Sedangkan pria di depannya memiliki simpanan, bahkan memukuli istrinya. Pria br*ngsek seperti itu sungguh tercela.Oleh karena itu, si pengemudi mobil langsung menyalakan mesin dan mobil itu menghilang dalam sekejap.Shane benar-benar hampir tidak bisa bernapas lagi, hampir saja mati di tempat. Dia berbaring di jalan selama lebih dari sepuluh menit. Pada akhirnya, dia ditemukan oleh seorang petugas kebersihan dan dilarikan ke rumah sakit.Malam semakin larut. Ronald menggenggam tangan Rachel yang dingin sambil berjalan di jalan pegunungan yang berkelok-kelok.Setelah sekian lama, Rachel baru berbicara, “Ronald, aku sadar aku semakin nggak bisa kendalikan emosiku. Besok aku akan pergi cari dokter.”Sebenarnya Rachel sudah berobat ke dokter berkali-kali. Dia juga telah minum banyak obat. Namun, gejala yang dia alami sama sekali tidak berkurang.“Rachel, kamu orang yang berempati. Tentu saja kamu nggak akan bisa kendalikan emosimu ketika melihat hal seperti itu terjadi di depanmu. Aku ngg
Michael mengenakan piama bermotif kotak-kotak. Penampilannya memang terlihat santai dan malas, tapi tatapan matanya tetap tajam seperti biasanya. “Aku sudah meretas kamera CCTV-nya, tapi sulit untuk hapus video wawancara Shane. Soalnya video itu sudah dibagikan jutaan kali,” ujar Michael sambil mengerutkan bibirnya.Michael sudah sempat menghapusnya sekali, tapi video itu akan muncul kembali sebanyak ratusan kali. Dia tidak akan bisa benar-benar menghapusnya kalau terus seperti ini. Ronald berjalan mendekat lalu berkata, “Menghapus video itu bukanlah solusi untuk masalah ini.”“Masalah kayak gini pasti akan terus terjadi kalau penyakit Mama belum juga sembuh. Papa juga pastinya nggak akan bisa nahan semua ini,” balas Michael. Ronald melirik Michael yang sepertinya masih belum menyerah dengan terapi transfusi darah. “Sekarang kita selesaikan saja masalah ini dulu,” ujar Ronald.Kemudian dia duduk di depan meja sambil melakukan beberapa panggilan telepon. “Randi, Tarjoto Group menju
Rachel sudah membantu Siska melampiaskan semua amarahnya kepada Shane tadi malam. Oleh karena itu, sekarang adalah saatnya bagi Siska untuk membantu Rachel. Rumah sakit tempat di mana Shane dirawat sudah dipenuhi oleh wartawan. Namun, semua wartawan itu langsung diusir pergi dari sana ketika Darius Tarjoto tiba di rumah sakit. “Kurang ajar kamu!” seru Darius sambil menampar Shane ketika dia masuk ke dalam ruang rawat. “Kamu tahu nggak berapa banyak kekacauan yang sudah kamu buat karena ulahmu ini!” seru Darius lagi. “Kakek, tulang rusukku patah. Kakek bukannya prihatin sama aku, tapi malah menamparku begini. Apa aku ini cucu kandung Kakek?” balas Shane penuh amarah. “Memangnya Kakek pikir aku nggak bisa melampiaskan amarahku tanpa bantuan keluarga Tarjoto?” ujar Shane lagi. “Ini yang kamu sebut dengan melakukannya dengan caramu sendiri? Apa kamu tahu karena ulahmu ini Tarjoto Group hampir bangkrut!” seru Darius lalu kembali menampar Shane. “Sekarang cepat kamu klarifikasi di dep
“Shane adalah orang yang sangat kasar kalau dia sedang mabuk. Bahkan dia sudah sangat sering memukul saya di rumah keluarga Tarjoto. Seluruh keluarga Tarjoto hanya menatap dingin tanpa berusaha melindungi saya setiap kali saya dipukuli oleh Shane, kecuali putra saya. Tapi tadi malam, Rachel berusaha untuk melindungi saya,” ujar Siska sambil tersenyum pahit.“Padahal hubungan saya dengan Rachel juga tidak terlalu baik. Tapi dia justru menjadi orang pertama yang melindungi saya ketika saya ditindas suami saya sendiri.”“Shane sudah terlalu sering memukul perempuan, termasuk saya. Bahkan dia sama sekali tidak merasa sungkan berusaha menyakiti Rachel. Oleh karena itu, akhirnya Rachel memutuskan untuk menghajar Shane agar melindungi saya dan dirinya sendiri.”“Shane Tarjoto adalah seorang laki-laki dewasa, tapi dia bisa terpental hanya dengan sebuah tendangan dari Rachel yang merupakan seorang perempuan. Saya sebenarnya agak curiga, mungkin saja dia berpura-pura kesakitan agar bisa mengambi
Kemudian Eddy pun berkata, “Aku sayang banget sama Mama. Aku sama sekali nggak takut sama Mama. Mungkin Mama cuma kecapaian dan stres. Oh iya, aku sempat lihat ada sebuah destinasi wisata yang biasa dikunjungi untuk berbulan madu, namanya Pulau Bali. Gimana kalau Mama pergi ke sana biar pikiran Mama bisa sedikit lebih tenang ?”Rachel langsung mengangguk seraya berkata, “Oke, apa kamu bisa bantu Mama ngatur semua perjalanan itu?”“Bisa dong, Ma. Biasanya orang bulan madu kan perginya bisa sampai 1 bulan. Jadi, nanti di sana Mama bisa pergi ke tempat bagus lainnya selain Bali. Aku coba cek dulu ya, Mah,” ujar Eddy antusias sambil mengecek destinasi wisata dan menulis apa yang dia dapatkan di notebooknya.Eddy terlihat seperti sedang membuat sebuah buku panduan untuk berwisata. Rachel menghela napas ketika dia melihat kedua anaknya yang lain yang sedang bermain boneka salju di luar dengan bebasnya. Dia merasa kalau kehidupannya pasti akan sempurna apabila dirinya tidak sakit. Mereka be
Rachel bergegas kembali ke kamar dan membuka notebooknya. Dia tidak perlu lagi bersusah payah mencari berita tentangnya karena berita itu sudah muncul di mana-mana ketika dia baru membuka notebooknya. “Sharon Adijaya selaku mantan CEO Adijaya Group menolak untuk diwawancarai. Namun, wartawan mendapatkan informasi dari karyawan Adijaya Group kalau telah terjadi konflik yang cukup besar di antara Rachel Hutomo dan Sharon Adijaya setelah rapat dewan yang dilaksanakan kemarin malam telah usai. Selain itu, ada banyak saksi yang menyebutkan bahwa luka di kepala Sharon Adijaya disebabkan oleh Rachel Hutomo.”“Ada sumber yang mengatakan kalau Rachel Hutomo sempat menemui seorang psikiater terkenal di Kota Suwanda dan hasil diagnosanya juga sudah dirilis. Rachel Hutomo sepertinya mengidap penyakit mental yang tidak bisa diobati dengan obat-obatan biasa ....”“Ternyata Tanjaya Group diam-diam mengendalikan saham milik Tarjoto Group. Tidak heran, mengapa Shane Tarjoto ....”Berita tentang diriny
Makanan yang terhidang di hari kedua tahun baru ini sangatlah beragam. Seharusnya mereka pergi ke rumah keluarga Winata untuk mengucapkan selamat tahun baru setelah makan siang hari ini. Namun, kondisi keluarga Tanjaya saat ini sedang dilanda badai. Ada banyak wartawan yang menunggu kemunculan Rachel di luar kediaman mereka. Rima juga sempat menelepon secara khusus untuk mengundang mereka makan bersama di kediamannya beberapa hari lagi. Oleh karena itu, sekarang mereka sedang menikmati waktu luang mereka bersama-sama.“Kak Darren, apa Kakak sudah siap mengurus perusahaan secara resmi beberapa hari lagi?” tanya Michael. “Ya, sudah, sih,” jawab Darren sambil memegang hidungnya. “Kamu tuh harus jawab yang jelas. Kalau sudah ya bilang sudah. Kalau belum ya bilang belum. Apa maksudmu dengan bilang sudah itu? Kalau begitu, kamu harus urus simulasi keadaan darurat yang sudah aku atur untuk hari ini,” ujar Eddy.“Nggak mau, ah! Ini kan tahun baru. Memangnya nggak bisa main ya di tahun baru
Rambut Rachel yang hitam dan lebat tergerai di atas bantal yang membuat wajahnya terlihat sangat mungil. Kulitnya juga tampak cerah, tapi ada garis biru samar di bawah kelopak matanya. Ronald tahu kalau Rachel tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa hari. Bahkan Rachel masih saja bergerak bolak balik di atas kasur sampai jam 4 pagi sampai akhirnya dia bisa tertidur. “Kamu tidur saja. Aku akan tetap di sini nemenin kamu, kok,” bujuk Ronald.Suara Ronald terdengar sangat lembut bagaikan sebuah alat musik selo yang dimainkan di musim semi yang indah. Rachel seketika merasa seperti ada embusan angin yang bertiup di hatinya dan membuat dirinya merasa berbeda. Rachel langsung mengangkat kepalanya lalu memeluk leher Ronald dengan erat. Bibir merah Rachel mencium dagu Ronald sampai akhirnya menutup seluruh mulut Ronald dengan bibirnya. Ronald langsung menanggapi godaan Rachel dan menciumi Rachel sampai tulang selangkanya. Rachel merasa bagaikan berputar setelah mendapatkan cumbuan dari R