Home / Romansa / Kekasih Rahasia CEO / Pagi Yang Mengejutkan

Share

Pagi Yang Mengejutkan

Author: Zizara Geoveldy
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Starla merasa kepalanya tertimbun bebatuan besar yang beratnya hingga berton-ton yang membuatnya ingin melanjutkan tidur lebih lama lagi. Namun, sinar matahari yang menerpa wajahnya membuat Starla merasa tidak nyaman.

Begitu berhasil membuka matanya Starla terkejut.

Ini bukanlah kamar di rumahnya!

Starla lalu menyipit mereka ulang kejadian sejak hari kemarin. Seketika kesadaran menghantamnya saat menolehkan kepala ke samping. Tampak seorang lelaki sedang berbaring di sebelahnya.

‘Astaga! Apa yang sudah aku lakukan?’ tanyanya cemas di dalam hati.

Perempuan itu terkesiap. Irama napasnya memburu kencang kala menyadari dirinya dan laki-laki itu berada dalam keadaan yang sama. Sama-sama tak berbusana.

Terduduk dengan cepat, Starla terpekik saat melihat ada noda darah di sprei tempatnya berbaring.

Pekikan Starla membangunkan pria di sampingnya. Mereka terkejut saat bertemu pandangan mata.

Radev maupun Starla begitu syok mengetahui berada di ranjang yang sama dalam keadaan yang tidak pernah ada di dalam pikiran mereka.

Belum habis rasa syok itu, Radev kembali dibuat kaget saat menyaksikan bercak darah yang ada di sprei.

Radev tidak ingat bagaimana kronologinya hingga mereka bisa berada berdua di tempat itu. Tapi, sebagai laki-laki ia sangat paham apa arti bercak darah tersebut. Namun, ia tidak mungkin meniduri Starla kecuali dijebak.

“Jadi kamu menjebak saya, Starla?” tudingnya langsung.

“Ap- apa, Pak? Menjebak?” Starla terbeliak mendengar tuduhan Radev. “Saya nggak menjebak Bapak. Saya juga kaget kita ada di sini,” jawabnya lagi sambil menahan selimut di dadanya agar tidak melorot.

“Jangan playing drama kamu. Saya nggak mungkin tidur dengan kamu kecuali kamu yang menjebak saya. Dan setelah ini kamu akan koar-koar minta tanggung jawab. Kamu mengaku hamil anak saya, itu kan rencana kamu?”

“Saya nggak serendah itu, Pak, saya nggak merencanakan apa pun terhadap Bapak,” balas Starla lirih. Tatapan dingin serta desisan penuh intimidasi Radev membuatnya sangat tertekan.

“Sudahlah. Sebenarnya apa yang kamu inginkan dari saya. Uang? Ambil ini dan tutup mulut kamu atas kejadian semalam!” hardik Radev keras. Dilemparnya selembar cek yang baru diambilnya dari saku celana ke arah Starla.

Starla refleks membisu menyaksikan selembar kertas yang dilempar Radev hingga tepat mengenai mukanya. Begitu kertas itu luruh ke bawah Starla memungutnya. Ia ingin tahu kertas apa yang diberi sang CEO padanya.

Kertas itu ternyata adalah cek yang sudah berisi nama dan tanda tangan Radev yang pada awalnya entah disiapkan untuk siapa.

Belum Starla bereaksi, pria itu sudah kembali bicara. “Kamu bisa isi sebesar apa pun yang kamu inginkan, tapi jangan coba-coba spill kejadian ini sama siapapun.”

Starla meremuk kertas di tangannya. Ia merasa sangat terhina oleh tindakan laki-laki itu.

“Bapak CEO yang terhormat, saya memang rendahan di mata anda, tapi bukan berarti harga diri saya bisa anda beli.”

Penolakan Starla jelas di luar prediksi Radev. Tak disangka Starla menolak sogokannya.

Starla bergegas mencari bajunya lalu berpakaian dengan terburu-buru. Ia harus pergi sekarang. Starla yakin orang tuanya, terutama ayahnya, mengkhawatirkannya sebab ia tak pulang semalam.

Starla pulang ke rumah dengan perasaan kalut. Takdir begitu tega mempermainkan hidupnya. Setelah ibu kandungnya meninggal, ia harus tinggal dengan ibu tirinya yang jahat dan gila harta. Cobaan tak henti sampai di sana. Ayahnya terserang stroke, usahanya collapse, uang dan hartanya habis, menyisakan hutang yang jumlahnya tidak sedikit. Seakan semua itu belum cukup, sekarang ia juga harus kehilangan kesucian yang selama ini dijaganya baik-baik dan hanya akan ia persembahkan pada suaminya kelak.

“Dari mana saja kamu? Sudah selesai menjual diri?”

Starla tersentak. Mayang—ibu tirinya, lebih dulu membuka pintu sebelum Starla sempat mengetuknya begitu ia tiba di rumah.

“Maaf, Tante, semalam aku nggak bisa pulang. Aku lembur di kantor. Aku juga nggak bisa kasih kabar karena handphoneku keburu mati.”

Perempuan di hadapannya melipat tangan di dada. Tatapannya yang tajam jatuh di wajah Starla. Ia kembali mencecar Starla.

“Kamu pikir Tante percaya?”

Lalu si ibu tiri menarik Starla ke depan kaca untuk bercermin.

Starla bisa menyaksikan sendiri betapa leher dan dadanya memerah penuh dengan hickey. Starla kini merasa begitu nista, hingga membuat air matanya meleleh begitu saja.

“Lihat! Kamu pikir Tante bodoh? Dasar wanita murahan!”

Ibu tirinya yang kejam itu selalu mencari celah kesalahan untuk menghakimi Starla, padahal selama ini seluruh sendi kehidupannya bertumpu sepenuhnya pada Starla.

Starla lalu diseret dan dihempaskan ke lantai tepat di depan kaki ayahnya yang duduk di atas kursi roda.

“Lihat apa yang dilakukan anak kesayanganmu ini, Roni!” Dengan sekuat tenaga perempuan kejam itu mendorong Starla hingga terjerembab ke lantai tepat di depan kursi roda yang sedang diduduki ayahnya.

Roni—ayah Starla, yang mengidap stroke sehingga tidak bisa berjalan dan kesulitan bicara hanya bisa menatap Starla dan Mayang bergantian. Ia ingin tahu apa yang terjadi.

“Pantas saja sering lembur, ternyata dia pergi menjual diri. Anakmu yang sok lugu ini ternyata sangat menjijikkan.”

“Itu nggak benar, Tante. Aku nggak jual diri.” Starla kembali menyangkal tudingan menyakitkan itu. “Pa, percayalah, semua yang dikatakan Tante Mayang salah. Tante hanya salah paham. Semalam aku disuruh bosku lembur, tapi aku nggak bisa kasih kabar karena ponselku mati.” Starla terisak menjelaskan sambil memeluk kaki ayahnya. Ia takut kalau ayahnya lebih percaya pada kata-kata ibu tirinya—yang akan menambah beban pikiran lelaki itu hingga sakitnya semakin parah.

Roni menatap sang putri dengan sendu. Bibirnya bergerak-gerak, tapi hanya gumaman tidak jelas yang terdengar. Gurat-gurat kecewa terlukis jelas di wajah senjanya.

“Pa, aku nggak melakukannya. Aku nggak sehina itu. Ajaran Papa dan Mama dulu untuk menjaga kehormatan sebagai perempuan nggak pernah aku lupakan, Pa.” Starla membela diri meyakinkan ayahnya sekali lagi.

“Lihat sekarang apa yang terjadi. Kalau sakit papamu tambah parah itu semua akibat perbuatanmu!” Mayang membentak Starla lalu menyambar kursi roda dengan keras, membawa Roni pergi.

Starla membawa rasa sakit dan kecewanya ke kamar mandi. Ia membersihkan diri di sana. Ia merasa kotor dan jijik pada diri sendiri saat melihat tanda merah yang ditinggalkan Radev nyaris di sekujur tubuhnya.

Starla tak habis pikir bercak darah itu masih keluar dari organ genitalnya begitu ia selesai mandi. Apa memang begini?

“Starla, setoran buat gue mana?” Tantri—adik tirinya masuk ke kamar Starla.

“Setoran apa?” balas Starla tak mengerti.

Tantri menyeringai, membuat wajahnya tampak seperti setan. “Lo nggak usah pura-pura. Mama udah cerita semuanya. Lo nggak pulang semalaman karena pergi ngelacur. Laku berapa?” pandang gadis itu dengan tatapan melecehkan.

Tangan Starla hampir saja terangkat untuk menampar adik tirinya itu. Untung ia masih bisa menahan diri. Bukan hanya sekali dua kali, mereka sering berkelahi, dan Starlalah yang selalu disalahkan ibu tirinya.

Tidak ingin meladeni Tantri, Starla segera memakai bajunya dengan terburu-buru. Ia tidak ingin bertengkar dan menambah masalah.

“Lo mau ke mana lagi? Mau cari mangsa? Ini masih pagi woi!” teriak Tantri saat Starla keluar dari kamar.

Starla mempercepat langkah, tak peduli pada ocehan adiknya. Percuma berdebat dan menjelaskan keadaannya. Tantri tidak ada bedanya dengan Mayang.

Berjalan sendiri dengan lesu, Starla tidak tahu harus pergi ke mana. Ia nyaris depresi memikirkan hidupnya yang kacau. Coba kalau mamanya masih hidup, pasti ia tidak perlu kerja susah payah. Ia sudah berhenti bekerja di perusahaan Radev sejak lama. Tapi keadaan membuatnya harus bertahan.

‘Aku udah nggak kuat lagi. Ini terlalu berat. Aku udah nggak sanggup.’ Starla menangis di dalam hati. Ia benar-benar frustasi.

Lelah berjalan, perempuan seperempat abad itu berhenti lalu duduk di trotoar. Matanya yang sembab akibat terlalu lama menangis di kamar mandi tadi memandang kosong ke tengah jalan raya yang padat kendaraan.

‘Ma, aku ingin nyusul Mama …’

Starla memandang nanar ke tengah jalan raya. Ia membawa tubuhnya berdiri lalu dengan nekat melangkah dan menabrakkan diri ke sebuah SUV hitam yang melaju di dekatnya.

Sakit …

Lalu semuanya menjadi gelap.

Aksi nekat Starla menarik perhatian massa. Orang-orang berkumpul dan memaksa pengemudi mobil keluar.

Radev, yang ternyata pengendara mobil tersebut keluar dari mobilnya. Hari ini ia tertimpa kesialan bertubi-tubi. Setelah one night stand dengan asisten sendiri, pagi ini ia kembali terlibat masalah lain.

Di tengah kerumunan orang-orang Radev jongkok untuk melihat perempuan yang terkapar di depan mobilnya.

Kepala perempuan itu tampak bengkak. Tangannya yang tergeret aspal mengeluarkan darah.

Dengan hati-hati disibaknya uraian rambut yang menutupi sebagian wajah perempuan itu. Jantungnya hampir meloncat dari rongganya ketika mengetahui siapa sosok itu.

***

Related chapters

  • Kekasih Rahasia CEO   Tertangkap Basah

    Radevian Casanova masih dilingkupi perasaan syok. Sementara orang-orang yang mengerumuni semakin banyak.“Bapak kenal orang ini? Buruan bawa ke rumah sakit sebelum terlambat. Itu tadi kayaknya kepalanya kebentur duluan ke aspal,” celetuk seseorang mendesak Radev.Radev tidak punya pilihan. Ia tidak mungkin lari dari tanggung jawab. Kondisi Starla terlihat parah. Tanpa membuang waktu lelaki itu mengangkat tubuh sekretarisnya, memasukkan ke mobil, lalu membawanya ke rumah sakit.Setelah tiba di sana Starla segera ditangani oleh tenaga medis.Puluhan menit kemudian …Aroma obat-obatan yang begitu pekat menusuk hidung Starla. Tangannya bergerak pelan bersamaan dengan kelopak matanya yang terbuka perlahan. Kepalanya berdenyut hebat. Rasanya begitu sakit. Entah apa yang terjadi padanya.Dengan ingatan yang belum sepenuhnya pulih setelah sadar dari pingsan, Starla menerka apa yang telah dialaminya.Sebelum ia tahu, seorang perawat muncul. Starla baru menyadari jika dirinya sedang berada di r

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kekasih Rahasia CEO   Lelahnya Jadi Starla

    Tidak ada yang melebihi keterkejutan Radev maupun Starla saat ini selain kedatangan Ajeng yang muncul tanpa aba-aba. Bahkan perempuan itu tidak mengetuk pintu sebelumnya.Tidak mau Ajeng berpikiran yang macam-macam mengenai apa yang dilihatnya, Starla mendorong Radev hingga terpisah dari dekapannya.“Mbak Ajeng, jangan salah paham. Tadi saya hampir terjatuh karena kepala saya pusing tapi untung Pak Radev menolong saya.” Starla buru-buru menjelaskan pada tunangan atasannya.Ajeng hanya melirik Starla sekilas tanpa berkata apa-apa. Lantas perempuan itu memberi seluruh atensinya pada Radev.Starla yang tahu diri meminta izin pada Radev untuk keluar dari ruang kerja laki-laki itu.“Dasar centil,” kecam Ajeng setelah dirinya tinggal berdua dengan Radev.“Siapa?”“Asisten kamu.”“Dia bukan centil, tapi ramah,” jawab Radev mengoreksi.Starla terkenal sebagai pegawai paling cantik, baik, dan ramah di seantero Casanova Garment. Dan oleh sebab itulah diam-diam Ajeng mencemburuinya. Apalagi seba

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kekasih Rahasia CEO   Pekerjaan Ringan Gajinya Besar

    Pagi ini Starla kerja seperti biasa. Ia datang lebih awal dibanding karyawan lainnya. Setelah masuk ke ruangannya, Starla menemukan sebuah map di meja. Ia tidak tahu siapa yang meletakkan di sana. Tapi karena penasaran Starla membukanya.“Nggak mungkin …” Gumaman terdengar dari mulutnya.Di dalam map itu terdapat selembar kertas yang ternyata adalah surat pemecatan dirinya. Mendadak detak jantungnya mengencang membaca isi surat itu. Starla tidak habis pikir. Bagaimana mungkin Radev memecatnya tiba-tiba sedangkan Starla merasa tidak melakukan kesalahan apa pun. Ia selalu bekerja dengan baik karena CEO-nya itu adalah tipe atasan yang perfeksionis.“Pak Radev pasti salah. Ini bukan surat untukku. Aku harus menanyakannya sekarang.”Membawa surat tersebut, Starla meninggalkan ruangannya. Ia menuju ruangan Radev. Namun setibanya di sana ia menemukan ruangan tersebut dalam keadaan kosong melompong. Di saat itulah ia baru menyadari bahwa Radev tidak masuk hari ini karena berangkat ke Shangha

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kekasih Rahasia CEO   Hinaan Dari Radev

    Setelah hampir sepuluh hari berada di Shanghai Radev kembali ke Indonesia dan memulai rutinitas seperti biasa.Para karyawan Casanova Garment berbisik-bisik saat lelaki itu melintas. Dari dulu sampai sekarang pembicaraan tentang Radev tidak pernah mendingin di kalangan para pegawainya, terutama pegawai wanita. Apapun yang ada pada Radev selalu menarik untuk dibahas. Mulai dari wajahnya yang tampan, kerajaan bisnisnya yang tersohor, sampai tunangannya yang membuat iri banyak perempuan karena berhasil mendapatkan hati Radev.Sebelum memulai aktivitas kerja biasanya setiap pagi seluruh karyawan ikut briefing. Tapi briefing kali ini terasa jauh lebih spesial karena Radev menghadirinya.Para karyawan tampak khidmat menanti apa yang akan Radev sampaikan. Sementara pria itu belum bicara apa-apa. Ada sesuatu yang mengganjal. Starla tidak ada di antara karyawannya yang lain.“Starla mana?” tanyanya.“Starla kan sudah berhenti, Pak." Seseorang memberitahu.“Berhenti?” Sebelah alis laki-laki itu

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kekasih Rahasia CEO   Kejahatan Yang Terbongkar

    Kedatangan Radev tak pelak mengejutkan Starla. Gadis itu dengan refleks menyentak tangannya yang dicekal pria di sampingnya.“Pak Radev ...”Radev mendengkus sambil memandangi pria menjijikkan yang bersama Starla. “Pantas saja kamu resign, ternyata di sini bayaran kamu jauh lebih besar,” ucapnya sinis.“Apa maksud Bapak?”“Don’t pretend with me, Starla. Saya pikir kamu perempuan baik-baik. Saya sangka kamu terpelajar. Tapi setelah apa yang saya saksikan malam ini sudah cukup menjadi alasan atas apa yang terjadi kemarin. Kamu benar-benar memalukan. Saya menyesal mempekerjakan perempuan sehina kamu sebagai asisten saya!”Senyum miring tercetak di bibir Radev menyaksikan mantan asistennya yang hanya diam membeku di hadapannya tanpa sepatah kata pun terlontar dari bibirnya sebagai pembelaan. Hal itu memberi keyakinan pada Radev bahwa Starla membenarkan perbuatannya.“Dengar, Starla, saya benar-benar menyesal pernah mempekerjakan kamu!” Radev mengucapkannya sekali lagi sebelum pergi mening

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kekasih Rahasia CEO   Khawatir

    Bagai ada bom yang dijatuhkan di depannya Ajeng terkesiap. Akhirnya kebusukannya tercium oleh Radev. Tapi perempuan itu tidak akan semudah itu mengakuinya.“Surat pemecatan Starla? Ini kamu kok jadi nuduh aku sih, Dev?”“Aku menuduh kamu bukan tanpa alasan. Aku punya bukti yang kuat untuk itu.”“Bukti apa?” Ajeng mengerutkan dahi. Sementara jantungnya berdebar dengan kencang. Ia takut kalau Radev benar-benar akan menyuguhkan bukti yang tidak bisa disangkal.Radev mengeluarkan ponsel dari saku kemudian menunjukkan bukti rekaman CCTV pada Ajeng.“See? Kamu yang membuat surat itu dan menyuruh office boy untuk meletakkannya di meja Starla. Kamu kenapa sih, Jeng? Ada masalah apa dengan Starla?”“Tahu dari mana kalau aku yang membuat surat itu? Bisa aja kan office boy itu yang ngarang cerita,” balas Ajeng yang belum mau mengaku.“Buat apa dia ngarang cerita dan memfitnah kamu? Kamu itu tunangan aku, Jeng. Dia nggak akan seberani itu bawa-bawa kamu. Dia hanya karyawan biasa. Sedangkan kamu?”

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kekasih Rahasia CEO   Mulai Muak

    Bentley hitam itu berhenti di sebuah rumah mewah bertingkat tiga. Pagar otomatis membuka memberi jalan. Dengan transisi yang mulus kendaraan roda empat itu berbelok lalu berhenti di halaman.Tak lama pintu terbuka, menampakkan sosok Radev yang keluar dari dalamnya. Ia memang lebih suka menyetir sendiri ke mana-mana ketimbang menggunakan tenaga supir, walau dirinya memiliki supir pribadi. Lelaki itu tampak begitu segar. Setelan jas mahal yang membalut tubuhnya memberi kesan profesional yang tidak dibuat-buat.Dengan sebelah tangan berada di dalam saku celana pria itu berjalan ke rumah orang tuanya.Radev tidak menemukan siapa-siapa di rumah besar itu sehingga ia pun bertanya pada asisten rumah tangga yang ditemuinya.“Mami mana, Bi?”“Ada di belakang, Mas Radev.”Radev pergi tanpa berkata apa pun. Ia menemukan ibunya itu sedang berada di ruang makan. Tidak sendiri, ada perempuan muda bersamanya. Ajeng, sang tunangan.“Coba deh, Jeng, kamu bayangin, masa Radev jam sebelas masih tidur. K

    Last Updated : 2024-10-29
  • Kekasih Rahasia CEO   Kangen

    Starla tidak langsung memberi jawaban. Berbagai tanya berkumpul di kepalanya.Dari mana sahabat mantan atasannya itu mendapat nomor Starla? Lantas apa tujuannya mengajak bertemu?“Bapak tahu nomor telfon saya dari mana? Bertemu untuk apa, Pak?” Starla menyuarakan kumpulan pikiran di benaknya.“Nanti akan saya jelaskan setelah kita meet up. Saya tunggu ya, setelah ini saya share loc.”“Baik, Pak.” Starla terpaksa mengiakan karena ia merasa penasaran pada tujuan Bjorka.Setelah panggilan tersebut berakhir Starla segera bersiap-siap. Ia tidak ingin terlambat. Tidak enak kalau Bjorka sampai menunggu terlalu lama.Keluar dari kamar, Starla berpapasan dengan ibu tirinya. Perempuan itu menatapnya tajam setelah memindai dari puncak kepala hingga ujung kaki.“Kamu mau ke mana?”“Ke luar sebentar, Tante.”“Ke luar?” Mayang menyipit mengulangi perkataan Starla.“Hanya sebentar, nanti aku akan langsung pulang.”“Keadaan genting begini kamu masih bisa mikirin main dan hangout di mall?”“Aku bukan

    Last Updated : 2024-10-29

Latest chapter

  • Kekasih Rahasia CEO   Tamat (Rahasia Seumur Hidup)

    "Pokoknya kalian wajib datang. Gue nggak mau ya nerima alasan apa pun.""Apa pun?""Ya, apa pun!" tegas suara di seberang sana penuh penekanan.“Ya udah, gue tanya Kaka dulu ya, dia mau apa nggak.”"Ya pasti mau lah. Kalau nggak mau gue pecat dia jadi adek ipar."Rachel tertawa lalu memutus panggilan."Siapa, Ra?" tanya Bjorka yang baru keluar dari kamar mandi."Rai.""Raihana?"Rachel mengiakan dengan anggukan kepala.Bjorka tidak bertanya lagi. Masih dengan mengenakan handuk dia membuka lemari mencari bajunya di sana. Biasanya Rachel yang menyediakan. Tapi karena tadi asyik teleponan dengan Rai, Rachel jadi lupa."Ka, Rai minta kita hadir di acara nikahannya." Rachel menyampaikan isi pembicaraan dengan Rai tadi.Setelah bertualang dari pelukan satu laki-laki ke laki-laki lain, akhirnya Rai memantapkan hati untuk menikah. Bukan pernikahan yang pertama memang. Dan mirisnya lagi adalah calon suami Rai berumur hampir dua kali lipat dari usianya. Saat Rachel protes, "Lo yakin mau nikah s

  • Kekasih Rahasia CEO   Malam Pertama

    Prosesi pernikahan Rachel dan Bjorka akhirnya berjalan dengan lancar dan baru saja berakhir.Rachel tidak merasa lelah sedikit pun meski rangkaian acara tersebut berlangsung hampir lima belas jam lamanya. Yang ada hanya perasaan bahagia.Perlahan pikirannya mulai mereka ulang lagi adegan demi adegan yang terselenggara tadi. Mulai dari prosesi akad nikah yang mengharukan sampai acara resepsi yang mewahnya tidak bisa dijabarkan dengan kata-kata.Zoia yang mulai saat ini ia panggil dengan sebutan Mama mengusahakan semuanya agar sempurna. Dia selalu memberikan yang terbaik untuk pernikahan kliennya, dan tentu saja saat pernikahan anak sendiri harus luar biasa.Seperti yang Rachel sepakati dengan Bjorka, Bjorka akan menunggunya di ballroom. Setelah mendengar komando dari MC, Rachel kemudian masuk diiringi oleh para bridesmaid. Yang menjadi bridesmaid adalah Starla, model-model Lavender Manajemen serta para sepupu Bjorka.Setelah menapakkan kaki di ballroom, wajah Rachel tertimpa lampu flas

  • Kekasih Rahasia CEO   Sah

    Bagi orang-orang mungkin keputusan Bjorka untuk menikahi Rachel hanya dalam jangka waktu satu bulan setelah status mereka berpacaran adalah keputusan yang paling gila. Mungkin mereka juga menganggap Bjorka tidak berpikir panjang. Tapi demi apa pun Bjorka sudah memikirkan semua ini.Setelah jadian malam itu Bjorka mulai memikirkan untuk menjalin hubungan yang lebih serius dengan Rachel. Bjorka sudah mengenalnya bertahun-tahun. Ia tahu persis bagaimana sifat dan karakter Rachel. Dalam waktu satu bulan itu juga ia mulai merasakan chemistry demi chemistry di antara mereka yang tidak pernah ia temukan saat dulu bersama Nicole. Perlahan Bjorka menyadari bahwa ia lebih cocok dengan Rachel. Maka saat menyampaikan pada mamanya bahwa ia sudah punya pacar dan juga mengatakan ingin menikahi pacarnya itu mamanya terkejut oleh kenekatan Bjorka. Mungkin Bjorka memang nekat. Tapi nekat yang ini bukan tanpa alasan. Nekat yang ini juga akan ia pertanggungjawabkan.Setelah meyakinkan kedua orang tuany

  • Kekasih Rahasia CEO   Surprise

    Starla menatap Rachel sambil senyum-senyum sendiri menyaksikan tingkah adik iparnya itu.Saat ini Rachel sedang mematut diri di cermin sambil memindai diri dari puncak kepala hingga bawah kaki. Rachel mengenakan dress berwarna peach dan masih merasa ada yang kurang. Ini entah dress ke berapa yang ia coba sejak tadi.Malam ini Bjorka akan mengajak ke rumahnya. Dan status sebagai kekasihnya yang Rachel sandang saat ini membuatnya merasa harus memberikan yang terbaik. Rachel memang sudah ribuan kali mondar-mandir ke rumah Bjorka, namun itu sebagai sahabat. Malam ini adalah untuk pertama kalinya ia akan menginjakkan kaki di sana sebagai pacar Bjorka. Dan rasanya gugup bukan main."Gimana, Ra? Masih belum juga?" tanya Starla melihat Rachel yang masih bimbang akan mengenakan baju yang mana."Ini sih bagus, tapi agak ketat di bagian dada," jawab Rachel."Atau coba yang ini."Rachel menerima midi dress floral berwarna putih dengan motif bunga-bunga kecil berwarna biru yang Starla sodorkan la

  • Kekasih Rahasia CEO   Meminta Restu

    "Please, Ka, jangan sekarang." Rachel menolak ketika Bjorka mengatakan akan membawa ke rumahnya dan mengenalkan pada orang tuanya bahwa saat ini Rachel adalah kekasihnya.Sudah satu bulan mereka berpacaran namun tidak seorang pun tahu perubahan status tersebut karena sejak awal mereka mengetahui keduanya bersahabat. Semua berjalan sebagaimana biasa."Kenapa nggak boleh?" Bjorka menatap Rachel lekat, ingin tahu apa alasannya.Tentu saja Rachel tidak siap dengan semua ini adalah karena ia khawatir respon yang akan diterimanya dari orang tua Bjorka. Selama ini mereka bisa menerima Rachel sebagai teman anak mereka. Namun hal yang sama belum tentu akan terjadi jika mereka tahu bahwa Rachel adalah kekasih putra mereka. Rachel tidak akan pernah lupa ucapan mamanya Bjorka yang pernah ia dengar dengan tidak sengaja. Dari sana sudah lebih dari cukup untuk menjelaskan sikap mereka pada Rachel."Bukan nggak boleh tapi aku rasa belum saatnya," jawab Rachel mengatakan alasannya."Jadi kapan saatnya

  • Kekasih Rahasia CEO   Jadian

    Satu tahun kemudian.365 hari telah berlalu. Bjorka kehilangan jejak Nicole. Sejak Nicole resign Bjorka tidak tahu lagi bagaimana kabarnya. Bjorka tidak pernah mencari tahu atau menghubunginya. Karena jika keep in touch dengannya semua akan semakin sulit.Hari-hari terasa begitu berat, hampa dan sunyi. Ternyata begini rasanya patah hati. Sampai detik ini Bjorka masih memikirkan perkataan Nicole waktu itu.Pintu kamar Bjorka diketuk. Lalu kepala Papanya menyembul. Javas tampak sudah rapi dengan Polo shirt hitam dan jeans biru pudar. Walau sudah bapak-bapak tapi papanya masih muda. Papanya bahkan jarang mengenakan celana kain selain ke kantor."Nggak malmingan, Ka?""Mau malmingan sama siapa, Pa?"Javas mendekat lalu duduk di pinggir tempat tidur tempat Bjorka berbaring."Masa udah mau kepala tiga masih jomblo aja," ledek Javas padanya."Ya mau gimana, nggak ada yang mau sama aku.""Yaelah, Ka, Ka ... Baru kehilangan cewek satu kali letoynya sampai satu tahun." Papa menoyor kepala Bjorka

  • Kekasih Rahasia CEO   Pernyataan Cinta Bjorka

    Radev tidak menjawab pertanyaan Rachel. Aura dingin yang menguar dari ekspresinya membuat Rachel jadi ketakutan. Dulu Radev sudah menasihatinya agar jangan terpengaruh oleh Megan. Tapi yang terjadi Megan berhasil memanfaatkan Rachel. Megan tahu Rachel adalah anak yang patuh dan penurut. Kelemahannya itu digunakan Megan untuk menekan Rachel."Dev, lo tahu dari mana?" tanya Rachel sekali lagi masih dengan ekspresi yang sama. Takut-takut seperti tadi."Nggak penting gue tahu dari mana. Yang penting adalah gue tahu.""Lo tahu dari Kaka?""Sahabat gue bukan orang munafik. Dia pandai menjaga rahasia. Dia nggak bakal koar-koar ke mana-mana sekalipun sama gue."Rachel menggigit pipi bagian dalam. Kalau memang bukan dari Bjorka lantas dari mana Radev tahu? Apa selama ini Radev mengawasi pergerakan Rachel dari jauh? "Udah berkali-kali gue kasih nasihat. Lo mesti hati-hati sama Mami. Tapi nyatanya dia berhasil menjebak lo.""Sorry, Dev, gue emang salah. Abisnya gue kasihan sama Mami. Lagian wak

  • Kekasih Rahasia CEO   Wasiat Yang Berat

    Hujan gerimis mengiringi pemakaman Marvel. Langit seakan berduka dan turut menangis. Satu demi satu para pelayat sudah mulai pulang. Takut kena gerimis yang akan menjelma menjadi hujan deras.Rachel masih terpaku memandangi gundukan tanah di hadapannya. Jasad Marvel sudah terkubur jauh di dalam tanah sana namun Rachel masih belum bisa menghentikan air matanya.Saat ini hanya tinggal Rachel, Radev, Starla dan Bjorka di pemakaman tersebut. Teman-teman dari Lavender Manajemen serta rekan kerja Radev sudah pulang. Sedangkan Megan dan Rai tidak mau datang sama sekali meskipun ini adalah untuk terakhir kalinya."Ra, sudah. Kita sama-sama ikhlasin Papi biar beliau tenang di alam sana," bujuk Radev mengusap punggung Rachel."Gue masih nggak percaya kalau Papi bunuh diri, Dev. Seharusnya nggak begini. Papi mengambil jalan pintas karena ngerasa nggak ada yang mendukungnya, dia ngerasa sendiri," ratap Rachel dengan perasaan sedih yang tidak kunjung habis. Mata gadis itu merah dan bengkak akibat

  • Kekasih Rahasia CEO   Bunuh Diri

    Sidang akan dimulai ketika Bjorka, Nicole dan Rachel masuk ke dalam ruangan.Rachel melihat Marvel mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Tubuhnya terlihat semakin kurus dan ceking. Membuat Rachel ingin menangis melihat kondisi sang ayah. Di saat-saat begini seharusnya pria itu mendapatkan support dari orang-orang terdekatnya. Terutama istrinya. Yang terjadi, istrinya malah meninggalkannya dan meminta cerai darinya. Lalu pacaran dengan pria lain yang kaya-raya.Rachel tidak sempat berbicara dengan Marvel. Tapi mereka sempat saling mengirim tatapan. Marvel bersyukur. Semua orang meninggalkannya. Hanya putri bungsunya yang selalu setia mengunjungi dan memberi support.Sidang atas kasus penyuapan itu dimulai. Diawali oleh pembacaan susunan acara oleh panitera. Selama itu pula detak jantung Rachel tidak karuan. Semoga saja hukuman untuk papinya tidak terlalu berat.Jika diibaratkan dengan kata-kata, mungkin Rachel sudah begah oleh sidang demi sidang yang disaksikannya. Hari ini sua

DMCA.com Protection Status