Share

Bab 346

Penulis: Meminger
Laura

KILAS BALIK

“Aku tidak percaya dia menawarkanmu uang setelah kamu tidur dengan dia. Maksudku, itu adalah pengalaman pertamamu dan dia memperlakukanmu seperti wanita j*lang?” komentar Fia, keheranan.

Aku harus melihat ke sekitarku untuk memeriksa apakah ada orang lain yang mendengar kata-kata vulgar yang Fia katakan. Dia dan aku sedang berada di lorong kampus. Pada saat itu, aku berterima kasih pada Langit karena sebagian besar mahasiswa lain sedang berada di ruang kelas dan bukan di koridor.

Namun, aku menghela napas, memandang ke bawah. “Cukup membingungkan ….” Aku tidak dapat menyangkal bahwa aku kecewa dia melakukan itu.

“Aku sudah memperingatimu, ya. Pria itu adalah binatang. Di satu waktu atau waktu yang lain, dia akan berujung menunjukkan cakar-cakarnya. Aku tidak terkejut oleh itu,” katanya sambil mengusap sikuku. Aku tersenyum masam. Memang benar bahwa Jason selalu melakukan hal-hal yang Fia katakan. “Aku yakin kamu bukanlah yang pertama baginya dan tidak akan menjad
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalilah Padaku   Bab 347

    LauraKetika Bibi Julia terbangun, dengan wajah yang kusut, telinga yang bengkak, rambut yang berantakan, dan penampilan yang tidak terawat, dia duduk dengan berat di meja dapur dan menuntut, “Cepat bawakan aku sesuatu untuk dimakan! Apakah kamu berniat membuatku mati kelaparan supaya kamu bisa memiliki apartemen ini, bocah?Aku mengembuskan napas tanpa suara dan beranjak menyajikan makanan yang panas dan enak untuknya. Dia makan dengan cepat seakan-akan dia belum makan selama berhari-hari. Mungkin saja itu benar karena dia bahkan tidak memiliki waktu untuk menyiapkan sesuatu untuk dirinya sendiri untuk dimakan. Aku juga duduk untuk menikmati makanan sederhana yang dibuat dengan cinta itu.Dia memandangku dengan tatapan menghina seperti biasa, menyadari rumah yang rapi, dan tertawa mengejek. “Kapan kamu akan menemukan seorang suami dan meninggalkan rumahku, bocah?”“Kalau aku pergi, kamu akan tinggal dengan siapa, Bibi Julia?” jawabku dengan pertanyaan lainnya sambil memotong roti

  • Kembalilah Padaku   Bab 348

    LauraKILAS BALIKAku belum bertemu dengan Jason lagi dalam waktu yang lama setelah aku menghabiskan malam bersamanya. Dia bahkan meneleponku sesekali dan meninggalkan pesan suara untukku, tapi aku tidak pernah membalasnya. Akan lebih baik jika aku mendengarkan teman-temanku dan tidak bersikeras pada orang sepertinya meskipun hatiku hanya menginginkan dia.Aku mencoba menghindarinya, tapi terkadang aku tidak sadar memikirkan tentangnya, benakku tenggelam dalam luasnya mata cokelatnya, cara lengannya yang berbentuk memelukku di malam yang panas itu dan membuatku merasa dikagumi, dicintai, dan disayang olehnya.Aku mendapati diriku memikirkan tentangnya di momen-momen yang tidak terduga. Misalnya sekarang, di ruang kelas, selagi dosen ekonomi dan bisnis sedang menjelaskan tentang permintaan, sesuatu yang seharusnya kuperhatikan dengan baik, tapi pikiran-pikiranku tentang laki-laki itu membuat segalanya menjadi sulit.Setelah itu, aku menghela napas, menyelipkan rambutku di belakang

  • Kembalilah Padaku   Bab 349

    LauraKILAS BALIKJason menurunkan kaca jendela mobilnya, menatapku dari dalam. Dia menggerakkan tangannya untuk menyuruhku bergabung dengannya. “Masuklah, ayo jalan-jalan,” undangnya, masih serius.Aku menelan ludah. Melihat bahwa aku tidak bisa kabur, sebaiknya aku mengakhiri ini sekali untuk selamanya dan berpaling tanpa penyesalan apa-apa. Jadi, aku memutari mobilnya supaya aku bisa duduk di kursi penumpang di sampingnya. Begitu aku menutup pintu, dia mulai melaju.“Aku sangat sibuk akhir-akhir ini, aku jadi tidak menyadari bahwa kamu sedang menghindariku,” komentarnya, masih memandang jalan.Aku tidak dapat menjawab apa-apa. Aku hanya membiarkan dia membawaku ke mana pun yang dia mau.Beberapa saat kemudian, dia menghentikan mobil elegannya di jembatan yang jarang digunakan dan kemudian turun dari mobil dan beranjak ke pagar jembatan, memandang matahari terbenam yang indah. Tidak lama, malam akan tiba di Jakarta.Aku bergabung dengannya, merasa terlalu kecil dan sedikit jan

  • Kembalilah Padaku   Bab 350

    Laura“Aku tidak menyalahkanmu akan apa pun, kamu berhak menarik kesimpulan apa pun yang kamu inginkan. Itu tidak penting bagiku. Lagi pula, aku selalu sendirian dalam hal ini sejak lama,” gumamnya dengan melankolis, masih memandang kaki langit.“Kesimpulan? Aku tidak bisa menyelesaikan apa-apa dengan perut kosong. Kukira kamu akan membawaku ke restoran atau semacamnya,” ujarku padanya, membuat dia menatapku terkejut. “Aku yakin kamu belum makan seharian. Selama apa kamu menungguku di tempat parkir kampus? Astaga, kenapa kamu keras kepala sekali, sih?”“Aku hanya menghabiskan tujuh jam menunggu di sana ….”“Semua ini hanya untukku? Hm, kalau begitu aku harus mulai merasa spesial,” komentarku sambil tertawa seraya aku berjalan kembali ke tempat mobilnya berada.Dia menggenggam sikuku, membuatku menoleh ke arahnya. “Kita baik-baik saja?” tanyanya, ingin memahaminya.“Aku akan terus berada di sisimu jika itu adalah apa yang ingin kamu ketahui,” jawabku padanya.Dia tersenyum padaku

  • Kembalilah Padaku   Bab 351

    LauraDi hari pertama di pulau itu, Jason dan aku menghabiskan seharian menempel dengan satu sama lain, tidak dapat memisahkan diri kami bahkan satu menit pun. Perasaan yang kami miliki adalah seolah-olah dia dan aku telah memasuki semacam realitas lain, sebuah mimpi atau gelembung ekstasi tempat aku dan dia bisa bersama tanpa diganggu dari semua permasalahan yang memisahkan kami. Karena itu, dia dan aku sangat takut sesuatu atau seseorang akan datang untuk memecahkan gelembung ini atau membangunkan kami ke kenyataan bahwa kami akan berpisah lagi.Dia dan aku seperti dua orang yang nekat dan gila, bertingkah seakan-akan kami melakukan hal yang sangat kami inginkan tapi sangat dilarang. Kami tidak dapat berbicara atau melakukan apa pun selain membiarkan tubuh kami menari dalam kenikmatan dan kegilaan ekstrem yang berbahaya. Ranjangnya menjadi terlalu kecil bagi kami untuk mematikan api yang membakar tubuh kami dari dalam.Bagiku, tidak ada pria lain di seluruh dunia yang bisa menutup

  • Kembalilah Padaku   Bab 352

    LauraMalah, Jason telah menyaingi dirinya sendiri. Meja sarapan itu sangat indah dan tertata dengan rapi dengan hidangan pertama yang luar biasa. Ada roti panggang, telur dan daging asap, jus stroberi, jus jeruk, buah-buahan seperti jeruk, kiwi, dan anggur, diimbangi oleh kopi enak yang telah dia buat dengan baik. Dia menyajikannya padaku dengan berhati-hati. Ketika aku mencicipi masakannya, rasanya sempurna.“Sejauh ini luar biasa. Kamu hebat,” kataku padanya sambil memotong sepotong daging asap dan telur dan memasukkannya ke dalam mulutku untuk mencoba lebih banyak.Dia terkekeh mendengar pujianku dan menjawab sambil menuangkan lebih banyak jus jeruk ke gelasku. “Untunglah usahaku membuahkan hasil.” Otot lengannya menegang seraya dia memegang teko untuk mengisi gelasku dengan jus jeruk. Aku tidak bisa berhenti mengagumi Jason. Dia adalah pria yang luar biasa seksi. Cara dia menatapku dan memberiku tatapan menggoda memperjelas bahwa dia tahu betul efek yang dia berikan padaku.“H

  • Kembalilah Padaku   Bab 353

    LauraNamun, kemarin, setelah ciuman itu, semuanya muncul ke permukaan seperti pelepasan energi yang besar. Tahu-tahu, aku sudah terbungkus oleh dirinya, menggerakkan diriku sendiri dengan lebih gila dan naluriah, menaikinya seolah-olah aku adalah seorang penunggang dan dia adalah kudaku. Dia melahapku seolah-olah dia ingin membunuhku dengan kenikmatannya. Sangat gila dan liar.Namun, hari ini, semua itu sudah berlalu. Akan tetapi, hasrat di dalam diri kami belum hilang—hasrat itu masih ada, tapi lebih hangat, seperti api yang lemah dan terus menyala yang akan menjadi api unggun besar begitu kami menuangkan bahan bakar di atasnya.Namun, apa jadinya kalau begitu? Apakah kami akan berhubungan badan lagi seharian? Apakah kami akan bercinta semalaman hingga kami tidak dapat melakukannya lagi dan ketika kami terbangun besoknya, kami akan terus melanjutkan dosis itu hingga kami terjatuh di ranjang dan mati? Apakah itu tujuan akhirnya? Apakah itu alasan kami ada di sini? Kendati tempat ya

  • Kembalilah Padaku   Bab 354

    LauraSetelah sarapan, dia dan aku menghabiskan waktu yang lama berpelukan di sofa ruang tengah. Dengan dia duduk di sofa dan aku duduk di pangkuannya, tanganku melingkari pundaknya dan memeluknya, sementara lengannya juga melingkari pinggangku, tangannya mengelus punggungku. Kami membicarakan topik yang ringan dan lucu dan tertawa dengan lebih tulus, mengingat masa-masa indah dan hari-hari ketika kami bahagia.Di suatu titik, dia mengundangku untuk berjalan-jalan di luar, hanya untuk menghirup udara segar dan berjalan-jalan di pantai bersama sebentar.“Bagaimana pergelangan kakimu? Apakah kamu bisa berjalan nanti?” tanyanya seraya mengusap kakiku.“Masih sedikit sakit, tapi tidak separah kemarin. Jadi, sepertinya aku bisa berjalan tanpa masalah besar,” jawabku dengan tanganku di otot lengannya, sementara tanganku yang lain memeluk pundaknya.“Baiklah, tapi jika kamu sudah tidak bisa menahannya lagi, aku akan menggendongmu di punggungku,” ujarnya, membuatku tertawa kecil.“Hm, un

Bab terbaru

  • Kembalilah Padaku   Bab 421

    Beberapa minggu kemudianLauraSaat itu adalah hari Minggu siang. Anak-anak sedang bermain di kolam renang. Jason dan teman-temannya sedang berbincang dan meminum bir sambil mempersiapkan barbeku. Ibuku dan Rosa sedang berjemur di samping kolam sambil bersenang-senang melihat anak-anak bermain. Fia dan aku sedang berbagi pengalaman di dapur selagi kami mempersiapkan makan siang.Sebenarnya, akulah yang mempersiapkan makan siang karena Fia tidak bisa masak dan sangat ceroboh di dapur. Namun, aku tidak peduli. Aku malah merasa itu lucu. Belum lagi, aku suka memasak untuk semua orang, termasuk Fia. Dia telah melakukan banyak hal untukku sehingga aku berterima kasih padanya meskipun dia hanya melakukan hal yang minimum.“Wah! Saladnya terlihat luar biasa, Lau. Kamu hebat sekali,” puji Fia dengan gembira saat dia melihat makanannya.“Terima kasih banyak, sayang. Ini namanya salad khas Milan dan ini cocok sekali dimakan dengan daging merah,” kataku sambil tersenyum.“Oh, benar. Itu kel

  • Kembalilah Padaku   Bab 420

    Laura“Astaga, kamu terlihat cantik sekali!” seru Fia, senang sekali, memandangku dengan mata yang penuh perasaan.“Apakah menurutmu aku benar-benar terlihat cantik?” tanyaku sambil tersenyum kecil seraya aku memandang cermin dan meluruskan gaunku.Aku sudah selesai berdandan dan siap untuk pernikahannya. Tidak seperti gaun yang pertama, gaun ini lebih sederhana dan lebih nyaman. Ada karangan bunga di kepalaku dan rambutku digerai di sekitar pundakku. Riasan wajahku ringan dan percaya diri. Senyumanku cantik di wajahku.“Kamu terlihat memesona, Laura. Aku yakin Jason akan jatuh cinta lagi ketika dia melihatmu,” jawabnya dengan semangat.“Bibi Fia benar, Mama,” kata Anna sambil memandangku dengan mata penuh cinta. “Mama terlihat cantik bagaimanapun itu.”“Astaga, sayangku.” Aku tersenyum dan memeluknya. “Terima kasih, tuan putriku. Sekarang, sebaiknya kita pergi, Papa telah menunggu lama sekali.”Tidak seperti pagi itu ketika Jason dan aku akan menikah di kapel, sekarang kami mem

  • Kembalilah Padaku   Bab 419

    LauraAku sedang mengenakan jubah berbulu setelah mandi dengan air panas, jadi aku bisa pulang dengan aman bersama keluargaku dan orang-orang yang kusayangi.Fia ada di sana bersamaku, merawatku dan menghiburku melalui peristiwa menegangkan yang baru saja kualami beberapa saat yang lalu.“Bagaimana reaksi para tamu ketika kamu harus mengumumkan bahwa pernikahannya dibatalkan?” tanyaku padanya saat dia dengan pelan menyisir rambutku.Dia terkekeh dengan lemah sekarang. “Seperti biasa, terkejut dan berspekulasi, tapi kamu tidak perlu memikirkan hal itu. Yang penting adalah kamu ada di sini dengan aman,” katanya padaku.“Hmm, tidak apa-apa.”“Kuharap Suzy tidak pernah keluar dari penjara lagi dan dia akan dikirimkan ke penjara dengan keamanan tingkat tertinggi di sisi lain dunia supaya dia tidak pernah bisa melarikan diri dari sana,” katanya, membuatku sedikit tertawa.“Itu benar, Fia. Kinan juga mendapatkan akhir yang dia cari, semua karena keserakahannya,” komentarku, lalu aku me

  • Kembalilah Padaku   Bab 418

    LauraAir di dalam danau itu dingin meskipun saat itu masih musim kemarau. Tubuh Kinan dan perabotan masih terikat denganku, mencengkeramku dan menarikku ke dasar danau. Aku mencoba membebaskan diriku dari mayatnya, mendorongnya menjauh dariku, dan mencoba berenang ke permukaan. Akan tetapi, dengan tangan yang terikat, itu bukanlah hal yang mudah.Ada air yang memasuki lubang hidung dan mulutku, membuatku panik. Aku mencoba melepaskan diriku dari ikatan di pergelangan tanganku dan mencoba memperjuangkan hidupku. Namun, dengan tangan yang terikat, aku pasti mati. Ketika aku mempertimbangkan untuk menyerah, aku merasa tangan Jason yang kuat mencengkeram pinggulku dan menarikku ke permukaan.Jason berenang bersamaku ke dek yang ada di dekat sana. Petugas polisi dan petugas pemadam kebakaran menarik kami keluar dari air. Aku terbatuk-batuk dan memuntahkan air yang telah kutelan. Gaun pengantin dan rambutku basah oleh air. Tubuhku gemetar karena kedinginan dan Jason pun memelukku. Mereka

  • Kembalilah Padaku   Bab 417

    Laura“Sudah kubilang lepaskan dia!” Matanya menyala dengan amarah.Kinan terlepas dariku dan berdiri di samping Suzy, menertawaiku dengan lantang. Suzy tetap mengarahkan pistolnya kepadaku, menatapku dengan tajam, seakan-akan dia sudah mendapatkan aku di tempat yang dia inginkan.“Apakah kamu tahu sudah berapa kali aku memimpikan momen ini, Laura? Aku akhirnya akan membunuhmu,” katanya, hatinya dipenuhi oleh kebencian dan dendam.Aku menghela napas di saat itu. Bayangan anak-anakku dan suamiku terbesit di benakku. Aku memikirkan tentang hal-hal yang masih bisa kulalui bersama mereka dan ditemani mereka. Meskipun aku sangat menyesali hal itu di hatiku pada saat itu, aku tidak takut mati. Aku memiliki jiwa yang bersih dan tidak memiliki penyesalan sedikit pun.“Aku hanya bisa berduka tentangmu, Suzy,” kataku pada akhirnya, berpikir hidupku akan berakhir pada saat itu.Namun, mengejutkan bagiku, ketika dia menarik pelatuknya, seseorang mendorongnya dengan sangat keras sehingga dia

  • Kembalilah Padaku   Bab 416

    LauraAku sedang menunggu sebuah kesempatan untuk kabur dari tempat itu. Itu tidak semudah yang kubayangkan dan mereka tidak memberiku jeda sedikit pun. Tepat ketika kukira aku memiliki waktu untuk merencanakan pelarian diri, Kinan dan Suzy melepaskan ikatanku dan membawaku ke sebuah kapal pesiar kecil. Mereka terlihat gugup, seakan-akan mereka telah menerima sebuah peringatan atau semacamnya.“Apa yang kalian lakukan? Kalian mau membawaku ke mana?” tanyaku seraya mereka memaksaku untuk berjalan di dek danau. Gaun pengantinku merayap di bawah papan kayu, tanganku masih terikat.“Diam saja. Itu bukan urusanmu,” jawab Kinan dengan kasar.Aku menghela napas pasrah dan memandang ke semua tempat untuk fokus pada apa pun yang bisa membantuku nanti. Namun, dalam gelombang harapan, aku sudah mendengar suara-suara helikopter beroda mobil menghampiri tempat itu. Jason telah menangkap mereka. Akhirnya!“Itu Jason,” gumamku dengan penuh emosi. Sesaat, aku sempat kehilangan harapan dan berpiki

  • Kembalilah Padaku   Bab 415

    LauraTangan-tanganku terikat di belakang tubuhku di sebuah kursi seraya aku menghadap Suzy di hadapanku. Aku tidak tahu bagaimana dia telah berhasil melarikan diri dari penjara dan memasuki mansion untuk menculikku dan membawaku ke tempat ini. Aku mencoba memahami itu semua. Itu adalah hari pernikahanku, tapi tetap saja, orang-orang ini tidak mau membiarkan aku sendirian.“Bagaimana kamu bisa kabur dari penjara, Suzy?” tanyaku padanya sambil menatapnya dengan tajam. Aku sedang mengambil kesempatan. Sekarang aku berkomunikasi dengannya karena Kinan telah beristirahat sebentar. Kami sedang berada di rumah kayu di dekat danau kecil. Ada pohon-pohon rindang yang menutupi seluruh tempat itu.Keseluruhan skenario itu, cara dia dan Kinan bersikap, membuatku berpikir mereka telah merencanakan hal ini sejak lama.Suzy terkekeh sinis seraya dia mengikat kakiku dengan tali tambang yang kuat, menggagalkan rencanaku untuk mencoba kabur. “Ternyata, bukan kamu saja yang memiliki sekutu, Laura,”

  • Kembalilah Padaku   Bab 414

    Jason“Tidak apa-apa, Kinan. Aku akan mengirimkan uangnya, cukup berikan nomor rekeningmu dan aku akan mengirimkannya hari ini,” kataku padanya, mendapatkan anggukan setuju dari Juan.Namun, Kinan, di ujung telepon lainnya, menertawaiku seakan-akan aku adalah orang bodoh. “Kamu pikir aku benar-benar akan menerima uang elektronik? Kamu sangat meremehkanku, ya? Aku ingin kamu memenuhi satu mobil, dua mobil, atau seratus mobil, terserah! Aku ingin kamu mengisi mereka dengan uang tunai sah dan bawa itu semua padaku. Barulah saat itu aku akan membebaskan wanita j*lang ini. Kamu dengar, ‘kan?” katanya, berteriak.Aku sangat terkejut oleh kata-katanya. Juan maupun aku tidak menduga hal itu. Kinan telah memetakan rencananya dengan sangat baik dan itu adalah tantangan bagi kami.“Kenapa, Jason? Kenapa kamu diam sekali sekarang? Lidahmu dicuri kucing?” ejeknya.“Tidak apa-apa, Kinan. Kamu ingin uang triliunan rupiah, ‘kan? Kalau begitu, aku akan memberimu uangnya. Dalam bentuk uang tunai, s

  • Kembalilah Padaku   Bab 413

    JasonTiba-tiba, pintu ruangan terbuka dan Anna berlari ke arahku dengan wajah yang khawatir. “Apakah benar Mama menghilang, Papa? Di mana dia? Di mana Mama?” Dia ingin tahu, ketakutan, matanya dipenuhi oleh rasa takut.Aku menoleh ke atas dan melihat Fia berjalan memasuki ruangan sambil memegangi si kembar. Aku merasa terganggu bahwa dia telah membawa anak-anak pada saat itu. Ini semua sudah sulit untuk dipahami, lebih baik jangan libatkan anak-anak untuk sekarang. Fia, melihat ekspresiku yang tidak senang, menggelengkan kepalanya dengan raut wajah tidak berdaya. “Anna ada di sampingku ketika Tama meneleponku. Mustahil untuk menahannya,” jelasnya.Si kembar, meskipun sangat muda, bisa menafsirkan bahwa ada yang salah hanya dari ketegangan di tempat itu.“Kumohon, Papa, jawab aku. Di mana Mama?” tanya Anna lagi, hampir menangis.Aku berlutut untuk menyesuaikan diri dengan tingginya dan memegang pundaknya, menghela napas. “Aku tidak bisa menjawab ini sekarang, tuan putriku, tapi ak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status