Share

39. Sepakat

Setelah dua minggu, Kainer dan Lysire beserta rombongannya meninggalkan Desa Taranto. Sementara Xylia dan Dizon telah pergi lebih dahulu setelah melihat Xarion melanjutkan perjalanan menuju ke tempat pengasingan.

Perjalanan menuju ke istana tidak tergesa-gesa, Kainer dan rombongannya beberapa kali istirahat, seperti malam ini, mereka membangun tenda di tengah hutan.

Malam ini dingin, tapi Lysire berdiri di luar tenda sembari menatap ke langit. Sejak mengalami keguguran, Lysire menjadi sedikit murung. Beberapa kali ia masih menyalahkan dirinya sendiri karena tidak menyadari kehadiran calon anaknya dan Kainer.

Kainer memakaikan jubah yang disulam oleh Lysire untuknya ke tubuh Lysire. "Ratuku."

Lysire keluar dari lamunannya. Ia memiringkan wajahnya lalu tersenyum pada Kainer. "Ya, Yang Mulia."

"Apa yang sedang kau lamunkan?"

"Tidak ada, Yang Mulia." Lysire tidak ingin menunjukan kesedihannya yang berlarut-larut pada Kainer karena mungkin suaminya akan mengkhawatirkannya.

"Apakah kau lela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status