Setelah mendengar kata-kata Davin ini, Andreas langsung mengangguk-anggukan kepalanya dan nampaknya dia bisa menerima pemikiran dari Davin ini,” baiklah, kalau begitu aku terima kata Andreas Briegel,” tapi aku ingin Kaiserslauters Grup yang dapat giliran memilih yang kedua,” lanjut Andreas Briegel.“No! Wandi Grup yang harus memilih kedua. Bagaimana Davin?” tanya Nenek Key kepada Davin.“Supaya adil, kalian harus melakukan sejenis undian yang ikut hanya kalian berdua untuk menentukan siapa yang memilih nomor 2, yang kalah akan jadi pemilih nomor 3, sisanya barulah untuk Dinasti Grup,” jawab Andre.“Cukup adil, kalau begitu mari kita segera melakukan undian,” kata Andreas sambil menatap ke arah Xiaoyu dan Nenek Key.“Sabar dulu. Kita akan melakukan undian setelah One Piece Group melakukan penandatanganan nota kesepahaman dan mau bergabung dengan aliansi yang kita bentuk ini,” kata Davin sambil menatap ke arah Leroy Scott dan teman-temannya.Mendengar itu, Andreas Briegel menatap kearah
Davin sebenarnya agak keberatan dengan usul Leroy tadi apalagi usul Leroy ini langsung disambut oleh Andreas dan Xiaomi karena dengan usul ini berarti Davin belum bisa pulang ke rumahnya padahal Davin memikirkan keluiarganya, Davin yakin kalau dia akan merindukan keluarganya di Hongkong.Tapi saat ini mengingat Davin sebagai pengusul 4 grup perusahaan besar dunia ini untuk bergabung dan mengingat kalau saat ini, Davin juga sebagai pemimpin koalisi atau aliansi empat grup besar ini, maka akhirnya, dengan berat hati Davin terpaksa setuju untuk tinggal di New York.“Baikkah, aku akan bertahan di sini,” kata Davin, keputusan Davin ini membuat Leroy dan Andreas tersenyum dan mengangkat jempol mereka kearah Davin, tapi yang paling bahagia adalah Xiaoyu, itu terlihat dari wajahnya dan sorakannya walaupun dia segera menghentikan sorakannya itu saat Andreas memperhatikannya.“Oke, kalau begitu, sekarang ini kita teruskan pertemuan kita ini dengan strategi-strategi yang akan kita lakukan mulai
Sesudah itu, Davin dan dan Xiaoyu langsung pamitan kepada rekan-rekan mereka satu aliansi dan berjanji untuk bertemu besok dan memulai rencana mereka mengalahkan Smith Grup.Setelah itu, Davin dan Xiaoyu langsung turun ke bawah, mereka naik ke mobil mereka masing-masing dengan pengawalan mereka masing-masing tapi mereka sudah sepakat akan menuju ke restoran sama saat ini untuk membicarakan hal yang ingin dibicarakan oleh Xiaoyu itu.Xiaoyu sengaja membawa Davin menuju ke sebuah rumah makan Jepang yang memiliki tempat eksklusif yang berukuran kecil dan tertutup hanya untuk mereka berdua sementara para pengawal mereka berdua berjaga-jaga di luar ruangan mereka.Davin yang merasa tidak enak dengan pembicaraan yang akan terjadi nanti, sedari awal masuk ruangan ini, lebih memilih untuk membicarakan makanan-makanan Jepang yang saat ini sudah mulai dihidangkan satu persatu di atas meja mereka berdua."Aku suka Ramen, Sushi juga ini, apa namanya, aku lupa---""Aku menyukai kamu sejak dulu," k
"Aku sangat bahagia dengan pernikahanku dengan Vania apalagi baru-baru ini kami telah dikaruniai dua orang anak yang tampan, sehat dan lucu," jawab Davin yang teringat kembali kepada keluarganya sehingga tiba-tiba rasa rindu menyesak di dalam dadanya."Aku takut kamu menemukan orang seperti Jacklyn lagi, orang yang menyia-nyiakan cintamu, orang yang selingkuh darimu dan tidak menghargaimu," kata Xiaoyu sambil menatap lekat ke arah wajah Davin."Dulu, saat aku aku menghilang itu, aku memang mencari seorang wanita yang beda jauh dengan Jacklyn. Aku mencari seorang wanita yang mencintaiku apa adanya dan sangat setia kepadaku dan akhirnya aku menemukannya dalam diri istriku itu."Mendengar kata-kata Davin ini, Xiaoyu terlihat sangat kecewa. Sebenarnya Xiaoyu ingin mencari tahu tentang rumah tangga Davin dan kalau rumah tangga Davin bermasalah seperti saat Davin pacaran dengan wanita Davin dulu yang bernama Jacklyn, maka Xiaoyu akan memprovokasi Davin untuk meninggalkan istrinya dan bersat
"Apa itu? apa yang menjadi permintaanmu itu?" kejar Davin karena selama beberapa saat, Xiaoyu cuma terdiam dan menangis tidak ada satu katapun yang keluar dari Xiaoyu selama beberapa menit."Aku cuma ingin besok dan hari-hari seterusnya saat kita bersama-sama bekerja untuk mengalahkan Smith Group, aku tidak mau kamu menghindari aku. Aku ingin kamu tetap bersama aku walaupun kamu tidak menerima tawaranku tadi, tapi, aku tidak ingin kamu menjauh dariku karena permintaanku tadi, intinya aku cuma ingin bersamamu." Setelah berkata seperti itu, Xiaoyu kembali menghapus air matanya."Percayalah, aku memang tidak berniat untuk menjauhimu, aku ingin menganggap pembicaraan kita tadi tidak pernah terjadi dan kamu akan selalu menjadi adikku, adik yang akan selalu aku sayangi aku dan semoga kita bisa bekerjasama dengan baik mulai besok,” tandas Davin sungguh-sungguh.Xiaoyu nampak menghapus air matanya sebanyak-banyaknya setelah itu tanpa berkata-kata lagi, dia segera mengambil tasnya dan langsung
Hari ini, gabungan antara empat grup perusahaan besar dunia, mulai menekan anak-anak perusahaan Smith Group di perdagangan saham Wall Street. Guncangan besar segera terjadi ketika anak-anak perusahaan Smith Group itu mulai berjatuhan, mulai tertekan satu persatu oleh serangan yang luar biasa dari empat grup besar yang menyatukan kekuatan mereka untuk menyerang semua saham anak perusahaan Smith Group yang berada di perdagangan saham Wall Street.Sorakan demi sorakan terjadi di kantor yang menjadi pusat 4 grup besar menyatukan kekuatan Ini di pasar saham ini, kantor ini adalah milik One Piece Group, namun sejak hari ini, empat kekuatan besar sudah menyatu di tempat ini, menyatukan amunisi untuk menyerang Smith Group lewat perdagangan saham.Bahkan, saat menjelang akhir hari, bursa saham Wall Street sudah dihentikan karena gejolak yang terlalu besar di wall Street yang berkaitan dengan serangan yang terarah kepada anak-anak perusahaan Smith Group yang tertekan sangat tajam sehingga bursa
“Lalu apa yang harus kita lakukan besok?” tanya Xiaoyu.“Hanya ada satu jalan. Kita pura-pura menyerang mereka seperti gaya kita hari ini yaitu, menyerang secara frontal, tapi hanya pada satu jam pertama saja, kita pura-pura tidak tahu dengan rencana mereka, serangan besar-besaran melalui tekanan-tekanan pada saham-saham milik mereka kita lakukan di satu jam pertama, kemudian kita kendurkan semuanya dengan cepat dan menyeluruh sehingga memasuki di jam kedua, serangan kita, kita usahakan hanya tinggal 2 persen saja, karena di jam kedua itu, aku rasa mereka sedang mempersiapkan suatu jebakan besar. Sehingga saat mereka menyerang di jam kedua itu, kita sedang dalam keadaan mundur dan kita kembali maju untuk menekan mereka menurut keadaan yang terjadi. Aku belum bisa menentukan sekarang, apa yang akan kita lakukan selanjutnya, yang jelas itulah yang harus kita lakukan. kita semua akan menyerang di jam pertama, setelah itu kita langsung mundur lagi,” tandas Davin.Leroy dan Andreas saling
"Aku dapat informasi kalau Smith Group sudah mengumpulkan semua orang terbaiknya dan sudah mengumpulkan semua aset mereka untuk mereka bawa di kota ini selama dua hari terakhir ini untuk persiapan perang terakhir mereka, karena itu hari ini aku bingung mengapa mereka sepertinya tidak menggunakan seluruh aset mereka itu? mengapa mereka sepertinya mengalah pada hari ini? Tapi setelah wawancara tadi, aku baru mengerti kalau itu karena mereka sedang mempersiapkan serangan balik besar-besaran pada besok hari," jawab Davin sambil menatap Leroy bergantian dengan Andreas.Leroy Scott dan Andreas nampak saling tatap, entah apa yang ada dalam pikiran mereka tapi tiba-tiba sambil tetap menatap Leroy, Andreas berkata," aku ikut. Aku akan menyerahkan seluruh akses perusahaanku kepadamu, untuk ikut dalam perang saham besok pagi.""Bagus," kata Davin," Lalu bagaimana denganmu?" tanya Davin kepada Leroy."Ini keputusan yang sulit. Bolehkah aku bertukar pikiran dulu dengan 2 temanku? Karena, walau ba
Saat berada di pesawat menuju ke Hongkong, Davin selalu mendekap tubuh Vania, dia hanya melepaskan tubuh istrinya saat salah satu diantara keduanya pergi ke toilet. Saat makan pun Davin selalu memegang tangan istrinya bahkan menyuapi istrinya."Kenapa ketawa? tanya Davin saat melihat Vania tertawa."Kayaknya kata-kataku tadi sangat mengena di hatimu, sehingga kamu sangat memanjakan aku.""Kamu membuat aku takut, sayang.""Hahaha, padahal walaupun kita cek up kesehatan menyeluruh di tubuhku selama 5 hari berturut-turut pun, tidak akan mendapatkan penyakit apapun, paling cuma ada kolesterol mungkin sedikit darah rendah tapi tidak ada penyakit yang berat," yakin Vania."Lalu kenapa tadi kata-katamu seperti itu?""Karena aku sedih melihat Xiaoyu dan aku sangat bersimpati kepada Xiaoyu, Jadi kalau memang aku tiba-tiba pergi, aku ingin ada Xiaoyu yang mendampingi aku, jadi, aku mengatakan itu bukan karena aku lagi sakit, tapi itu luapan kebanggaanku kepadamu dan juga luapan rasa simpatiku k
Akhirnya, tangisan dari Xiaoyu bahkan memerlukan waktu 2 jam bagi Davin dan Vania untuk bisa menenangkan Xiaomi. Vania yang lembut hatinya itu, malah sempat beberapa kali memberi isyarat kepada Davin agar Davin merubah keputusannya itu dan mau menerima Xiaoyu sebagai istri kedua Davin, tapi Davin tetap tegas kepada keputusannya untuk tidak menerima Xiaoyu menjadi istri keduanya.Walaupun Xiaoyu terus menangisi keputusan Davin itu, tetapi Davin terus mengeraskan hatinya, bagi Davin, Xiaoyu harus menerimanya sekarang walaupun berat, tapi Xiaoyu harus mulai belajar menerima kalau dirinya tidak akan mungkin bisa bersatu dengan Davin walaupun hanya menjadi istri yang kedua.Xiaoyu sempat beberapa kali memanfaatkan kelembutan hati Vania untuk mengetuk pintu hati Davin, karena itu Vania beberapa kali meminta Davin untuk memikirkan ulang keputusannya itu, bahkan Vania sempat ikut-ikutan menangis dengan Xiaoyu saat mendengar cerita Xiaoyu tentang betapa merananya dia sejak kecil menunggu Davin
Davin dan Vania masih terus berpegangan tangan mereka menunggu di depan kamar pemulihan pasca operasi tempat Xiaoyu dirawat setelah operasi, sementara A Hua masih sedang diperiksa di kantor polisi untuk menjelaskan tentang apa yang terjadi beberapa waktu yang lalu di tempat ini, saat para ninja menyerang.Di sekeliling Davin dan Vania, para pengawal yang masih tersisa duduk mengawal mereka berdua, selain 2 pengawal tersisa Vania, yaitu Silvia dan A Tek, juga ada Wilson dan Melvin yang baru saja bergabung. Bersama mereka, juga ada David dan Eric Ginola yang sebenarnya tugas sehari-hari mereka adalah menjaga perusahaan-perusahaan Davin di Eropa Barat tapi karena mereka sedang liburan di New York maka mereka juga menjadi pengawal dadakan bagi Davin saat ini.Sebelumnya, salah satu dokter sudah keluar dan mengabarkan kalau operasi berjalan sukses tinggal menunggu Xiaoyu pulih dari anestesi yang dia terima saat operasi tadi karena itu Davin dan Vania tinggal menunggu di depan kamar pemulih
Tepat saat samurai di tangan Ninja yang bernama Robby ini akan ditusukkan ke tubuh Silvia yang saat itu sudah pasrah karena dia tidak mampu menghadapi tenaga dari Robby ini, tiba-tiba saja, samurai itu tidak bisa bergerak sama sekali saat jarak tinggal beberapa sentimeter lagi dari tubuh Silvia.Robby sudah berusaha menambah tenaganya tapi semua itu sia-sia, samurai tajam itu tidak bisa tertancap ke tubuh Silvia karena sebuah tangan yang kuat sudah memegang samurai itu dengan tanpa pengaman sama sekali.Setelah itu, tangan yang memegang samurai itu, langsung mendorong tubuh Silvia jauh-jauh ke belakang hingga Silvia melepaskan ikat pinggangnya yang telah mengikat tangan Robby tadi. "Lindungi nyonya mudamu," itulah yang Silvia dengar saat tangan yang menyelamatkan dia tadi, mendorong tubuh Silvia jauh ke belakang.Silvia yang nyawanya hampir saja melayang itu merasa sangat bersyukur dengan kedatangan orang yang mendorong tubuhnya itu karena orang itu, adalah tuan mudanya, Davin, yang
Di tempat lain, A Hua yang saat ini sedang berada di depan kamar operasi tempat Xiaoyu baru saja masuk untuk dioperasi, sudah menyuruh semua anggotanya untuk berjaga-jaga di depan pintu karena A Hua sudah sempat survei ke ruang operasi ini dan satu-satunya pintu masuk untuk ke ruang operasi ini hanya yang berada di belakang A Hua saat ini, sehingga A Hua hanya fokus di depan pintu.Beberapa saat sebelumnya, A Hua juga sudah menyuruh anak buahnya untuk memberi kabar-kabar bohong kepada para pengunjung yang ada di sekitar sini, agar supaya mereka tidak menunggu di sekitar tempat ini supaya tidak ada korban orang tak berdosa yang ikut-ikutan jatuh di tempat ini saat para ninja datang nanti.Tiba-tiba, terdengar suara besi yang diseret di lantai dan berasal dari arah timur dan di saat bersamaan terdengar suara besi yang di ketuk-ketukan di dinding beton dan berasal dari arah utara.A Hua langsung tahu kalau para ninja itu sudah datang dan mereka datang dari dua arah berlawanan, mereka sen
Sementara itu, di depan sana, mobil yang membawa Vania dan para pengawalnya sebenarnya sudah berada di bandara, Tapi terjadi kemacetan parah di depan bandara, hal ini membuat Silvia menjadi cemas, Silvia selalu menengok ke arah belakang karena dia takut mobil yang tadi mengejar-ngejar mobil mereka sudah berhasil keluar dari hadangan drone.Beberapa saat yang lalu, mobil yang mengejar itu, hampir bisa mengejar mobil Silvia ini, untungnya, mobil yang membawa si samurai itu, dihadang dua buah drone yang menurut dugaan Silvia, pasti berasal dari Melvin, karena itu mobil si samurai itu sempat terhenti dan tidak mengejar lagi ke arah mobilnya Silvia dan kawan-kawannya.Silvia sempat lega melihat hal itu, karena untuk sementara, mereka bisa melepaskan diri dari mobil itu, mobil di mana samurai itu berada.Tapi saat ini keadaan kembali memprihatinkan dan menegangkan, saat mobil yang ditumpangi oleh Sylvia ini harus mengalami kemacetan yang parah. Silvia tidak khawatir akan keselamatan dirinya
"Orang itu memiliki gerakan yang sangat cepat dan dia bisa menangkis peluru dengan samurainya, dia sangat hebat, dia bukan orang sembarangan, bahkan nampaknya, dia cuma bisa ditandingi oleh Tuan Muda," kata Silvia sambil menatap ngeri ke arah belakang.Vania yang mendengar kata-kata Silvia ini ikut-ikutan menjadi ngeri."Percepat mobilnya, kita masih dikejar, nampaknya dia sudah menghabisi orang-orang kita yang tersisa dan nampaknya dia memakai mobil ke-4 kita untuk mengejar kita," kata Silvia kepada pengemudi mobil."Iya, Silvia," kata pengemudi mobil yang langsung memacu mobilnya menuju ke arah bandara.Sylvia terus menatap ke arah belakang, dia terus menatap ngeri ke arah belakang karena di belakang sana ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi dan melakukan beberapa kali zig-zag yang bahkan kerapkali menyenggol mobil-mobil yang berada di samping kiri dan kanannya.**Sementara itu, di belakang sana, Davin baru saja mendapatkan telepon dari Melvin," Iya, ada apa, Melvin
Davin mengerutkan alisnya dia tidak menyangka kalau dalam waktu sesingkat ini, dia harus mendapatkan ancaman baru. Ancaman baru bernama Robby, ancaman baru yang berasal dari keturunannya Howard Livingstone.Davin segera teringat kepada Vania. Davin sangat khawatir akan Vania," bagaimana dengan Vania? hubungi Silvia ceritakan tentang ancaman baru ini.""Iya, tuan muda," kata A Hua yang langsung menghubungi Silvia."Tapi, Davin tidak puas hanya menyuruh A Hua, kemudian, dia sendiri yang putuskan untuk mengambil handphonenya dan menelepon Vania, karena kalau Robby itu sudah berhasil melakukan teror dengan membunuh 3 orang anak buahnya Melvin, itu berarti Robby itu memang memiliki kemampuan, karena itu Davin mulai mengkhawatirkan keselamatan Vania."Halo, sayang," sapa suara lembut Vania di ujung telepon."Kamu di mana? Kamu masih di hotel kan? aku akan segera kesana.""Kami sedang menuju ke bandara," jawab Vania di ujung telepon."Kenapa ke bandara?""Aku putuskan untuk balik ke Hongkong
"Aku sangat senang saat ini," kata Xiaoyu dengan mata berbinar-binar. Dia menatap Davin tanpa berkedip sehingga membuat Davin tidak tega untuk tidak membalas tatapan matanya ini."Aku berjanji, aku akan berusaha mencapai kondisi terbaik untuk operasi berikutnya yang harus aku jalani itu. Aku juga sudah mengundang beberapa dokterku di Shanghai untuk ikut membantu dalam operasiku nanti dan setelah operasi yang aku yakin sekali akan sukses itu, kamu harus melamarku di depan orang tuaku, Oke?" lanjut Xiaoyu sambil menatap mesra ke arah Davin."Ya sudah. Sebaiknya sekarang ini kamu istirahat supaya kamu bisa mendapatkan kondisi fisik yang bagus untuk persiapan operasi nanti. Ayo tidur.""Tapi aku mau tidur bersamamu," pinta Xiaoyu."Lihat! tanganmu itu penuh dengan selang infus, aku belum bisa tidur bersamamu.""Belum bisa? berarti nanti, begitu aku selesai operasi kamu bisa kan tidur denganku?" todong Xiaoyu.Davin tampak tersentak kaget karena kata-katanya tadi ternyata disalahartikan ol