Share

Bab 365

Shania sedang berlatih piano di rumah. Jari-jarinya menari cepat di atas tuts hitam dan putih. Namun, dia berhenti di tengah permainan.

Tidak peduli seberapa keras Shania berlatih, dia tetap tidak bisa menghasilkan permainan seperti permainan piano Rachel. Kepercayaan diri yang dia bangun sebelumnya menjadi tidak berarti ketika dia berada di hadapan Rachel.

Shania menopang kepalanya dengan frustasi. Ingin rasanya dia menghancurkan piano di depannya itu.

Tiba-tiba, ada panggilan masuk di ponselnya. Dia tidak menyimpan nomor itu, tapi dia sudah menghafal nomor itu. Dia pun mengambil ponselnya dan menekan tombol jawab.

“Shania, malam ini sempat, nggak? Kita jumpa di tempat biasa.”

Suara seorang pria datang dari ujung telepon lainnya. Shania duduk dan bersandar di sofa, lalu berkata dengan suara genit, “Kamu ini, ya. Selain hotel, kamu nggak bisa ajak aku ketemu di tempat lain?”

“Lebih nyaman di hotel, dong. Shania, aku tahu kamu juga suka, nggak usah ditahan-tahan lagi.”

Tubuh Shania seke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status