Share

Bab 191

Penulis: Meminger
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Angin dingin berembus ke arahku, jadi aku merapatkan jaketku. Apakah dia akan membiarkan aku kedinginan di luar sini sampai aku menyerah dan pergi? Dia pasti sangat marah padaku.

Untungnya, pintu itu terbuka dan muncullah Tama. Dia menatapku dengan sedikit gelisah, jadi hanya dengan melihatnya, aku bisa tahu kalau Fia tidak ingin bertemu denganku. “Hai, Lau… Masuklah, kamu pasti kedinginan di luar,” katanya, membuatku mengangguk dan memasuki rumah mereka.

“Terima kasih, Tama,” ujarku, melepas jaketku karena di dalam udaranya hangat dan nyaman. Fia berdiri beberapa meter dariku sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya. Perutnya yang hamil mulai sedikit terlihat melalui kain bajunya dan raut wajahnya tampak benar-benar kecewa.

“Halo, Nyonya Tanusaputera. Apakah Anna datang bersamamu?” tanya Abel seraya dia menghampiriku untuk memelukku.

“Hai, sayang,” kataku, membalas pelukan gadis itu. “Anna tetap di rumah hari ini, tapi bagaimana jika kamu ikut ke taman bermain bersama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kembalilah Padaku   Bab 192

    Laura“Laura! Tunggu!” Aku mendengar seseorang memanggilku dari seberang jalan, jadi aku berbalik untuk melihat Jason berlari ke arahku. Aku sedang berada di pintu masuk gedung tempat tinggalku dan baru saja turun dari mobilku. Ternyata, Jason telah menungguku selama ini. Aku menghela nafas lelah. Apa yang dia inginkan sekarang?“Jangan terlalu dekat, Tuan, atau saya harus menggunakan kekuatan saya,” ujar pengawalku memperingatinya, mengacungkan tangannya untuk menghentikan Jason.“Aku juga tau itu, sialan. Aku hanya perlu berbicara dengannya sebentar,” kata Jason, meminta untuk dilepaskan.“Apa yang ingin kamu bicarakan, Jason?” tanyaku, ingin dia segera mengakhirinya. Hari ini melelahkan bagiku. Aku hanya ingin cepat-cepat pulang dan berbaring di ranjangku.“Kamulah yang mengirimkan uang padaku, ‘kan?” tanyanya sementara Rafael, pengawalku, masih memeganginya. Mata Jason berbinar bersemangat seraya dia membaca ekspresi wajahku.“Uang apa?” tanyaku seolah aku tidak memahami apa

  • Kembalilah Padaku   Bab 193

    “Lihatlah si rakus ini yang kelihatan seperti Papa,” kataku, menggelitik perutnya, membuatnya tertawa terbahak-bahak.“Kalau begitu, ayo pergi. Ada toko es krim di seberang jalan,” kata Laura, menunjuk ke sebuah arah.Jadi, dia, Anna, dan aku beranjak ke tempat itu, lalu kami memesan beberapa es krim dan memakannya seraya kami berbicara, tentu saja pusat perhatiannya adalah Anna. Namun, terkadang aku menyadari Laura yang terlihat berbeda. Dia terlihat jauh lebih bahagia daripada sebelumnya dan sebuah kilauan kembali ke kedua matanya seolah dia sedang bersemangat mengenai sesuatu, atau seseorang...Terkadang, dia akan meraih ponselnya dan mengetik sambil tersenyum konyol dengan bibirnya, seolah dia sedang berbicara dengan seseorang yang membuatnya benar-benar meleleh. Aku merasa hatiku merosot karenanya. Mungkin, dia sedang dekat dengan seorang pria.“Beri tahu aku sesuatu, Anna. Apakah ibumu bilang kalau dia sedang berpacaran?” tanyaku seperti seseorang yang tidak menginginkan sesu

  • Kembalilah Padaku   Bab 194

    LauraAku sedang berbaring di ranjangku, merasa luar biasa bosan. Aku baru saja kembali dari bekerja dan hari ini cukup melelahkan.“Kamu tahu kalau kamu tidak perlu berada di sini, ‘kan? Gid? Kita hanya akan memeriksa.” Aku ingat Max mengatakan itu pada kakaknya ketika dia, kakaknya, beberapa desainer lainnya, dan aku sedang mengunjungi departemen kreatif di W.J. Itu adalah kewajiban timku dan aku untuk melihat bagaimana mereka bekerja supaya kami bisa beradaptasi, tapi anehnya, Gideon Nalendra menemani kami di kegelapan melalui bermacam-macam ruangan desain di pabrik W.J., yang tidak diperlukan karena dia adalah bagian dari eksekutif dan tugasnya hanyalah berinvestasi.“Aku akan mempertaruhkan triliunan dolar untuk ini, jadi aku tidak masalah ikut memeriksa,” jawabnya dengan tegas.Sebenarnya, berada di sekitar Gideon membuat kupu-kupu di perutku terbang dengan cemas. Rasanya seperti melayang. Pipiku akan merona ketika dia berbicara denganku, tapi dia tidak pernah mencoba meningg

  • Kembalilah Padaku   Bab 195

    “Sepatu itu pasti palsu,” kata Suzy, mencoba meyakinkan dirinya sendiri.“Suzy, itu hanya sepatu,” ucapku, mengingatkannya.“Oh, berhenti menjadi membosankan, dasar wanita tua! Biarkan aku sendiri. Aku ingin marah padanya, sial, dasar menyebalkan! Kehidupan dia sempurna sekali,” gumamnya.“Apakah kamu tahu kalau dulu aku pernah miskin?” tanyaku padanya.“Apa? Kamu miskin?” tanyanya, menunjuk padaku sambil menyeringai.“Iya, aku! Apa yang kamu pikirkan ketika kamu melihatku? Apakah menurutmu aku lahir di keluarga kaya juga?” tanyaku, dan dia mengangkat bahunya.“Tentu saja, jika kamu bisa menikah dengan pria seperti Jason Santoso dan memiliki teman-teman kaya seperti si palsu ini,” katanya, menunjuk pada profil Fia di ponselnya, “dan memiliki sebuah perusahaan, kamu pasti berasal dari keluarga kaya, atau kamu mendapatkan uang yang banyak ketika kamu bercerai dengan Jason.”Aku mengambil ponselnya dan mematikannya. “Oh, kamu keliru di bagian itu, sayang. Aku lahir di keluarga misk

  • Kembalilah Padaku   Bab 196

    LauraAku sedang mengenakan gaun merah ketat yang mencapai pertengahan pahaku. Gaun ini membentuk lekukanku dengan indah dan menyorot pesona dari tubuhku. Suzy membuatku mengenakan sepatu hak, memakaikan riasan wajah yang tebal, dan bahkan meluruskan rambutku yang bergelombang.Aku hampir tidak mengenali diriku sendiri di cermin. Aku terlihat seperti orang lain. “Wah, benar-benar menawan,” komentarku pada diri sendiri dan Suzy terkekeh-kekeh.“Bukankah sudah kubilang aku akan menemukan cara?” katanya.Aku membetulkan belahanku yang benar-benar terpampang dan menarik kain gaunku turun. “Namun, entahlah… Aku tidak pernah berpakaian seperti ini. Tidakkah menurutmu aku sedikit vulgar?” tanyaku takut-takut.“Tentu saja tidak. Kamu terlihat menawan! Wanita tercantik yang pernah ada,” kata Suzy, menepuk pundakku.“Em, tapi menurutku lebih baik jika aku tidak keluar. Anna mungkin akan merindukan aku,” kataku, sudah menyerah.“Itu tidak akan terjadi, sayang. Kamu tahu bahwa Anna diasuh d

  • Kembalilah Padaku   Bab 197

    Aku sedikit menarik gaunku ke atas untuk menyembunyikan belahanku yang terlalu terpampang, tapi itu jelas-jelas tidak berhasil karena gaun itu dibuat untuk digunakan seperti itu, untuk menunjukkan belahan tubuh, dan sekarang semua pria menatapku dengan vulgar. Lihat masalah apa yang kamu buat, Suzy… Beberapa pasangan berpegangan dengan satu sama lain lewat di depanku. Bahkan ada sebuah pasangan di belakang konter yang berciuman dan saling mengelus. Seluruh tempat itu terlihat agak mencurigakan, lalu aku mengingat siapa yang merekomendasikan klub itu padaku. Dia adalah Suzy, seseorang yang dulu melakukan beberapa pertunjukkan dalam waktu luangnya. Aku seharusnya tidak mengharapkan dia akan membawaku ke klub buku.Aku memutuskan untuk tidak mengindahkan semua tatapan itu dan fokus ke minumanku, yang tidak kusangka cukup enak. “Hm, tidak buruk,” ucapku pada diri sendiri.“Kamu suka minuman itu, ya? Mau aku membelikanmu satu gelas lagi?” Aku mendengar suara pria di telingaku dan aku hamp

  • Kembalilah Padaku   Bab 198

    Laura“Tempat itu terlihat berbahaya, seharusnya kamu ditemani seseorang,” kata Gideon Nalendra, hampir dengan nada menegur. Kami sudah jauh dari Klub Malam Queen dan aku tidak berniat untuk kembali ke sana lagi.“Sebenarnya, aku ditemani,” kataku, menunjuk pada Rafael, yang berada beberapa meter dariku, di samping mobil di tempat parkir. “Itu adalah Rafael, pengawalku. Aku memutuskan untuk meninggalkannya di luar karena kukira tidak akan seberbahaya itu di dalam,” jelasku.“Kukira kamu datang dengan suamimu,” katanya padaku.“Oh, suami? Aku sebenarnya tidak menikah,” kataku sambil tersenyum malu. Dia menoleh padaku sekarang.“Sekarang aku paham,” katanya.Aku mengingat hari ketika kita bertemu dan aku memberitahunya bahwa aku menikah untuk membuatnya menjauh karena aku merasa sedang dilecehkan. Aku menatap ke tanah, merona karena mengingat hari itu.“Apakah kamu ingin jalan-jalan? Ini malam yang indah,” ajaknya.“Berjalan-jalan di jalanan yang ramai tapi indah kedengarannya me

  • Kembalilah Padaku   Bab 199

    “Oh, apakah aku suka pergi ke tempat seperti itu? Tidak juga,” jawabku, lalu tertawa. “Hanya saja temanku Suzy hampir bertengkar denganku, memanggilku wanita tua dan menyuruhku meninggalkan rumah untuk bermalam di luar,” kataku.“Oh, sepertinya Max dan Suzy akan berteman dengan baik. Cara pikir mereka cukup mirip,” komentarnya, membuatku tertawa.“Iya,” jawabku, lalu terdiam, menganalisis pertanyaan selanjutnya yang akan kulontarkan. “Siapa yang kamu tinggalkan di Surabaya?” Aku sedikit takut. Aku tidak bodoh, aku sudah melihat jari manisnya dan melihat bahwa dia tidak memakai apa-apa, tapi itu tidak berarti apa pun. Dia bisa saja salah satu dari pria yang menyimpan cincinnya di saku ketika dia ingin bersenang-senang dengan orang lain.“Sudah lama sekali sejak aku tidak berhubungan dengan orang tuaku. Mereka sekarang tinggal di Malang. Jadi, satu-satunya keluarga yang kumiliki adalah Max. Di Surabaya, aku hanya memiliki materi,” ungkapnya.“Oh, jadi kamu belum menikah?” tanyaku sek

Bab terbaru

  • Kembalilah Padaku   Bab 267

    Laura“Jangan terlalu memercayai Graham, Lau. Kamu tahu dia hanya memberitahumu semua kebohongan itu untuk membuatmu kebingungan dan menculik putrimu,” kata Suzy dari ujung telepon lainnya, menunjukkan bahwa dia tidak percaya kalau dia dan aku bersaudara.Aku tidak bisa menyangkal bahwa aku sedikit kecewa dengan jawabannya karena, jika dipikirkan baik-baik kisah kami dan hal-hal yang kami lalui di masa lalu, ada konsistensi yang kuat bahwa, terlepas dari segalanya, Graham telah mengatakan yang sebenarnya. Sebenarnya, mudah untuk mengakui itu, tapi Suzy bersikap seakan-akan dia tidak ingin hubungan ini ada di antara kami dan aku tidak dapat memahaminya.“Iya, Graham memang sangat jahat, tentunya,” jawabku sambil tertawa pelan. “Namun, dengan begini, kita bisa melakukan tes DNA sederhana hanya untuk memastikannya,” saranku seolah-olah aku tidak menginginkan apa-apa.“Oh, kamu tidak perlu mengkhawatirkan itu, Laura. Itu tidak penting sekarang. Ada hal-hal yang lebih penting dan mendes

  • Kembalilah Padaku   Bab 266

    LauraJason membawaku ke rumahnya dan tidak ada yang dapat kukeluhkan karena aku ingin memeluk putriku dan menghabiskan sisa malam ini bersamanya. Jason membawaku ke tempat Anna sedang tertidur dan aku hampir mati ketika aku melihatnya berbaring di ranjang dan memeluk bantal. Aku menghampirinya dan berlutut, memeluk dan menciumnya.“Aku sangat mencintaimu, sayang …. Aku sangat merindukanmu,” tangisku. Tiba-tiba, seluruh diriku hancur karena apa yang terjadi padaku hari ini. Aku merasa sangat lemah dan ketakutan. Demikian pula, aku telah melalui banyak hal.“Apakah kamu mau mandi dulu? Aku telah mengatur airnya dengan temperatur yang kamu suka,” kata Jason padaku sambil menghampiriku dengan lembut.Aku menatapnya, sedikit ketakutan, dan mengusap air mataku, mencoba membetulkan posturku. “Terima kasih. Aku akan mandi,” kataku sambil bangkit dari lantai dan beranjak ke kamar mandi kamar itu. Akan tetapi, aku memberi tahu Jason dulu. “Temani dia, oke? Jangan tinggalkan dia sendirian.”

  • Kembalilah Padaku   Bab 265

    LauraAku baru saja berbicara dengan Suzy. Aku masih memegangi ponselku dan senyuman konyol tersungging di wajahku. Aku sangat bahagia semua hal berakhir dengan baik dan Suzy telah terbangun hingga aku mau tidak mau tersenyum. Hari itu terasa seperti wahana halilintar bagiku, dengan begitu banyak ketegangan dan aksi yang terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Segala halnya sangat sulit untuk ditangani, tapi setidaknya semuanya berakhir dengan baik. Setidaknya, aku berharap semuanya berakhir dengan baik.“Jadi, mengenai wanita yang meneror putrimu …,” kata Detektif Gunadi, yang memimpin penggerebekan markas Lukman, seraya dia menghampiri mobil ambulans tempat Clara dan aku sedang menerima perawatan. Pria itu masih tertutupi oleh debu dari puing-puing bunker akibat ledakan salah satu dindingnya, tapi dia tidak terlihat terluka atau terguncang. Lagi pula, itu adalah pekerjaannya dan dia baru saja mencapai kesuksesan yang luar biasa hari ini karena Lukman dan bawahannya telah menyulitk

  • Kembalilah Padaku   Bab 264

    SuzyAnehnya, Tama terus menemaniku lebih lama dari yang kukira. Dia terus memberitahuku berita-berita baru, hal-hal yang telah terjadi ketika aku tidak sadarkan diri. Baru beberapa jam berlalu sejak aku kehilangan kesadaranku, tapi tampaknya seluruh dunia telah hancur. Aku diberi tahu bahwa berkat bantuan Jason, Laura berhasil menyelamatkan putrinya karena Jason dengan pintar memasang GPS pada kalung Anna dan terus melacak langkahnya untuk memastikan keamanan gadis itu karena mereka menghadapi banyak ketegangan dengan ancaman dari Kinan.Aku juga diberi tahu bahwa Jason bahkan menemaninya dalam misi berbahaya Laura, yang mana Laura harus pergi ke markas Lukman untuk menyelamatkan nyawaku dan temanku. Entah dari mana, apakah Jason telah menjadi orang yang baik ataukah dia hanya melakukannya untuk meyakinkan Laura untuk kembali padanya? Jelas sekali bahwa dia belum menyerah terhadap Laura, jika dia memang akan menyerah terhadapnya.Yang lebih membuatku terkejut adalah pasangan yang t

  • Kembalilah Padaku   Bab 263

    SuzyKetika aku terbangun, rasanya seperti aku baru saja bangun dari mimpi buruk. Hal pertama yang kulakukan adalah mengusap perutku dan aku terkejut ketika aku menyadari bahwa perutku kosong. Apa? Apa artinya itu? Apakah aku telah kehilangan bayiku? Aku ingat Graham menendangku dan mendorongku di tangga, tidak peduli jika aku sedang hamil atau tidak.“Tidak …. Putriku,” tangisku, meraba-raba perutku dengan ketakutan. “Kumohon, putriku ….”Alarm pun berbunyi. Aku bahkan tidak bisa bangun karena aku merasa sangat lemah. Kemudian, tim medis memasuki ruangan itu.“Tenanglah, Nona Allen. Putri Anda aman dan sehat. Anda telah melahirkannya,” kata mereka padaku, membuatku terkesiap terkejut.“Apa? Putriku sudah lahir?” tanyaku terkejut.“Iya. Dia sudah menunggu Anda. Jadi, Anda harus menenangkan diri dan bekerja sama supaya Anda bisa segera pulih. Putri Anda sedang menunggu Anda,” kata mereka padaku.Aku menangis, tapi sekarang karena merasa lega. “Putriku sudah lahir …. Dia baik-baik

  • Kembalilah Padaku   Bab 262

    TamaAku memperhatikan Laura meninggalkan rumah sakit bersama Jason dan putrinya. Pundak wanita itu tegang karena dia sangat mengkhawatirkan adiknya, tapi itu adalah hal yang wajar. Hari ini bukanlah hari yang baik baginya karena segala hal yang sedang dia lalui. Hari ini benar-benar tidak berjalan dengan baik bagi kami semua, setidaknya bagiku. Perdebatan dengan Fia membuatku hancur. Aku tidak egois. Aku tahu Fia juga sedang kesulitan, tapi momen itu sangat sensitif bagi kami semua. Seorang bayi baru saja lahir, ditambah, Suzy terancam akan mati. Fia harus menerimanya, menenangkan diri, dan membiarkan segala halnya begitu saja.Aku menghela napas dan bangkit untuk mengambil minum. Aku berencana tinggal di rumah sakit setiap malam jika diperlukan hingga mereka memulangkan putriku dan Suzy sudah terbebas dari bahaya. Aku melakukannya bukan karena aku menyukai Suzy, tapi karena dia pantas mendapatkannya. Aku berterima kasih padanya karena telah melahirkan putriku ke dunia ini.Aku tid

  • Kembalilah Padaku   Bab 261

    Laura“Sekarang giliranmu. Berikan tanganmu,” kata Jason sambil mengulurkan tangannya padaku untuk mengeluarkan aku dari bunker berbahaya, tempat baku tembak sedang terjadi antara para polisi dan penjahat yang telah mengancam akan membunuh adikku dan temannya.Ada garis ketegangan di antara mata Jason dan rahangnya terkatup. Dia tidak suka aku bersikeras menyuruhnya mengeluarkan Clara terlebih dulu, tapi aku tidak memberinya kesempatan selain menyelamatkan gadis itu terlebih dulu.Jadi, sekarang aku mengangkat tanganku ke arahnya supaya dia bisa membawaku pergi dari sana, tapi sebelum dia bisa menggenggam tanganku, tubuhku terpukul dengan keras dan terbanting ke lantai. Aku terengah-engah dengan berat ketika aku merasa paru-paruku kehabisan udara. Rasa sakit di bagian tubuhku yang terbentur mengenai lantai menyebar ke seluruh tubuhku. Sebelum aku mengetahuinya, seorang pria mencengkeram leherku dengan erat dengan tatapan membunuh di matanya.“Kamu yang menelepon polisi, ‘kan, dasar

  • Kembalilah Padaku   Bab 260

    LauraPada saat itu, ketika salah satu dindingnya meledak, semua orang di dalam ruangan itu terpental dari posisi mereka. Aku terdiam sesaat. Apakah aku sudah mati? Ataukah aku kehilangan salah satu anggota tubuhku? Apa yang telah terjadi? Apakah para polisi yang meledakkan temboknya? Mereka tidak memiliki jalan lain untuk masuk ke sini?Ada dengungan di dalam telingaku setelah suara ledakan yang keras sekali. Mungkin saja aku menjadi tuli setelahnya, tapi aku mendengar suara orang-orang di sana. Awalnya, rasanya seperti aku berada di bawah air, tapi suaranya makin keras dan jelas ketika indra-indraku mulai pulih kembali.Orang-orang berteriak keheranan, beberapa orang kesakitan, dan yang lainnya terkejut. Ada orang-orang yang terkubur sementara yang lainnya mencoba menarik mereka keluar dari runtuhan itu. Namun, suara tembakan mulai terdengar.Merasa tertekan, aku mencari-cari Clara dengan mataku dan melihatnya terbaring di lantai, terbatuk-batuk karena debu dari reruntuhan dindin

  • Kembalilah Padaku   Bab 259

    LauraMarkas Lukman benar-benar terlihat seperti tempat kriminal yang bahkan terlibat dengan mafia. Aku berani bertaruh obat-obatan ilegal sedang dikemas dan banyak uang tunai sedang dihitung dan disimpan di koper, yang jelas akan digunakan untuk pertukaran rahasia. Para pria berwajah suram yang bekerja di sana menatapku curiga ketika aku berjalan melewati mereka, mengikuti wanita itu dan orang-orang bersenjata, mengantarku ke bos mereka.Aku langsung mengenali Lukman ketika aku melihatnya. Dia memiliki karisma yang kuat dan penampilan seperti pria nakal. Dia sedang berdiri dengan beberapa pria bersenjata lainnya di belakang konter. Musik agresif bisa terdengar dari stereo di ruangan yang lebih terlihat seperti bunker yang pernah digunakan di masa-masa perang dan setelahnya ditinggalkan dan sekarang dipakai oleh geng kriminal ini. Tempat ini cerah, tapi penerangannya terasa kasar.Mereka semua memandangku sekarang dan aku sejujurnya merasa seperti seekor binatang yang akan segera di

DMCA.com Protection Status