Share

BAB 75: Ibu Tertidur

Author: Asayake
last update Last Updated: 2023-05-21 09:03:10

Hangat sinar matahari sore mengusap wajah Olivia, wanita itu masih terbaring di tempatnya.

Makanan yang Leary siapkan sejak pagi masih belum tersentuh, dia masih belum beranjak sedikitpun dari ranjangnya.

Wajah Olivia terlihat pucat tersapu cahaya matahari yang kekuningan, dia membuka setengah matanya, wanita itu menatap langit yang indah dan cerah.

Sebentar lagi Leary pulang, dia ingin memandangi wajah Leary di antara cahaya yang dilihatnya untuk terakhir kalinya, melihat senyuman dan sepasang matanya yang indah.

Tubuh Olivia terlihat diam membeku, wanita itu hanya menggerakan jari sedikit.

Kesadaran Olivia menurun, perlahan dia tidak bisa mendengar apapun lagi, tidak bisa lagi merasakan hangat sinar matahari yang menyentuh kulitnya, tidak juga bisa menggerakan lidahnyah yang kini menurun.

Ini sudah waktunya untuk dia pergi..

Pandangan Olivia beberapa kali mengabur, jiwa dan pikirkannya di tarik dalam, tenggelam dalam sebuah mimpi kecil tentang dirinya yang menghabiskan waktu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
D6ta
hiks hikssss...nangis sedih banget, bener2 sedih sekali
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ending Season I

    Malam yang begitu gelap dan sunyi telah berlalu begitu lambat.. Disetiap detik yang terlewatkan sangat menyesakan dada. Segelintir orang terlihat ikut mengantarkan Olivia pada tempat peristirahatan terakhirnya yang akan di makamkan di desa Bibury. Leary berdiri dengan tegak mengenakan gaun biru terakhir yang Olivia belikan untuknya, anak itu termenung dalam diam dan tatapan yang kosong. Sejak semalam dia tidak berhenti memandangi peti yang menyimpan jenazah Olivia. Tangan mungil Leary terkepal, menggenggam setangkai daun semanggi dan bunga Liar yang dia dapatkan dari belakang rumah. Bibir Leary menekan kuat, menahan diri untuk tidak menangis dan tetap berdiri tegar karena teringat janjinya kepada Olivia untuk menjadi anak yang kuat. Kepala Leary bergerak pelan, kekosongan di matanya berkilauan seperti manik-manik. Leary tersadar jika kini dia berdiri sendirian di antara orang asing yang tidak dekat dengannya, bahkan Willis yang disebut sebagai bibinya tidak datang sejak kemarin.

    Last Updated : 2023-05-21
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 1 : Hari tanpa Ibu

    Bibury, Gloucestershire 1998Seorang gadis kecil berdiri di depan tumpukan bunga yang tersusun indah mengitari sebuah photo perempuan, gadis kecil itu mengenakan pakaian serba hitam, rambut yang berwarna perak sebahu terlihat sangat kontras dengan pakaian yang dia kenakan. Anak kecil itu menatap sendu photo wanita cantik yang ada di depannya, matanya yang berwarna hijau jernih tidak berhenti meneteskan air mata dengan bibir gemetar terus menerus di tekan agar tidak menimbulkan suara.Leary tertunduk seraya menghapus air matanya dengan kepalan tangan.Hari yang kelam ini adalah hari ucapara pemakaman ibunya, ibu Leary meninggal setelah tiga tahun sakit parah karena sebuah kecelakaan. Hari ini, perjuangan ibunya untuk kembali sembuh sudah selesai, semua sakit dan deritanya sudah hilang.Leary tidak dapat menjabarkan seberapa sedih dan hancur hatinya saat ini, bahkan jika harus menangis sampai air matanya mengering, kesedihan masih akan tenumpuk tidak beranjak sedikitpun dari dalam hati

    Last Updated : 2023-05-23
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 2: Pertemuan Leary dan Darrel

    Hari yang tidak pernah Leary harapkan telah tiba, bibi Willis datang menjemputnya begitu pagi. Leary hanya membawa sebuah koper kuno dan memakai sebuah dress putih selutut, dress itu adalah pakaian terbaik yang di milikinya karena sejak ibunya mengalami kecelakaan tiga tahun yang lalu, Olivia tidak lagi bekerja. Leary dan Olivia bertahan hidup melalui bantuan orang lain. Kaki Olivia yang lumpuh membuat dia tidak bisa melakukan banyak hal lagi, Olivia hanya menghabiskan waktunya dengan merenung dalam kesedihan. Bibi Willis membawa Leary pergi naik sebuah truk, mereka menumpang perjalanan menuju stasiun kereta. Leary yang tidak mengerti apa-apa hanya bisa diam dan menikmati perjalanan jauhnya untuk pertama kali, Leary tidak berhenti melihat ke sana-kemari, memperhatikan keindahan dunia luar selain desa cantik Bibury. Begitu mereka sampai stasiun dan membeli tiket, bibi Willis segera membawa Leary naik kereta. Keberadaan bibi Willis yang berpakaian cantik dan berpenampilan bagus sa

    Last Updated : 2023-05-24
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 3: Ditinggalkan

    “Selamat siang, Tuan Darrel McCwin.” Bibi Willis membungkuk memberi hormat. Leary yang berada di sisinya membungkuk mengikuti bibi Willis. Darrel McCwin tidak menjawab, pria itu hanya menatap Leary tanpa bisa mengalihkan perhatiannya dari anak kecil itu. Pakaian sederhana hampir lusuh yang kenakan Leary tidak dapat menghalangi kecantikannya yang mengingatkan dia pada Olivia. “Dia, anak yang kau ceritakan?” Tanya Darrel seraya bangkit dari duduknya dan mengitari meja, pria itu tetap menatap Leary yang kini tertunduk gemetar ketakutan. “Benar Tuan, dia Leary McCwin, anak dari Olivia, sepuluh hari yang lalu pengacara dan dokter pribadi Anda sudah melakukan tes dna, mungkin sekarang Anda sudah mendapatkan hasilnya.” Pandangan Darrel bertemu dengan mata Leary, mereka saling menatap seperti sedang berkaca, hal itu jelas memberitahukan bahwa mata Leary di turunkan dari Darrel. “Jika kau membawanya seperti ini, aku tidak perlu melakukan tes DNA,” jawab Darrel. Bibi Willis tersenyum sam

    Last Updated : 2023-05-25
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 4: Merindukan Ibu

    “Tapi saya mau dengan Bibi,” jawa Leary gemetar. Tanpa kata-kata lagi, bibi Willis membalikan badannya dan tetap pergi. “Bibi, jangan tinggalkan saya!” Teriak Leary seraya menyeret kopernya, gadis kecil itu mulai menangis mengiba, memohon kepada bibi Willis agar berhenti. Bibi Willis akhirnya kembali berhenti melangah dan membalikan badannya lagi, ada perasaan kasihan di hati bibi Willis saat melihat Leary menangis terisak memintanya jangan di tinggalkan, namun ini adalah keputusan terbaik untuk Leary dan juga dirinya. Bibi Willis membuang napasnya dalam-dalam sampai akhirnya berkata, “Leary, mulai malam ini dan kedepannya kau akan tinggal di sini. Ini pertemuan terakhir kita, hiduplah dengan bahagia di sini.” “Mengapa saya harus tinggal di sini? Saya ingin bersama Bibi, saya tidak akan menangis, saya tidak makan sebelum mengelap semua buku yang ada di toko, saya tidak akan meminta dibelikan permen lagi, saya tidak akan membuat bibi marah lagi, saya janji. Saya hanya ingin bers

    Last Updated : 2023-05-26
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 5: Tidak diterima

    “Nona, ayo bangun. Anda harus segera bersiap-siap.” Dengan patuh Leary bangkit dan membiarkan Burka mengurusnya meski bantuan Burka sedikit membuat Leary tidak nyaman karena satu tahun terakhir ini dia sudah bisa mandi sendiri, namun karena kondisi tempat yang berbeda dan suasana hati Leary tengah tidak baik-baik saja, untuk malam ini saja dia membiarkan seseorang mengurusnya. Burka sendiri terlihat sangat teliti saat sedang mendandani Leary, tidak sulit untuknya menangani Leary karena sejak masuk ke dalam kamar, gadis kecil itu hanya diam saja. Begitu sudah selesai, Burka membawa Leary berdiri di depan cermin agar gadis kecil itu melihat penampilannya sendiri yang saat ini begitu jauh berbeda dengan penampilannya saat datang ke rumah. “Besok saya akan membeli pakaian untuk Anda, untuk malam ini Anda mengenakan pakaian nona Ellis, semoga Anda tidak marah.” Leary memperhatikan gaun putih bercorak merah muda yang kini dia kenakan, mungkin ini untuk pertama kalinya Leary mengenakan

    Last Updated : 2023-05-26
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 6: Keluarga Benvolio

    Seorang pria berjubah hitam berjalan di sebuah lorong rumah, pria itu berpenampilan rapi dengan pembawaan yang tenang, rambutnya hitam legam, memiliki sepasang mata yang tajam, setiap garis tulang di wajahnya terpahat sempurna di tunjang dengan tubuh yang tinggi tegap. Di belakang pria itu terdapat dua orang pengikutinya, keduanya berpakaian seperti seorang eksekutif, namun siapa sangka di balik pakaian indah dan penampilan menarik mereka, mereka adalah sekelompok mafia yang sangat terkenal berkuasa di London hingga wilayah kota Bristol. Chaning Benvolio, dia adalah sang peminpin kelompok itu. Segala sesuatu yang berhubungan dengan perdagangan pasar gelap, obat-obatan terlarang, jasa pembunuhan dan pencarian orang, dia yang menangani semuanya. Chaning adalah pria berdarah dingin di balik sikap tenang dan elegantnya, dia tidak pernah ragu untuk menyingkirkan siapapun yang menghalangi jalannya. Dalam bertransaksi, Chaning menghargai kejujuran dan loyalitas, namun dia tidak akan perna

    Last Updated : 2023-05-27
  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 7: Sisi Egois

    “Kau kenapa Ellis?” Petri bersedekap memperhatikan Ellis yang sejak tadi duduk berdiam diri sambil merenung terlihat sedih, biasanya Ellis akan berceloteh tidak berhenti berbicara, bahkan jika itu sebuah pembicaraan omong kosong. Ellis menautkan kedua tangannya dan tertunduk. “Aku takut,” jawab Ellis dengan napas tersenggal. Petri bergeser mendekat, dia meraih wajah Ellis dan mengangkatnya. Ellis menangis dengan bibir gemetar membentuk lengkungan ke bawah. Ellis adalah gadis yang lemah dan juga berhati lembut, dia sangat mudah tersenyum dan juga sangat mudah menangis bila merasa sedih. Jika Ellis gelisah sejak tadi, itu artinya masalah yang dia hadapi lebih berat. “Ada apa? Apa yang kau takutkan?” Petri bertanya sambil mengusap air mata Ellis. “Aku bukan anak kandung ayah dan bukan adik kandung Kakak. Sekarang adik Kakak yang sebenarnya sudah kembali, aku pasti akan di lupakan,” Ellis terisak menceritakan kekhawatirannya. “Ellis, apa tadi kau tidak dengar apa yang sudah aku kata

    Last Updated : 2023-05-28

Latest chapter

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   SELESAI

    Langit terlihat memerah, dalam waktu beberapa menit lagi akan benar-benar tenggelam. Leary duduk di rerumputan melihat banyaknya daun semanggi yang tumbuh subur.Gadis kecil itu terlihat merenung teringat Petri yang pernah dia beri daun semanggi.Petri, entah mengapa Leary ingin lebih dekat dengannya dan terus memikirkannya. Leary gelisah melihat Petri yang terlihat bersedih.“Apa yang kau lakukan di sini? Masuklah,” titah Chaning yang datang menyusul, sekilas pria itu melihat jauh keberadaan Ferez yang masih menunggangi kudanya di pacuan.Wajah Leary terangkat, menatap lekat Chaning yang kini disinari sinar matahari sore. Pria itu terlihat kuat, indah dan hangat, sehangat matahari sore.Leary tidak bersuara, namun anak itu terus menatap Chaning dalam diam, Leary bergumul dalam pikirannya mencoba untuk merangkai sesuatu untuk diungkapkan.“Kenapa?” tanya Chaning yang menyadari sesuatu.Leary segera berdiri. “Paman, apa boleh saya berteman baik dengan Petri?” tanya Leary terdengar seper

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 6

    Ferez berjalan sendirian keluar dari kantin sekolah, beberapa saat yang lalu dia sempat pergi ke kelas Leary untuk memastikan keadaannya karena ingin tahu keadaannya. Ferez tidak menemukan keberadaannya, dia sempat berpikir Leary pergi ke kantin sekolah, namun ternyata Leary juga tidak ada.Cukup jauh Ferez melangkah akhirnya dia sampai di taman sekolah, tidak membutuhkan waktu lama untuknya mencari Leary karena kini perhatiannya langsung tertuju pada gadis kecil itu yang kini tersenyum melambaikan tangannya pada Petri yang beranjak pergi meninggalkannya.Ferez juga melihat Duke yang kini tengah berdiri di bawah pohon, Ferez tidak habis pikir dengan keputusan ayahnya yang mengirim Duke dibandingkan pengawal lainnya. Padahal Duke memiliki fisik yang mencolok dibandingkan dengan Romero.Tanpa pikir panjang Ferez segera pergi menghampiri Leary.“Ferez,” sapa Leary dengan senyuman lebar terlihat senang.“Bagaimana kelas pertamamu?” tanya Ferez seraya duduk, namun tatapannya yang tajam it

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 5

    “Apa boleh saya duduk di sini?” tanya Leary memberanikan diri.Sekali lagi Petri menarik napasnya dalam-dalam, dan berkata, “Duduklah.”Leary memutuskan untuk duduk di samping Petri, sementara Duke berdiri menunggu di bawah pohon sambil berbicara dengan seorang anak laki-laki yang meminta tolong kepadanya karena bolanya menyangkut di dahan pohon.Leary dan Petri duduk berdampingan, keduanya terlihat terjebak dalam kecanggungan meski hatinya saling memiliki rasa penasaran dan bertanya-tanya ingin tahu kabar masing-masing.Petri melirik Leary yang kini membuka bekal makanannya di atas pangkuannya. “Kau mulai sekolah hari ini?”Leary mengangguk dengan senyuman.“Bagaimana perasaanmu?” tanya Petri lagi.“Luar biasa, saya sangat senang.”Petri ikut tersenyum meski jauh di dalam lubuk hatinya dia merasa sedikit iri karena tidak bisa pergi bersama ke sekolah dengan adiknya, malahan kini mereka berdua tampak seperti dua orang asing yang sedang mengobrol.Leary mengambil roti isi yang dibuat o

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 4

    Noah menopang dagunya memperhatikan gurunya tengah berbicara di depan, perhatiannya sempat teralihkan pada Petri yang tengah membaca buku. Sejak kejadian hari itu, Petri menjadi jarang sekolah, dia harus menanggung banyak tanggung jawab dan lebih mementingkan untuk belajar khusus bisnis dibandingkan dengan sekolah umum untuk anak-anak seusianya.Keadaan Darrel tidak kunjung membaik dan dia terus mendapatkan perhatian khusus, bisa dikatakan mungkin kini keadaan jauh lebih buruk. Beruntung Adelle sering datang membantu Petri dikala dia kesulitan. Kini kediaman keluarga McCwin sudah kosong tidak berpenghuni, Petri lebih memilih tinggal bersama Andrew yang sampai saat ini masih setia kepadanya meski sudah mengundurkan diri.Karena kejadian di hari itu, Petri sempat tidak sekolah selama satu bulan, dia harus mendapatkan banyak bimbingan agar bisa melewati masa traumanya.Kini, Petri yang cerdas dan selalu kompetitif dalam belajar sudah berubah, dia lebih banyak diam dan menyendiri, menja

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Esktra Part 3

    Chaning dan Liebert duduk dalam ketegangan, kehadiran kedua pria itu membuat seseorang guru yang mengurus administrasi pendaftaran sekolah sempat dibuat diam dan tersenyum canggung.Hari kemarin seseorang bertubuh tinggi besar dangan wajah bertato yang datang memberikan semua berkas keperluan, dan kini yang datang menjadi wali adalah dua pria bertubuh besar.Chaning dan Liebert berpenampilan rapi, namun aura mematikan mereka tetap saja tidak bisa dihindarkan. Terlebih, sebelumnya Russel pernah bertemu dengan Chaning yang pernah mendaftarkan Ferez.Nama Benvolio sangat begitu jarang digunakan, dan nama itu dikenal sebagai nama klan besar keluarga mafia.“Kita pernah bertemu sebelumnya, Anda orang tuanya Ferez?” ucap Russel berbasa-basi, padahal sebelumnya dia sudah dihubungi secara khusus oleh petinggi sekolah bahwa akan ada tamu penting yang akan medaftar anaknya sekolah.Chaning mengangguk samar.Russel berdeham pelan sambil menyeka keringat dingin di keningnya. “Jadi, anak atas nama

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 2

    “Aku paman kandungnya, aku akan menjadi walinya,” Liebert angkat bicara ditengah-tengah sarapan pagi yang akan dimulai.Pagi ini Chaning dan Liebert tengah berdiskusi mengenai sekolah pertama Leary, nampaknya diskusi itu sedikit terganggu karena Chaning dan Liebert sama-sama ingin menjadi wali Leary.Chaning menengok seketika, pria itu mendorong piring makanan untuk Ferez. “Apa kau sudah lupa? Sekarang aku menjadi ayah angkatnya secara sah, secara garis besar aku lebih berhak menjadi walinya.”Kening Liebert mengerut samar, pria itu tampak tidak setuju dengan apa yang telah Chaning katakan kepadanya. “Ayah angkat di atas kertas, Leary masih memanggilmu paman.”“Memangnya kenapa? Saat kecil, Ferez juga memanggilku Chaning dibandingkan dengan sebutan ayah. Lagi pula, Leary lebih dekat denganku.”Liebert tersenyum miring, pria langsung bersedekap sombong. “Oh ya? Jika kalian sangat dekat, apa kau tahu keahilannya?”“Apa maksudmu? Aku lebih tahu tentang dia dibandingkan denganmu,” debat C

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   Ekstra Part 1

    Empat bulan kemudian..Leary terbaring dalam kegelisahan, gadis kecil itu terlihat beberapa kali melihat baju seragam sekolahnya yang digantung di depan lemari. Besok adalah hari pertama dia akan sekolah, Leary sangat gugup dan berdebar hebat tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi besok.Keadaan Leary sudah pulih sejak tiga bulan yang lalu, namun karena dia masih kesulitan berbicara dan takut dengan orang asing, butuh waktu lama untuknya bisa pulih seperti sekarang.Kini, Leary telah kembali menjadi anak yang penuh semangat dan selalu ceria. Sejak tinggal di rumah Chaning, secara perlahan Leary mendapatkan lebih banyak keberaniannya berkat dorongan semua orang.Chaning maupun Liebert, mereka berdua memang tidak begitu bisa bersikap manis dan lembut seperti orang lain. Namun, mereka berdua mampu memberikan banyak kenyamanan dan rasa aman untuk Leary, mereka berdua selalu menumbuhkan rasa percaya diri Leary agar dia berhenti berpikiran buruk lagi dengan orang-orang yang ada di se

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   END

    Desa Bibury, tempat yang telah Leary tinggalkan, tempat kenangan terakhir Olivia hidup, kini berada di depan mata. Leary berdiri terpaku, berdiri di tengah-tengah rumah kecil sederhana dan kumuh. Pandangannya mengedar melihat ke penjuru tempat, merasakan kembali kenangan indah dirinya bersama ibunya dulu.Leary mengusap dadanya, merasakan sesuatu perasaan yang kosong kini terasa kembali penuh hanya dengan membayangkan wajah Olivia, mencium sisa-sisa aromanya yang masih tertinggal.Di tempat ini, Leary melewati masa indah terakhirnya bersama ibunya. Leary melangkah pelan dalam tuntunan Chaning, mendekati sebuah tungku perapian. Di tempat itu, Olivia menghembuskan napas terakhirnya dalam pelukan Leary. Leary masih ingat, dia memeluk tubuh Olivia yang semula hangat berubah dingin, Leary yang sudah berjanji untuk menjadi anak yang kuat menahan air matanya hingga hembusan napas terakhir Olivia, hingga detak jantung terakhirnya, Leary menangis tanpa suara agar Olivia tidak mendengarnya.

  • Kembali bersama Putri yang Kau Buang   BAB 108: Perdamaian

    Leary terduduk di kursi rodanya dengan sebuah pakaian yang tebal, gadis kecil itu tidak berhenti memandangi Liebert yang sejak tadi menyisir rambutnya, membantu mengenakan pakaian tebal hingga membantu mempersiapkan kepergian mereka karena pulang dari rumah sakit.Suara ketukan di pintu terdengar, tidak terduga Petri berdiri di ambang pintu. Ini untuk pertama kalinya Petri keluar usai kejadian itu, kini konisi Petri sudah mulai stabil berkat bantuan dokter. Petri berdiri tertunduk terlihat ragu untuk menatap.“Apa aku dibolehkan masuk?” Tanya Petri terdengar pelan nyaris tidak terdengar.Liebert sempat terdiam, pria itu lebih dulu melihat reaksi Leary. Jika Leary ketakutan, maka Liebert akan menolak.Melihat Leary yang terlihat tenang, Liebert akhirnya segera berdiri. “Masuklah,” jawab Liebert memberi izin.Petri mencoba memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya dan menatap Liebert, orang sudah menembak kaki ayahnya dengan kejam. Namun entah mengapa, tidak ada kebencian di dalam ha

DMCA.com Protection Status