Setelah kembali dari pusat kota, Lysire segera membersihkan tubuhnya. Ia pergi ke dapur istana untuk membuatkan hidangan makan malam untuk suaminya.Kainer kembali sebelum jam makan malam, pria itu tidak menemukan istrinya jadi ia bertanya pada pelayan. Saat tahu istrinya berada di dapur istana, Kainer segera membersihkan tubuhnya lalu kemudian menyusul istrinya ke dapur.Ini adalah pertama kalinya Kainer memasuki dapur. Biasanya ia hanya akan meminta pada pelayan untuk menyiapkan makanan kesukaan Lysire.Semua juru masak dan pelayan yang ada di sana menundukan kepala mereka kemudian memberikan salam pada Kainer.Lysire yang sedang mencicipi makanan segera melihat ke arah suaminy. Bibirnya membentuk senyuman.Kainer mendekati Lysire. "Apa yang sedang kau masak, Ratuku?""Sup ikan untukmu." Lysire kemudian mengambil sedikit dan mengarahkan sendok ke mulut Kainer untun dicicipi.Kainer membuka mulutnya, memakan masakan istrinya."Bagaimana rasanya?""Sup buatanmu adalah yang paling enak
Pagi ini Lysire telah mendapatkan ibu susu dan pengasuh bayi untuk Gavriel. Ia juga telah memerintahkan pelayan untuk menyiapkan kamar bagi Gavriel.Sementara Lysire sibuk dengan Gavriel, Kainer saat ini memanggil Isaac. Ia perlu membicarakan mengenai apa yang disebutkan oleh Lysire sebelumnya."Salam, Yang Mulia." Isaac memberi salam pada Kainer.Kainer bangkit dari tempat duduknya, ia berpindah menuju ke tempat duduk yang ada di dekat jendela.Isaac melangkah mendekati Kainer lalu duduk berhadapan dengan Kainer."Apa yang ingin Yang Mulia bicarakan denganku?" tanya Isaac."Bagaimana pendapatmu tentang Nona Alexandra putri Perdana Menteri?"Isaac mengerutkan keningnya. "Apakah Yang Mulia akan mengambil selir?" Ia pikir Kainer tidak akan pernah memikirkan wanita lain kecuali Lysire, tapi tampaknya ia salah."Tidak. Istriku hanya satu, hanya Lysire Savra.""Baiklah, lalu?""Lysire mengatakan bahwa Nona Alexandra cocok denganmu, jadi aku membicarakan ini denganmu.""Yang Mulia, apakah k
"Di mana Gavriel?" Kainer bertanya saat Lysire sudah tidak bersama Gavriel."Pengasuhnya membawanya untuk dimandikan lalu setelah itu tidur," balas Lysire.Kainer menarik Lysire ke dalam dekapannya. "Apakah kau ingin berjalan-jalan ke luar istana denganku malam ini?"Lysire mengangkat wajahnya, matanya berbinar antusias. "Ayo, Yang Mulia."Di kehidupan sebelumnya Lysire dan Kainer tidak pernah berkencan di luar istana. Kainer tidak pernah mengajak Lysire karena ia tahu bahwa Lysire tidak akan mau pergi bersamanya.Waktu berlalu, malam hari tiba. Kainer dan Lysire kini sudah berada di tengah-tengah kota yang selalu ramai entah itu siang atau malam hari. Mereka mengenakan pakaian biasa dengan Torian yang mengikuti dari belakang.Rakyat Celestria tidak terlalu sering melihat wajah Kainer dan Lysire, ditambah mereka tidak mengenakan mahkota mereka maka sulit untuk tahu bahwa raja dan ratu mereka ada di tengah mereka sekarang.Dua bangunan berbaris mengapit jalan. Lampu-lampu penerangan be
Hari-hari berlalu lagi dengan cepat. Hubungan Alexandra dan Isaac yang dijodohkan oleh Kainer dan Lysire semakin baik. Keduanya memiliki kecocokan satu sama lain.Kedekatan Alexandra dan Isaac telah menjadi perbincangan para bangsawan. Banyak wanita yang iri dengan Alexandra. Mereka mengira bahwa Alexandra hanya akan mendapatkan suami yang tidak lebih baik dari mantan tunangannya karena di Celestria wanita yang gagal dalam pertunangannya dianggap sial.Dan ternyata mereka salah. Alexandra malah mendapatkan pengganti yang jauh lebih baik. Meski Isaac bukan bangsawan, tapi ia memiliki posisi yang penting di pemerintahan. Selain itu Isaac adalah sahabat raja, salah satu dari orang terdekat raja.Alexandra benar-benar beruntung. Ia memiliki ayah seorang perdana menteri, Isaac yang memegang jabatan tinggi di sekolah kerajaan, adik iparnya adalah adik ratu Celestria. Ia memiliki banyak pendukung hebat di sisinya.Di pertunangan sebelumnya Alexandra hanya merasa bahwa mantan tunangannya coco
Ekspresi wajah Kainer tidak terlalu baik ketika ia mendengar laporan dari pejabatnya mengenai gadis-gadis yang menghilang.Selama beberapa bulan ini sudah tidak ada lagi gadis yang hilang, tapi sekarang terjadi lagi dan lebih buruk dari sebelumnya.Dalam satu minggu ini sudah lebih dari sepuluh laporan mengenai gadis yang menghilang. Dan yang membuat Kainer berang adalah bahkan gadis itu hilang di kediamannya sendiri.Sebelum tidur anggota keluarganya masih melihat gadis itu, tapi keesokan paginya gadis itu sudah tidak ada. Jendela telah dirusak yang artinya ada orang yang masuk melalui jendela."Kembali perketat keamanan. Patroli di setiap sudut ibu kota!" seru Kainer."Juga kirimkan mata-mata untuk pergi ke pasar, restoran, tempat judi dan rumah hiburan untuk mengumpulkan lebih banyak informasi!""Baik, Yang Mulia." Torian segera menjalankan perintah Kainer.Suasana hati Kainer sangat buruk sekarang. Ia merasa gagal menciptakan rasa aman bagi rakyatnya.Setelah menyelesaikan pekerja
Dua minggu berlalu, tidak ada yang berubah meski patroli telah dilakukan. Lebih dari lima puluh gadis telah menghilang. Bahkan ketika ada petugas patroli yang menemukan, petugas patroli itu berakhir tewas. Dan dalam waktu bersamaan kehilangan terjadi di beberapa tempat. Yang artinya para penculik gadis itu merupakan kelompok yang cukup besar. Semakin hari rakyat di ibu kota menjadi semakin ketakutan dan dipenuhi oleh teror. Mereka yang kehilangan anggota kelurga mereka telah berlutut di depan gerbang istana selama berhari-hari agar Kainer bisa menemukan anggota keluarga mereka.Kainer telah berusaha, tapi usahanya tidak membuahkan hasil. Ia merasa semakin gagal menjadi raja, di kepemimpinan ayahnya kasus seperti ini tidak pernah terjadi.Sore ini Kainer mengumpulkan beberapa komandan pasukan. Ia sangat murka karena penjahat yang membuat kerusuhan di wilayahnya."Lepaskan tembakan asap ke udara saat kalian menemukan penjahat-penjahat itu," seru Kainer. "Turunkan lebih banyak lagi pr
Isaac meninggalkan tempat pemandian sementara Kainer, ia berada di tempat pemandian lebih lama. Ia memikirkan kembali tentang Isaac. Jelas Isaac tidak akan bisa melakukan kejahatan besar seperti ini sendirian. Apakah mungkin Isaac sudah memiliki pasukan sendiri? Atau mungkin ada yang bekerja sama dengan Isaac? Kainer tumbuh bersama Isaac, tapi sekarang ia berpikir bahwa ia hanya mengetahui sedikit tentang Isaac.Setelah cukup banyak berpikir, pria itu keluar dari kolam pemandian. Torian segeraembantunya berpakaian."Setelah ini pergi dan awasi gerak-gerik Isaac!"Torian tidak mengerti kenapa rajanya memerintahkan hal ini, tapi sebagai bawahan ia hanya bisa mengikuti ucapan dari rajanya. "Baik, Yang Mulia.""Berhati-hatilah." Kainer memperingati Torian. Isaac jelas bukan orang sembarangan."Ya, Yang Mulia."Setelah dari kolam pemandian, Kainer kembali ke kediamannya. Ia perlu berbicara dengan Lysire mengenai Isaac."Yang Mulia." Lysire selalu menyambut kembalinya Kainer dengan senyu
"Yang Mulia, ada apa ini?" Isaac bertanya saat ini dipaksa berlutut di aula pemerintahan.Kainer menatap Isaac, hatinya sakit bukan main, tapi kemarahannya jauh lebih besar dari rasa sakit itu. "Isaac, apakah kau tidak tahu di mana letak kesalahanmu?""Yang Mulia, aku benar-benar tidak tahu."Kainer turun dari singgasananya, ia mendekat pada Isaac. Ia kemudian menarik Isaac berdiri. Kainer memberikan sebuah pukulan kuat di wajah Isaac hingga membuat Isaac terjatuh ke belakang. "Isaac, apa yang kau sembunyikan di balik goa itu telah aku ketahui."Isaac diam sejenak, lalu kemudian dia tersenyum kecil. Pria itu kemudian berdiri. "Ah, jadi Yang Mulia menyelidikiku.""Isaac, kau benar-benar keji! Bagaimana bisa kau menggunakan manusia sebagai bahan penelitianmu!""Yang Mulia, jangan terlalu berlebihan. Jumlah orang yang mati di tanganku tidak sebanding dengan jumlah orang yang mati di tanganmu." Isaac membalas tanpa rasa takut.Jawaban Isaac membuat Kainer semakin geram. Bagaimana mungkin