"Akhirnya kakek tua itu menyerah juga, hahaha ..." Ryan tertawa puas mendengar berita tentang kematian Aprianto Herlambang - dengan kondisinya yang mengenaskan.Hampir dua bulan lamanya Aprianto Herlambang menjalani hukumannya yang mengerikan dan mengenaskan itu. Pria tua itu nyatanya cukup kuat, hingga akhirnya hari ini menyerah pada keadaan karena sudah tidak kuat lagi. Akhirnya Aprianto Herlambang pergi untuk selamanya, setelah menahan rasa sakit yang luar biasa.Tapi berbeda dengan kabar pamannya Ryanoir, yang nyatanya tidak sama dengan Aprianto Herlambang. Pamannya Ryanoir itu cukup kuat, meskipun tubuhnya terlihat masih utuh - tapi tidak dengan matanya yang terus menerus mengeluarkan darah.Ian Herlambang kesakitan, tapi ia juga tidak bisa berteriak lagi untuk mengungkapkan rasa sakit sebab suaranya sudah tidak ada lagi yang bisa dikeluarkan."Aku sudah lama tidak merasakan rasa puas seperti ini sejak aku pensiun menjadi "Scorpio" semasa menjadi Ryan. Sejak menjadi Ryanoir, aku
"Kenapa aku merasa seperti sedang bersedih? Apa yang terjadi padaku?"Ryan merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya, seolah ia sudah kehilangan sesuatu yang penting dalam hidupnya setelah tega membunuh kakek dan pamannya Ryanoir hingga sekarat seperti itu."Apakah ini sisi lain dari Ryanoir? Atau, ia hanya sedang mengucapkan terima kasih karena aku berhasil membalaskan dendamnya?"Berbagai macam pertanyaan muncul di kepala Ryan, mempertanyakan apa yang sedang dirasakannya sekarang."Sudah selesai, Scorpio? Kita sudah berhasil merebut kelompok Pluto sepenuhnya dari tangan Pluto lama," ucap salah satu anggota Pluto baru yang bersama Ryan."Belum. Ini hanya awal dari perjuangan kita," balas Ryan dengan nada serius.Baginya, ini hanya awal dari pertempuran besar yang akan terjadi. Selain musuh lama yang mungkin belum semua berhasil dihilangkan - karena pastinya ada yang berhasil bersembunyi dengan menyamar, setiap kekuatan baru yang mencoba datang ke tempat ini selalu menjadi ancaman pote
Setelah beberapa waktu kemudian, Ryan kembali pada kehidupan sehari-harinya sebagai Ryanoir. Menjalani aktivitas sebagai pengusaha yang mengendalikan perusahaan Herlambang, dan mengembangkannya agar bisa lebih berkembang dengan pesat.Ia juga memimpin kelompok Pluto, tapi lebih pada mengendalikan saja dari tempatnya berada. Sebab ia telah membentuk struktur organisasi kelompok Pluto dengan sangat baik agar tidak terpecah belah karena merasa ada yang tidak puas dengan semua yang telah ia putuskan, agar tidak seperti Pluto si masa lalu.Suatu hari, saat sedang melakukan pertemuan dengan salah satu karyawannya, Ryan tiba-tiba menerima panggilan penting yang mengharuskannya untuk keluar dari ruangan. Ia segera berbicara dengan cepat sambil mematikan sambungan telepon dan keluar dari ruangannya."Ada apa?" tanya Ryan dengan cepat ketika ia menjawab panggilan itu."Saya punya kabar buruk, Minerva. Kelompok rival yang dulu pernah menantang kita, kembali lagi dan sudah memulai serangan dengan
"Ada berita buruk, Minerva!" lapor Demi.Informasi atau berita buruk ini adalah suatu kejadian yang tak terduga, yang terjadi pada agen rahasia mereka karena Ling Zhi, sang agen rahasia kelompok Pluto, tiba-tiba menghilang tanpa jejak.Ryan dan anggota Pluto lainnya cepat melacak keberadaan Ling Zhi - mencari keberadaannya, tetapi tidak berhasil menemukannya karena alat sadap yang ditanam Ryan tidak berfungsi."Kenapa tidak ada tanda-tanda dari alat sadap?" Ryan geram karena tidak ada pergerakan pada layar yang terhubung pada alat sadap."Itulah Minerva, kami akhirnya kesulitan untuk melakukan pelacakan." Demi menegaskan informasi yang ia bawa tadi.Ryan merasa kecewa, karena ia telah memikirkan banyak waktu dan tenaga agar Ling Zhi bisa sukses dalam menjalankan tugasnya sebagai mata-mata. Ia juga merasa khawatir, karena Ling Zhi mungkin telah terbunuh atau ditangkap oleh kelompok pesaing.Namun, selang beberapa menit kemudian, Ryan mendapatkan kembali titik terang - bahwa Ling Zhi te
“Hm, begitu, ya. Saya akan melakukan segala cara untuk melindungi keamanan saham ini,” kata Ryan pada Adam dengan tegas. Mereka bisa merasakan betapa pentingnya keamanan rahasia yang diwariskan oleh papanya Ryanoir.Setelah itu, Ryan langsung menghubungi dan berbicara dengan pengusaha-pengusaha besar di Nepal dan Dubai tentang saham itu - untuk konfirmasi, dan melakukan koordinasi yang ketat. Ia meminta mereka untuk mengawasi gerakan dan tindakan yang mencurigakan dari pihak manapun. Karena Ryan merasa takut dan khawatir jika salah satu pihak yang memiliki niat jahat akan mencoba mengambil alih warisan rahasia tersebut.Setelah beberapa minggu penantian, Ryan akhirnya mendapatkan balasan dari pengusaha besar di Dubai. Saat Ryan membaca isi surat tersebut, ia terkejut dan tidak menyangka bahwa sepertinya ada sesuatu yang tidak beres."Dalam surat ini, CEO perusahaan tersebut mengatakan bahwa saham tersebut tidak lagi memiliki nilai dan tidak berpengaruh pada kegiatan perusahaan," lapor
Yang diberikan tugas tentu saja paham dengan maksud perkataan Ryan, sebab jika akan bekerja dengan sangat rapi.Ryan mengambil nafas dalam-dalam, ia tahu bahwa mereka sekarang harus berhadapan dengan orang-orang yang berbahaya. Namun, ia siap mengambil risiko dan menyelesaikan masalah ini dengan sangat hati-hati."Dapatkah kamu melakukan hal tersebut?" Ryan bertanya sekali lagi pada salah satu agen Pluto."Sudah tersedia anggota-anggota yang dapat mengerjakan misi yang diberikan, Minerva. Kita siap melakukan tugas-tugas yang diberikan," jawab agen Pluto dengan percaya diri yang tinggi.Ryan mengangguk, "Lakukan sebaik mungkin dengan kemampuan kalian. Tetapi, jagalah dengan sebaik-baiknya informasi yang telah aku berikan, sebab aku tidak ingin urusan ini bocor ke orang lain apalagi kelompok pesaing!"Agen Pluto yang dipilih untuk melaksanakan misi ini telah mendapat instruksi dengan jelas - mereka harus bergerak dengan cepat. Mereka harus mencari bukti-bukti yang ada dan segera membawa
Saat ini, Ryan memasuki ruangan rapat yang cukup mewah di kantor perusahaan pengusaha Dubai itu. Di ruangan itulah ada beberapa orang yang sudah hadir dengan mengelilingi meja besar yang ada di tengah ruangan itu. Pengusaha itu sedang memimpin rapatnya ketika Ryan memasuki ruangan itu.Ryan sedikit was-wa karena ia harus berbicara dengan orang yang lebih penting dari dirinya - di negara uni. Tapi sebagai salah satu pemilik saham - papanya Ryanoir, Ryan menemukan kesederhanaan - kemudahan, dalam menjalankan tugas yang menurutnya sangat penting."Saya, Ryanoir." Ryan memperkenalkan diri di depan mereka, membuat pengusaha tadi terkejut.Tak urung, Pengusaha Dubai itu tersenyum dan memeluk hangat Ryan setelah bersalaman - khas budaya mereka. Ia kemudian mempersilakan Ryan duduk di salah satu kursi kosong di ruang rapat. Ryan menarik napas dalam-dalam sebelum memulai pembicaraan."Saya mendengar Anda ingin mengambil alih salah satu perusahaan kami?" tanyanya, terdengar terlalu datar."Tent
"M-aaf, maafkan saya, Tuan Muda Ryanoir. Maafkan saya, yang buta dan bodoh ini!"Pengusaha Dubai itu gemetar ketakutan saat mengetahui identitas dari Tuan Muda Ryanoir, yang ternyata adalah Minerva. Ia langsung menjatuhkan dirinya untuk meminta maaf pada Ryanoir, meminta untuk dibelaskasihi.Tapi Ryan juga tidak mudah terpercaya dan terkecoh dengan tampang penyesalan pengusaha tersebut. Ia akan memberikan hukuman yang setimpal atas perbuatannya karena telah berani mengambil keuntungan yang seharusnya diberikan pada pihak yayasan kesehatan dunia, khususnya kanker."Maaf tidak akan merubah apa-apa," ujar Ryan dengan tegas, menatap pengusaha Dubai dengan tatapan dingin. Dan itu sungguh menyeramkan.Pengusaha itu menunduk, merasa sangat bersalah atas perbuatannya. Dia tahu, tidak ada cara untuk menghapus kesalahannya, tapi ia berusaha untuk meminta maaf.Dia tidak ingin mati, sama seperti desas-desus yang menyatakan bahwa kelompok Pluto itu sangat kejam jika menghukum seseorang yang diang