"Aku dapat informasi kalau Smith Group sudah mengumpulkan semua orang terbaiknya dan sudah mengumpulkan semua aset mereka untuk mereka bawa di kota ini selama dua hari terakhir ini untuk persiapan perang terakhir mereka, karena itu hari ini aku bingung mengapa mereka sepertinya tidak menggunakan seluruh aset mereka itu? mengapa mereka sepertinya mengalah pada hari ini? Tapi setelah wawancara tadi, aku baru mengerti kalau itu karena mereka sedang mempersiapkan serangan balik besar-besaran pada besok hari," jawab Davin sambil menatap Leroy bergantian dengan Andreas.Leroy Scott dan Andreas nampak saling tatap, entah apa yang ada dalam pikiran mereka tapi tiba-tiba sambil tetap menatap Leroy, Andreas berkata," aku ikut. Aku akan menyerahkan seluruh akses perusahaanku kepadamu, untuk ikut dalam perang saham besok pagi.""Bagus," kata Davin," Lalu bagaimana denganmu?" tanya Davin kepada Leroy."Ini keputusan yang sulit. Bolehkah aku bertukar pikiran dulu dengan 2 temanku? Karena, walau ba
Pemilik dua bola mata ini adalah Xiaoyu, Xiaoyu terus mengikuti Davin, hingga Davin keluar dari ruangan ini, karena dia sudah akan bergabung dengan timnya karena sebentar lagi pasar saham akan dibuka. Setelah Davin pergi, barulah Xiaoyu juga memutuskan untuk pergi keluar dari ruangan ini dan menuju ke ruang transaksi untuk bergabung dengan timnya.Pasar saham Wall Street kembali dibuka setelah sempat ditutup lebih cepat kemarin dan saat inilah gabungan 4 grup perusahaan kembali melakukan serangan besar-besaran di pasar modal mereka membeli saham-saham banyak banyak anak perusahaan mereka sendiri yang berhubungan atau saling bersaing dengan saham-saham anak-anak perusahaan Smith Grup, jadi dengan penguatan yang dilakukan oleh 4 Group perusahaan ini kepada anak perusahaan mereka sendiri, maka anak-anak perusahaan Smith Grup yang bersaing dengan anak-anak perusahaan dari 4 grup besar ini menjadi keteteran.Saham-saham anak-anak perusahaan Smith grup ini terkoreksi dengan tajam hanya dala
Leroy Scott langsung berjingkrak-jingkrak melihat apa yang terjadi, dia tidak menyangka kalau strategi yang dilakukan Davin bisa berhasil sehebat ini, maka, setelah diskusi dengan 2 temannya dia langsung menelpon Davin dan memberi Davin kesempatan untuk memakai semua akses likuiditas yang dimiliki One Piece Group hingga akhir hari, jadi bukan hanya 3 jam tapi ditambah sampai akhir hari atau sampai penutupan pasar saham Wall Street pada hari ini.Tidak hanya disitu Leroy Scott juga menelpon Andreas dan Xiaomi agar supaya mereka berdua berdua juga memberikan kesemrpatan kepada Davin untuk memegang akses es dari kasur Lawson Group milik Andreas dan Wandi grup milik Xiaomi untuk dipakai Davin hingga penutupan pasar saham wall street pada hari iniUsul dari Leroy Scott ini langsung diterima oleh Xiaoyu, sementara Andreas sempat berpikir sebentar sebelum akhirnya dia menerima usul dari Leroy Scott ini.saat ini Leroy Scott benar-benar percaya kepada Davin karena saat Dapin memegang akses da
"Kamu jangan khawatirkan aku, yang perlu kau khawatirkan itu adalah dirimu, aku perhatikan, pengawal kamu itu tidak terlalu banyak dibandingkan pengawal kami," kata Davin sambil menatap tajam ke arah Xiaoyu. "Betulkah pengawalmu sedikit? wah, harus ditambah itu, aku bisa rekomendasikan beberapa pengawal profesional untukmu," kata Leroy sambil merogoh kantongnya untuk mengeluarkan dompetnya."Tidak perlu, Leroy, walaupun sedikit, pengawalku terdiri dari para jago kungfu dan aku yakin, mereka sudah cukup untukku," tolak Xiaoyu."Baiklah kalau kamu belum tertarik tapi setidaknya, simpan kartu nama ini, siapa tahu nanti kamu berubah pikiran," kata Leroy sambil menyerahkan sebuah kartu nama yang baru dia keluarkan dari dompetnya."Baiklah," kata Xiaoyu yang akhirnya menerima juga kartu nama yang disodorkan Leroy kepadanya."Menurutku, kita harus hati-hati saat ini. Kamu yang terutama," kata Davin kepada Xiaoyu yang langsung dibalas dengan anggukan kepala oleh Xiaoyu."Kalau begitu, sekara
"Baiklah. Mungkin kalau memang cuma mengantarku pulang itu, terlalu berat bagimu, baiklah, aku tidak akan memintanya lagi," kata Xiaoyu sambil menunduk. Raut wajahnya terlihat sedih sehingga Davin yang melihat itu langsung merasa tidak enak hati.Tapi Davin harus mengeraskan hatinya karena Davin takut untuk memberi kesempatan lebih bagi Xiaoyu karena Davin harus mengambil batas yang jelas antara dia dan Xiaoyu karena Davin tahu benar apa yang Xiaoyu mau dan Davin tidak bisa memberikan itu kepada Xiaoyu karena Davin terlalu setia kepada Vania beserta dua anaknya.Pintu lift terbuka, Xiaoyu langsung keluar tanpa mengatakan apa-apa tapi, waktu dia melewati Davin, Davin sempat melihat ada air mata yang menetes turun dari kedua matanya tapi Davin tetap mengeraskan hatinya untuk tidak mengikuti permintaan Xiaoyu yang ingin Davin mengantar Xiaoyu pulang ke hotelnya.Davin melihat dari kejauhan saat Xiaoyu masuk ke mobilnya dengan diantar oleh para pengawalnya tapi memang Davin merasa Xiaoyu
Saat ini, Davin dengan gelisah duduk di bagian kursi belakang mobilnya, rasanya Davin ingin secepatnya berlari menuju ke arah tempat Xiaoyu sedang diserang karena Davin mengkhawatirkan Xiaoyu, walau bagaimanapun, walaupun Davin menolak cinta Xiaoyu sebagai seperti yang diharapkan Xiaoyu yaitu cinta sebagai kekasih tetapi Davin menyayangi Xiaoyu sebagai adik Davin sendiri.Bantuan-bantuan yang Xiaoyu berikan akhir-akhir ini dalam menghadapi Smith Grup hingga berhasil menang dalam perang bisnis melawan Smith Group itu, membuat Davin semakin menyayangi Xiaoyu sebagai adiknya dan saat ini Davin semakin mengkhawatirkan keselamatan Xiaoyu yang menurut Melvin saat ini sedang diserang oleh kawanan penjahat."Tuan muda, ada sesuatu yang aku dapatkan di Deep Web," kata Melvin yang duduk di depan dan sedang sibuk dengan laptopnya."Apa itu?" tanya Davin."Ternyata, sejak 1 jam lalu telah dibuka sebuah sayembara di Deep Web.""Sayembara apa?""Sayembara Wanted Dead or Alive. Seseorang menaruh na
Saat ini, Davin menuju ke bagian depan gedung yang dikatakan oleh Melvin tadi sebagai tempat beradanya posisi dari Xiaoyu.Dari kejauhan, Davin sudah melihat ada beberapa orang di depan gedung, beberapa orang mencurigakan yang memegang senjata otomatis sejenis AK-47 dan mereka adalah orang-orang bule dan bukan orang Tionghoa, padahal yang Davin tahu, para pengawal Xiaoyu itu tidak ada yang orang bule, ini membuat Davin segera yakin kalau orang-orang ini adalah para penyerang Xiaoyu dan pengawalnya.Dari posisi Davin ini, telinga Davin yang super peka itu sudah mendengar pembicaraan mereka, ada seseorang diantara mereka yang sedang berbicara di telepon kemudian orang itu berkata kepada teman-temannya," orang-orang dari Wandi Grup itu akan menuju ke belakang gedung ini, kita harus mencegat mereka di pintu belakang."Teman-temannya langsung mengangguk dan langsung menuju ke arah belakang, saat ini jarak masih sekitar 100 meter dari tempat Davin berada tapi Davin segera mengikuti orang-or
Mengetahui bahaya yang datang dari atas sana, Davin segera memeluk Xiaoyu dan menjatuhkan dirinya dengan Xiaoyu. Davin melemparkan tubuhnya sambil memeluk Xiaoyu sekitar dua meter dari posisi sebelumnya.Gerakan cepat yang Davin lakukan itu sangat manjur karena hanya sepersekian detik kemudian, peluru dari sniper yang berada di atas gedung itu, menembak ke posisi yang ditinggalkan oleh Davin dan Xiaomi itu.Davin dan Xiaomi sempat berguling-guling di tanah karena Davin tahu para sniper lainnya yang juga mengincar dia dan Xiaomi karena itu Davin terus berguling-guling di tanah dengan tubuh Xiaomi sehingga terhindar dari sekitar 3 tembakan dari para sniper yang berada di atas gedung.Sementara itu, Gary Stone, Chan Lung serta Wen Jao sudah bersandar ke ke tembok gedung agar supaya mereka tidak terkena sasaran dari para sniper itu.Di pihak lain saat Davin berguling-guling di tanah bersama Xiaoyu itu, Xiaoyu merasa sangat bahagia karena Xiaoyu dari dulu sangat mencintai Davin dan walaupu
Saat berada di pesawat menuju ke Hongkong, Davin selalu mendekap tubuh Vania, dia hanya melepaskan tubuh istrinya saat salah satu diantara keduanya pergi ke toilet. Saat makan pun Davin selalu memegang tangan istrinya bahkan menyuapi istrinya."Kenapa ketawa? tanya Davin saat melihat Vania tertawa."Kayaknya kata-kataku tadi sangat mengena di hatimu, sehingga kamu sangat memanjakan aku.""Kamu membuat aku takut, sayang.""Hahaha, padahal walaupun kita cek up kesehatan menyeluruh di tubuhku selama 5 hari berturut-turut pun, tidak akan mendapatkan penyakit apapun, paling cuma ada kolesterol mungkin sedikit darah rendah tapi tidak ada penyakit yang berat," yakin Vania."Lalu kenapa tadi kata-katamu seperti itu?""Karena aku sedih melihat Xiaoyu dan aku sangat bersimpati kepada Xiaoyu, Jadi kalau memang aku tiba-tiba pergi, aku ingin ada Xiaoyu yang mendampingi aku, jadi, aku mengatakan itu bukan karena aku lagi sakit, tapi itu luapan kebanggaanku kepadamu dan juga luapan rasa simpatiku k
Akhirnya, tangisan dari Xiaoyu bahkan memerlukan waktu 2 jam bagi Davin dan Vania untuk bisa menenangkan Xiaomi. Vania yang lembut hatinya itu, malah sempat beberapa kali memberi isyarat kepada Davin agar Davin merubah keputusannya itu dan mau menerima Xiaoyu sebagai istri kedua Davin, tapi Davin tetap tegas kepada keputusannya untuk tidak menerima Xiaoyu menjadi istri keduanya.Walaupun Xiaoyu terus menangisi keputusan Davin itu, tetapi Davin terus mengeraskan hatinya, bagi Davin, Xiaoyu harus menerimanya sekarang walaupun berat, tapi Xiaoyu harus mulai belajar menerima kalau dirinya tidak akan mungkin bisa bersatu dengan Davin walaupun hanya menjadi istri yang kedua.Xiaoyu sempat beberapa kali memanfaatkan kelembutan hati Vania untuk mengetuk pintu hati Davin, karena itu Vania beberapa kali meminta Davin untuk memikirkan ulang keputusannya itu, bahkan Vania sempat ikut-ikutan menangis dengan Xiaoyu saat mendengar cerita Xiaoyu tentang betapa merananya dia sejak kecil menunggu Davin
Davin dan Vania masih terus berpegangan tangan mereka menunggu di depan kamar pemulihan pasca operasi tempat Xiaoyu dirawat setelah operasi, sementara A Hua masih sedang diperiksa di kantor polisi untuk menjelaskan tentang apa yang terjadi beberapa waktu yang lalu di tempat ini, saat para ninja menyerang.Di sekeliling Davin dan Vania, para pengawal yang masih tersisa duduk mengawal mereka berdua, selain 2 pengawal tersisa Vania, yaitu Silvia dan A Tek, juga ada Wilson dan Melvin yang baru saja bergabung. Bersama mereka, juga ada David dan Eric Ginola yang sebenarnya tugas sehari-hari mereka adalah menjaga perusahaan-perusahaan Davin di Eropa Barat tapi karena mereka sedang liburan di New York maka mereka juga menjadi pengawal dadakan bagi Davin saat ini.Sebelumnya, salah satu dokter sudah keluar dan mengabarkan kalau operasi berjalan sukses tinggal menunggu Xiaoyu pulih dari anestesi yang dia terima saat operasi tadi karena itu Davin dan Vania tinggal menunggu di depan kamar pemulih
Tepat saat samurai di tangan Ninja yang bernama Robby ini akan ditusukkan ke tubuh Silvia yang saat itu sudah pasrah karena dia tidak mampu menghadapi tenaga dari Robby ini, tiba-tiba saja, samurai itu tidak bisa bergerak sama sekali saat jarak tinggal beberapa sentimeter lagi dari tubuh Silvia.Robby sudah berusaha menambah tenaganya tapi semua itu sia-sia, samurai tajam itu tidak bisa tertancap ke tubuh Silvia karena sebuah tangan yang kuat sudah memegang samurai itu dengan tanpa pengaman sama sekali.Setelah itu, tangan yang memegang samurai itu, langsung mendorong tubuh Silvia jauh-jauh ke belakang hingga Silvia melepaskan ikat pinggangnya yang telah mengikat tangan Robby tadi. "Lindungi nyonya mudamu," itulah yang Silvia dengar saat tangan yang menyelamatkan dia tadi, mendorong tubuh Silvia jauh ke belakang.Silvia yang nyawanya hampir saja melayang itu merasa sangat bersyukur dengan kedatangan orang yang mendorong tubuhnya itu karena orang itu, adalah tuan mudanya, Davin, yang
Di tempat lain, A Hua yang saat ini sedang berada di depan kamar operasi tempat Xiaoyu baru saja masuk untuk dioperasi, sudah menyuruh semua anggotanya untuk berjaga-jaga di depan pintu karena A Hua sudah sempat survei ke ruang operasi ini dan satu-satunya pintu masuk untuk ke ruang operasi ini hanya yang berada di belakang A Hua saat ini, sehingga A Hua hanya fokus di depan pintu.Beberapa saat sebelumnya, A Hua juga sudah menyuruh anak buahnya untuk memberi kabar-kabar bohong kepada para pengunjung yang ada di sekitar sini, agar supaya mereka tidak menunggu di sekitar tempat ini supaya tidak ada korban orang tak berdosa yang ikut-ikutan jatuh di tempat ini saat para ninja datang nanti.Tiba-tiba, terdengar suara besi yang diseret di lantai dan berasal dari arah timur dan di saat bersamaan terdengar suara besi yang di ketuk-ketukan di dinding beton dan berasal dari arah utara.A Hua langsung tahu kalau para ninja itu sudah datang dan mereka datang dari dua arah berlawanan, mereka sen
Sementara itu, di depan sana, mobil yang membawa Vania dan para pengawalnya sebenarnya sudah berada di bandara, Tapi terjadi kemacetan parah di depan bandara, hal ini membuat Silvia menjadi cemas, Silvia selalu menengok ke arah belakang karena dia takut mobil yang tadi mengejar-ngejar mobil mereka sudah berhasil keluar dari hadangan drone.Beberapa saat yang lalu, mobil yang mengejar itu, hampir bisa mengejar mobil Silvia ini, untungnya, mobil yang membawa si samurai itu, dihadang dua buah drone yang menurut dugaan Silvia, pasti berasal dari Melvin, karena itu mobil si samurai itu sempat terhenti dan tidak mengejar lagi ke arah mobilnya Silvia dan kawan-kawannya.Silvia sempat lega melihat hal itu, karena untuk sementara, mereka bisa melepaskan diri dari mobil itu, mobil di mana samurai itu berada.Tapi saat ini keadaan kembali memprihatinkan dan menegangkan, saat mobil yang ditumpangi oleh Sylvia ini harus mengalami kemacetan yang parah. Silvia tidak khawatir akan keselamatan dirinya
"Orang itu memiliki gerakan yang sangat cepat dan dia bisa menangkis peluru dengan samurainya, dia sangat hebat, dia bukan orang sembarangan, bahkan nampaknya, dia cuma bisa ditandingi oleh Tuan Muda," kata Silvia sambil menatap ngeri ke arah belakang.Vania yang mendengar kata-kata Silvia ini ikut-ikutan menjadi ngeri."Percepat mobilnya, kita masih dikejar, nampaknya dia sudah menghabisi orang-orang kita yang tersisa dan nampaknya dia memakai mobil ke-4 kita untuk mengejar kita," kata Silvia kepada pengemudi mobil."Iya, Silvia," kata pengemudi mobil yang langsung memacu mobilnya menuju ke arah bandara.Sylvia terus menatap ke arah belakang, dia terus menatap ngeri ke arah belakang karena di belakang sana ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi dan melakukan beberapa kali zig-zag yang bahkan kerapkali menyenggol mobil-mobil yang berada di samping kiri dan kanannya.**Sementara itu, di belakang sana, Davin baru saja mendapatkan telepon dari Melvin," Iya, ada apa, Melvin
Davin mengerutkan alisnya dia tidak menyangka kalau dalam waktu sesingkat ini, dia harus mendapatkan ancaman baru. Ancaman baru bernama Robby, ancaman baru yang berasal dari keturunannya Howard Livingstone.Davin segera teringat kepada Vania. Davin sangat khawatir akan Vania," bagaimana dengan Vania? hubungi Silvia ceritakan tentang ancaman baru ini.""Iya, tuan muda," kata A Hua yang langsung menghubungi Silvia."Tapi, Davin tidak puas hanya menyuruh A Hua, kemudian, dia sendiri yang putuskan untuk mengambil handphonenya dan menelepon Vania, karena kalau Robby itu sudah berhasil melakukan teror dengan membunuh 3 orang anak buahnya Melvin, itu berarti Robby itu memang memiliki kemampuan, karena itu Davin mulai mengkhawatirkan keselamatan Vania."Halo, sayang," sapa suara lembut Vania di ujung telepon."Kamu di mana? Kamu masih di hotel kan? aku akan segera kesana.""Kami sedang menuju ke bandara," jawab Vania di ujung telepon."Kenapa ke bandara?""Aku putuskan untuk balik ke Hongkong
"Aku sangat senang saat ini," kata Xiaoyu dengan mata berbinar-binar. Dia menatap Davin tanpa berkedip sehingga membuat Davin tidak tega untuk tidak membalas tatapan matanya ini."Aku berjanji, aku akan berusaha mencapai kondisi terbaik untuk operasi berikutnya yang harus aku jalani itu. Aku juga sudah mengundang beberapa dokterku di Shanghai untuk ikut membantu dalam operasiku nanti dan setelah operasi yang aku yakin sekali akan sukses itu, kamu harus melamarku di depan orang tuaku, Oke?" lanjut Xiaoyu sambil menatap mesra ke arah Davin."Ya sudah. Sebaiknya sekarang ini kamu istirahat supaya kamu bisa mendapatkan kondisi fisik yang bagus untuk persiapan operasi nanti. Ayo tidur.""Tapi aku mau tidur bersamamu," pinta Xiaoyu."Lihat! tanganmu itu penuh dengan selang infus, aku belum bisa tidur bersamamu.""Belum bisa? berarti nanti, begitu aku selesai operasi kamu bisa kan tidur denganku?" todong Xiaoyu.Davin tampak tersentak kaget karena kata-katanya tadi ternyata disalahartikan ol