Share

Bab 213

Penulis: Meminger
Laura

Aku membiarkan dia memasuki ruang kerjaku. Graham Tanusaputera terlihat berbeda dari yang kuingat. Dia lebih tinggi dan lebih tua dari bertahun-tahun yang lalu. Graham telah membuangku di rumah bibiku ketika aku sedikit lebih tua daripada Anna sekarang.

“Tinggal di sini dan jangan ikuti aku. Kamu hanya membebaniku,” katanya dulu, mendorongku ke arah bibiku. Aku ketakutan dan wajah bibiku yang berkerut membuatku takut. Aku ingin ikut dengan kakakku, tapi dia tidak memperbolehkannya. Dia jarang datang kembali untuk menemuiku. Sudah 10 tahun berlalu sejak aku terakhir melihatnya dan aku bahkan tidak mengira akan bertemu dengannya lagi.

“Kudengar kabarmu baik,” komentarnya, melihat-lihat ruang kerjaku. “Aku bangga padamu,” ujarnya.

“Kenapa kamu datang kemari? Setelah selama ini, aku terkesan kamu masih mengingatku,” kataku. Tenggorokanku terasa sesak. Setelah orang tuaku meninggal, Graham adalah satu-satunya keluargaku yang tersisa, tapi dia telah membuangku di rumah wanita itu y
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Kembalilah Padaku   Bab 214

    Laura“Namun, dia adalah kakakku, Gideon. Kendati segalanya, dia dan aku memiliki darah yang sama,” kataku, membela pendapatku. Bagaimana mungkin aku tidak meletakkan diriku di posisi Graham? Dia adalah satu-satunya orang yang ada ketika orang tuaku masih hidup. Ketika aku melihat dia lagi, rasanya seperti membuka album kenangan dari masa kecilku yang kuhindari dengan segala cara. Aku pun mengingat kematian orang tuaku yang tiba-tiba dan seberapa besar hal itu memengaruhiku. Graham mungkin telah bersikap jahat padaku, tapi kami tetap memiliki darah yang sama.Gideon menghela napas dan memelukku, mencium puncak kepalaku. “Hatimu sangat baik sampai itu berbahaya, sayangku,” katanya, mengelus punggungku.Aku balik memeluknya, merasa emosional. Aku tahu Gideon mungkin benar, tapi aku mau tidak mau berharap kakakku mengatakan kebenarannya.“Coba jangan membiarkan dia masuk ke dalam hidupmu terlalu cepat sebelum kamu mengetahui apa niat dia yang sebenarnya,” sarannya, lalu tersenyum pada

  • Kembalilah Padaku   Bab 215

    Laura“Oh, Laura. Ini aku, Graham. Aku mendapatkan alamatmu dari Hextec. Hanya saja …. Yah, aku tidak memiliki tempat untuk tidur malam ini. Bisakah kamu membiarkan aku tidur di rumahmu?” tanyanya dengan suara yang menyedihkan.Aku terkesiap ketika mendengarnya. Bagaimana bisa? Bagaimana caranya dia mendapatkan alamatku?“Aku tahu aku pasti menyalahgunakan kebaikanmu, tapi ini hanya untuk hari ini sampai aku memiliki tempat di kota ini, kamu tahu,” katanya.“Oh …. Apakah kamu di bawah?” tanyaku, tidak tahu apa yang harus kukatakan.“Iya, bersama penjaga pintunya. Dia hanya membutuhkan konfirmasimu untuk memperbolehkan aku naik,” katanya.“Begitu. Em …. Baiklah, kalau begitu. Naiklah,” kataku, mengizinkannya naik. Apa lagi yang bisa kulakukan? Dia ada di bawah sana. Aku tidak bisa mengatakan tidak.“Oh, sungguh, terima kasih, Laura. Terima kasih banyak,” katanya, dan kemudian interkom itu menjadi hening.Aku menghela napas dengan interkom masih di tanganku. Firasatku tidak baik.

  • Kembalilah Padaku   Bab 216

    Laura“Apakah kamu yakin ingin tidur di ruang tengah bersama dia? Sofanya tidak terlihat senyaman itu untuk ditiduri,” kataku pada Gideon saat dia beranjak untuk mengucapkan selamat malam padaku di pintu kamarku.Putriku yang cerewet melompat-lompat di ranjang sambil menyanyikan sesuatu, ingin aku bergabung untuk tidur bersamanya. Ketika Graham bertanya di mana dia akan tidur, aku menjawab bahwa hanya ruang tengah yang kosong. Lagi pula, apartemen ini hanya memiliki tiga kamar. Satu untukku, satu untuk Anna, dan satu untuk tamu yang sedang digunakan oleh Suzy.“Oh, tidak apa-apa. Aku bahkan bisa tidur di lantai jika kamu mau,” jawabnya sambil tersenyum jahat. Aku menyadari pantas saja Anna takut dengan wajah Graham. Ketika dia tersenyum seperti itu, otot-otot wajahnya tertarik, membuat bekas luka di atas matanya makin mencolok, membuatnya terlihat mengerikan.“Ini sudah sangat larut. Kurasa aku tidak akan bisa pulang ke rumah hari ini,” kata Gideon, menatap jam tangan di pergelanga

  • Kembalilah Padaku   Bab 217

    “Papa, aku harus tidur sekarang,” kata gadis itu pada ayahnya dengan suara pelan seolah-olah itu pun adalah rahasia di antara mereka. Aku menggelengkan kepala, menyilangkan lenganku di atas dadaku. Gadis itu menyerahkan ponselnya padaku. “Papa bilang dia ingin berbicara denganmu, Mama,” katanya.Aku menghela napas, mengeluarkan ponselku. “Baiklah, tapi kamu tidur sekarang,” kataku padanya, menunjuk ke arah ranjang. Dia mengangguk dan melompat menaiki kasur. Aku menghela napas lagi dan menatap pemandangan malam Kota Jakarta yang indah di hadapanku dan meletakkan ponselku di telingaku.“Hai, Jason. Bagaimana kabarmu?” kataku.“Jadi, Gideon tidur di apartemenmu hari ini dengan kakakmu?” katanya seolah-olah sedang memastikan.Aku mengembuskan napas. Jelas sekali bahwa dia mendapatkan semua informasi yang dia inginkan dari Anna. “Apakah aku harus mulai takut pada putriku karena kamu tidak punya sopan santun dan terus menyelidiki gadis itu mengenai kehidupanku?”“Aku selalu mendapatkan

  • Kembalilah Padaku   Bab 218

    LauraMalam itu, tidurku tidak nyenyak, dengan perkataan Jason yang mencurigakan terulang-ulang di kepalaku. Meskipun putriku tidur dengan lelap di pelukanku, aku tidak bisa merasa tenang. Bagaimana jika dugaan Jason benar? Maksudku, Graham mungkin tidak bersekongkol dengan Kinan, tapi dia sangat mungkin ingin menggunakan putriku untuk memeras uangku.Dia telah muncul entah dari mana setelah sekian lama dan bersikeras untuk bermalam. Jelas sekali bahwa itu mencurigakan. Dia memiliki banyak waktu untuk menebus kesalahannya dan mencoba mendekatiku sebelumnya, tapi dia tidak melakukan apa-apa, sampai sekarang. Jadi, malam itu, aku tidur dengan menderita dan ketakutan. Aku bermimpi buruk tentang Graham dan putriku.Aku bermimpi Anna tidur sendirian di sebuah kasur. Dia gelisah dan alisnya berkerut dengan ekspresi tidak sabar, seolah-olah dia sedang bermimpi buruk. Tiba-tiba, ada dengkuran yang rendah dan berbahaya dari bawah kasur Anna. Kemudian, Graham ada di sana, dengan bekas luka me

  • Kembalilah Padaku   Bab 219

    Laura“Apakah kamu benar-benar akan melakukan ini, Laura? Apakah kamu akan mengusirku dari rumahmu seolah-olah aku adalah sampah?” tanya Graham, terlihat tersinggung. Hari sudah pagi. Putriku sedang belajar dengan guru privat di kamar sebelah dan Gideon, Graham, dan aku berada di ruang kerja di rumahku dan aku baru saja menyuruhnya untuk pergi. Dia tertawa datar. “Tampaknya uangmu telah membutakanmu dan kamu tidak lagi memedulikan orang-orang yang sedarah denganmu, ya,” tambahnya.“Graham, bukannya aku ingin bersikap kasar, tapi kamu tidak berhak menuntut apa pun dari Laura di sini, oke? Sejauh ini, dia sudah lebih dari pengertian padamu. Ikatan darah kalian tidak berarti apa-apa karena kamu telah membuangnya di masa lalu dan itu tidak ada hubungannya dengan permasalahan finansial,” kata Gideon, mengingatkan Graham mengenai fakta itu. Kakakku mendengus sebagai responsnya, merasa bahwa apa yang baru saja Gideon katakan konyol.“Aku masih berniat membantu perawatan putramu dan apa pun

  • Kembalilah Padaku   Bab 220

    SuzyKetika aku tiba di flat tempat temanku tinggal, aku mendapati pintunya terbuka lebar dan engselnya tergantung tidak di tempat yang seharusnya engsel itu terpasang. Kelihatannya seperti seseorang telah mendobrak pintunya. Karena khawatir, aku memasuki rumahnya melihat seluruh ruangan itu terkoyak-koyak, sofanya robek-robek, busa keluar dari robekan yang jelas-jelas disebabkan oleh pisau lipat, semua furniturnya dibolak-balik, dan barang-barang pecah. Apakah seseorang telah merusak rumah temanku? Aku langsung membeku ketika menyadari betapa seriusnya situasi ini. Aku tahu daerah ini bukanlah daerah yang paling aman di kota dan temanku tinggal sendirian.“Clara? Clara, kamu di mana?” panggilku ketakutan, memasuki rumahnya dan mencoba tidak terantuk di tengah-tengah semua kekacauan itu. “Clara, kumohon! Kawan ….” Aku sudah hampir menangis. Bagaimana kalau para preman masuk ke sini dan membunuh dia? Mengetahui seberbahaya apa daerah itu, aku sayangnya harus membayangkan hal terburuk.

  • Kembalilah Padaku   Bab 221

    SuzyAku tidak tenang. Aku harus melakukan apa pun untuk menyelamatkan temanku dari kekacauan itu. Jadi, aku meninggalkannya tertidur di flatnya, memasuki mobilku, dan menyalakannya.Saat itu sudah larut malam, tapi aku tidak bisa menunda permasalahan itu. Aku mengenal para rentenir itu karena, di suatu saat di hidupku, aku pernah terlibat dalam hal-hal berbahaya untuk bertahan hidup. Di ujung jalan, ada restoran kecil yang terlihat tidak berbahaya, tapi aku tahu itu adalah tempat Lukman dan gengnya bekerja di semacam kejahatan yang terorganisasi.Aku memarkirkan mobilku di depan tempat makan itu dan menghela napas. Bisa saja semua ini menjadi makin buruk, tapi aku harus meminta waktu yang lebih banyak pada mereka untuk mengumpulkan uang sebanyak itu. Jadi, aku turun dari mobil dan memasuki restoran itu. Orang-orang di sana sedang minum dan makan seolah-olah itu adalah restoran biasa, tapi mereka yang mengetahui kebenarannya akan menyadari bahwa sebagian besar orang-orang ini adalah

Bab terbaru

  • Kembalilah Padaku   Bab 423

    Laura“Apakah ada masalah, sayang?” tanya Jason ketika dia dan aku berada cukup jauh dari yang lain. “Apakah kamu hanya merindukan suamimu?” godanya sambil memegangi pinggulku dan menarikku lebih dekat dengan jahil.Aku terkekeh sambil memutar bola mataku. “Itu bukan ide yang buruk,” jawabku sambil menatapnya dengan nafsu. Dia memiringkan wajahnya untuk menciumku, tapi sebelum dia melakukannya, aku lanjut berbicara setelah menarik napas singkat. “Namun, ada hal yang harus kuberi tahu.”Dia mengernyit. “Apakah itu ada kaitannya dengan anak-anak? Kamu tidak akan bilang kalau Daniel terjebak di atas pohon lagi, ‘kan?” tanyanya dengan curiga. Aku tertawa.Ada pohon di taman mansion kami. Daniel, salah satu dari si kembar, senang memanjat pohon itu karena dia lumayan hiperaktif. Namun, pohon itu terlalu besar untuk seukurannya. Suatu hari, kakinya tersangkut di salah satu ranting dan hampir melukai dirinya sendiri. Kami harus bergegas secepat mungkin ke rumah sakit dan para dokter pun h

  • Kembalilah Padaku   Bab 422

    Laura“Astaga, nona-nona, apakah kalian bersulang tanpaku? Aku ingin ikut juga,” kata Melanie, istri Albert, yang memasuki dapur. Dia juga ada di sana bersama kami, hanya saja dia sempat pergi sebentar.“Kita bisa bersulang bersamamu lagi, sayang,” jawabku padanya seraya Fia menuangkan anggur ke gelas kosong lainnya dan menyerahkannya kepadanya.“Nih, untukmu, sayang,” kata Fia sambil menyerahkan segelas anggur itu kepada Melanie.“Terima kasih, Fia. Kalian berdua baik sekali padaku,” katanya. Kami bertiga pun bersulang. “Bersulang untuk cinta, yuk?” usulnya.Melanie adalah wanita yang cantik. Albert dan aku telah menghabiskan waktu bersama selama beberapa waktu, dan karena kami telah menjadi lebih dekat karena hubungan keluarga kami, Melanie juga mulai menjadi dekat dengan kami. Dia adalah gadis yang baik dan rendah hati. Selain itu, dia sangat mudah akrab, jadi mudah untuk merasa nyaman di sekitarnya.“Itu adalah hal terbaik yang kita miliki, benar? Cinta?” jawabku sambil terse

  • Kembalilah Padaku   Bab 421

    Beberapa minggu kemudianLauraSaat itu adalah hari Minggu siang. Anak-anak sedang bermain di kolam renang. Jason dan teman-temannya sedang berbincang dan meminum bir sambil mempersiapkan barbeku. Ibuku dan Rosa sedang berjemur di samping kolam sambil bersenang-senang melihat anak-anak bermain. Fia dan aku sedang berbagi pengalaman di dapur selagi kami mempersiapkan makan siang.Sebenarnya, akulah yang mempersiapkan makan siang karena Fia tidak bisa masak dan sangat ceroboh di dapur. Namun, aku tidak peduli. Aku malah merasa itu lucu. Belum lagi, aku suka memasak untuk semua orang, termasuk Fia. Dia telah melakukan banyak hal untukku sehingga aku berterima kasih padanya meskipun dia hanya melakukan hal yang minimum.“Wah! Saladnya terlihat luar biasa, Lau. Kamu hebat sekali,” puji Fia dengan gembira saat dia melihat makanannya.“Terima kasih banyak, sayang. Ini namanya salad khas Milan dan ini cocok sekali dimakan dengan daging merah,” kataku sambil tersenyum.“Oh, benar. Itu kel

  • Kembalilah Padaku   Bab 420

    Laura“Astaga, kamu terlihat cantik sekali!” seru Fia, senang sekali, memandangku dengan mata yang penuh perasaan.“Apakah menurutmu aku benar-benar terlihat cantik?” tanyaku sambil tersenyum kecil seraya aku memandang cermin dan meluruskan gaunku.Aku sudah selesai berdandan dan siap untuk pernikahannya. Tidak seperti gaun yang pertama, gaun ini lebih sederhana dan lebih nyaman. Ada karangan bunga di kepalaku dan rambutku digerai di sekitar pundakku. Riasan wajahku ringan dan percaya diri. Senyumanku cantik di wajahku.“Kamu terlihat memesona, Laura. Aku yakin Jason akan jatuh cinta lagi ketika dia melihatmu,” jawabnya dengan semangat.“Bibi Fia benar, Mama,” kata Anna sambil memandangku dengan mata penuh cinta. “Mama terlihat cantik bagaimanapun itu.”“Astaga, sayangku.” Aku tersenyum dan memeluknya. “Terima kasih, tuan putriku. Sekarang, sebaiknya kita pergi, Papa telah menunggu lama sekali.”Tidak seperti pagi itu ketika Jason dan aku akan menikah di kapel, sekarang kami mem

  • Kembalilah Padaku   Bab 419

    LauraAku sedang mengenakan jubah berbulu setelah mandi dengan air panas, jadi aku bisa pulang dengan aman bersama keluargaku dan orang-orang yang kusayangi.Fia ada di sana bersamaku, merawatku dan menghiburku melalui peristiwa menegangkan yang baru saja kualami beberapa saat yang lalu.“Bagaimana reaksi para tamu ketika kamu harus mengumumkan bahwa pernikahannya dibatalkan?” tanyaku padanya saat dia dengan pelan menyisir rambutku.Dia terkekeh dengan lemah sekarang. “Seperti biasa, terkejut dan berspekulasi, tapi kamu tidak perlu memikirkan hal itu. Yang penting adalah kamu ada di sini dengan aman,” katanya padaku.“Hmm, tidak apa-apa.”“Kuharap Suzy tidak pernah keluar dari penjara lagi dan dia akan dikirimkan ke penjara dengan keamanan tingkat tertinggi di sisi lain dunia supaya dia tidak pernah bisa melarikan diri dari sana,” katanya, membuatku sedikit tertawa.“Itu benar, Fia. Kinan juga mendapatkan akhir yang dia cari, semua karena keserakahannya,” komentarku, lalu aku me

  • Kembalilah Padaku   Bab 418

    LauraAir di dalam danau itu dingin meskipun saat itu masih musim kemarau. Tubuh Kinan dan perabotan masih terikat denganku, mencengkeramku dan menarikku ke dasar danau. Aku mencoba membebaskan diriku dari mayatnya, mendorongnya menjauh dariku, dan mencoba berenang ke permukaan. Akan tetapi, dengan tangan yang terikat, itu bukanlah hal yang mudah.Ada air yang memasuki lubang hidung dan mulutku, membuatku panik. Aku mencoba melepaskan diriku dari ikatan di pergelangan tanganku dan mencoba memperjuangkan hidupku. Namun, dengan tangan yang terikat, aku pasti mati. Ketika aku mempertimbangkan untuk menyerah, aku merasa tangan Jason yang kuat mencengkeram pinggulku dan menarikku ke permukaan.Jason berenang bersamaku ke dek yang ada di dekat sana. Petugas polisi dan petugas pemadam kebakaran menarik kami keluar dari air. Aku terbatuk-batuk dan memuntahkan air yang telah kutelan. Gaun pengantin dan rambutku basah oleh air. Tubuhku gemetar karena kedinginan dan Jason pun memelukku. Mereka

  • Kembalilah Padaku   Bab 417

    Laura“Sudah kubilang lepaskan dia!” Matanya menyala dengan amarah.Kinan terlepas dariku dan berdiri di samping Suzy, menertawaiku dengan lantang. Suzy tetap mengarahkan pistolnya kepadaku, menatapku dengan tajam, seakan-akan dia sudah mendapatkan aku di tempat yang dia inginkan.“Apakah kamu tahu sudah berapa kali aku memimpikan momen ini, Laura? Aku akhirnya akan membunuhmu,” katanya, hatinya dipenuhi oleh kebencian dan dendam.Aku menghela napas di saat itu. Bayangan anak-anakku dan suamiku terbesit di benakku. Aku memikirkan tentang hal-hal yang masih bisa kulalui bersama mereka dan ditemani mereka. Meskipun aku sangat menyesali hal itu di hatiku pada saat itu, aku tidak takut mati. Aku memiliki jiwa yang bersih dan tidak memiliki penyesalan sedikit pun.“Aku hanya bisa berduka tentangmu, Suzy,” kataku pada akhirnya, berpikir hidupku akan berakhir pada saat itu.Namun, mengejutkan bagiku, ketika dia menarik pelatuknya, seseorang mendorongnya dengan sangat keras sehingga dia

  • Kembalilah Padaku   Bab 416

    LauraAku sedang menunggu sebuah kesempatan untuk kabur dari tempat itu. Itu tidak semudah yang kubayangkan dan mereka tidak memberiku jeda sedikit pun. Tepat ketika kukira aku memiliki waktu untuk merencanakan pelarian diri, Kinan dan Suzy melepaskan ikatanku dan membawaku ke sebuah kapal pesiar kecil. Mereka terlihat gugup, seakan-akan mereka telah menerima sebuah peringatan atau semacamnya.“Apa yang kalian lakukan? Kalian mau membawaku ke mana?” tanyaku seraya mereka memaksaku untuk berjalan di dek danau. Gaun pengantinku merayap di bawah papan kayu, tanganku masih terikat.“Diam saja. Itu bukan urusanmu,” jawab Kinan dengan kasar.Aku menghela napas pasrah dan memandang ke semua tempat untuk fokus pada apa pun yang bisa membantuku nanti. Namun, dalam gelombang harapan, aku sudah mendengar suara-suara helikopter beroda mobil menghampiri tempat itu. Jason telah menangkap mereka. Akhirnya!“Itu Jason,” gumamku dengan penuh emosi. Sesaat, aku sempat kehilangan harapan dan berpiki

  • Kembalilah Padaku   Bab 415

    LauraTangan-tanganku terikat di belakang tubuhku di sebuah kursi seraya aku menghadap Suzy di hadapanku. Aku tidak tahu bagaimana dia telah berhasil melarikan diri dari penjara dan memasuki mansion untuk menculikku dan membawaku ke tempat ini. Aku mencoba memahami itu semua. Itu adalah hari pernikahanku, tapi tetap saja, orang-orang ini tidak mau membiarkan aku sendirian.“Bagaimana kamu bisa kabur dari penjara, Suzy?” tanyaku padanya sambil menatapnya dengan tajam. Aku sedang mengambil kesempatan. Sekarang aku berkomunikasi dengannya karena Kinan telah beristirahat sebentar. Kami sedang berada di rumah kayu di dekat danau kecil. Ada pohon-pohon rindang yang menutupi seluruh tempat itu.Keseluruhan skenario itu, cara dia dan Kinan bersikap, membuatku berpikir mereka telah merencanakan hal ini sejak lama.Suzy terkekeh sinis seraya dia mengikat kakiku dengan tali tambang yang kuat, menggagalkan rencanaku untuk mencoba kabur. “Ternyata, bukan kamu saja yang memiliki sekutu, Laura,”

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status