Share

BAB 31

Author: Ziajung
last update Last Updated: 2024-12-01 10:07:39

 

Pasti gara-gara yang tadi.

Satu kesimpulan muncul di kepala Regan ketika melihat Poppy berjalan satu langkah di depannya. Ia bukan pria yang tidak peka. Memiliki beberapa pengalaman di masa lalu, membuat dia sadar apa yang terjadi kepada Poppy sekarang. Hanya saja, ia bingung harus memulai dari mana.

“Poppy,” panggil Regan, membuat wanita yang tadi menatap layar ponselnya pun mengangkat kepala.

“Kenapa?” tanya Poppy.

“Maaf.”

Alis Poppy berkerut.

“Soal....” Regan berdeham sekali, berusaha untuk tidak terlihat gugup. “Soal di restoran tadi.”

Regan bisa melihat sedikit perubahan dalam ekspresi Poppy. Wajah penasaran wanita itu mendadak jadi dingin. Namun, sepertinya Poppy tidak ingin Regan menyadarinya—walaupun sudah terlambat. Wanita itu menarik sudut bibirnya sedikit, berusaha untuk sedang ters

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 32

    Ocehan Dante di seberang sana sukses membuat telinga Regan berdengung selama beberapa saat. Bahkan saat panggilan berakhir pun, suara tinggi pria itu masih terngiang di kepala Regan. Untungnya, Dante cukup bodoh untuk memahami situasi yang terjadi. Ia hanya mengoceh kenapa Regan mangkir dari jadwal Papi dan malah mengorbankan dirinya untuk menemani Papi main golf.Hari ini, Regan tidak ada jadwal operasi, hanya visite beberapa orang pasien dan rapat. Untuk rapat, Regan mengeluarkan kartunya sebagai “penerus rumah sakit” agar bisa mangkir. Lalu, khawatir kalau Dante akan mengacau harinya, ia juga menelepon sang papi dan berkata kalau Dante ingin bertemu dengannya.Rencana yang sempurna sebenarnya, kalau saja Claudia tidak muncul di restoran itu.Ponsel Poppy masih di tangannya. Walaupun sudah otomatis terkunci, Regan masih bisa melihat wallpaper yang terpasang di sana. Itu adalah foto Poppy bersama anak-anak kecil, sepertinya anak muridnya di pre-school. Wanita itu tersenyum cerah, dan

    Last Updated : 2025-02-03
  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 33

    Lain halnya dengan Poppy yang matanya langsung membulat begitu melihat Regan turun dari mobil dan masuk ke studio. Belum lagi, pria itu hanya tersenyum tipis, lalu melewati Ajisaka begitu saja. Regan malah berjalan ke arah Poppy dan melingkarkan satu lengan di pinggangnya.“Udah selesai?” tanya Regan dengan senyum lebar, membuat lesung pipinya itu terlihat semakin dalam.Tentu tindakan Regan membuat Poppy terkejut. Wanita itu diam-diam menurunkan tangan Regan dari pinggangnya, tetapi entah kenapa Regan seperti tidak mau melepaskan. Sampai akhirnya, Poppy menyerah daripada Regan bertindak lebih konyol lagi.“Tinggal dibungkus, sebentar,” jawab Poppy singkat.Ketika Poppy kembali mengarahkan perhatian kepada Ajisaka, pria itu malah sedang tersenyum-senyum. Ia mendekat ke arah Poppy, dan berbisik, “Pacar kamu?”“Bu—““Mas, boleh minta di-packing-nya, ya.” Poppy bisa merasakan Regan menarik pinggangnya agar mendekat. Hal itu tidak hanya membuat Poppy terkejut, tetapi Ajisaka sepertinya ju

    Last Updated : 2025-02-03
  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 34

    “Dia mantan kamu?!”“Iya.”“Dan masih dekat sampai sekarang.”Regan melihat Poppy mengangguk sekali lagi, sebelum menjawab dengan ringan, “Kenapa? Salah?”Salah? Regan bahkan tidak tahu ini salah atau tidak, yang pasti suasana hatinya menjadi dua kali lebih buruk setelah mendengar orang itu adalah mantan Poppy. Harusnya ia tidak begitu kaget, beberapa kali Poppy memang pernah bilang kalau ia sempat berpacaran waktu SMP. Hanya saja, Regan tidak menyangka kalau mereka benar-benar berpacaran dan bahkan sekarang masih seakrab itu.Perasaan Regan saat ini sangat sulit dijabarkan dengan kata-kata. Ia hanya terdiam cukup lama sambil menyusun kalimat. Namun pada akhirnya, hanya ucapan tak jelas yang keluar.“Cuma agak aneh,” sahut Regan akhirnya.“Apa gak lebih aneh dengan ciuman di depan umum?”Respons yang diberikan Poppy itu tidak pernah Regan perhitungkan sebelumnya. Pria itu menoleh dengan cepat dengan mata membulat. Kepalanya seolah baru saja disiram dengan air es. Regan kembali terdiam

    Last Updated : 2025-03-18
  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 35

    Poppy tidak bertemu dengan Regan saat makan malam ataupun pada pagi harinya. Dante bilang, pria itu pergi begitu saja sore itu tanpa mengatakan apa pun. Di satu sisi, Poppy penasaran, tetapi terlalu gengsi untuk bertanya lebih lanjut. Bisa-bisa, Dante akan semakin curiga dengan pertengkaran mereka kemarin.Sore ini akan diadakan acara kecil-kecilan untuk ulang tahun Mami. Poppy akan berangkat bersama Dante—mengingat Regan sama sekali tidak ada di sana sekarang. Karena ini hanya acara syukuran kecil, Poppy tidak berdandan banyak. Ia hanya memakai kaus lengan panjang berwarna putih, yang dipadukan dengan dress selutut bermotif garis. Make-up nya pun tidak berlebihan, cukup make-up biasa seperti akan berangkat bekerja—hanya saja, Poppy memakai warna lipstik yang lebih cerah daripada biasanya. Mami sangat suka berkomentar ketika Poppy memakai lipstik berwarna nude.Rumah orang tua Regan berada di perumahan elit yang ada di pinggir kota. Bahkan gerbangnya saja begitu tinggi, menunjukkan se

    Last Updated : 2025-03-18
  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 36

    “I-itu, Mam….”Poppy bingung harus menjawab apa. Namun di satu sisi, matanya refleks melirik ke arah Regan yang sedang fokus memakan makanannya. Hal itu membuat dada Poppy bergejolak lagi. Dengan dingin, wanita itu pun menjawab, “Gak ada, Mam.”“Anaknya Pak Irawan kemarin gimana, Pop?” Kali ini, Papi yang bertanya. “Dante, kamu udah kasih lihat fotonya, kan?”“Udah, Pap. Tapi, tau tuh Poppy, masih bingung katanya,” sahut Dante.“Bingung kenapa, Pop? Sini, cerita sama Mami.” Mami terlihat yang paling antusias. Ia bahkan sampai meletakkan sendok dan garpunya, lalu memajukan sedikit kursinya ke arah Poppy.“Gak apa-apa, Mam. Poppy cuma belum mau jalanin hubungan aja, masih seru ngajar anak-anak piyik.” Lebih baik berbohong, daripada menjelaskan perasaannya yang rumit ini kepada seisi rumah.“Nanti pasti lebih seru ngajar anak sendiri, Pop.” Papi ikut menyahut, yang langsung ditanggapi dengan anggukan Mami.Karena keluarga ini hanya memiliki satu anak, Mami dan Papi selalu antusias jika m

    Last Updated : 2025-03-18
  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 37

    Hari ini, Poppy menjadi tiga kali lebih sibuk karena ada persiapan Hari Profesi di sekolah. Walaupun bukan sebagai penanggung jawab, semua guru diwajibkan ikut membantu persiapan. Terlebih, ada Layla—salah satu guru—tidak bisa hadir karena sedang sakit, sehingga Poppy diberi tanggung jawab tambahan untuk mengurus kelas Layla.Poppy berangkat satu jam lebih awal, membantu koordinasi katering untuk tamu, sampai menghias aula agar sesuai tema. Setiap bulannya Serenity Spring School memang mengadakan Hari Profesi, yaitu mengundang tenaga kerja profesional untuk memperkenalkan pekerjaannya kepada para murid. Bulan ini, mereka bekerja sama dengan Rumah Sakit Dashar untuk memperkenalkan profesi dokter.Poppy tidak perlu khawatir Regan akan datang. Rumah Sakit Dashar adalah rumah sakit swasta besar, tidak mungkin hanya pria itu satu-satunya dokter di sana. Sudah dikonfirmasi bahwa yang hadir adalah dokter wanita dari bagian pediatri. Lagi pula, Poppy sendiri tidak yakin kalau Regan mampu beri

    Last Updated : 2025-03-18
  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 38

    Munafik kalau Poppy bilang tidak terpesona dengan pria bersneli itu. Walaupun bukan pertama kalinya melihat Regan memakai pakaian kebanggaan itu, tetap saja ia merasa takjub. Aura Regan berkali-kali lipat jadi berkharisma sekarang. Apalagi dengan cara bicaranya yang menyesuaikan dengan anak-anak. Poppy yakin, beberapa guru lajang di sini sedang memikirkan adat apa untuk pernikahan mereka dengan Regan nanti.Dokter tetap seorang dokter, bagaimanapun sifatnya di luar. Nyatanya, Regan sangat mengayomi dan bisa menjelaskan dengan mudah soal pekerjaannya. Ia juga tidak sungkan ketika para murid mulai penasaran dan menghujaninya dengan pertanyaan aneh.Satu jam berlalu dengan cepat. Setelah berpamitan, acara pun dibubarkan. Regan dibawa oleh Rachel untuk menemui pimpinan sekolah dan dewan komite yang hadir, sepertinya diajak untuk makan siang. Sementara Poppy dan beberapa guru lainnya harus mengatur kembali anak-anak untuk masuk ke kelas, makan siang, dan pulang dengan tertib.Poppy baru bi

    Last Updated : 2025-03-18
  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 39

    “Enak?”Poppy mengangkat kepalanya dari kue cokelat yang tengah dimakannya. Ia masih duduk berhadapan dengan Regan, dengan piring-piring yang sudah terisi penuh dengan makanan manis. Bahkan ada satu piring yang Poppy khusus isi dengan berbagai macaroon. Di sisi lain, Regan malah hanya memiliki dua buah piring berisi dimsum dan pasta. Melihat itu, Poppy jadi tidak enak hati.Oleh sebab itu, Poppy akhirnya menurunkan ego dan mengangguk. “Makasih, Kak,” ucapnya pelan.Pria itu tak menjawab, hanya mengangguk pelan sambil tersenyum, lalu kembali menyantap makanannya. Sikapnya itu seolah menunjukkan kalau Regan memang murni hanya ingin menyenangkan Poppy. Namun, Poppy paham. Tidak mungkin Regan merencanakan semua ini tanpa ada timbal balik.Poppy pun meletakkan sendoknya dan mulai menatap lurus Regan. “Sekarang aku siap dengerin.”“Hm?” Regan mengangkat pandangannya.“Kakak ajak aku ke sini bukan cuma buat makan, kan?”Regan tidak langsung menyahut. Mereka pun bertatapan selama beberapa det

    Last Updated : 2025-03-18

Latest chapter

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 70

    “ADEEEK! KAMU KE MANA AJA?!”“Kenapa hape kamu mati, hah?! Kamu hampir buat Kakak gila tau, gak?!”“Polsek?? Kenapa kamu bisa di polsek?!”“Tapi, kamu gak diapa-apain, kan?”“Heh, dokter gadungan! Motor gue mana?!”Serangkaian ocehan Dante akhirnya bisa redam ketika Poppy mengatakan dirinya sangat lelah dan ingin tidur. Sebawel-bawelnya Dante, ia tidak akan membiarkan Poppy kelelahan. Jadi, sebelum pria itu berubah pikiran lagi, Poppy buru-buru melesat ke kamarnya dan menutup pintu.Poppy melempar dirinya ke kasur dan menarik napas panjang. Begitu banyak yang terjadi hari ini. Mulai dari pengalaman pertama naik kendaraan umum, tersesat, sampai kecopetan. Jangan lupakan juga bagian dirinya yang luluh dengan mudah dengan ucapan manis Regan.Poppy membuka matanya dan bangun. Ia harus

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 69

    “Kamu—hah….” Regan menghela napas panjang, menyatukan dahi mereka berdua. “Jangan jalan-jalan sendiri lagi, oke? Kamu bisa marah-marah ke aku, pukul aku, maki-maki aku, atau bahkan ngadu ke Dante—apa pun itu—asal jangan pergi sendirian lagi, oke?”Poppy mengangguk. “Terus, HP-ku—”“Nanti aku yang urus,” potong Regan, kemudian menoleh kepada pria paruh baya yang berdiri di sana. “Pak Ferdi, terima kasih. Saya mohon bantuannya untuk mengurus sisanya.”Ah, Poppy baru ingat. Beberapa saat setelah ia melaporkan diri soal dirinya yang tersesat dan kehilangan barangnya, pria itu datang. Dia bilang kalau dirinya adalah teman Papi dan Regan, dan Regan sedang dalam perjalanan menuju polsek. Pada saat itu, rasanya Poppy ingin kabur kembali. Ia sudah membayangkan betapa buruk perasaannya jika harus bertemu Regan lagi.Namun ternyata, yang

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 68

    “Mbak Poppy sudah ditemukan di Polres XX, Mas Regan.”Regan tidak peduli dengan ucapan Pak Ferdi selanjutnya. Ia bahkan tidak sadar kalau yang disambarnya adalah kunci motor Dante, sebelum melihat bahwa alarm mobilnya tak kunjung bunyi. Merasa tidak ada waktu untuk menukar kunci, jadi ia langsung saja mengendarai motor itu dan melesat menuju tempat Poppy.Sepanjang perjalanan, pikiran Regan tidak tenang. Apa yang terjadi sampai Poppy berada di tempat yang berjarak dua jam lebih dari rumahnya. Untuk dikatakan kabur dari rumah, itu terlalu mudah ditemukan. Namun di satu sisi, sangat mustahil juga Poppy berpergian seperti ini tanpa mengabari Dante.Satu yang akhirnya mungkin menjadi jawaban adalah Poppy sedang menghindari Regan.Mengingat itu, amarahnya tentu tak terbendung lagi.Perjalanan sejauh itu Regan tempuh seperti orang gila. Ia hanya membutuhkan satu jam lebih sepuluh menit untuk

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 67

    Hari berjalan lambat setelah kejadian kemarin. Regan seperti tidak diberikan kesempatan untuk menjelaskan oleh Semesta. Poppy terus mengabaikannya, ditambah sikap Dante semalam, Regan juga khawatir jika bersikap terang-terangan di rumah.Begitu banyak waktu yang Regan buang hanya dengan memandangi layar ponsel. Tidak ada jadwal operasi hari ini—berbanding terbalik dengan kemarin. Regan hanya visite dan konsultasi dengan beberapa pasien. Namun, justru itu yang membuatnya lebih membenci hari ini.Ruang chat Poppy masih sehambar kemarin. Wanita itu tidak mengangkat panggilan video atau panggilan suara darinya. Beberapa chat hanya dibaca dan sisanya bahkan tidak dibaca sama sekali. Hari ini pun Regan sudah mencoba kembali, tetapi hasilnya masih sama.Regantara Dashar: Pop, tolong angkatRegantara Dashar: Ayo kita ketemu, aku mau jelasin semuanyaRegantara Dashar: Aku gak bisa jelasin di

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 66

    Pintu kayu di depannya terasa begitu mengintimidasi di mata Regan. Jantungnya berdebar sangat kencang karena tahu Poppy ada di dalam sana. Hari sudah berganti dan jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Regan baru saja pulang dari rumah sakit setelah seharian disibukkan dengan pasien.Sepertinya, Semesta tidak mengizinkannya untuk tenang hari ini.Sekali lagi, ia melihat ponselnya yang menunjukkan ruang obrolan dengan Poppy. Wanita itu belum membaca pesan terakhirnya—yang mengajak Poppy untuk berbicara setelah Regan pulang. Regan menghela napas, tangannya sudah terangkat ingin mengetuk pintu itu sebelum sebuah suara menginterupsinya.“Jangan.”Pria itu menoleh. Beberapa langkah darinya, tepatnya di depan dispenser, Dante sudah berdiri sambil membawa mug berbentuk kepala anjing. Regan lupa kalau sahabatnya itu suka keluar tengah malam untuk mengambil minum.Regan tidak bisa melihat wajah

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 65

    “Kenapa berhenti, Babe—oh, ada tamu, ya?”Regan tidak menghiraukan ucapan Claudia itu, malah mendorongnya untuk menyingkir, dan segera menghampiri Poppy. Dia tidak tahu kenapa keadaannya menjadi seperti ini. Bodohnya Regan yang terlalu terbuai dengan sentuhan itu sebelum memastikan siapa yang memeluknya. Tubuh dan pikirannya yang kelelahan membuat semua otaknya tidak bisa bekerja dengan baik.Seharusnya ia sadar waktu Claudia memeluknya dari belakang dan langsung menarik tubuhnya untuk berbalik. Poppy bukan wanita yang bisa bersikap agresif di depan pria mana pun, bahkan di depan Regan sendiri.“Pop, ini gak—”Kepala Regan terasa kosong hanya untuk memberikan penjelasan. Apalagi ketika melihat Poppy jelas-jelas menepis tangannya itu. Wajah wanita itu sudah tampak pias, dengan bola mata bergetar. Satu gerakan lagi saja, mungkin Poppy bisa menangis di sana.&ldquo

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 64

    Tidak perlu waktu lama untuk Regan memacu mobilnya menuju rumah sakit. Begitu sampai pun, sudah ada perawat yang menunggunya untuk menjelaskan situasi. Regan mengantar Poppy ke ruangannya sambil mendengarkan penjelasan sang perawat. Setelah memastikan Poppy sampai dengan selamat di ruangannya, Regan segera pergi ke ruang operasi bersama perawat itu.Dan sekarang, Poppy kebosanan.Ruangan Regan sama monotonnya dengan ruang dokter lainnya. Hanya ada seperangkat komputer, tumpukan dokumen, dan buku-buku medis. Furnitur lainnya yaitu satu sofa kecil—tempat Poppy duduk sekarang. Mungkin karena ini ruangan pribadi Regan, yang biasanya menjadi tempat pria itu menyusun laporan dan konsultasi saja, tidak ada ranjang pasien di sini.Poppy pikir, ia hanya perlu menunggu paling lama setengah jam. Namun, dua jam berlalu, Regan tidak juga kembali. Perutnya mulai keroncongan. Poppy baru ingat kalau terakhir ia makan adalah saat jam isti

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 63

    Ada kebanggaan yang membuncah ketika Regan melihat binar mata Poppy sekarang. Kerja kerasnya terbayar sudah. Ia tidak menyesal telah merogoh tabungannya lebih dalam, sampai beberapa kali bersitegang dengan arsitek dan interior desainer demi rumah ini. Wanita itu terlihat sangat bahagia.Walaupun pasti tidak sebanding dengan apa yang Regan rasakan sekarang.“Kak? Serius?”Itu bukan pertanyaan pertama Poppy ketika memasuki ruangan ini—ruangan yang khusus Regan buat untuk wanita itu. Ruangan ini juga yang paling banyak menyita waktu renovasi. Hampir sebulan penuh Regan habiskan untuk konsultasi desainnya.“Gimana? Suka?” Regan malah balik bertanya.“Siapa yang gak suka perpustakaan pribadi!” Poppy memekik senang dengan bibir yang tak berhenti tersenyum. “Dan… dan… buku-bukunya! Oh my God!”Baru kali ini Regan melihat ekspr

  • Kelas Rahasia Bersama Teman Kakakku   BAB 62

    Poppy sempat berpikir Regan sedang menjahilinya kembali. Namun, begitu melihat pintu garasi rumah itu terbuka otomatis hanya dengan satu tekan di ponsel Regan, ia tidak bisa berkata-kata. Regan pun dengan tenangnya memasukan mobil ke garasi.“Ayo, turun,” ajak pria itu sambil membuka sabuk pengaman.“Sebentar, sebentar….” Poppy mengangkat satu tangannya. “Rumah kita? Maksudnya… kok, bisa—gak, maksudku, aku gak merasa pernah beli rumah atau nabung buat beli rumah….”Rancauan Poppy dibalas Regan dengan senyuman dan cubitan ringan di pipinya. “Aku jelasin di dalam, ya.”Melihat tidak ada tanda-tanda Poppy akan keluar dengan cepat, Regan pun memutar langkahnya dan membuka pintu di sebelah Poppy. Ia menuntun wanita itu untuk turun dari mobil, lalu membawanya ke sebuah pintu di sana. Pintu itu ternyata terhubung dengan tangga yang membawa mereka ke

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status