Laura juga tidak kuasa menahan rasa kagetnya melihat foto-foto tersebut, “Ya Tuhan! Ini semua adalah foto-fotomu?” Perempuan itu mendongakkan kepala dan menatap Jason dengan tatapan penuh amarah. “Dasar kamu pria mes*m! Berani-beraninya membuntuti Nana dan mengambil foto secara diam-diam?! Kamu benar-benar sudah melanggar hak privasi orang lain!”Anggun memperhatikan foto-foto tersebut, sepertinya foto-foto ini diambil semenjak dirinya mulai bergabung ke dalam kelompok itu.Ketika dirinya sedang bersama Darren, para kru film yang lain, juga ketika dirinya sedang berinteraksi dengan lawan jenis, terlihat jelas di dalam foto-foto tersebut.Bahkan ketika perempuan itu sedang berada di dalam ruang istirahat dengan Jason, lalu tidak hati-hati tersandung dan Jason dengan sigap menolongnya, juga ada di dalam foto tersebut.Foto-foto ini benar-benar terlihat ambigu, sangat mudah membuat orang lain berprasangka buruk ketika melihat foto-foto tersebut.Anggun menundukkan kepala, tangannya menaha
“Nana, kamu mau menelepon siapa?” tanya Laura penasaran.Teringat dengan latar belakang keluarga Anggun, Laura menjadi penasaran, sepasang matanya berbinar-binar sambil bertanya, “Apa kamu mau menelepon Kakak kamu yang tampan dan keren itu?”Semenjak pertama kali Laura melihat Eddy, Laura selalu merindukan kakak pertama Anggun ini. Sekarang, setiap kali Anggun menyebut kakaknya, sepasang mata Anggun langsung berbinar-binar terpesona.“Bukan,” ucap Anggun tersenyum sambil menjulurkan lidahnya.Mana mungkin Anggun akan menelepon kakaknya, dia sudah berusaha menahan diri untuk tidak berdebat dengan Jason karena takut foto-foto tersebut akan jatuh ke tangan kakaknya. Kalau sampai kakak-kakaknya tahu bahwa Anggun kembali ke negaranya dan masuk ke dalam dunia industri hiburan, ini baru bahaya.Mengenai ancaman dari Jason barusan, itu bukanlah suatu hal yang besar.“Baiklah kalau begitu …,” ucap Laura yang tidak dapat menutupi rasa kecewanya, wajahnya terlihat lesu.”Jangan-jangan, kamu menyu
Dewa Kevin benar-benar hebat! Merk ini adalah merk mahal!Kevin harus bisa mengunci Nana dan mendepak Jason jauh-jauh!Nana dan Kevin berjalan di paling depan, sedangkan Yoko dan Laura di belakang mereka. Kesan Laura pada Yoko semakin bertambah baik. Dengan lembut Yoko berkata, “Tadi katanya Jason datang ke sini, ada ribut dengan Bu Nana? Kamu tahu apa yang terjadi?”Laura yang masih belum tersadar sepenuhnya karena mendapat gelas mahal itu mendadak terkejut mendapat pertanyaan seperti itu. Dia langsung menjawab, “Jangan ditanya lagi! Jason benar-benar gila! Bisa-bisanya dia-“Ucapannya terhenti ketika matanya bertatapan dengan mata jernih Yoko. Dia tidak mengatakan apa pun! Jelas-jelas Nana mengatakan kalau dia ingin menyelesaikan masalah ini sendiri. Jika Nana tidak memberi tahu Kevin, maka dia tidak boleh mengatakan rahasia apa pun. Dia tidak boleh buta oleh keuntungan dan mengkhianati temannya sendiri.Laura memasang cengiran lebar dan berkata, “Di-dia hanya datang menyapa saja. Se
Kevin merasa lucu tetapi juga kasihan. Dia mengelus kepala gadis itu dan menenangkannya, “Tenang, kami hanya membicarakan proyek pekerjaan, nggak akan membicarakan hal yang lainnya.”Mendengar itu Nana baru merasa sedikit tenang.Dia tidak menahannya lagi dan hanya menatap lelaki itu dengan raut serius. Tatapannya tampak hati-hati dan juga khawatir. Hingga akhirnya Kevin tidak tahan dan memutuskan untuk tidak mengangkat telepon Eddy. Lelaki itu meletakkan ponselnya dan maju untuk memeluk perempuan itu.“Aku tahu apa yang kamu khawatirkan. Jangan takut, aku pasti akan mengurus semuanya. Kamu nggak seharusnya merasa tertekan,” ujar Kevin sambil mengecup ubun-ubun Nana penuh sayang.Dia yang dari awal tidak pernah ada harapan untuk bersama dengan Nana selalu saja menghindar dari keluarga Tanjaya. Sekarang kejadiannya jauh dari apa yang mereka bayangkan. Oleh karena itu, Kevin berencana untuk berinteraksi langsung dengan keluarga Tanjaya.Kevin juga akan membuat mereka luluh dan menyerahka
Eddy meletakkan ponselnya dengan mata menggelap.“Pak, Bu Nana-““Pasti ada yang dia tutupi dari kita. Orang yang muncul di Borlan itu Kevin dari keluarga Orlando? Kenapa sampai sekarang masih nggak bisa menemukan informasi yang jelas?”Asistennya yang bernama Fernando terlihat memucat dan berkata, “Kemampuan orang itu sangat hebat.Kami minta tolong Pak Michael untuk bantu dan mendapatkan informasi mengenai keluarga Orlando. Akan tetapi nggak ada bukti yang kuat kalau hal ini ada hubungannya dengan Kevin.”Fernando berhenti sejenak dan dengan hati-hati bertanya, “Pak, apakah Bapak yakin kalau dia dan Bu Nana ada hubungan?”Eddy diam dan tidak menjawab. Dia bisa mengatakannya bahwa perasaan itu adalah indra keenam seorang lelaki? Sebagai seorang kakak yang protektif, dia cukup sensitif dengan hal seperti ini.“Dulu waktu Nana diculik, dia yang menolongnya,” ujar Eddy. Oleh karena itu, begitu mendengar nama keluarga Orlando, dia langsung kepikiran sosok Kevin. Dia merasa yakin kalau hal
Suara ketukan jari Kevin dengan papan keyboard memenuhi ruangan restoran. Nana mendekat dan melihat kode yang tidak dia mengerti memenuhi layar laptop. Ekspresinya terlihat sangat bingung dan bertanya,“Ini apa?”“Aku ada perhatiin informasi keluargamu. Kakak keduamu meninggalkan semua penelitiannya dan beli tiket penerbangan ke Borlan. Sepertinya mau cari kamu,” terang Kevin tanpa menghentikan gerakan jarinya.“Kakak pertamamu baru saja menaikkan biaya kerja sama keluarga Orlando dengan mereka. Nana, sebentar lagi kita akan berperang, kamu takut?”Mata Nana terbelalak terkejut. Namun sesaat kemudian dia tersenyum licik dan berkata, “Aku nggak takut, justru terasa menegangkan!”Kevin hebat sekali karena berani satu lawan tiga!Lelaki ikut tersenyum melihat senyuman perempuan itu. Kevin tahu kalau gadis ini tidak akan takut.Jangan lupa kalau di diri Nana ada mengalir darah keluarga Tanjaya. Dia tidak akan penurut dan polos. Melihat Nana yang masih berani pulang hanya untuk berpacaran s
Awalnya dia juga ingin mencari Darren untuk menyelesaikan masalah ini. Dia meneruskan pesan Jason tadi pada Darren dan mendapat balasan tiga buah tanda tanya. Tanpa penjelasan lebih banyak, perempuan itu menuliskan, “Kak, ini temanku yang menyebalkan itu.” “!!!” Darren hanya membalas tiga tanda baca saja. Darren yang baru saja kembali dari laboratorium dan baru masuk dalam rumah langsung emosi ketika melihat pesan adiknya. Siapa yang berani melakukan hal itu pada adik kesayangannya? Apakah lelaki itu pikir keluarganya Nana sudah tidak ada?!Darren langsung menggerakkan semua kelompok yang dia kuasai dan mulai merebut semua proyek dan harta milik keluarganya Jason. Setengah jam kemudian, karyawannya menelepon dan melaporkan bahwa keluarga lelaki itu tidak sanggup bertahan dan harga sahamnya anjlok!Darren terdiam dan melongo. Hanya begini saja? Semudah ini? Tidak ada tantangannya sama sekali!Dia mengirimkan pesan penuh ancaman pada lelaki itu yang berisi, “Kalau berani mengganggu ke
Kevin tidak akan memberi tahu Nana seberapa gelap pemikiran yang ada dalam benaknya. Sejak dia menjaga perempuan itu secara diam-diam, lelaki itu sudah mempelajari semua sifat dari keluarga Tanjaya.Tentu saja bagi keluarga Tanjaya, hal itu bukan hal yang baik. Bahkan menjadi sebuah ancaman bagi mereka. Kevin tidak bisa mengendalikan dirinya karena rasa pedulinya pada Nana membuat dia harus peduli pada orang-orang di sekitar perempuan itu.Terkadang ada pemikiran kotor yang timbul di benaknya. Dia ingin memusnahkan semua orang di dunia hingfa tersisa dirinya dan Nana saja. Dengan begitu tidak akan ada orang yang mengganggu mereka lagi.Tawa renyah di samping telinganya serta binar mata polos milik perempuan itu membuat pemikiran yang timbul di benaknya itu menjadi lenyap tak tersisa. Karena Nana juga yang membuatnya menjadi sosok orang yang baru lagi.Kevin menghela napas pelan untuk menyapukan pemikirannya. Dia mengambil ponsel dan mengirimkan pesan paling terakhir. Di waktu yang sama