. Membuatnya sama sekali tidak mempunyai jawaban atas ketidaksadaran Dalfon.Dan lebih anehnya lagi, saat Vinka ingin menggunakan sihir penyembuhnya pada Dalfon. Sihirnya terpental kembali. Seakan ada sebuah pelindung dari dalam tubuh Dalfon yang tidak mengizinkan tubuhnya terkena sihir dari orang luar.Tetapi sekarang kondisinya Dalfon sedang pingsan. Jadi siapakah orang yang mengaktifkan sihir pelindung itu?Rachel juga merasakan ada sesuatu
Dalfon mulai bisa membuka matanya secara perlahan. Dalfon sama sekali tidak bisa ingat tentang apa yang sebenarnya sudah terjadi padanya, sampai-sampai ia pingsan begitu saja. Nara pun sama sekali tidak menjelaskan apa pun, padahal saat ia pingsan, ia bertemu dengan Nara di bawah alam sadarnya.Dalfon mulai berusaha untuk bangkit dari posisi tidurnya. Kepalanya memang sedikit terasa pusing. Tetapi tidak separah sebelumnya. Membuat Dalfon merasa lebih baikan.Saat Dalfon sudah berada di dalam posisi duduk. Tatapannya tertuju pada dua orang wanita yang tertidur di sebelah kanan dan kirinya. Dalfon merasa bahagia karena bisa melihat wajah tidur kedua wanita itu lagi. Tetapi entah kenapa, rasa bahagia itu tidak bisa membuatnya tersenyum.Wanita yang tertidur di samping kanannya adalah Alyssa. Dan wanita yang tertidur di samping kirinya adalah Alice.Dalfon bisa memahami Alyssa yang tertidur di sampingnya. Tetapi tidak dengan Alice. Dalfon sama sekali tidak bi
Perlombaan tahunan dimulai. Segala lomba diselenggarakan di balai, gedung, dan hutan kota. Tempat-tempatnya memang terpisah. Supaya bisa mencakup banyak atlit dan penonton. Dengan begitu perlombaan ini bisa menjadi acara yang meriah.Banyak perlombaan yang diselenggarakan. Mulai dari olahraga biasa, sampai olahraga yang harus menggunakan sihir. Tetapi untuk awal-awal, para panitia sengaja menampilkan olahraga biasa. Dari segala lomba, pasti lomba "war" yang paling ditunggu-tunggu oleh para penonton. Karena pada lomba itu semua orang diizinkan untuk ikut dan siapa pun yang bisa bertahan paling akhir, akan mendapatkan dua hadiah. Hadiah yang pertama adalah uang dengan nilai yang sangat besar. Dan hadiah yang kedua adalah satu permintaannya akan dikabulkan.Tidak menutup kemungkinan, orang yang bertahan sampai akhir akan diangkat menjadi penjaga dari salah satu Lima Keluarga Besar. Hal itu membuat semua orang menjadi lebih semangat dan berani mempertaruhkan
Perlombaan berlangsung sangat sengit. Perbedaan poin yang didapatkan oleh pihak SMA Angkasa dan SMA Bulan sangatlah tipis. SMA Angkasa sampai sekarang mengantongi 20 poin. Sedangkan SMA Bulan mengantongi 22 poin.Hanya berbeda dua poin. Tetapi dua poin itu sangatlah penting bagi para murid SMA Bulan. Karena dengan dua poin itu, bisa membawa mereka ke posisi puncak. Jika seandainya SMA Angkasa tidak kunjung mendapatkan poin tambahan, maka sudah dipastikan bahwa SMA Bulan yang akan memenangkan perlombaan ini.Satu-satunya lomba yang tersisa adalah "war". Dan lomba itu bukan cuma akan diikuti oleh kedua SMA itu saja. Karena para penonton dan pengunjung juga boleh ikut serta. Hal itu membuat kesempatan SMA Angkasa akan sedikit kerepotan untuk mengumpulkan poin lebih.Saat semua orang sedang sibuk-sibuknya mempersiapkan diri mereka. Ada dua orang yang sedang sedang bersantai di bawah pohon. Wanita paruh baya yang sedang duduk santai sambil bersandar di batang p
Semua peserta "war" sudah ada di sebuah lapangan luas. Dan seperti dugaan para pemimpin, orang yang mengikuti perlombaan ini lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Membuat para pemimpin harus mengeluarkan energi ekstra untuk memastikan bahwa semua orang itu bisa keluar dari tempat itu dengan selamat.Sistem perlombaannya mudah. Para peserta hanya perlu melukai peserta lain menggunakan pisau yang diberikan oleh panitia. Setiap berhasil melukai orang lain, maka peserta itu akan mendapatkan sebuah poin. Sedangkan orang yang terluka, akan langsung didiskualifikasi dan dianggap gagal.Pisau yang digunakan oleh para peserta tentu saja pisau yang sudah dirancang khusus untuk kolosium. Sedangkan kolosium adalah tempat khusus untuk perlombaan nanti. Dimensi yang berbeda dengan dimensi yang sekarang. Tidak perduli luka separah apa pun yang para peserta dapat di kolosium, saat para peserta kembali dan permainan selesai maka luka-luka itu akan menghilang secara s