Harvey segera lanjut menilai barang antik.“Pedang pendek ini pasti berasal dari abad ke-12. Meski sedikit terkikis, terdapat hasil oksidasi atau patina yang sedikit terlihat di sini, itu normal terjadi pada baja dan perunggu”."Lampu gantung ini pasti dari abad ke-15, dipasok ke istana!""Dan cincin ibu jari ini, pasti cincin legendaris yang digunakan Pangeran George untuk berburu."Shane membeku setelah Harvey selesai menilai.Dia kemudian bertepuk tangan untuk Harvey, penuh kepuasan.'Berbakat. Harvey benar-benar berbakat dalam menilai barang antik, membuat profesinya terlihat mudah. Tidak semua orang bisa seperti ini di lapangan."'Sayangnya dia tidak tertarik untuk fokus di profesinya. Barang berharga di mata Charles dan muridnya bukanlah apa-apa bagi Harvey.""Orang seperti ini harus menjadi pewaris terbaik untuk Naiswell."'Aku hanya tidak tahu kapan dia akan menceraikan istrinya ...'Shane menghela nafas panjang sambil melihat cucu tersayangnya mengagumi Harvey dari
Di Vila Zimmer.Kakek Zimmer sedang duduk di kursinya. Keluarga Zimmer merasa sombong dan benar-benar percaya bahwa mereka adalah bangsawan, keluarga kelas satu.Selain aturan yang rumit dan berlebihan, mereka bahkan harus membuat aturan yang tepat soal siapa yang duduk di mana dan ini benar-benar lucu.Lilian melihat Kakek Zimmer menyusun amarahnya dan tanpa sadar berkata kepada Harvey York, “Harvey! Cepat dan sapa Kakek Zimmer! Lihat instruksi apa yang akan dia berikan padamu!”“Kakek, apa kau benar-benar mencoba membela Zack?”Harvey tertawa.“Harvey, kau tidak hanya punya bakat, tapi kau juga punya nyali!”.Kakek Zimmer penuh amarah, nadanya berubah tegas.“Aku tidak tahu dari mana kau mempelajari semua seni bela diri, tetapi apa kau benar-benar berpikir bahwa kau bisa naik level dengan mempelajari beberapa trik dan melakukan apa pun yang kau inginkan dalam keluarga Zimmer?.“Jika bukan karenamu, Zack tidak akan menderita rasa malu sebanyak ini! Dia adalah wakil CEO kelua
Kakek Zimmer membeku setelah mendengar apa yang dikatakan Zack. Dia tidak pernah menyangka bahwa Zack yang berpikiran sempit akan mengatakan hal seperti ini.Dia memikirkannya dan kemudian mengangguk.“Baiklah, jika dia bisa menebus apa yang sudah dilakukan padamu. Aku akan anggap masalah ini beres.”“Kau dengar itu? Kau harus membayarnya!”.Zack menatap Harvey dengan penuh kemenangan penuh keserakahan.“Membayar?”Harvey tersenyum sinis dan bertanya, "Bayaran seperti apa yang ingin dimiliki wakil CEO, kalau boleh tahu?"“Jam tangan di tanganmu, serahkan, lalu aku akan memaafkanmu.”Zack berhenti menyembunyikan keserakahannya.Jam tangan Rolex antik seharga enam belas juta dolar. Jika dia menjual arloji itu, untuk berapa lama dia bisa hidup foya-foya? Dia bisa dapatkan beberapa artis D-list untuk melayaninya selama sepuluh hingga lima belas hari, tidak akan menjadi masalah.Harvey tidak bisa menahan tawanya.Zack tidak datang ke sini untuk meminta penjelasan meski sudah menghak
"Lagi? Ide macam apa yang sudah kau rencanakan? Bagaimana kau ingin aku membayarnya?” kata Harvey menyindir.Yang muda dan yang tua, yang satu tidak tahu malu. Tapi, Harvey sudah terbiasa caranya.“Mudah saja, bisnis keluarga Zimmer saat ini sedang berkembang pesat sepanjang tahun.”“Keluarga Naiswell memiliki status tinggi di seluruh South Light. Bicaralah baik-baik tentang kami kepada Shane Naiswell, akan lebih baik jika dia bisa membantu kita.""Hubunganmu dengan Naiswell sepertinya seindah bulan madu, mereka tidak akan menolak jika kau yang memintanya."“Kau bahkan tidak perlu berkeringat. Kau hanya perlu mengatakan beberapa hal baik tentang kami. Dan untuk urusan hari ini, aku akan menutup mata tentang itu."Kakek Zimmer bertekad, dan dia berbicara seperti semua yang dia minta wajar. Seolah-olah dia memerintahkan Harvey untuk melakukan sesuatu, dia harus memenuhinya.Harvey memandang Kakek Zimmer heran.Dia tidak berpikir bahwa lelaki tua ini cerdas, sampai bisa terpikirka
Setelah Harvey bersama dengan yang lainnya pergi.Zack memandang Kakek Zimmer, sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu tetapi mengurungkannya.Zack sudah mengerti keadaannya, dia menarik nafas dalam-dalam. Dan dengan lembut berkata, "Kakek, apa kau juga berpikir bahwa aku agak serakah sekarang...?"“Oh? Kau tahu?" balas Kakek Zimmer.“Kakek, kau salah mengira. Aku tidak pernah menginginkan jam tangan itu, itu hanya ujian untuk Harvey. Sekarang terbukti, Harvey memang makin sombong begitu Mandy naik jabatan...”“Lalu apa yang kau rencanakan? Seorang CEO malah berbicara seperti ini, lebih baik kau diam" Kakek Zimmer dengan tenang berkata.“Yang aku sarankan adalah, haruskah kita membuat sedikit masalah untuk Mandy? Tentu tidak akan menginjak-injak keuntungan keluarga Zimmer. Gundukan kecil ini membuat Mandy lebih sulit mendapatkan kekuasaan. Itu akan memaksa Mandy menyerah dan mencegah Harvey menjadi terlalu sombong.” Zack berkata dengan hati-hati.Dia belajar menjadi lebih cemerl
“Apa maksudmu dengan ‘hal seperti itu’? Dia itu menantu keluarga Zimmer, apa yang salah jika dia melakukan sesuatu untuk keluarga? Kau tidak sadar? Kakek mu sangat marah dan dilihat dari sikapnya, jika dia tidak mendapatkan apa yang diinginkannya, kau lebih tahu daripada aku soal konsekuensinya, ‘kan?" Lilian dengan tenang memperingatkan Mandy.Mandy sudah tahu orang macam apa Kakek Zimmer itu.Jika dia tidak dapat menyelesaikan perintah Kakek Zimmer, dia akan berada dalam bahaya di rumah tangga Zimmer mulai hari itu dan seterusnya. Kakek Zimmer mungkin tidak merampas identitasnya, tetapi mencabut kekuasaan adalah hal yang pasti bisa dia lakukan.Proyek yang diorganisir keluarga Zimmer juga dalam tahap awal, Mandy tidak ingin ada hal lain yang mengganggu urusan tersebut.“Aku akan memikirkannya...” kata Mandy pelan.Lilian dengan tidak sabar berkata, “Pikirkan lebih cepat! Kau tidak sadar seberapa besar masalah ini? Aku masih ada kelas Yoga dengan Bibi Palmer setelah ini!"“Bu, s
“Kau juga ingin aku memohon pada Tuan Naiswell agar dia bisa membantu Zimmer?” Harvey York berkata langsung.Mandy tidak mengucapkan sepatah kata pun, dia juga tidak bereaksi sama sekali.Harvey menghela nafas, sepertinya tebakannya benar. Jika tidak, dia setidaknya akan menggelengkan kepalanya.“Kau hanya perlu mengangguk dan aku akan membantu. Tapi, soal keluarga Naiswell mau peduli atau tidak dengan Zimmer, itu di luar kendali ku” kata Harvey.Mandy ragu-ragu lalu mengangguk.Harvey tidak mengeluh atau merasa kesal. Sebaliknya, dia mengubah topik pembicaraan.“Kau juga berpikir itu salahku karena membuat Zack berlutut?” Tanya Harvey.Mandy menyesap bubur, lalu berdiri dan pergi tanpa sepatah kata pun.Harvey menghela nafas panjang, memaksa untuk tertawa.Dia juga tidak tahu apa yang terjadi di antara mereka berdua.***Di dalam vila di samping danau dengan pemandangan bintang lima.Rosalie sedang duduk di sofa, menghela nafas dengan wajah masam.Dia akan kembali ke ibu k
“Kau datang untuk menemuiku atau kakekku?” Rosalie berkata secara tidak sengaja."Ada urusan dengan Master Naiswell, anggap saja aku datang untuk kalian berdua..”“Kau pikir ini warung makan pinggir jalan, siapapun bisa datang dan pergi?”Rosalie mengomel, pria ini datang untuk kakeknya tapi bukan dia.“Lupakan jika kau sedang tidak senggang.” Harvey York berkata dengan tenang di seberang telepon.Harvey tidak terlalu peduli urusan keluarga Zimmer. Karena Shane menolak untuk bertemu dengannya, dia tidak akan terlalu memikirkannya.Setelah mendengar ini, wanita sedingin es itu memandang Shane seolah-olah dia dianiaya dan segera berkata, "Kakek baru saja datang. Kapan kau mau ke sini?”Harvey bingung saat mendengarnya. Shane juga tercengang, tidak tahu harus berkata apa.“Baiklah, aku akan pergi sekarang.” Harvey berkata dan menutup telepon.Rosalie baru saja pulih dari amarahnya. Setelah melihat ekspresi Shane bingung, dia dengan malu-malu berkata, "Kakek, aku sedikit impulsif. A