Home / Pendekar / Kembalinya Kesatria Shengcun / 76. Tiba di Ibu Kota

Share

76. Tiba di Ibu Kota

last update Last Updated: 2024-06-19 11:05:21

Hu Gou tersenyum sambil mengangguk pelan. "Kau harus waspada dengan orang-orang kepercayaan Cian Buke dan Jenderal Tuo Hang. Sebagian dari mereka adalah para pendekar sakti yang memiliki kepandaian tinggi," kata Hu Gou lirih.

"Iya, Paman." Setelah itu, Feng Guang berpaling ke arah Vie Yui. "Aku berangkat sekarang Vie Yui," kata Feng Guang pamit.

Vie Yui yang sedari tadi menahan kesedihannya karena harus berpisah dengan Feng Guang tidak dapat berkata apa-apa, ia hanya mengangguk sambil tersenyum hambar. Tampak jelas dari raut wajahnya, ada rasa sedih yang cukup mendalam, dua bola matanya pun berkaca-kaca saat menatap wajah Feng Guang.

Hanya dalam waktu singkat saja, Feng Guang sudah sukses menyuburkan benih-benih cinta di hati Vie Yui. Akan tetapi, perasaan cinta gadis itu harus kandas dengan pernyataan Feng Guang yang secara jujur mengatakan bahwa dirinya sudah memiliki seorang kekasih. Walau demikian, Vie Yui dapat menerima kenyataan pahit itu, sehingga dirinya berusaha mengubur semu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    77. Feng Guang Masuk ke Ruang Rahasia

    Feng Guang tampak semringah sekali mendengar kesiapan dua orang pria tersebut. Ia hanya mengangguk dan kembali duduk di tempat semula.Selesai makan, Feng Guang langsung ikut dengan kedua orang itu. Mereka mamacu kuda masing-masing menuju sebuah tempat yang berada di pinggiran ibu kota. Tempat tersebut merupakan tempat tinggal salah seorang dari kedua pria itu.Mereka adalah Dui Mui dan Hok Shin, keduanya merupakan penduduk asli ibu kota Yuanzi. Sedikit banyaknya mereka mengetahui apa saja yang terjadi di wilayah tersebut. Terutama tentang isu sakitnya Raja Hao Xiong Han.Setibanya di kediaman Dui Mui, Feng Guang memperkenalkan dirinya, karena di rumah makan tadi ia belum sempat berkenalan dengan Dui Mui dan Hok Shin. Setelah saling memperkenalkan diri masing-masing, mereka langsung melakukan pembicaraan penting."Mohon maaf sebelumnya, kami sudah merepotkan Tuan Pendekar dengan mengajak Tuan datang ke sini. Hal ini sengaja kami lakukan demi menghindari mata-mata istana yang banyak be

    Last Updated : 2024-06-20
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    78. Feng Guang Berhasil Membebaskan Sang Raja

    Sang raja tersenyum lebar menanggapi pertanyaan Feng Guang. Lalu menjawab, "Ya, aku masih mengenalimu. Kau adalah Feng Guang kesatria Shengcun yang selama ini menjadi harapan kerajaan ini," kata sang raja menatap tajam ke arah Feng Guang.Raut wajahnya yang pucat kini tampak semringah, hal itu menandakan bahwa sang raja merasa bahagia dengan kedatangan Feng Guang yang akan membebaskannya dari siksaan yang sudah berbulan-bulan ia alami di dalam penjara tersebut."Mohon maaf, Yang Mulia. Di mana Pangeran dan istri Yang Mulia?""Mereka sudah tewas di tangan Jenderal Tuo Hang dan aku disekap di tempat ini sudah hampir tiga bulan. Mereka menyiksaku dan memperlakukan aku seperti binatang. Aku hanya diberi makan dua hari sekali, itu pun hanya dengan makanan sisa." Sang raja berkata dengan wajah mendung dan mata berkaca-kaca.Feng Guang tampak terenyuh dan merasa iba melihat kesedihan yang terpancar dari wajah sang raja."Yang Mulia harap tenang! Hamba akan membantu Yang Mulia keluar dari temp

    Last Updated : 2024-06-21
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    79. Raja Hao Xiong Han Dibawa ke Desa Shengcun

    Feng Guang tersenyum lebar, lalu menjawab pertanyaan sahabat barunya itu, "Kau jangan khawatir! Aku akan membicarakan semuanya kepada Tabib Cun, aku percaya dia tak mungkin membocorkan rahasia ini."Mendengar jawaban Feng Guang, Hok Shin bisa bernapas lega dan tidak khawatir lagi kalau Tabib Cun akan membocorkan keberadaan Raja Hao Xiong Han."Baiklah kalau memang seperti itu. Aku percayakan semuanya kepada Ketua," Hok Shin berkata sambil menjura penuh hormat.Feng Guang meluruskan pandangannya ke wajah Hok Shin, lalu berkata lagi, "Langkah selanjutnya, kita harus segera mempersiapkan diri dalam menghadapi para prajurit kerajaan. Beberapa hari ke depan, aku akan membawa sang raja ke desa Shengcun, kalau selamanya di sini terlalu berisiko.""Lantas, bagaiman dengan kami, Ketua?""Kau dan semua yang ada di sini boleh ikut denganku ke desa Shengcun. Di sana kita akan menghimpun kekuatan untuk segera melakukan perlawanan terhadap pasukan kerajaan.""Baik, Ketua. Aku akan membicarakan hal

    Last Updated : 2024-06-22
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    80. Berkemah di Tengah Hutan

    Raja hanya tersenyum dan langsung melangkah dengan diikuti oleh Feng Guang, Dui Mui, dan Hok Shin.Tiba di perkemahan, Feng Guang duduk bersama dengan Raja Hao Xiong Han, Dui Mui, dan Hok Shin. Mereka langsung berbincang santai menikmati suasana sore dengan hidangan makanan dan minuman hangat yang dibuatkan oleh salah seorang pelayan yang ikut dalam rombongan tersebut..Ada banyak hal yang dibicarakan oleh sang raja kepada Feng Guang dan dua kawannya. Salah satunya adalah terkait pembentukan pasukan khusus yang akan bertugas menjaga keamanan selama sang raja berada di desa Shengcun. Hal tersebut digagas oleh Feng Guang dan disetujui oleh Dui Mui dan Hok Shin."Terserah kalian saja, aku pasti mendukung dan sangat berterima kasih atas kesetiaan kalian kepadaku," kata sang raja."Terima kasih, Yang Mulia," ucap Feng Guang secara bersamaan dengan Dui Mui dan Hok Shin.Selanjutnya, Feng Guang sendiri yang membentuk pasukan khusus yang bertanggung jawab atas keselamatan raja selama berada d

    Last Updated : 2024-06-23
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    81. Berpapasan dengan Keempat Prajurit Tionggon

    Mendengar kata-kata yang terlontar dari mulut manis di gadis cantik bermata sipit itu, Feng Guang hanya tersenyum-senyum saja. Sampai detik ini, Feng Guang masih belum paham dengan sikap yang ditunjukkan oleh Vie Yui.Feng Guang benar-benar tidak dapat melihat dan tak dapat merasakan betapa besarnya rasa cinta dalam diri Vie Yui kepadanya. Saat itu, Feng Guang hanya beranggapan bahwa sikap Vie Yui biasa-biasa saja, dan dirinya pun menganggap Vie Yui sebagai adiknya sendiri."Syukurlah kalau memang seperti itu, itu tandanya kau tidak akan canggung lagi saat bertemu para pendekar lainnya yang ada di sana."Feng Guang tersenyum lebar memandang wajah Vie Yui. Setelah itu, ia kembali melanjutkan perbincangannya dengan Hu Gou. Vie Yui pun pamit kepada Feng Guang dan Hu Gou untuk segera beristirahat di dalam tenda."Maafkan putriku, Feng Guang. Gaya bicaranya terlalu polos, aku harap kau tidak tersinggung," bisik Hu Gou.Feng Guang tersenyum menanggapi perkataan pria paruh baya itu. Lalu men

    Last Updated : 2024-06-24
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    82. Bertarung di Bukit Ular

    Hal tersebut dilakukan untuk menghindari bertemu kembali dengan keempat prajurit kerajaan Tionggon utusan Perdana Menteri Tuo Hang. Sejatinya Feng Guang dan para pendekar lainnya sudah paham bahwa keempat prajurit itu sengaja diutus ke wilayah tersebut untuk menyelidikinya yang sudah membawa kabur Raja Hao Xiong Han dari penjara istana oleh Feng Guang.Perjalanan menuju desa Shengcun diperkirakan sekitar dua hari lagi, sehingga rombongan tersebut harus kembali beristirahat dan mendirikan perkemahan saat hari mulai gelap. Tidak mungkin perjalanan tersebut dilanjutkan malam hari, mengingat cuaca yang tentu sangat tidak mendukung.Jalur yang mereka lewati adalah hutan dan mereka hanya menyusuri jalan sempit yang hanya cukup untuk satu kereta kuda saja. Jika berpapasan dengan kereta kuda dari arah berlawanan, maka salah satu dari kereta kuda tersebut harus mengalah mencari tempat untuk menepi agar kereta kuda lainnya dapat melewati jalur tersebut."Kalau kondisinya seperti ini, tidak mung

    Last Updated : 2024-06-26
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    83. Ganasnya Serangan Dua Pendekar Lembah Ular

    Menghadapi serangan lawannya yang kasar itu, setiap saat Feng Guang harus menghindar untuk menempatkan dirinya pada jarak perlawanan yang sebaik-baiknya. Sekilas Feng Guang membayangkan betapa sulit dirinya dalam melakukan pertarungan jarak dekat, sehingga tidak memungkinkan dirinya menggunakan pedang saat melakukan pertarungan dalam jarak dekat."Saat bertarung dalam jarak dekat, maka aku tidak dapat menggunakan senjata dengan leluasa. Kedua pendekar itu akan menghimpitku dan mereka akan unggul dengan kekuatan ganda," desis Feng Guang saat dirinya mundur beberapa tombak ke belakang.Ini adalah pertarungan yang benar-benar memeras keringat dan pikiran. Feng Guang harus bergerak dengan cepat dan kemudian berusaha membalas menyerang, agar mempersempit ruang gerak kedua lawannya.'Mereka bukan lawan yang mudah, aku harus berhati-hati dan memanfaatkan dengan baik kelengahan mereka,' kata Feng Guang dalam hati.Feng Guang menyadari bahwa pertempuran itu akan berlangsung lama jika dirinya t

    Last Updated : 2024-06-28
  • Kembalinya Kesatria Shengcun    84. Para Pendekar Yuanzi Dijebloskan ke Dalam Penjara

    Feng Guang mengatur napas sejenak, lalu menjawab, "Sebaiknya kita menghadap Yang Mulia Raja. Kita berbincang di tenda Yang Mulia saja!""Baik, Ketua."Sebelum menghadap sang raja, terlebih dahulu Feng Guang meminta agar para pendekar yang bertugas menjaga keamanan di perkemahan tersebut, untuk memperketat pengamanan. Feng Guang khawatir, orang-orang dari kelompok pendekar yang sudah ia binasakan datang ke tempat tersebut."Kalian perketat keamanan! Kalian bisa minta bantuan kepada kawan-kawan kalian yang lain agar membantu kalian mengawasi area perkemahan ini. Aku khawatir orang-orang dari Lembah Ular akan datang ke sini.""Baik, Ketua." Para pendekar itu menjawab serempak sambil menjura kepada Feng Guang.Setelah itu, barulah ia mengajak Dui Mui untuk menghadap sang raja. "Marilah, kita menghadap sang raja sekarang!" ajak Feng Guang.Dui Mui hanya mengangguk dan langsung berjalan mengikuti langkah Feng Guang.Setelah berada di tenda tempat beristirahatnya sang raja, Feng Guang dan Du

    Last Updated : 2024-06-29

Latest chapter

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    104. Feng Guang Kembali ke Desa Shengcun (Bab Terakhir)

    Para pendekar itu kembali mengerahkan kekuatan mereka dan kembali melakukan serangan secara brutal terhadap Feng Guang. Namun, Feng Guang dengan gerakan yang sangat cepat langsung menangkis setiap serangan yang dilancarkan oleh lawan-lawannya.Setelah dapat menghindari setiap serangan yang mengancam dirinya, Feng Guang langsung membalasnya dengan serangan yang lebih ganas dari serangan lawan-lawannya.Demikianlah, pertarungan itu pun terus berlanjut dan menjadi semakin sengit saja. Dari kedua belah pihak terus melakukan serangan-serangan yang sangat berbahaya. Terlebih lagi, serangan-serangan yang dilakukan oleh Yao Ming dan para pendekar lainnya. Mereka benar-benar berambisi untuk membinasakan Feng Guang pada saat itu juga.Mereka menutup mata dan telinga, seolah tak peduli dengan penjelasan Feng Guang. Para pendekar itu yakin bahwa Feng Guang adalah pelaku utama yang sudah membantai para pendekar Sekte Tian Cu."Tak ada pilihan lagi, selain melumpuhkan mereka satu persatu untuk meny

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    103. Feng Guang Dikeroyok Para Pendekar Tangguh

    Namun, dua orang pendekar berjubah hijau itu tidak mengindahkan pertanyaan Feng Guang. Mereka hanya tertawa dan terus melakukan serangan terhadap Feng Guang."Kurang ajar!" geram Feng Guang langsung melakukan perlawanan sengit.Saat dirinya terdesak, Feng Guang menghentakkan kakinya, kemudian meluncur ke udara. Saat dalam posisi mengambang di udara, maka Feng Guang segera mengerahkan jurus tenaga dalamnya."Sebenarnya aku tidak tega jika harus melukai kalian. Tetapi, anggap saja ini adalah sebuah pelajaran yang harus kalian terima," kata Feng Guang masih dalam posisi terbang di atas para pendekar itu.Tanpa terduga, gelombang panas tiba-tiba muncul dari kedua telapak tangan Feng Guang. Kemudian gelombang panas itu meluncur ke arah dua pendekar berjubah hijau itu, serangan yang sangat dahsyat dan sulit dihindari, sehingga dua orang pendekar itu langsung jatuh bergelimpangan. Mereka benar-benar terkejut dan tak dapat mengantisipasi serangan tersebut.qFeng Guang hanya tersenyum dan lang

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    102. Pertrungan di Gurun Pasir Tio Sun wa

    Yao Ming tertawa dingin, lalu menjawab, "Kau memang pandai berbohong, sehingga rakyat negri ini sangat percaya dengan kebohonganmu, karena mereka bodoh. Sebenarnya kau adalah penjahat yang berlindung di bawah kekuasaan Raja Hao Xiong Han yang dianggap sebagai pahlawan karena sudah berhasil merebut kembali pemerintah kerajaan Tionggon dari tangan Perdana Menteri Tuo Hang. Tapi di mata kami, kau tetap seorang penjahat. Kami tahu kebusukanmu!""Kau telah menuduhku melakukan perbuatan yang tidak pernah aku lakukan!" Feng Guang membentak dengan penuh kegusaran. "Seharusnya kau percaya bahwa aku ini tidak pernah terlibat dalam kasus kematian para pendekar Sekte Tian Cu. Ini fitnah dan aku tidak terima atas tuduhan ini!"Yao Ming dan kedua anak buahnya tertawa lepas mendengar perkataan Feng Guang. Mereka sama sekali tidak percaya dengan apa yang Feng Guang katakan."Jangan berkelit lagi, Feng Guang. Percuma saja, kami memiliki bukti yang kuat!" kata Yao Ming. "Malam ini kau harus mempertangg

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    101. Feng Guang Dituduh Telah Melakukan Pembantaian

    Setelah berada di luar penginapan, Feng Guang tampak terkejut sekali ketika melihat sebuah tulisan di dinding luar kamar tempatnya menginap. Tulisan tersebut merupakan sebuah tantangan dari seseorang yang tak dikenal yang meminta Feng Guang agar datang ke sebuah tempat."Gurun pasir Tio Sun," gumam Feng Guang setelah membaca tulisan tersebut.Entah siapa orang yang sudah menulis pesan tersebut, karena dalam tulisan itu tidak tertulis nama sang penulisnya.Feng Guang tampak bingung sekali. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu berkata lagi, "Bagaimana mungkin ada seorang pendekar yang menantangku untuk bertarung, padahal tak ada orang yang mengetahui kalau aku menginap di sini. Bahkan para biksu yang baru melakukan pertemuan denganku tidak ada satu pun yang tahu?"Feng Guang termenung sejenak, memikirkan langkah selanjutnya. Apakah ia harus menerima tantangan tersebut atau mengabaikannya?Setelah itu, Feng Guang langsung bersiap untuk berangkat ke gurun pasir Tio Sun. Ia tampak penasaran

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    100. Era Baru

    Dengan demikian, Feng Guang sudah mulai kehilangan kesabaran dan langsung mengerahkan jurus andalannya.Perdana Menteri Tuo Hang, saat itu masih dapat melakukan perlawanan meskipun dirinya sudah mengalami luka yang sangat parah. Namun, perlawanannya tidak berarti apa-apa, karena Feng Guang lebih unggul segalanya.Hanya dengan dua kali sabetan pedangnya, Feng Guang sukses menjatuhkan pria bertubuh kekar itu, sehingga Perdana Menteri Tuo Hang tewas dengan luka yang sangat parah di bagian leher dan perutnya.Sementara itu, pasukan Hu Yui Se sudah sepenuhnya menguasai pertempuran. Bahkan mereka sudah berhasil menangkap para prajurit kerajaan dan menewaskan Panglima Hui Su sebagai orang nomor satu di angkatan perang pasukan kerajaan Tionggon yang diperintah oleh Perdana Menteri Tuo Hang.Berkat keyakinan dan kegigihan para prajurit Hu Yui Se, akhirnya mereka mampu merebut istana yang sudah lama dikuasai oleh pasukan kerajaan yang pro terhadap Perdana Menteri Tuo Hang."Ini adalah sebuah ke

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    99. Pertrungan Feng Guang dengan Perdana Menteri Tuo Hang

    Dengan demikian, pertempuran besar pun kembali terjadi. Pasukan kerajaan melakukan perlawanan sengit atas serangan yang dilancarkan oleh pasukan Hu Yui Se."Jangan biarkan mereka masuk. Kalian harus bisa mempertahankan istana ini!" seru Panglima Hui Su.Feng Guang dengan gagahnya memacu derap langkah kudanya langsung masuk ke halaman istana disusul oleh Dui Mui dan Hok Shin. Dengan senjata masing-masing, mereka langsung menebas leher semua prajurit kerajaan yang coba-coba melakukan perlawanan.Saat demikian gentingnya, Perdana Menteri Tuo Hang pun sudah bersiaga penuh. Ia bersama para pengawalnya langsung menghunus pedang masing-masing demi mempertahankan diri.Beberapa saat kemudian, beberapa orang dari pasukan Hu Yui Se berhasil menerobos pertahanan pasukan kerajaan. Mereka berhasil memasuki istana, kemudian langsung mengepung Perdana Menteri Tuo Hang dan para pengawalnya."Menyerahlah, Perdana Menteri!" seru Dui Mui."Bedebah!" geram Perdana Menteri Tuo Hang. Kemudian memberikan pe

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    98. Menyerang Istana

    Lie Huang dan semua yang ada di tempat itu mengangguk dan menjura serempak, sebagai bentuk hormat mereka terhadap Feng Guang selaku pemimpin tertinggi pasukan Hu Yui Se.Beberapa saat kemudian, tiga orang agen pengintai yang ditugaskan oleh Feng Guang sudah kembali menghadapnya. Tiga orang agen pengintai itu adalah para prajurit khusus. Mereka melaporkan tentang kondisi istana dan juga peta kekuatan lawan yang akan digempur oleh pasukan Hu Yui Se. Semua berdasarkan hasil penyelidikan yang mereka lakukan."Apakah ada tanda-tanda bahwa pasukan kerajaan mendapatkan bantuan dari pihak asing atau tidak?" tanya Feng Guang meluruskan pandangannya ke arah tiga prajurit mata-mata yang baru saja kembali."Sepertinya tidak, Panglima. Semua jalur yang menuju ke istana sudah diblokade oleh pasukan kita. Jadi, tidak mungkin ada pihak asing yang berani memasuki wilayah ibu kota," jawab salah seorang dari ketiga prajurit itu.Feng Guang tersenyum lebar, lalu bertanya lagi, "Apakah saat ini mereka sud

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    97. Pasukan Kerajaan Semakin Terdesak

    Tan Miau dan para prajurit Hu Yui Se tampak semringah mendengar perkataan Caw Kyu. Pasalnya, dengan gabungnya Caw Kyu dan kawan-kawannya, tentu akan menjadi kabar baik dan menggembirakan bagi seluruh rakyat kerajaan Tionggon."Kami sangat senang sekali mendengarnya," kata Tan Miau tersenyum lebar. "Semoga pasukan Hu Yui Se akan menjadi semakin kuat dengan kehadiran kalian," sambungnya dengan raut wajah semringah.Selanjutnya, Tan Miau langsung menyerahkan Caw Kyu dan kawan-kawannya kepada ketua regu induk pasukan Hu Yui Se yang bertugas di sepanjang perbatasan kota Yuanzi Timur. Setelah itu, Tan Miau kembali masuk ke tendanya untuk beristirahat sejenak, karena malam sudah semakin larut dan hampir mendekati pagi."Malam ini kalian istirahat saja dulu, besok barulah kalian boleh bergabung dengan para prajurit lainnya," kata salah seorang prajurit yang menjadi ketua regu induk pasukan Hu Yui Se.Caw Kyu dan kawan-kawannya menjura hormat dengan membungkukkan badan ke arah prajurit tersebu

  • Kembalinya Kesatria Shengcun    96. Seratus Prajurit Kerajaan Menyerahkan Diri

    Semua prajurit yang ada di tempat tersebut saling berpandangan, mereka sependapat dengan prajurit senior yang merupakan ketua regu di dalam kubu pasukan kerajaan. Dia adalah Caw Kyu—orang kepercayaan Panglima Hui Su. Bagaimana yang telah Caw Kyu sampaikan bahwa solusi dan jalan keluar terbaik adalah kabur dari istana. "Melarikan diri memang jalan terbaik yang harus kita lakukan, agar kita semua selamat dari serangan pasukan Hu Yui Se," desis salah seorang prajurit. "Jujur saja, aku sudah lelah berada di di istana ini," sambungnya."Apa yang kau katakan memang benar, aku pun sependapat denganmu," sahut prajurit lainnya.Semua prajurit yang ada di tempat tersebut, kini mulai berani mengungkapkan perasaan yang selama ini mereka alami. Para prajurit itu sudah tak mau lagi terlibat perang melawan pasukan Hu Yui Se.Selain takut terhadap lawan yang mereka hadapi, para prajurit itu pun berpikir bahwa perang tersebut sama dengan melawan saudara mereka sendiri. Karena di dalam kubu pasukan Hu

DMCA.com Protection Status